NovelToon NovelToon
Hot Mother And The Bos Mafia Season 2

Hot Mother And The Bos Mafia Season 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Mafia
Popularitas:33.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Cerita ini banyak mengandung adegan ciuman,yang tidak suka dengan adegan ciuman lewatkan.


Alice Walker seorang wanita cantik yang memiliki kehidupan yang sempurna,ayah yang hebat di agen FBI,kakaknya yang penyayang dan ibu yang lemah lembut.

Tapi pada suatu malam,alice mendapati keluarganya terbunuh,semuanya mati kecuali anak kakaknya yang masih berusia lima tahun.

Gadis kecil itu dia temukan didalam lemari karena mendengar tangisannya,dalam satu malam kehidupan Alice langsung berubah.

Alice membesarkan anak kakaknya dan belajar dengan giat,belajar menjadi seorang agen FBi hebat seperti ayahnya untuk menangkap para pembunuh keluarganya.

Tapi sebelum itu,dia harus menjadi seorang polisi mengikuti saran ayahnya Adam Walker.

Suatu hari,Alice bertemu dengan Jacob Smith,mafia dicalifornia.apakah pria itu yang membunuh seluruh keluarganya ataukah pria itu yang akan membantunya membalas dendam?

Sekuel dari cerita Hot Mother And The Bos Mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diantara dua singa

"Jacob, kau jangan asal bicara ya!" maki Alice kesal.

"Aku tidak asal bicara sayang." jawab Jacob santai.

Becca masih melotot pada gadis itu, dia tidak percaya gadis itu bisa menggantikan posisinya dengan cepat padahal hubungannya dan Jacob belum putus lama.

"Kau gadis ja*lang, apa yang kau lakukan sampai Jacob terpikat denganmu?" maki Becca pada Alice.

"Hei, siapa yang mau terpikat pada pria aneh ini!" Alice menunjuk kearah Jacob.

Jacob hanya melebarkan senyumnya, menonton perdebatan kedua wanita itu. Dia merasa sedang diperebutkan oleh dua orang wanita dan dia sangat bangga.

"Kau benar-benar j**ang, sudah berapa kali kau tidur dengannya? Apa kau mengandung anaknya sampai dia harus menikahimu?"

"Jaga ucapanmu ya, aku bukan gadis murahan seperti yang kau kira!!" Alice tambah kesal.

Gadis itu sudah mengepalkan tinjunya, siap memukul Becca. Gara-gara wanita itulah dia harus berlari menaiki anak tangga dan terlambat, tidak hanya itu kakinya juga pegal.

Sekarang kelangsungan kerja sama ini tergantung dari kebaikan hati Jacob, jika pria itu tidak mau menandatangani dokument kerja sama itu maka habislah sudah, sia-sia kedatangannya ketempat itu.

"Wow stop, jangan ribut disini." sela Jacob.

"Diam! Ini gara-gara kau!" teriak Alice marah.

Jacob hanya terkekeh melihat kemarahan Alice, pria itu mulai berjalan mendekatinya dan memeluk pinggangnya.

"Jangan marah sayang, lihat noda di wajahmu ini!" Jacob pura-pura menghapus noda diwajah Alice yang sebenarnya tidak ada.

"Apa? Apa wajahku banyak nodanya?" Alice mulai mengusap wajahnya, jangan-jangan bedaknya luntur karena keringat atau terkena noda sewaktu dia menaiki anak tangga.

Jacob tersenyum dan menciumi pipi Alice.

"Banyak." bisiknya.

"Hei, kau tidak sedang menipuku bukan?" tanya Alice curiga.

Becca menggenggam tangannya, beraninya mereka mengabaikannya?

"Gadis ja**ng, beraninya kau!!" geramnya marah.

"Aku tidak ada urusan denganmu madam, jika kau ingin marah maka marahi dia saja." ujar Alice santai.

"Apa? Madam lagi?" geram Becca.

Senyum Jacob semakin lebar, Alice benar-benar lucu.

"Gadis ja**ng, jangan memanggilku madam, aku belum tua!!"

"Oh yah? Tapi kau terlihat tua dimataku!" hina Alice pula.

Jangan meremehkannya apalagi gara-gara wanita itu dia harus menaiki setiap anak tangga dengan susah payah.

Wajah Becca merah padam, Becca berjalan kearah Alice mengangkat tangannya hendak memukul gadis itu.

"Becca!" panggilan Jacob menghentikan gerakan tangan Becca.

"Kenapa kau tidak pergi juga?" Jacob berkata dengan dinginnya.

"Tapi Jacob."

"Keluar!!" teriak Jacob.

"Jacob!"

"Andrew." Jacob memanggil seseorang.

Saat itu, seorang pria dengan tampang dinginnya muncul dari balik pintu. Pria itu adalah asisten pribadi Jacob.

"Yes master."

"Bawa dia keluar!" perintah Jacob.

Andrew menunduk hormat, pria itu menjentikkan jarinya dan pada saat itu dua orang pria langsung muncul dari balik pintu dan berdiri dibelakangnya.

Becca semakin kesal, jangan sampai dia ditarik keluar oleh dua orang itu kalau tidak hancurlah reputasinya.

"Jacob aku akan kembali lagi karena permasalahan kita belum selesai!"

Becca masih melotot pada Alice, wanita itu mulai melangkah hendak keluar dari sana tapi pada saat Becca sudah berada didepan Alice wanita itu menghentikan langkahnya dan kembali melotot pada Alice.

"Tunggu saja, jika kita bertemu lagi maka aku akan membuat perhitungan denganmu!" ancamnya.

Alice cuek saja sedangkan Becca tambah kesal. Becca kembali melangkahkan kakinya tapi pada saat itu Alice mengulurkan satu kakinya untuk menghalangi langkah Becca sehingga Becca hilang keseimbangan dan..?

"Gubrak!!" Becca langsung terjungkal kedepan dan tersungkur diatas lantai.

"Hahahahahaha!" Jacob tertawa terbahak-bahak melihat mantan kekasihnya, Alice tersenyum puas sedangkan wajah Becca merah padam menahan malu dan amarah.

"Dasar gadis s**lan!" Becca bangkit berdiri, berjalan menghampiri Alice, dia akan memukul gadis yang telah membuatnya malu.

Tapi Alice langsung menghampiri Becca tanpa takut, dia sudah siap menghadapi wanita itu karena wanita itulah yang telah membuatnya terlambat.

"Jangan menantangku madam kalau tidak mau berakhir tragis dan masuk rumah sakit!" ancamnya.

"Becca, sebaiknya kau pergi sebelum kau semakin mempermalukan dirimu sendiri karena dia bukan lawanmu dan jangan sampai anak buahku melemparmu dari sini." ancam Jacob lagi.

Becca menggigit bibirnya, tunggu saja!" ancamnya.

"Jacob, aku pasti akan kembali lagi."

Becca segera memutar langkahnya pergi dari sana dengan kekesalan dihatinya.

"Good job honey."

"Kau sungguh licik." Alice melirik kearah Jacob dengan tajam.

"Apa?"

"Kau menempatkan aku diantara hubungan kalian, aku dan dia sudah seperti dua ekor singa yang sedang memperebutkan seekor singa jantan dimusim kawin." jawab Alice.

"Dan sialnya, aku singa malang yang hanya kebetulan lewat dan jadi sasaran empuk bagi singa betina yang sedang mengincar sisinga jantan." katanya lagi.

"Hahahahaha!" Jacob kembali tertawa terbahak-bahak.

"Kau benar-benar lucu." ujar Jacob disela-sela tawanya.

"Terima kasih tapi ini tidak lucu Jacob! Jangan libatkan aku dengan kehidupan pribadimu." kata Alice kesal.

"Percaya atau tidak, kau sudah terlibat sayang."

Alice masih menatap Jacob dengan tajam, dia kesal dengan pria menyebalkan itu. Alice melemparkan dokumen yang dibawanya kearah Jacob dan tentu saja langsung ditangkap oleh pria itu.

"Tanda tangani!" katanya kesal.

"Ingat kau terlambat sayang."

"Jacob, aku tidak punya banyak waktu karena sebentar lagi aku harus bertugas."

"Aku akan tanda tangani tapi dengan syarat."

"Apa lagi?"

"Nanti kau akan tahu!"

"Kau pria paling licik yang pernah aku temui." gerutunya.

Alice berjalan kearah sofa yang ada diruangan itu, menjatuhkan dirinya disana dan meluruskan kakinya yang masih terasa pegal.

Jacob meletakkan dokument diatas meja dan menghampiri Alice.

"Alice." Jacob duduk disamping gadis itu.

"Hmmm."

"Jika kau sudah menangkap pembunuh keluargamu apa kau mau berhenti jadi polisi?"

Alice langsung menatap pria itu, apa maksudnya?

"Impianku jadi FBI Jacob, menjadi polisi hanya sebuah jalan untuk menuju jalan itu. Aku harus banyak belajar dari sana agar aku bisa menjadi agen FBI hebat seperti ayahku."

"Apa kau tidak takut pembunuh itu datang dan mengincarmu?"

"Tentu saja tidak, aku akan melawan pembunuh itu sekalipun nyawaku taruhannya." jawab Alice tanpa ragu.

"Wow, tapi aku tidak akan membiarkannya dan lebih baik kau tidak perlu tahu siapa pembunuh keluargamu."

Alice langsung bangkit berdiri.

"Cukup Jacob! Aku kesini untuk menjalin kerja sama denganmu, kita hanya rekan bisnis dan aku harap kau tidak ikut campur dalam masalahku dan jangan libatkan aku lagi dengan kehidupan pribadimu."

"Hei, kenapa kau marah?"

"Permisi tuan Smith, setelah kau menandatangani kontrak itu tolong kau hubungi Jane, aku tunggu kabar baik darimu."

Alice segera melangkah pergi, keluar dari ruangan itu. Benar kata ayahnya, jangan pernah terlibat dengan keluarga Smith.

1
Tari Elvia
sangat bagus
Yanxy Yanxipl
panas
Yanxy Yanxipl
horor
Yanxy Yanxipl
hahahsha
Yanxy Yanxipl
mafia tapi insting nya juga parah
Yanxy Yanxipl
Elis terlalu keras kepala dan percaya diri klo dia baik2 sja dan aman2sja Mknya dia remehin musuh yg jelas sudah ada di dekatnya instingnya terlalu parah mau jdi istri mafia tapi parah luar dlmnya
Yanxy Yanxipl
knp Elis nga mati sja brsama keluarganya bila PDA akhirnya udah ksih kesempatan hidup kebodohan nya dia membawa dia kembali pda musuh Nya yg Sbnrnya sudah diektnya lama,hadee polisi tapi insting ya parah
Yanxy Yanxipl
lambat gerakannya jacob banykan candanya juga taruhannya di waktu dlm keadaan darurat
Yanxy Yanxipl
mampus sudah kau Elis terlalu keras kepala nga mau dgr syaran Yakob jdi itulah blasanya
Yanxy Yanxipl
knp pemeran wanitanya terlalu goblok dan keras kepala TDK bisa melihat keadaan yg rumit,di ajak pindah demi keselamatan Mlah nga mau..
Yanxy Yanxipl
Elis slalu sial Krn dia slalu gegabah dlm bnyak hal sampai musuh di dekat sja dia tak tau juga kurang feeling-nya trhadp mush
Yanxy Yanxipl
🤣🤣🤣🤣
Yanxy Yanxipl
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yanxy Yanxipl
jakob suka bertele2 dlm nangani musuh PDA akhirnya orang2 terdekatnya nanti yg jdi sasaran para musuh
Yanxy Yanxipl
Elis parah keras kepala,juga nga jujur suka nyepelin Msalah
Sylvia Violetta
si alice keras kepala tapi oon ...
Sylvia Violetta
alice tuch memang bodoh
Sylvia Violetta
jacob kayaknya ngga terlalu peduli sama ponakan alice .. marry ... kasihan banget marry dicuekin sama cowok yang naksir ibu angkatnya.
Sylvia Violetta
lama-lama kesel sama alice ... lugu apa bego sich?
Sylvia Violetta
si alice ngomel2 melulu tapi di cium mau ajahhh .. parraahh ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!