NovelToon NovelToon
A.Z.R.A Starlight

A.Z.R.A Starlight

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Nikahmuda / Teen School/College / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Idola sekolah / Persahabatan
Popularitas:657
Nilai: 5
Nama Author: FZR

ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************

Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.

Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.

Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.

meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.

semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AZRA SL 19 ^^kelahiran baby girl, Namira meninggal^^

      Hari dami hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan berlalu, sejak waktu itu Zafran tidak pernah lagi datang ke mansion namun 6 bulan setelah nya ia mengirim sebuah undangan pernikahan nya dengan Diza dan hal itu membuat kesehatan Namira menurun.

     Namira dan ke empat anak nya tidak hadir dalam pernikahan tersebut kecuali Zenkai dan Zavier karna mereka di paksa Namira untuk hadir karna itu adalah pernikahan orang tua mereka.

    Setelah Zafran menikah dengan mantan istri nya dulu, ia sudah tidak pernah lagi memberikan nafkah untuk Namira yang masih sah menjadi istri nya dan ke enam anak nya.

     Beruntung ke lima anak Namira sudah punya penghasilan sendiri termasuk Zenkai yang baru saja mencapai kejayaan nya. Ya, Zenkai tidak meminta perusahaan pusat melainkan perusahaan cabang yang baru saja di rintis dan sekarang perusahaan cabang itu sudah menjadi perusahaan pusat yang sepenuh nya milik Zenkai tanpa campur tangan perusahaan pusat milik daddy nya.

     Zenkai dan ke empat adek nya berusaha untuk memenuhi kebutuhan Namira dan bayi dalam kandungan nya serta Izan yang sudah mulai bersekolah sejak tiga bulan yang lalu yang mana usia nya baru memasuki usia 5 tahun.

    Saat ini Namira seperti biasa sejak saat Zafran mengirim undangan pernikahan selalu berdiri di balkon sambil menghirup udara di pagi hari dan mengusap perut nya yang sebentar lagi ia akan melahirkan hingga seseorang masuk ke kamar nya yang tanpa melihat nya pun ia sudah tau karna dialah yang selalu masuk ke kamar nya beberapa bulan terakhir ini. Siapa lagi kalo bukan Aqizah putri nya satu satu nya.

"bunda, ayo turun, sudah waktu nya sarapan dan putra putra bunda serta nenek sudah menunggu bawah" ucap Aqizah.

"iya ayo"

     Mereka pun turun dengan Aqizah selalu menuntun sang bunda yang sedang hamil besar karna Namira tidak ingin pindah ke kamar tamu yang berada di bawah.

"selamat pagi ibu anak anak, maaf sudah membuat kalian menunggu" sapa Namira.

"pagi bunda/nak"

"tidak apa apa bunda, bagaimana perasaan bunda pagi ini?" tanya Zavier.

"bunda sangat baik pagi ini"

    Mereka pun sarapan bersama, anak anak Namira terus mengingatkan Namira memakan makanan yang bergizi dan mengambilkan ikan dan sayur untuk di makan Namira bahkan Izan juga tak ketinggalan.

    Selesai sarapan, Zenkai dan Zavier pun pamit untuk berangkat sekolah karna mereka sedang melaksanakan ujian kelulusan jadi Aqizah dan si kembar libur. Rayyan juga pamit untuk mengantar Izan ke sekolah 'tk Al ghifari' yang merupakan sekolah tk milik alm. Zaidan yang merupakan suami Namira yang pertama, namun sampai saat ini tidak tau bahwa yang memegang sekolah tersebut adalah Aqizah dan yang mereka tau bahwa sekolah tersebut di pegang oleh orang kepercayaan Zaidan.

"bunda mau ke mana?" tanya Aqizah.

"ke taman samping yuk, bunda juga pingin kasih makan ikan" jawab Namira.

"baiklah, ayo bun"

"bunda, Zayyan mau ke ruang kerja dulu ya" izin Zayyan.

"kerjakan di sini saja ya"

"baiklah bunda, apa sih yang gak buat bunda"

"kamu gak kerja juga neng?"

"gak bun, neng gak boleh kerja sama Zila kata nya neng suruh temenin bunda aja dan urusan pekerjaan biar dia yang urus"

"ya sudah kalo begitu"

    Namira pun memberi makan para ikan dan putri nya selalu berada di samping nya untuk menemani nya, sedangkan Zayyan sedang mengerjakan pekerjaan nya sebentar di bangku taman setelah itu ia ikut bergabung bersama bunda dan kakak nya.

...****************...

...****************...

       Selesai makan malam, mereka tidak menghilangkan kebiasaan mereka berkumpul bersama di ruang keluarga setiap selesai makan malam dan sarapan saat liburan meskipun Zafran sudah tidak bersama mereka lagi.

"gak terasa anak anak bunda sudah besar semua ya" ucap Namira.

"ini juga berkat bunda yang selalu merawat kami dengan penuh kasih sayang" ucap Aqizah.

"meskipun kami bertemu bunda saat kami sudah besar, tapi kami bisa merasakan bunda merawat kami sampai saat ini. Terima kasih bunda" ucap Zavier.

"sebenar nya kami masih merasa malu berada di sini, tapi kami terima kasih pada bunda karna telah merawat kami dan mungkin hanya dengan terima kasih saja tidak bisa membalas kasih sayang bunda yang selama ini bunda berikan pada kami serta kami minta maaf...." ucap Zenkai namun di potong oleh Namira.

"sudah, kalian tidak perlu merasa bersalah dan malu meskipun kalian tetap putra nya dan kalian juga akan tetap menjadi putra bunda. Bunda minta sama kalian agar tidak pernah meninggalkan adek adek kalian ini apapun yang terjadi ke depan nya"

"apa maksud bunda?" tanya Zavier.

"tidak ada, ini hanya bunda permintaan bunda saja, mau ya"

"baik bunda, kami berjanji" ucap Zenkai.

"Aqizah, kalo ada di antara para saudaramu yang bertengkar tolong kamu lerai ya dan jangan sampai hanya karna bertengkar mereka jadi terpecah belah baik itu karna masalah sepele atau serius. Gantikan lah peran bunda untuk mereka termasuk menasehati mereka"

"kenapa bunda bicara seperti ini seakan akan bunda akan pergi jauh? Bunda tidak akan meninggalkan kami kan?" tanya Aqizah curiga.

"bunda akan selalu berada di sisi kalian dan di hati kalian" jawab Namira sambil tersenyum.

"baiklah, Akan neng usahakan bunda" ucap Aqizah.

"buat Zay, Ray dan Izan, nurut sama neng dan abang kalian ya karna mereka lah yang akan menjadi pengganti orang tua bagi kalian. Kalo ada masalah, selesaikan dengan kepala dingin dan jangan pernah di pendam sendiri"

"baik bunda, kami mengerti" ucap ke enam anak nya.

(ada apa ini? Kenapa bunda seakan ingin pergi jauh?) tanya Zayyan.

(apa ini hanya perasaanku saja atau apa? Kenapa aku merasa bunda akan pergi jauh?) batin Aqizah.

(bunda tidak akan meninggalkan kami kan? Tapi kenapa aku merasa bunda akan pergi ya?) batin Rayyan.

(bunda, kami baru merasakan kasih sayang bunda, apa bunda akan meninggalkan kami dan adek adek kami? Apa kami akan hidup sendiri tanpa orang tua?) batin Zavier.

(entah perasaan apa ini bunda dan aku tau pasti mereka semua juga merasakan hal yang sama meskipun kami dan Izan tidak sedarah dengan bunda, entah bagaimana nanti nya bila bunda pergi dari kami) batin Zenkai.

(bang Iz sayang bunda banyak banyak) batin Izan sambil memeluk Namira.

(maafkan bunda anak anak dan semoga kalian tetap akan bersatu serta merawat dedek kalian bersama dengan baik) batin Namira.

...****************...

...****************...

Pukul 2 dini hari Namira terbangun dan melihat anak anak nya masih tidur terlelap. Ya, mereka semua ingin tidur bersama nya jadi mereka berada di kamar nya, Namira terbangun karna merasakan sakit perut dan pergerakan nya ternyata membuat Aqizah yang tidur di samping nya terbangun.

"bunda kenapa? Ada yang sakit?" tanya Aqizah.

"maaf ya sayang, perut bunda sakit" jawab Namira sambil sedikit meringis.

"sebentar bunda"

Aqizah pun turun dan membangunkan adek kembar dan abang nya karna bunda nya akan melahirkan serta meminta mereka untuk segera bersiap, sedangkan Aqizah pergi untuk membangunkan bik Rati lebih dulu baru bersiap.

Setelah bersiap, Zenkai langsung kembali ke kamar untuk membawa bunda nya sedangkan Zayyan di pinta untuk menyiapkan mobil nya dan bik Rati membawa perlengkapan untuk melahirkan yang telah di siapkan. Aqizah yang melihat Izan terbangun pun langsung mengajak nya karna tidak mungkin mereka meninggalkan Izan sendirian di mansion.

Sesampai nya di rumah sakit, Namira pun langsung di bawa ke ruang bersalin dan yang lain nya menunggu di luar. Kini Namira berjuang sendiri tanpa suami.

Zenkai dss dan bik Rati hanya bisa berdoa untuk keselamatan Namira dan bayi nya.

Lama mereka menunggu dengan cemas hingga akhir nya senyum lega terbit di bibir mereka kala mendengar suara tangis bayi dari dalam ruang tersebut.

"neng, dedek nya udah lahil" ucap Izan.

"iya dan kamu sekarang udah jadi abang, nanti di jaga ya adek nya" ucap Aqizah.

"iya, bang Iz sayang dedek"

30 menit kemudian, seorang dokter keluar sambil menggendong bayi yang baru saja selesai di mandikan dan di kedong.

"apa kalian keluarga nya?" tanya dokter tersebut.

"iya kami anak anak nya dan ini ibu nya" jawab Zenkai.

"apa ayah nya tidak ada?"

"tidak ada" jawab Zavier.

"baiklah, siapa yang ingin mengadzani bayi ini?"

"aa Zay, kamu saja yang mengadzani nya" titah Zenkai.

"kenapa gak abang aja?"

"kamu lebih baik"

Akhir nya Zayyan mengambil adek bungsu nya dan mulai mengadzani dan iqomah setelah itu memberikan bayi itu pada bik Rati, tapi bayi itu terbangun dan menangis lalu bik Rati memberikan nya kembali pada Zayyan namun tangis nya tidak berhenti hingga Aqizah yang menggendong nya baru lah tangisan nya berhenti.

"bayi nya lahir dengan sehat dan tidak kekurangan apapun" ucap dokter nya.

"bagaimana dengan bunda kami dok?" tanya Aqizah.

Dokter tersebut terdiam bingung hendak memberitahu mereka bagaimana, namun ia juga harus mengatakan nya meskipun itu menyakitkan.

"maaf nona, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan lebih menyayangi nya" jawab nya.

"maksud dokter?" tanya Zenkai.

"tuhan sudah mengambil nya setelah selesai memberi bayi nya asi dan nama untuk nya"

DEG

Mereka terkejut mendengar hal tersebut hingga mereka menangis dalam diam kecuali Zayyan dan Rayyan. Ternyata apa yang mereka rasakan menjadi kenyataan, bunda mereka benar benar pergi jauh meninggalkan mereka.

"tolong urus jenazah nya dan antarkan ke alamat ini" ucap Zayyan.

"baik"

"tunggu dok, apa nama yang di berikan bunda pada bayi ini?" tanya Aqizah.

"nama nya Aqifah Ayyara Al ghifari"

"terima kasih dok"

Aqizah memandang bayi yang tertidur lelap di gendongan nya lalu mengecup kening nya dengan lembut, sedangkan Rayyan dan Zavier pergi untuk mengurus pembayaran administrasi nya.

"yang sabar ya neng" ucap Zenkai.

"iya bang, terima kasih" ucap Aqizah.

Zayyan dan Zenkai menunggu di rumah sakit dan akan pulang bersama jenazah bunda nya, sedangkan Zavier dan Rayyan pulang bersama yang lain nya.

Sesampai nya di mansion, Aqizah langsung meletakkan si bungsu ke box bayi yang berada di kamar bunda nya dan meminta Izan untuk menjaga nya sebentar.

Bik Rati memberitahu pada para maid dan bodyguard tentang majikan nya yang telah meninggal, lalu mereka pun menyiapkan semua nya sebelum jenazah nya datang dan sofa serta meja yang berada di ruang tamu di tepikan.

Para tetangga pun banyak yang datang dan membantu serta mendoakan atas kepergian nya Namira.

......................

1
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
lanjut thor jangan lupa juga istirahat
zafa_love me 2005: terima kasih atas dukungan nya/Smile//Smile/
total 1 replies
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
bagus banget ceritanya
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
Lanjut Thor
zafa_love me 2005: siap, terima kasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!