NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Sri Asrianti

Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Aluna yang terjebak dalam roda waktu. Aluna secara tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di rumah yang baru saja ia tempati. Secara ajaib gadis itu terlempar ke masa lalu di sebuah kerajaan kuno.

Aluna yang bingung dengan keadaan tersebut, tiba-tiba saja di tangkap dan di bawa kehadapan ratu di kerajaan tersebut. Ratu yang mengira ia adalah mata-mata dari musuh memerintahkan untuk mengeksekusi gadis itu.

Akankah Aluna bisa selamat dari hukuman sang Ratu? Atau hidupnya akan berakhir di negeri tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Asrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

" Kalau terjadi sesuatu bagiamana? Jangan selalu bertindak ceroboh Aluna. Ini hutan yang sangat berbahaya, kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana! Bisakah kau mendengarkan ku, ini juga untuk keselamatanmu. "

Aluna tertunduk, Caspian membentaknya tanpa sengaja. sungguh dia bukannya cengeng, tapi dia tidak pernah sama sekali di bentak seperti ini oleh orang tuanya. Wajah gadis itu memerah, mata dan hidungnya apalagi, kulitnya yg putih membuatnya sangat jelas ketika ia akan menangis.

Caspian yang menyadari gadis itu akan menangis merasa bersalah, apa dia sudah berlebihan?

...***...

Suara geraman terdengar dari balik semak

berkali-kali.

"Ggrrrrr...."

Robert terbangun mendengarnya. Nada itu bergetar, berat. Dengan gerakan pelan, ia menepuk prajurit disebelahnya, membangunkan.

"Huusstt..." Robert memberi isyarat saat prajurit itu akan bersuara. Ia dengan cepat mengerti situasinya, membangunkan yang lain. Hugo segera waspada, mereka semua memegang senjata, tombak dan pedan, siap di tangan.

"Di mana Pangeran dan nona Aluna?" Hugo Panik.

Mereka semua seketika menyadari keduanya tak ada.

"Ggrrrr.... grrr....." Semakin kuat terdengar.

Robert, Hugo dan yang lain membentuk lingkaran pelindung. Punggung mereka saling bersandar, wajah menghadap keluar, memastikan dari arah mana bahaya akan datang, mereka bisa segera melihatnya.

Suasana hening sejenak, suara geraman itu tak terdengar lagi.

"Tetap waspada." Bisik Hugo.

Yang lain langsung mengangguk, raut wajah mereka tegang.

"Bagaimana ini, apa Pangeran dan Aluna dalam bahaya?" Robert Khawatir.

" Kita pikirkan itu nanti, setelah melawan serigala-serigala ini."

"Jadi mereka bukan hanya satu?" Salah seorang prajurit bertanya.

" Serigala selalu berburu dengan berkelompok, jadi...."

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya tiga ekor serigala melompat keluar dari balik semak itu. Semua terkejut, ternyata benar, mereka bukan hanya satu.

"Ggrrr.... awwooooooo" Lolongan salah satu serigala menggema di hutan itu, di ikuti serigala lainnya.

...

Di tempat lain, Aluna dan Caspian saling tatap mendengar suara hewan buat itu.

"Serigala." Ucap Caspian, kecil.

Mereka berdua menyadari situasi buruk itu. Rombongan mereka mungkin sedang dalam bahaya sekarang. Caspian waspada, matanya fokus memperhatikan sekeliling.

"Kita harus secepatnya kembali."

Aluna mengangguk cepat, ia pun merasa ngeri dengan situasi ini. Namun, di sisi lain semangat dan rasa beraninya juga ikut membara. Terkadang ia merasa heran dengan dirinya sendiri. Ia gadis introver yang pemalu, penakut, dan lebih banyak diam.

Namun begitu sampai di negeri ini, rasanya ia menjadi gadis yang berbeda. Seolah semua perasaanya bisa ia ungkapkan. Tak ada keraguan untuk berbicara, bahkan ia sadar telah menjadi gadis yang cerewet beberapa hari ini. Ia merasa lebih lepas dan ringan. Gadis pemberani? Entahlah, bisa disebut berani atau tidak. Tapi Aluna sudah siap dengan apa yang akan terjadi kedepannya, hal baik atau hal buruk sekalipun.

"Ayo cepat!" Caspian menarik tangannya, memegangnya erat.

Deg

Aluna membulatkan matanya, tak percaya Pangeran menyebalkan itu menggandeng tangannya sekarang. Untuk sesaat ia menatap Caspian yang fokus mengawasi sekitar dengan pedang yang mengarah ke depan.

"Di mana kita? Tadi kita melewati jalan yang mana?":

Aluna tak menjawab, ia sibuk dengan degub jantungnya.

"Aluna." Menyadarkan Aluna

"I... iya."

" Kamu ingat tadi kita dari arah mana?"

Aluna melihat sekeliling, ia juga bingung, semuanya tampak sama.

"A... aku lupa Pangeran."

"Aku tidak begitu memperhatikan jalan tadi." Cemas.

" Aaauuuuuu. " Lolongan itu terdengar lagi, tapi suaranya semakin jelas dan dekat.

"Sepertinya kita sudah tersesat."

Aluna terdiam, ia merasa bersalah. Berusaha mengingat jalan yang ia lalui tadi.

"Ggrrr... grrr..." Suara geraman yang sama terdengar.

" Aluna! " Menarik Aluna ke belakangnya. Caspian mengarahkan pedangnya ke sumber suara itu.

Aluna menahan nafasnya, bersiap untuk makhluk yang akan keluar dari balik semak yang tinggi itu.

Dan benar saja, dua serigala muncul di depan mereka. Tubuh hewan buas itu besar dan kuat. Tatapannya mengintimidasi, memperlihatkan gigi-giginya yang tajam. Meneteskan air liur, siap menerkam.

"Ggrr.... guk guk." Caspian bersiap.

"Pangeran." Khawatir.

"Tetap di belakangku Aluna." Berkata serius.

WWUUSSHH

Salah satu serigala melompat ke arahnya. Caspian menangkis dengan lengannya, mendorong kuat serigala itu hingga membentur pohon, bunyi krek terdengar.

serigala yang lain ikut menyerang, juga melompat ke arahnya, caspian kehilangan keseimbangan, terjatuh.

"Pangeran." Aluna panik.

Caspian masih bertahan, serigala itu mendominasi, giginya nyaris menembus leher pangeran itu. Caspian berhasil memutar tubuhnya, mendorongnya, dan menendang moncong serigala itu dengan keras. Terdengar suara krek.

Serigala yang satu kembali, kali ini menatap lebih ganas keduanya melompat bersamaan, Caspian mengayunkan kuat pedangnya ke arah salah satu serigala, sukses melukai tubuhnya. Sementara binatang buas abu-abu yang satunya, berhasil menggores lengan Caspian.

"Agghhh." Meringis memegang tangannya yang berdarah.

"Pangeran!" Aluna panik, hendak menghampiri.

Mendengar Aluna, serigala yang berhasil menggores lengan Caspian mengubah targetnya. Dengan langkah cepat melompat dan mendorong tubuh gadis itu hingga terhempas di tanah.

"Alunaaa!!"

"Ggrrr...." Serigala yang terluka berdiri, mencegah Caspian.

Aluna sudah pasrah dengan keadaannya. Dan saat serigala itu akan menggigitnya, mata mereka tak sengaja bertemu.

Melihat manik mata Aluna, serigala itu terdiam. Ekspresinya mendadak berubah, tenang. Tak memperlihatkan lagi taringnya, ia turun dari tubuh Aluna, berdiri di sampingnya dengan tenang.

Aluna di buat keheranan dengan apa yang terjadi, saat melihat Caspian yang menendang dan mengayunkan perangnya ke arah serigala itu, ia berteriak memanggilnya laku berdiri di depannya.

Caspian yang melihatnya pun terkejut, Karena terus mengkhawatirkan gadis itu, sekali lagi ia terkena goresan dari kuku-kuku tajam serigala abu-abu itu, kali ini kakinya yang berdarah.

"Aluna apa yang kamu lakukan?" Caspian panik.

" Tolong pergilah jangan sakiti kami."

Sama dengan kejadian sebelumnya, serigala itu juga perlahan tenang saat Aluna menatap matanya dalam. Ia duduk di sana, seperti anjing peliharaan, serigala yang satunya juga ikut duduk di samping temannya itu. Mereka berdua menatap Aluna dengan lembut, tak ada raut wajah pemangsa di wajah mereka.

Aluna juga menatap mata dua serigala itu. Ia seperti merasakan hal yang berbeda, seolah mereka bisa mengerti dirinya. Kakinya melangkah, mendekat.

"Apa yang kamu lakukan?" Memegang tangan Aluna, menghentikannya.

"Tidak apa-apa Pangeran, mereka adalah teman sekarang." Melepaskan tangan Caspian. Aluna duduk, mengelus bulu dua serigala itu bergantian. Caspian terheran. Bagaimana mungkin, serigala yang tadinya begitu ganas ingin memangsa mereka berdua, kini sangat tunduk dengan Aluna.

"Kalian berdua sangat lucu." Tersenyum, Aluna gemas, serigala itu kini terlihat sangat lucu dimatanya.

" Pergilah jangan menyakiti orang-orang yang ada di hutan ini, mereka semua adalah temanku. "

Setelah berucap seperti itu, dua serigala itu menggosokkan tubuhnya di kaki Aluna, kemudian berlalu dari sana, hilang dari balik pepohonan lebat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!