NovelToon NovelToon
Dia Pelacur, Tapi Suamiku Murahan

Dia Pelacur, Tapi Suamiku Murahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Pelakor jahat / Suami Tak Berguna / Penyesalan Suami / Selingkuh / PSK
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ame_Rain

(Based on True Story)

Lima belas tahun pernikahan yang tampak sempurna berubah menjadi neraka bagi Inara.

Suaminya, Hendra, pria yang dulu bersumpah takkan pernah menyakiti, justru berselingkuh dengan wanita yang berprofesi sebagai pelacur demi cinta murahan mereka.

Dunia Inara runtuh, tapi air matanya kering terlalu cepat. Ia sadar, pernikahan bukan sekadar tentang siapa yang paling cinta, tapi siapa yang paling kuat menanggung luka.

Bertahan atau pergi?
Dua-duanya sama-sama menyakitkan.

Namun di balik semua penderitaan itu, Inara perlahan menemukan satu hal yang bahkan pengkhianatan tak bisa hancurkan: harga dirinya.

Kisah ini bukan tentang siapa yang salah. Tapi siapa yang masih mampu bertahan setelah dihancurkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ame_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman dari Dunia Lain

Mata perempuan itu melebar menatapku. Seolah tak percaya, syok, dan... entahlah?

Aku mengangguk, membenarkan apa yang barusan dia dengar dari mulutku.

"Iya. Sebenarnya saya tidak mau suudzon. Tapi, siapa lagi yang akan melakukan itu kalau bukan dia? Apalagi hanya dia yang sedang bermasalah dengan kami saat ini." Kataku.

Perempuan itu menutup mulut dengan tangan. Matanya menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki seolah sedang menilai.

"Apa yang Mbak lihat?" Tanyanya.

"Bola cahaya, tiba-tiba jatuh entah darimana. Lalu melesat menembak foto keluarga kami. Dan setelahnya? Ada banyak suara. Seperti orang berbicara, teriak, berkelahi... entahlah. Yang jelas rumah seperti ramai."

Perempuan itu--- yang sampai sekarang belum ku ketahui namanya--- terus menatapku ingin tahu.

"Lalu?"

"Ada ledakan juga di dalam rumah. Dan setelahnya suara-suara itu akan kembali."

"Artinya suara-suara itu sempat hilang lalu timbul?"

"Iya."

"Mbak melakukan apa untuk mengusir semua itu?"

"Saya meminta bantuan dari Ustadz." Kataku.

Sebenarnya aku agak kepikiran, kalau aku memberitahu caraku menghadapi perempuan sundal itu, apa akan jadi bumerang terhadap diriku sendiri? Tapi, yah, cara apalagi yang bisa dilakukan saat menghadapi hal seperti ini selain meminta bantuan dari Ustadz, kan? Jadi harusnya dia pun sudah menebak.

Dahi perempuan itu mengerut, seolah bingung atau tak percaya dengan ceritaku. Memangnya ceritaku terdengar tak masuk akal, ya?

"Mbak," Panggilnya, "Mungkin Ustadz yang Mbak mintai bantuan itu memang hebat, tapi Mami biasanya enggak segan-segan bayar mahal asal keinginannya terpenuhi. Jadi, hati-hati saja." katanya.

Aku menatap wajahnya yang seperti masih menyimpan sesuatu itu.

"Kenapa?" tanyaku.

Perempuan itu hanya tersenyum tipis.

"Hanya... heran saja. Kalau benar cerita Mbak itu, artinya Mami sudah melancarkan serangannya. Dan saya sebenarnya tidak heran jika Mami melakukan itu. Tapi, melihat Mbak masih sehat walafiat begini, tanpa merasa apapun... aneh." Katanya.

Aku terdiam meresapi ucapannya. Ya, dia memang bilang kalau Dewi cukup berani dan sanggup untuk membuat lawannya sakit bahkan meninggal. Dan kurasa kali ini pun begitu. Dia mencintai suamiku, tak heran jika dia melenyapkan aku. Apalagi dia sudah kirim-kirim hal aneh itu ke rumah kami. Artinya dia tidak main-main.

Tapi sampai saat ini, aku masih baik-baik saja.

Aku tentu sangat bersyukur akan hal itu. Tapi mendengar ucapan perempuan itu, mau tak mau aku jadi kepikiran. Apalagi aku belum bisa mendapatkan pelindung itu lagi dari si Ustadz karena dia sedang tidak ada di rumah. Apa kami akan baik-baik saja?

"Oh, ya. Saya belum tahu siapa nama kamu." ujarku.

Perempuan itu tersenyum kecil.

"Dena. Nama saya Dena, Mbak." katanya

Dan malam itu, untuk pertama kalinya aku punya teman dari tanah dunia malam. Kami bahkan saling tukar kontak. Semoga saja Dena itu sebaik yang terlihat.

Malam itu setelah kami sampai di rumah dan aku pun sudah selesai membersihkan diri, mataku hanya menatap langit-langit lama sekali. Semua pembicaraan kami di ruang karaoke itu terus berputar, membuatku tidak tenang.

Tapi ucapan Meira hari itu mengingatkanku lagi.

Do'a.

Meira bilang do'a orang yang terdzolimi biasanya menembus langit. Jadi banyak-banyaklah saja aku berdoa agar masalah ini dapat kami lewati. Dan insyaa allah, kami pasti bisa melewatinya dengan baik.

Kutatap suamiku yang masih sibuk bermain ponsel. Ini gara-gara kamu, Mas. Kalau bukan karena anak-anak, takkan mau aku bertahan.

Aku pun hanya menghela napas panjang, memaksa diri untuk tidur.

***

Hari-hari berikutnya berjalan penuh was-was. Setiap suara kecil di atap pun langsung membuatku menoleh dengan spontan. Aku pun memutuskan untuk kembali menemui Ustadz itu tiga hari kemudian.

Dia sepertinya sudah tahu kalau aku akan datang hanya tersenyum kecil sambil memintaku duduk di dalam.

"Ada gangguan lagi?" Tanyanya.

Aku menghela napas panjang. Lelah juga jika mengingat apa yang terjadi di rumah.

"Begitulah Pak. Ada suara ledakan beberapa kali di rumah. Kadang dari atap pun juga begitu. Dan ada suara-suara aneh seperti yang saya bilang sebelumnya. Anak-anak jadi ketakutan." Kataku.

"Tapi kalian enggak apa-apa? Tidak merasa ada sakit atau apa?"

Aku menggeleng.

"Enggak, Pak. Hanya suara-suara itu saja. Dan sebenarnya saat ini sedang aman damai, tapi sepertinya lebih baik saya tetap datang untuk minta tolong." Kataku.

Ustadz itu menghela napas pelan.

"Kalau begitu enggak apa-apa, enggak ada yang perlu dikhawatirkan." katanya.

Ustadz ini memang kenalan keluargaku, kami cukup dekat. Bahkan dia sudah dianggap sebagai anak angkat oleh bibiku. Makanya ketika ada masalah begini, aku lebih tenang untuk datang padanya sebenarnya. Hanya saja jika memikirkan pelindung itu yang selalu saja hancur setelah seminggu, kadang jadi kepikiran untuk mencari bantuan lagi dari yang lain.

"Ini, airnya. Seperti biasa, diminum, baru sisanya siramkan ke sekeliling rumah." Katanya.

Aku mengambil botol air mineral itu darinya.

"Terimakasih, Pak. Tapi, um, saya penasaran. Kenapa Pak Ustadz enggak pernah mau jelasin lebih jauh? Seperti siapa pelakunya, atau apapun itu yang berkaitan dengan gangguan ini." Tanyaku.

Ustadz itu hanya tersenyum tipis.

"Yah, enggak perlu. Kita cukup membentengi diri saja dari gangguan-gangguan itu. Daripada tahu, lalu jadi dendam dan ingin membalas." Katanya.

Aku menghela napas mendengar jawabannya.

Ternyata begitu. Pak Ustadz tidak ingin menjelaskan siapa pelaku dan lain sebagainya karena dia tidak mau ada dendam dihati korban yang mengarah pada keinginan untuk membalas. Aku mengerti sekarang. Mungkin itu bedanya Ustadz dengan dukun.

Kalau dukun... aku sebenarnya tidak terlalu paham juga. Tapi mungkin mereka akan lebih gamblang menjelaskan semua hal yang ingin diketahui kliennya. Juga bersedia jika klien itu ingin menuntut balas. Setidaknya seperti itu yang kutahu.

Aku segera pulang begitu urusanku selesai. Sama seperti sebelumnya, aku meminta semua orang di rumah untuk meminum air yang Ustadz itu berikan padaku, lalu lebihnya aku siramkan ke seluruh rumah.

Aku duduk di tepi ranjang begitu semuanya selesai. Semoga saja tidak ada hal aneh lagi. Aamiin.

Aku mengambil ponsel milikku yang berada di dalam tas. Ada pesan dari Dena. Kami memang saling berkomunikasi beberapa hari ini.

Dia mengirimkan foto rumahnya.

[Ini rumahku, Mbak. Kami buka usaha tongkrongan bapak-bapak di rumah. Yang mengelola suami. Tapi bukan tongkrongan kopi biasa, tentunya. Bisa sewa kamar juga kalau mau.]

Agak syok aku membacanya. Berteman dengan orang-orang seperti ini memang seperti membuka jendela dunia baru yang tak pernah kutahu dan tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya.

[Saya penasaran, kamu kerja jadi LC, apa 'melayani' tamu juga?]

Aku penasaran saja. Soalnya dia kan punya suami. Kalau Dewi sih janda, jadi bisa dipahami. Aku penasaran apa mereka akan tetap seperti ini kalau sudah punya suami.

[Iya, Mbak. Kan lumayan buat tambah uang belanja.]

Itu jawaban yang... sudah bisa terpikirkan, sebenarnya. Namun tetap saja membuatku agak syok saat membacanya. Membaca pesan itu membuatku sadar: dunia yang kumasuki kini sudah jauh berbeda dari yang dulu pernah kukenal.

***

Jangan lupa like, komen, dan subscribe, biar author makin semangat buat nulis 🥰

1
Nuri_cha
Ceritanya sangat menarik, dekat dengan kehidupan sehari-hari... gaya bertuturnya juga mudah dibaca dan dipahami. Bikin greget n emosi, bagaimana lika-liku seorang wanita yang terkhianati. Sangat layak baca.

Semangat berkarya ya Thor
Drezzlle
betul kalau salah imam yang ada dirumah cuma jadi pembokat doang /Sob/
Drezzlle
kalau bisa jangan terpancing dan ikut salah jalan juga kaya Dewi
TokoFebri
astagaa.. gimana ya si Dewi ini.. dibilang pinter ya pinter tapi ya ga gitu juga bisnisnya 🤣
TokoFebri
ya pasti Reno berubah. harga dirinya terluka. apalagi kalau marahinnya di depan umum.😢
TokoFebri
gila.. wkwkw. konyol banget dah mereka 🤣
Nuri_cha
suaminya ngizinin? gila siiih
Nuri_cha
tapi ttp harus diingat kalo Dena nih anak buahnya Dewi. Jd ttp harus hati2
Anggrek Handayani
Bermanfaat juga ya berteman dengan orang seperti Dena? Bisa tahu sedikit banyak tentang dunia malam.
Anggrek Handayani
Nikah muda ini Si Rena.
Irfan Sofyan
dimana rumah kamu Ra, aku akan ke sana, terus akan ku bom tuh si Hendra 😤
Irfan Sofyan
kamu tidak usah bingung, sudah cerai saja
Irfan Sofyan
inara, tong di denge si eta mah, nya oge bageur
Irfan Sofyan
apa? sebulan?
Irfan Sofyan
oh sudah pasti dong
Rezqhi Amalia
otaknya udh GK berfungsi kali😭
Rezqhi Amalia
ya msih takut , coba nnti klo udh berbulan bulan kemudian psti kmbli begtu
Dedeh Dian
ditunggu up nya author.. makasih
Ameee: Aaakkkhhh, makasih udah baca sampai sini 😆 maap author jadi kegirangan sendiri 🙈😭 author up tiap hari kok insyaa allah, tungguin yaaa 🤭
total 1 replies
Nuri_cha
dari awal yang salah emang Hendra siiih... perempuan gak bakal jadi pelakor kalo lakinya gak ngasih kesempatan
Nuri_cha
wkwkwkwk... beneran jatuh cinta dong. Tiba2 jadi mual /Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!