NovelToon NovelToon
Mencintai Anak Bos Mafia

Mencintai Anak Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Romansa Fantasi / Fantasi / Mafia / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:55
Nilai: 5
Nama Author: intan maggie

Clara yang kini hidup seorang diri, menerima penawaran pekerjaan sebagai mata-mata dari seorang temannya yang merupakan anak dari pemilik organisasi mafia dengan upah yang lumayan tinggi. Ia harus bertahan hidup dengan kerasnya dunia di usia muda.

Ibunya yang meninggal karena kecelakaan dan ayahnya yang cacat akibat kecelakaan itu, membuatnya harus mencari uang, hingga ayahnya juga menyusul ibunya 3 bulan kemudian, saat ia ingin memasuki SMA. Saat itulah kemudian ia menerima sebuah misi baru. Apakah ia akan berhasil menjalani misi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"ngantuk banget kali" ucap ray setibanya di kelas, ia langsung menghampiri ara yang tertidur di mejanya dan berdiri di samping mejanya.

"hah? Bukan urusan lo" jawab ara yang masih meletakkan kepala di mejanya dengan mata terpejam.

"udah sarapan?" tanya ray lagi.

"udah" balas clara tanpa mengubah posisinya.

"oke" balas ray yang kemudian berjalan ke tempat duduknya.

"will" panggil ray ke teman sebangkunya willie.

"apa ray?" tanya nya kemudian melihat ke arah ray.

"lo duduk sama ana dulu gapapa kan? Gua pengen duduk sama ara sebentar" tanga ray ke willie.

"hanya untuk hari ini" balas willie.

"oke thanks" balas ray dan kembali ke kursi paling belakang.

"anna, duduk sama willie, mau?" tanya ray.

"hah serius? Lo kasih kesempatan ini ke gua?" tanya anna dengan mata bertanya-tanya dan berapi-api, ray mengangguk senyum.

"oke mau banget" balas anna yang langsung beberes dan pindah ke tempat duduk ray.

Ray kemudian duduk di pojok, tempat anna.

Ana yang wajahnya menghadap ke arah ray dengan mata terpejam, ray memerhatikannya.

"kenapa?" tanya ray sambil memegang pipinya yang sedikit tergores.

"hmm?" ara langsung mengangkat wajahnya dari meja, mengambil sebuah kaca kecil dari tas nya kemudian melihat wajahnya di kaca itu.

Ia melihat sebuah bekas luka, hanya goresan kecil di pipi kirinya.

"ini? Sejak kapan? Sepertinya tergaruk" jawab ara yang juga bingung.

Kemudian ara teringat kejadian semalam, atau mungkin benda kerucut itu yang masih melesat kemudian menggores pipinya sedikit, namun ia tidak menyadari, begitu juga def.

Sedangkan ray malah melihat ke kuku-kuku ana yang memang sudah mulai memanjang.

"anna, bawa potong kuku?" tanya ray ke arah anna.

"bawa" jawab ana, kemudian merogoh tasnya.

Ray berjalan ke arah meja yang anna dan willie duduki untuk mengambil potong kuku itu.

"terima kasih" ucap ray ke ana setelah mengambil potong kuku itu.

"cuma sehari" sahut willie sebelum ray beranjak menuju tempat duduknya lagi.

Ray mengusap rambut willie sambil berjalan ke arah belakang, yang dengan cepat didepak willie, ray sedikit tertawa.

Saat kembali, clara sudah kembali meletakkan kepalanya di meja, dengan tangannya sebagai alas.

Ara seperti sudah tidak peduli lagi apa yang terjadi, dia benar-benar mengantuk.

Ray mengambil tangan kiri ara yang lebih dekat dengannya, ara sekilas membuka mata sebelum kembali memejamkan matanya.

kemudian ray membantu memotong kuku ara perlahan.

"wil aku juga mau kaya ara" ucap anna kepada willie.

"apaan sih, potong aja sendiri, lagi akur aja itu mereka, dikit lagi juga berantem" balas willie.

"hai ray" ucap bella yang menghampiri ray.

"iya?" jawab ray dengan pandangan fokus memotong kuku ara.

"gua juga mau, kuku gua udah panjang-panjang banget, boleh minta tolong potongin?" tanya bella menunjukkan kuku jari-jari nya yang juga memanjang tapi terawat.

"sudah bagus, gak usah dipotong" balas ray lembut, padahal itu alasan ray menolak dengan lembut.

"eh?? Oke" balas bella yang kemudian malu-malu.

"jadi maksud lo kuku gua jelek gitu?" sahut pelan dengan mata terpejam.

"aaa, mungkin" jawab ray datar.

"makanya punya kuku dirawat" sahut bella merasa PD.

"lo pergi dah kalo cuma mau ganggu gua tidur" balas ara yang langsung menatap ara, matanya sedikit merah, karena mengantuk.

"ihh iri bilang lo, udah ah, bye" balas bella, kemudian kembali ke tempat duduknya yang ada di sisi ujung baris ketiga.

Sedangkan ray masih saja memotong kuku panjangnya, hingga tak lama selesai.

Ray ingin mengambil tangan kanannya, namun bel masuk berbunyi.

Tak lama, bu tiara datang setelahnya, pelajaran pertama hari ini kimia.

ara sudah mengangkat kepalanya untuk mendengarkan bu tiara, namun terlihat masih sangat mengantuk.

"semalam gak tidur?" tanya ray pelan sambil melihat ke papan tulis, dimana bu clara sedang menjelaskan materi.

"gara-gara lo ini" balas ara yang juga pelan sambil melihat ke arah papan tulis.

Ara berpikir ia tidak bisa tidur karena memikirkan ray, tentu ray tidak akan mengerti.

"hah?" tanya ray bingung kemudian melihat ke arah ara.

"kemalaman tidurnya" balas ara lagi, tampa melihat ke arah ray.

"kenapa?" tanya ray lagi yang masih melihat ke arah ara.

"kepo banget dah" balas ara dengan pandangan masih ke papan tulis, ia masih kurang energi untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan ray.

Setelah itu ray tidak menjawab atau berbicara apa-apa lagi.

Setelah sekian lama jam pelajaran berlalu, beberapa murid yang merasa bosan bermain lempar-tangkap penghapus papan tulis dibelakang bu Tiara, saat ia sedang menjelaskan dan menghadap ke arah papan tulis.

Bagaimana pun pelajaran kimia hari ini langsung mengambil 3 jam pelajaran sekaligus, sebelum waktunya istirahat.

Ray yang melihat ara terlelap lagi di atas mejanya, meminta penghapus itu dilemparkan kepadanya, kemudian menangkap nya.

"ra.. Ra.. bu Tiara suruh hapus papan tulis" ucap ray yang terlihat serius dan terburu-buru, juga menggoyang sedikit tubuh ara, membuat ara langsung bangun, berjalan ke depan dan menghapus papan tulis.

Ray membuang muka ke arah dinding menahan tawa, begitu juga murid-murid lain, mereka menahan tawa.

Bu tiara bengong atau mungkin berpikir apa yang sedang dilakukan ara.

"haa..." sekilas suara tawa willie yang tidak mampu menahannya.

"ara apa yang kamu lakukan?" tanya bu tiara.

"eh? Ibu bukannya suruh saya menghapus papan tulis?" tanya ara.

"kapan?" tanya bu tiara.

"tadi.. Kata ray" balas ara sedikit ragu sambil menunjuk ray. Ray memasang wajah bingung.

"kamu mimpi ya? Cuci muka!!" perintah bu tiara tegas.

Wajah ara memang terlihat seperti wajah-wajah baru bangun tidur dengan rambut yang sedikit berantakan.

"eh? Iya bu" jawab ara kemudian keluar kelas untuk membasuh wajahnya.

ray masih menahan tawa nya dengan memalingkan wajah ke bawah atau ke arah dinding beberapa kali.

sekitar 10 menit berlalu, ara kembali ke ke kelas dengan wajah yang sudah lebih segar dan rambut yang lebih rapi.

Sedangkan yang lain, diberi 5 soal hitungan kimia oleh bu tiara.

"ara, sebelum duduk, jelaskan kembali apa yang tadi ibu jelaskan dan berikan contoh perhitungan nya" ucap bu Tiara pelan.

"baik bu" ucap ara yang kemudian mengambil spidol.

Ara melihat di papan tulis kembali masih ada judul materi yang belum di hapus, stoikiometri dengan 5 soal.

Ara diam sejenak di depan papan tulis, kemudian menuliskan rumus di papan tulis.

"lalu apa arti rumus tersebut?" tanya bu tiara, ara hanya diam membisu.

"sial gua lupa lagi artinya apa, atau gua sudah gak fokus tadi" ucap ara dalam hati.

ara sempat mengikuti pelajaran di awal, hingga ketiduran, hanya rumus itu yang diingatnya, tanpa tau penjelasan dibaliknya.

"awas lo ray" ara kesal dengan ray, karena merasa itu bukan mimpi, tapi benar ray yang menyuruhnya untuk menghapus papan tulis.

"baiklah ara, jika tidak bisa menjelaskan, apakah bisa menjawab soal di papan tulis?" tanya bu tiara, ara menggeleng pelan.

"baiklah, jika ada yang membantu ara memahami materi hari ini, hingga ara bisa menjawab setidaknya 3 soal, saya anggap ara tidak tidur dikelas dan bebas dari sanksi, tapi jika tidak, ara akan terkena sanksinya berupa poin minus" jelas bu tiara.

Di sekolah rajawali ini, memang ada penilaian poin plus dan minus, dan akan dilaporkan di wali kelas setiap pembagian buku raport siswa.

poin plus didapat saat siswa melakukan hal positif seperti mendapat nilai sempurna, melaksanakan piket dengan baik dll.

sebaliknya poin minus didapat saat tidak melaksanakan piket, tidur kelas dan pelanggan lainnya.

Setiap poin plus dan minus yang didapat bergantung besar kecilnya kesalahan atau pencapaian siswa.

jika siswa sudah mendapat poin plus tertentu akan mendapatkan reward dan sebaliknya jika point minus yang dikumpulkan akan mendapat peringatan ringan, Bahkan surat peringatan.

sekelas mendadak ramai, siapa yang mau membantu ara, mereka saling menunjuk.

"bu biar saya bantu jelaskan" ray mengajukan diri dengan mengangkat tangan.

"baik ray, silahkan" sahut bu tiara yang duduk di meja guru.

Ray mengambil spidol dari tangan ara, kemudian menghapus tulisan, selain judul materi dan 5 soal.

Ray mulai menjelaskan perlahan dari awal, kemudian menuliskan beberapa rumus, menjelaskannya dengan detail, membolak balikkan rumus yang disebabkan keadaan tertentu, hingga semua rumus yang dituliskan tadi.

Sedangkan clara merasa ray menjelaskannya dengan sangat baik, sangat detail, hingga ia bisa memahami semua apa yang dijelaskan.

Secara tidak langsung ray juga menjelaskan cara menjaga ke-5 soal itu.

Entah mengapa keadaan kelas sepi saat ray menjelaskan materi. Hingga akhirnya ray selesai menjelaskan.

"terima kasih ray, kamu sudah boleh duduk" ucap bu tiara selesai ray menjelaskan.

"terima kasih bu" balas ray sebelum akhirnya kembali duduk.

"awas aja masih gak bisa, mulut gua sampe berbusa ini" bisik ray saat melewati ara yang masih berdiri di depan.

Ara langsung memasang wajah kesal.

"baik lah ara, cobalah kerjakan soal yang kamu anggap bisa di papan tulis" perintah bu

"baik bu" ucap ara, kemudian berjalan ke arah papan tulis yang masih kosong.

Ara mencoba menjawab soal itu dari nomor 1, 2, 3 , 4 hingga 5.

Ray tersenyum melihat itu.

"boleh juga nih anak" pikir ray saat melihat ara hampir menyelesaikannya.

"baiklah ara, kamu menyelesaikan semua soal dengan baik, ibu tidak akan menganggap kamu tidur di kelas, kamu boleh duduk dan jangan diulangi" ucap lembut bu Clara.

"baik bu terima kasih" balas ara kemudian kembali duduk.

"ray cara mu menjelaskan sangat baik dan mudah dimengerti" puji bu tiara melihat ke arah ray.

"terima kasih bu" balas ray tersenyum ke bu tiara.

Tak lama bel istirahat berbunyi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!