NovelToon NovelToon
When You Forget

When You Forget

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / CEO Amnesia / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Sayang"

Samar terdengar suara seorang pria di telinga Sara

Sara membuka mata dan melihat mata penuh cinta Marco Varamus.

Dia melingkarkan lengan di leher pria itu dan tersenyum.

"Aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu sayangku"

"Aku tidak mau bekerja" kata Sara dengan nada manja.

"Tapi kau suka bekerja"

"Benarkah? Tapi aku malas bekerja hari ini. Bisakah kita di atas ranjang saja hari ini?" pinta Sara. Disambut dengan senyuman Marco dan mereka berpelukan erat.

Lalu tiba-tiba langit menjadi gelap.

"Kau memanfaatkan ku!!" teriak Marco.

"Tidak! Tidak ada yang memanfaatkan mu" jawab Sara dengan segaris air mata di pipinya.

"Lalu apa ini? Ayahmu membuka beberapa pinjaman dengan mengandalkan nama Varamus"

"Ayahku memakai namanya sendiri"

"Tapi menyebutkan namaku sebagai penjamin!!"

"Tidak. Kumohon, ini tidak seperti yang kau dengar dari nenekmu" jelas Sara putus asa. Dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan masalah yang sudah diputar balikkan faktanya ini.

"Kau menyalahkan nenekku?"

"Tidak. Aku tidak menyalahkan siapapun. Tidak siapapun"

"Aku tidak akan percaya lagi padamu. Tidak akan!!"

"Marco. Marco!!!" panggil Sara tapi pria itu meninggalkannya dalam kegelapan malam.

Musim dingin datang dan tiba-tiba pria itu menghampiri Sara yang sudah dinikahi bersama seorang wanita. Wanita yang datang ke pernikahan mereka. Yang selalu berdiri dekat dengan Nyonya Besar.

"Jadi dia istri yang sudah memanfaatkan mu!" ejek wanita itu. Wanita kecil itu. Ide apa yang ditanamkan wanita berumur belasan tahun itu dalam otak Nyonya Besar dan juga suaminya?

"Aku tidak pernah memanfaatkan siapapun!" sangkal Sara lalu mendapatkan sebuah tamparan keras. Membuatnya terjatuh ke lantai.

Sara melihat tangan besar yang seharusnya memeluknya itu terangkat begitu tinggi.

"Kau sudah mengecewakanku. Kau memanfaatkan ku selama lima tahun dan aku dengan bodohnya mencintaimu!"

"Kau memukulku?" tanya Sara tidak percaya kalau pria yang sangat dia cintai, mengangkat tangan padanya.

"Kak Marco, jangan terlalu kasar pada istrimu. Dia tidak sebanding dengan apapun" tambah wanita kecil itu dengan nada manja yang menyebalkan.

"Ceraikan aku!!! Ceraikan saja aku dan umumkan pada dunia kalau keluarga Varamus tidak memiliki hubungan apapun denganku. Maka kau akan mengetahui kebenarannya. Keluargaku tidak pernah menggunakan namamu sebagai penjamin. Aku tidak pernah menipumu. Aku mencintaimu!!"

Tangan pria itu terangkat lagi, Sara terpaksa bersiap menerima tamparan dengan menutup mata. Tapi ternyata pria itu mendekat ke arahnya dan berbisik.

"Kau tidak akan aku ceraikan semudah itu. Kau harus membayar waktu lima tahun yang sudah aku pergunakan untuk mencintaimu!" ancam pria itu lalu kembali meninggalkan Sara dalam kegelapan.

Hari demi hari, Minggu demi Minggu dan bulan demi bulan berlalu. Datanglah musim gugur di tahun kedua pernikahan Sara dan Marco.

Ketika Sara masih memiliki keyakinan pada suaminya, dia melihat sesuatu yang sangat mengejutkan.

Pria itu bersama wanita kecil yang selalu datang ke rumah keluarga Varamus. Sedang beradegan mesra, di atas ranjang. Tanpa selembar kain yang menutupi tubuh mereka.

Detik itu juga sesuatu terjadi pada Sara. Pintu hatinya tertutup rapat. Dan kunci untuk menutup pintu itu dibuang jauh ke dalam danau hitam yang kelam. Sara kehilangan cinta yang pernah dia rasakan pada pria itu. Dia kehilangan kepercayaan pada pria yang pernah sangat dia sayangi.

Dia kehilangan sinar kehidupan yang pernah membuatnya hangat selama ini. Berganti dengan kegelapan malam yang akan terus menaungi hari demi harinya setelah melihat adegan itu.

Otaknya tak bisa berpikir lagi dan hatinya telah kebas. Dia berubah.

"Sayang"

Terdengar lagi suara pria itu, dengan nada yang sama seperti tiga tahun lalu.

Sara membuka mata dan tepat di depan matanya, pria itu tersenyum kepadanya. Dengan mata bersinar cerah seakan menemukan harta paling berharga. Sara mengulurkan tangan dan meraba wajah pria itu.

Wajah tampan yang sama dengan bekas cukur yang tak pernah rapi. Membuat Sara teringat kenangan lama.

"Aku mencintaimu" kata pria itu terdengar begitu nyata.

Bibir Sara mulai bergerak dan hampir saja menyebut kata yang sama ketika ... Kenangan kelam yang ingin dia lupakan kembali ke permukaan.

Sara membuka matanya secara penuh dan menyadari dia tertidur di ranjang pria itu. Segera saja dia terbangun dan keluar dari ranjang juga jangkauan pria itu.

"Apa aku tertidur disini semalam?" tanyanya.

"Sayang kenapa kau turun tiba-tiba? Itu sangat berbahaya" kata pria yang hanya mengenakan celana tidur tanpa atasan.

"Maafkan aku. Harusnya aku tidak tidur disini. Bodoh sekali aku" kecam Sara pada dirinya sendiri.

Pria itu ikut turun dari ranjang dan mendekatinya.

"Kita suami istri sayang. Susah seharusnya tidur di ranjang yang sama. Bahkan bisa melakukan semua hal kecuali tidur di ranjang"

Sara mengarahkan pandangan matanya ke arah pria itu. Dan tiba-tiba pria itu berhenti melangkah.

"Maafkan aku. Aku akan pergi sekarang" jawab Sara lalu pergi dari kamar pria itu. Kembali ke kamarnya yang seharusnya. Tapi dalam perjalanan kembali, dia bertemu dengan Nyonya Besar.

"Ada yang harus aku bicarakan denganmu!"

Terpaksa Sara mengikuti Nyonya Besar ke kamarnya. Dia berdiri disana tanpa bisa mengangkat wajah karena tahu telah melakukan kesalahan. Sebelum menerima hukuman, sebaiknya Sara mengaku salah. Mungkin saja hukuman untuknya akan menjadi lebih ringan dari yang seharusnya.

"Maafkan saya Nyonya. Maafkan saya. Tidak akan pernah lagi saya melakukan kesalahan ini. Maafkan saya" ucapnya.

"Kesalahan? Kesalahan apa yang kau perbuat?"

Apa Nyonya Besar tidak mengetahuinya? Tidak sadar kalau Sara tidur di kamar cucunya? Tidak. Pasti Nyonya besar mengetahuinya. Karena itu dia dipanggil untuk menerima hukuman.

"Saya tidur di kamar Tuan Marco. Tapi saya bisa pastikan kalau tidak terjadi apa-apa Nyonya. Saya juga tidak akan pernah mengulangi hal ini lagi. Saya tidak tahu kenapa semalam bisa tertidur di ranjang Tuan Marco. Sungguh, saya tidak akan mengulanginya"

Biasanya, Sara akan menerima teriakan dan lemparan sebuah barang ke arahnya. Dia bersiap menerima semua itu ketika ...

"Kebetulan kau membicarakan tentang itu ... "

Apa? Tidak ada lemparan barang? Teriakan juga tidak? Sara melihat Nyonya Varamus yang duduk tenang dengan segelas teh di tangannya.

"Iya?"

"Aku minta ... Kau melakukan apa yang diinginkan Marco"

"Apa yang diinginkan Tuan Marco?"

Nyonya Besar meletakkan teh di atas meja dan menatapnya dengan raut wajah aneh. Seperti tidak yakin akan sesuatu.

"Iya. Kau tidak perlu lagi menyiapkan makan atau melakukan pekerjaan lain di rumah ini. Yang perlu kau lakukan hanya melayani Marco. Memenuhi semua keinginannya. Lagipula, kau masih berstatus sebagai istri Marco"

Maksud Nyonya Besar Sara akan melakukan semua yang diinginkan pria itu. Apa maksudnya termasuk.

"Apa maksud Nyonya adalah ... "

"Jangan terlalu percaya diri!!! Aku melakukan ini karena menyayangi cucuku. Bukan menerimamu sebagai cucu menantu. Selamanya aku tetap membencimu. Pastikan saja kau tidak hamil. Karena aku akan memaksamu menyingkirkannya. Aku tidak mau keturunan Varamus yang berasal dari wanita penggila uang sepertimu!!"

Hamil? Keturunan. Itu berarti pria itu boleh menyentuhnya? Dan Nyonya Besar pikir Sara akan menyetujui semua ini?

"Saya pastikan hal itu tidak akan terjadi Nyonya. Karena saya bukan wanita penggali uang dan perebut kekasih orang seperti yang Anda tuduhkan." tegasnya membuat Nyonya Besar tak bisa berkata apa-apa lagi.

1
Lia Haeliah
semangat kakak, selalu tunggu up nya 🥰
milie
cerita nya bagus thor..semangat up nya 💪
Lia Haeliah
semoga Marco sebenarnya tidak amnesia hanya saja merasa bersalah dengan perbuatan nya ke Sara selama ini, dan ini cara Marco untuk menebusnya
Lia Haeliah
nah... nah... kan mencurigakan si Marco ini
Lia Haeliah
neeeek... neeeek... nanti kalo udah tau naya itu wanita ular bisa jantungan kau nek 😡😡😡
Lia Haeliah
semoga aja sebelum kecelakaan Marco tau hal sebenarnya tentang Naya dan Sara, amnesia nya cuma pura-pura, sebenarnya pengen menebus kesalahan nya ke Sara
Aliya Awina
apa marco cuman pura2 amnesia dan dia sebenarnya sanget mencintai sara cuman takut mengungkapkan nya.
yumin kwan
bagus ...menarik ceritanya, biasanya habis kecelakaan, amnesia lupa ma istri, ini malah sebaliknya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!