Bagaimana rasanya apabila kau menemukan pria seperti dalam novel di dunia nyata?itu yang di alami oleh Rein.Dokter cantik ini begitu menggilai sosok pemeran utama pria dalam sebuah novel yang ia baca.Sosok pria tampan mapan dan baik hati yang ia cintai.Bahkan ia menjadikan sosok pria itu menjadi kekasih bayangan nya.
Namun ia tidak menyangka akan bertemu sosok sesempurna pemeran utama yang ia sukai itu di dunia nyata.
Keannu Adhitama Smith adalah profesor sekaligus pemilik rumah sakit tempat Reinna bekerja.Karena suatu hal tanpa sengaja membuat mereka berpura-pura menjadi sepasang kekasih.Hingga akhirnya benih cinta hadir di hati mereka.
Namun kehadiran cinta pertama Kean yaitu Sidney yang membuat Kean dilema.
Bagaimana kisah selanjutnya? siapakah yang akan Kean pilih? Rein atau Sidney?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
Rein terkejut saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut manis atasan nya. Ia harus membersihkan ruangan miliknya,itu berarti Rein akan bertemu dengan Kean setiap saat.
" Hukumannya boleh di mulai besok nggak Dok?ini udah malem temen saya nungguin di luar" ungkap Rein bernegosiasi dengan memasang wajah puppy eyes nya. Kean sangat gemas melihat Rein bersikap seperti itu kepada nya,namun ia masih ingin mengerjai Rein.
" Tidak ada tawar-menawar dokter Rein, silahkan di mulai hukuman nya" titah Kean sambil menyilangkan kaki nya di kursi. Saat ini Kean sedang duduk di kursi kebesaran sambil mengecek data pasien yang baru saja mereka operasi.
" Kamu telepon dulu partner berbohong mu itu agar ia pulang terlebih dahulu,karena kamu harus lembur hari ini" cetus Kean dengan mata tak lepas dari layar monitor.
Rein mendengus kesal sambil menatap tajam ke arah Kean yang asyik dengan pekerjaannya. Sumpah demi apa Rein mengumpat Kean dalam hati, tapi ini resiko yang harus ia jalani dari pada harus kehilangan pekerjaannya.
" Jangan menatap ku seperti itu nanti cinlok" goda Kean tersenyum dengan mata yang masih fokus dengan monitor di depannya.
Rein pun mengejek Kean seolah-olah mual mendengar ucapannya, tatapan mata nya tidak lepas dari monitor namun ia seolah memiliki mata ketiga di keningnya. Karena semua gerak - gerik Rein dapat diketahui oleh Kean.
Audrey dan Aldi yang mencemaskan Rein segera menghubungi Rein. Ia me loudspeaker ponselnya agar Aldi dapat mendengar ucapan Rein.
Namun mereka begitu terkejut saat mendengar suara di sebrang sana.
" Aaahhh yang pelan dok" ucap Rein di sebrang sana.
" Tahan sebentar ya, awalnya memang sakit" terdengar suara Kean.
" Aaahhh pelan- pelan dok" Rein kembali menjerit.
" Tahan sebentar,aku ngelakuinnya pelan - pelan kok. Kalau sudah keluar nanti enak lagi " . Suara percakapan mereka membuat kedua manusia yang sedang mendengarkan obrolan mereka auto berpikiran yang tidak-tidak.
" Wah!! ternyata dia dokter mesum" Audrey menggulung kemeja nya sampai ke siku.
" Iya,nggak peduli gue di pecat pun . Masa cuma karena itu dia melakukan hal menjijikan sama Rein." kini Aldi pun tidak terima.
Keduanya berjalan menuju ruangan Kean.
Sementara itu di ruangan Kean saat ini sedang mengobati Rein.
" Aaahhh yang pelan dok" ucap Rein sambil menahan sakit nya saat Kean mengambil serpihan kaca yang mengenai kaki nya.
" Tahan sebentar ya, awalnya memang sakit" Kean masih fokus mengambil serpihan kaca itu.
" Aaahhh pelan- pelan dok" Rein kembali menjerit.
" Tahan sebentar,aku ngelakuin nya pelan- pelan kok. Kalau sudah keluar nanti enak lagi " balas Kean.
Karena terlalu sibuk mengumpat tanpa sengaja Rein menyenggol vas bunga. Vas bunga itu jatuh kelantai, serpihan pecahan vas mengenai kaki Rein.
Setelah selesai mengambil serpihan kaca itu Kean membersihkan luka di kaki Rein. Untungnya di ruangannya ada kotak obat yang tersedia sehingga Kean dapat dengan cepat mengobatinya.
Dengan telaten Kean memasang perban di kaki Rein. Jantung Rein saat ini semakin bermasalah berdekatan dengan Kean. Pria ini pantas saja begitu di puja para kaum hawa termasuk othor. Ia begitu sempurna bahkan saat ini ia terlihat begitu keren di mata Rein.
Pandangan mata mereka kini saling bertemu, tiba-tiba saja mereka di kejutkan oleh kedatangan Aldi dan Audrey masuk tanpa permisi.
Awalnya mereka terlihat sedang emosi namun saat melihat Kean sedang mengobati Rein,raut wajah mereka berubah tersenyum kikuk.
" Maaf dok kami masuk tanpa permisi" ucap Aldi merasa malu.
" Kami pikir kalian sedang itu" ucap Audrey sambil menautkan kedua jari telunjuk nya.
" Kalian berpikir yang aneh-aneh tentang saya gitu?" tanya Kean.
Aldi dan Audrey mengangguk kan kepalanya dengan tatapan bersalah.
" Abis suara Rein tadi buat kita berpikiran aneh kan" protes Audrey.
" Suara di mana ?" tanya Rein.
" Kan gue tadi nelepon elu" jawab Audrey.
Rein pun melihat panggilan masuk yang ia terima baru saja. Sepertinya tanpa sengaja Rein menggeser tombol hijau saat Audrey menelepon nya.
" Ya sudah kalian pulang saja, sebentar lagi saya ada operasi" ucap Kean lalu bangkit dari duduknya.
" Jadi saya nggak jadi lembur ya dok?" tanya Rein.
" Hmm iya " jawab Kean singkat.
Rein pun hendak melompat karena terlalu senang,namun ia lupa saat ini kaki nya sedang sakit.
" Aaawww .." ucap Rein kesakitan. Lagi - lagi ia terjatuh menimpa tubuh Kean.
" Seperti nya hobby kamu itu terjatuh di atas saya ya" sindir Kean.
Aldi dan Audrey yang melihat mereka hanya senyam-senyum seolah rencana Audrey mendekat kan mereka berhasil.
Audrey dan Aldi pun membantu Rein yang hendak berdiri. Wajah Rein saat ini memerah karena malu terhadap Kean.
" Kami pulang ya pak" pamit Aldi lalu pergi membawa Rein bersama dengan Audrey.
Kean pun mengangguk kan kepalanya,ia lalu bersiap menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus operasi.
Jam kerja Aldi pun sudah berakhir,mereka keluar dari ruangan Kean. Audrey membantu Rein berjalan dengan menggandeng lengannya.
Mereka kini sudah sampai di depan mobil Audrey,Rein masuk ke dalam mobil Audrey. Sepeda motor milik Rein dititipkan di pos satpam,Audrey berpamitan kepada Aldi sebelum masuk ke dalam mobil nya.
" Bye ganteng ku sayang,istri masa depan mu pulang dulu ya" ucap nya dengan percaya diri lalu masuk ke dalam mobilnya.
" Wah! cantik- cantik gesrek dia" Celetuk Aldi lalu masuk ke dalam mobil nya.
Audrey pun melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit. Rein memejamkan mata nya sejenak hari ini hari yang begitu mendebarkan dan melelahkan bagi Rein.
" Rein tadi lo ngapain aja di ruangan dokter Kean?" tanya Audrey masih penasaran sedang apa sahabatnya berada di ruangan Kean selama itu.
Rein menoleh ke arah sahabat nya,ini semua berawal dari nya sehingga ia berada di posisi seperti ini.
" Ini Semua salah lo,Audrey Angela. Gue mau Lo bertanggung jawab atas semua ini" cetus Rein lalu merenggut sambil menatap ke arah depan.
" Jangan marah dong bestie,siapa tahu kan Kean jodoh lo "Audrey tersenyum tanpa dosa.
Rein memalingkan wajahnya,ia malas berdebat dengan Audrey yang ujung-ujungnya ia juga yang mengalah.
" Emang dia ngapain lo?" tanya Audrey masih penasaran dengan apa hukuman dari Kean.
" Dia nyuruh gue bersihin ruangannya setiap hari,itu tandanya gue harus setiap hari dan setiap saat ketemu dia" ucap Rein kesal.
" Siapa tau Rein setelah bersihin ruangannya selanjutnya lo mengisi hati nya " goda Audrey yang langsung mendapatkan toyoran kepala dari Rein.
...........
Jangan lupa like komen dan vote
muak sekali