Lala...,nama yang cantik dan sederhana. Namun hidup dan kisah cintannya tak sesederhana namanya.Dia lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya sudah meninggal ketika dia kelas 2 SMA, ibunya hanya ibu rumah tangga yang menggantungkan hidupnya dari gaji pensiunan suaminya.., kakaknya Nela sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak.
Lala dan ibunya hanya tinggal berdua,dia terpaksa memendam keinginnanya untuk kuliah.., itu terlalu tidak mungkin baginya yang hanya bisa hidup dari pensiunan ayahnya. Lala terpaksa memilih bekerja untuk meringankan beban ibunnya yang bahkan kini sudah sering sakit2an.
Tak disangka ditempatnya bekerjalah dia bertemu dengan Dewo..manager restoran dimana Lala bekerja. Meski agak galak dan tegas..dia begitu baik dan sopan, tak butuh waktu lama bagi mereka untuk akrab dan akhirnya saling jatuh cinta. Cinta yang seharusnya tak pernah ada.
"La..bukankah sudah dari dulu mbak bilang.., jangan hiraukan Dewo..jangan terlalu dekat dengannya. Apa kamu itu terbuat dari batu ha??? Gak kasian kamu sama ibu?!"ucap Nela sambil menangis tersedu.
Lala hanya menunduk sambil mengusap airmatannya yang sudah tak terbendung. Terlalu banyak yang ingin dia katakan tapi tak satupun mampu dia ucapkan. Terlalu banyak rasa sakit yang dia pendam sendirian.
"Dewo itu suami orang La.., kamu gak denger? Gak ngerti ato pura2 gak ngerti???!!! ucap Nela dengan nada semakin meninggi.
Lala menatap kakaknya lekat,ada perih yang tersirat dimatannya..sedih itu tak bisa ia tutupi, getir itu tak mampu dia pendam lagi..akhirnya dia hanya mampu menangis sambil memeluk kaki ibunya.."maafin Lala Bu...maafin Lala.."
Langkah apa yang harus Lala ambil selanjutnya?
Sedang disisi lain ada Dani yang selalu tulus mencintainya, akankah dia mempertahankan cintanya pada Dewo ataukah Lala akan memilih kembali pada Dani yang setia menunggunya? Mampukah Lala memilih diantara 2 cinta yang masing2 membawa kemelut yang melanda hatinnya??? Cukup kuatkah dia menghadapi satu demi satu gelombang besar yang menghadang dihadapannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon win dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang Kedua Itu Pilihanku Komentar