Salah kamar

Nora melangkah, tangga demi tangga ia naiki hingga akhirnya sampai di lantai dua rumah itu.

Nora menyebutnya lantai atas, padahal masih ada satu lantai lagi yang belum ia lihat di atasnya.

Berulang kali gadis itu menguap, saking mengantuknya hingga tak sadar kini ia masuk kembali ke kamar milik Devano.

Tanpa melihat lebih jelas, gadis itu langsung mematikan lampu dan merebahkan diri ke atas ranjang.

Menarik selimut hingga menutupi separuh tubuhnya dan mulai terlelap menyambut mimpi-mimpi indahnya. Selesai belajar bersama sang papa tentang dunia bisnis, Devano pamit tidur, menapaki tangga demi tangga hingga sampai di depan pintu kamarnya.

Devano langsung masuk dan memilih tidur, tanpa memperdulikan lampu yang berubah menjadi mati dan tante kesayangannya yang kini terlelap di sampingnya.

Dua insan itu sama-sama terjebak oleh rasa kantuk, tidur dengan begitu nyaman hingga pagi menjelang.

Saat pagi menyapa, terik matahari menyusup lewat celah jendela. Nora membuka mata, tidurnya terlalu nyaman hingga tak sadar sesuatu berat melingkar di perutnya.

"Aaaa, Dev. Ngapain kamu disini!" Pekik Nora, lalu menghempas tangan Devano kasar, ia cukup terkejut pagi-pagi mendapati dirinya dan Devano ternyata tidur dalam satu kamar, dan parahnya lagi mereka tidur di atas ranjang yang sama.

Devano menguap, perlahan membuka mata. Sedangkan Nora, sudah duduk sembari menenggelamkan wajahnya pada selimut, malu.

"Tante ngapain disini?" bukan menjawab, Devano justru balik bertanya.

"Kamu yang ngapain, sengaja ya mau cari kesempatan dalam kesempitan!" gerutu Nora, ia masih belum sadar jika saat ini, kamar yang ia tempati milik Devano.

"Bukannya mbak Maya udah nyiapin kamar buat tante? Kenapa tante malah milih tidur di kamarku? Jangan-jangan tante sengaja ya."

Barulah saat itu, Nora membuka matanya lebar-lebar. Matanya menyapu seluruh isi kamar yang ia tiduri semalam, sejurus kemudian ia tersenyum masam.

"Jadi aku yang salah masuk kamar?" Devano mengangguk sebagai jawaban.

"Terus kenapa kamu gak protes, kan aku malu Dev!" pekiknya frustasi.

"Mana ku tahu kalo tante di kamarku, aku langsung tidur tadi malam, pantas lampunya mati." Devano nyengir.

"Yaudah, sekarang mandi gih. Katanya mau pulang, ngenalin calon suami ke papa mertua?" goda Devano, langsung mendapat pelototan tajam serta cubitan dari Nora.

"Kamu tuh yaaa, selalu bikin aku kesel." Omel Nora, gadis itu memilih menyibak selimut dan bangkit untuk mandi ketimbang berdebat dengan Devano, yang ada berondong cakep itu terus menggodanya.

Devano tersenyum tipis, pantas saja tidurnya semalam begitu nyenyak, rupanya ia tidur sambil memeluk Nora, dan yang lebih menyenangkan lagi Nora baru sadar jika mereka tidur bersama, tadi pagi.

Nora keluar dari kamar mandi, dengan dress yang Devano belikan. Sebenarnya Nora kurang nyaman, ia lebih suka memakai setelan. Namun apalah daya, hanya itu yang ada.

Sesaat Devano terpaku, menatap tante kesayangannya tanpa berkedip.

Baru selesai mandi saja, Nora sudah terlihat cantik apalagi jika sudah berpoles.

Tapi Devano lebih suka wajah Nora yang natural, terlihat imut dan lebih muda.

"Mandi gih, aku dah siapin air hangat." Titah Nora, sembari berjalan ke arah kursi depan cermin dan duduk disana.

Devano kembali tersenyum tipis, ia merasa seperti sudah memiliki istri saat ini.

Bangun tidur melihat wajah cantik Nora, juga air hangat yang telah dipersiapkan nyatanya mampu menambah kadar kebucinannya.

**

"Mah, makan dulu yuk?" bujuk Zain, Kenia menggeleng. Ia sama sekali tak bernafsu makan.

"Kalo kamu nggak makan, gimana kita bisa mencari Nora dengan tenang." kali ini suara serak Shaka.

Zain bingung, "Nanti Nora pulang ma, makan ya!" pintanya memohon, entah harus dengan cara apa lagi.

Kenia akhirnya mengangguk, menerima ajakan Shaka dan Zain untuk sarapan.

Nora dan Devano melesat, sesuai janjinya, bahwa Devano akan mengantar Nora pulang, pulang dalam artian kembali lagi setelah urusannya dengan orang rumah selesai. kali ini mereka menggunakan ferari hitam milik Devano. Beruntung jalanan sedikit sepi, tapi bukan Devano jika tidak bisa melesatkan mobilnya dengan cepat. Dengan arahan Nora, akhirnya mobil itu sampai di jalan depan rumah Nora.

Cukup lama menunggu pak satpam membuka gerbang, dan setelah gerbang terbuka mobil langsung terparkir di halaman rumah.

Shaka dan Kenia tertegun beberapa saat, begitu juga Zain. Melihat mobil asing memasuki halaman rumahnya membuat Kenia penasaran.

Apakah benar yang dikatakan Zain, bahwa hari ini Nora pulang? Mendadak raut wajah sedihnya berubah antusias.

Berbeda dengan Shaka, laki-laki itu menatap mobil hitam dengan tatapan menyelidik.

Pertama kalinya Devano keluar, laki-laki tampan berhidung mancung itu memutar tubuh kemudian membuka pintu mobil samping kemudi.

"Apa cowok itu yang bernama Devano?" gumam pelan Zain, nyaris terdengar di telinga Shaka.

Nora keluar saat tangan Devano menggandengnya, lalu matanya terpaku pada pintu rumah dimana papa, mama dan saudara kembarnya sedang berdiri mematung dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Nora." Lirih Kenia, wanita paruh baya itu masih mematung, antara percaya dan tidak dengan apa yang kini berada di hadapannya.

Tes!

Air matanya menetes begitu saja, ada rindu menyeruak dari dalam hati untuk putri tercinta, ingin segera berlari dan memeluk gadis kecilnya akan tetapi tak kuasa. Ia cukup terharu. Begitu juga dengan Zain, tadinya besok ia ingin datang ke SMA Tunas Bangsa, mencari sosok bocah kelas tiga yang bernama Devano. Tak disangka, Nora pulang hari ini. Dan sesuai dugaannya, bahwa Devano-lah, orang yang paling dekat dengan saudara kembarnya.

Shaka masih bersikap dingin, jauh dalam hatinya ia senang Nora kembali. Tapi lagi-lagi fikiran dan egonya berkata bahwa ini adalah kesempatan, kesempatannya untuk membawa Nora pada keluarga Carley. Namun, Shaka masih menahannya, ia akan membiarkan Nora masuk bersama lelaki itu.

"Mama..." Panggil Nora, gadis itu mendekat dan langsung memeluk sang mama, "Nora kangen." lirih gadis itu, Kenia terisak tak sanggup menahan rasa haru.

"Kau tidak merindukanku gadis kecil," kali ini suara Zain, dan Nora langsung lari ke dalam pelukannya.

Devano membeku di tempat, tiba-tiba wajahnya memanas saat Nora memeluk manja seorang laki-laki tampan, Dev memilih diam.

Nora melepas pelukannya, saat matanya melihat ke arah sang papa, nyalinya menciut. Lantaran bukan tatapan rindu yang ia dapat. Tapi wajah dingin papanya, "Masuk!" titah Shaka, dingin.

Nora menghembuskan nafas kasar, lalu teruntuk kali ini ia memilih menurut.

Kembali ia ke arah Devano, dan menarik pemuda itu ikut masuk ke dalam rumah.

"Kamu udah janji kan sama aku, kalo kita akan menghadapinya sama-sama? Dan aku minta sekarang kamu membuktikan janji itu, disini." bisik Nora dengan seulas senyum.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

jgn cemburu dulu Dev .. itu kk y... Santi aja...
pasti lah d buktikan .. ma ortu km nora

2023-01-06

2

Wislan Thu Wislan

Wislan Thu Wislan

sangat"devano

2022-08-16

1

Damayanti Amir

Damayanti Amir

devano cemungutttt

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Siapa Devano?
3 Devano Aldeva
4 Keputusan
5 Kita?
6 Kesayangan Devano
7 Gangguan Karin
8 Apartemen
9 Calon istri
10 Kerja sama
11 Si-Alan
12 Anak sultan
13 Mama dan calon menantu
14 Akrab
15 Salah kamar
16 Tanpa restu
17 Hug Me, Please!
18 Jalan-jalan
19 Damage Alan
20 Serasi
21 perasaan ambigu
22 Calon papa mertua
23 Pertemuan
24 Biarkan aku
25 because of you
26 Nothing impossible
27 Rencana Alan
28 Wakil CEO
29 Kasak Kusuk
30 Karin hilang
31 Secret
32 Ya, aku tahu itu kamu
33 Lamaran
34 Cara mencintaimu
35 Cerita Devano
36 Hampir
37 It's you
38 Baku hantam
39 Cerita malam
40 Ya kangen
41 Keluarga Nora
42 Update dan Visual
43 Prepare
44 Weddingday!
45 Suami istri
46 memerah
47 Pilihan yang sulit
48 I do it because I love you
49 Oh my Dev!
50 Damn but cute'
51 over
52 Di hukum
53 Damn it
54 kamu adalah candu
55 This is damage
56 Apa aku terlambat?
57 Satu kosong
58 Serpihan kaca
59 love has no reason
60 Wedding Zain dan Maura
61 Pingsan
62 Hamil?
63 Spesial for my schatzi
64 Wanita bernama Ellena
65 Dibuntuti
66 Bertemu Elle
67 Terungkap
68 Menghadapi masalah
69 There is my son
70 Rencana kuliah
71 Bad day
72 Datang akan pergi
73 honeymoon - yang tertunda
74 Honeymoon - Manis
75 Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76 Honeymoon - Hari terakhir
77 Istri licik
78 Menginap di rumah mama
79 Back
80 Harta, tahta, tante Nora
81 Hamil?
82 Hamil?
83 Positif
84 Anak kita
85 Anak kita kembar
86 Wedding Briyan dan Zara
87 Welcome in the word
88 Boy dan girl
89 Keluarga bahagia
90 Akhir bahagia - End
91 Ektra part - 1
92 Ektra part 2
93 PENGUMUMAN SEASON 2
94 S2- bab 1
95 S2 - bab 2
96 S2 - bab 3
97 S2 - bab 4
98 S2 - bab 5
99 S2 - bab 6
100 S2 - bab 7
101 S2 - bab 8
102 S2 - bab 9
103 S2 - Bertemu Reyhan
104 S2 - Luka lama
105 S2 - pingsan
106 S2 - Restu
107 S2 - Qween hilang
108 S2 - Amarah Darren
109 S2 - Di luar kendali
110 S2 - Darren frustasi
111 S2 - Sah
112 S2 - Abu abu kelabu
113 S2 - Kilas balik
114 S2 - Kepingan memory
115 S2 - Kedua kali
116 S2 - Damage Resha
117 Bab - Last wedding
118 S2 - Lelah
119 S2 - ungkapan
120 S2 - memerah
121 S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122 S2 - adu romantis
123 S2 - End
124 SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Menolak
2
Siapa Devano?
3
Devano Aldeva
4
Keputusan
5
Kita?
6
Kesayangan Devano
7
Gangguan Karin
8
Apartemen
9
Calon istri
10
Kerja sama
11
Si-Alan
12
Anak sultan
13
Mama dan calon menantu
14
Akrab
15
Salah kamar
16
Tanpa restu
17
Hug Me, Please!
18
Jalan-jalan
19
Damage Alan
20
Serasi
21
perasaan ambigu
22
Calon papa mertua
23
Pertemuan
24
Biarkan aku
25
because of you
26
Nothing impossible
27
Rencana Alan
28
Wakil CEO
29
Kasak Kusuk
30
Karin hilang
31
Secret
32
Ya, aku tahu itu kamu
33
Lamaran
34
Cara mencintaimu
35
Cerita Devano
36
Hampir
37
It's you
38
Baku hantam
39
Cerita malam
40
Ya kangen
41
Keluarga Nora
42
Update dan Visual
43
Prepare
44
Weddingday!
45
Suami istri
46
memerah
47
Pilihan yang sulit
48
I do it because I love you
49
Oh my Dev!
50
Damn but cute'
51
over
52
Di hukum
53
Damn it
54
kamu adalah candu
55
This is damage
56
Apa aku terlambat?
57
Satu kosong
58
Serpihan kaca
59
love has no reason
60
Wedding Zain dan Maura
61
Pingsan
62
Hamil?
63
Spesial for my schatzi
64
Wanita bernama Ellena
65
Dibuntuti
66
Bertemu Elle
67
Terungkap
68
Menghadapi masalah
69
There is my son
70
Rencana kuliah
71
Bad day
72
Datang akan pergi
73
honeymoon - yang tertunda
74
Honeymoon - Manis
75
Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76
Honeymoon - Hari terakhir
77
Istri licik
78
Menginap di rumah mama
79
Back
80
Harta, tahta, tante Nora
81
Hamil?
82
Hamil?
83
Positif
84
Anak kita
85
Anak kita kembar
86
Wedding Briyan dan Zara
87
Welcome in the word
88
Boy dan girl
89
Keluarga bahagia
90
Akhir bahagia - End
91
Ektra part - 1
92
Ektra part 2
93
PENGUMUMAN SEASON 2
94
S2- bab 1
95
S2 - bab 2
96
S2 - bab 3
97
S2 - bab 4
98
S2 - bab 5
99
S2 - bab 6
100
S2 - bab 7
101
S2 - bab 8
102
S2 - bab 9
103
S2 - Bertemu Reyhan
104
S2 - Luka lama
105
S2 - pingsan
106
S2 - Restu
107
S2 - Qween hilang
108
S2 - Amarah Darren
109
S2 - Di luar kendali
110
S2 - Darren frustasi
111
S2 - Sah
112
S2 - Abu abu kelabu
113
S2 - Kilas balik
114
S2 - Kepingan memory
115
S2 - Kedua kali
116
S2 - Damage Resha
117
Bab - Last wedding
118
S2 - Lelah
119
S2 - ungkapan
120
S2 - memerah
121
S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122
S2 - adu romantis
123
S2 - End
124
SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!