Akrab

Tok.. Tok.. tok...

Bunyi ketukan pintu menyadarkan mereka, siapa lagi kalau bukan sang mama, Nara.

"Devano, Nora! kalian nggak ngapa-ngapain kan? kok lama, ayo makan malam dulu." Ucap Nara setengah teriak di luar sana.

"Masuk aja mam, kita nggak ngapa-ngapain kok!" Suara Devano, "Gimana mau masuk, orang pintu kamu kunci! Dasar anak nakal ya!" Omel Nara di luar sana.

"Kamu kunci pintunya?" Tanya Nora, Devano hanya nyengir kuda. Lalu melangkah, membuka pintu.

Ceklek!

"Masuk ma!" ajak Devano, sang mama hanya menatap Devano dan Nara bergantian.

"Maaf tante, lama! Tadi aku ngeringin rambut, dan baru kelar." Ucap Nora, takut mamanya Devano berfikir yang tidak-tidak.

"Gapapa, tante ngerti kok anak muda jaman sekarang emang gitu, kalo Dev ngapa-ngapain kamu, bilang sama mama! atau kamu langsung pukul aja orangnya." Seru Nara lalu menggandeng Nora dan mengajaknya turun.

Devano mengekor dengan bibir mengerucut,

"Ma, anak mama itu aku bukan tante Nora! Kok mama tega sama anak sendiri." gerutu Devano.

"Bentar lagi, Nora juga jadi anak mama dan kita satu server sekarang! Kamu gak boleh protes."

Dan saat mereka sampai di bawah, Devano langsung meminta pembelaan dari sang papa.

"Lihat tuh pa, mama sekarang lebih sayang sama tante Nora!"

"Ya gapapa lah, Dev! Kamu kan laki, bisa jaga diri. Lagian mereka sama-sama perempuan, satu server!" sahut sang papa.

Nah loh, Devano kalah lagi.

"Kita sebagai laki-laki, harus bisa melindungi perempuan kita, harus!" Bayu menepuk pelan pundak Devano, hingga pemuda itu mengangguk paham.

"Sudah ayo makan, makan malam sudah siap!" Ajak Nara, mereka berempat kemudian makan malam bersama. Nora merasakan kehangatan keluarga Devano, dalam menyambutnya. Entah mengapa, itu berhasil membuat gadis berumur 24 tahun itu merasa nyaman berada di tengah-tengah mereka.

Selepas makan, Nora hendak membantu bi Inah membereskan piring-piring kotor, namun Nara melarangnya.

"Sudah sayang, kita lanjut di taman belakang yuk, ngobrol santai. Biar Maya yang bantu bi Inah." Ajak Nara, lagi tanpa memperdulikan Devano dan suaminya.

Sepertinya Nara memang ingin mengakrabkan diri dengan Nora tanpa gangguan sang papa dan anak.

Nora menurut, kala mamanya Devano mengajaknya duduk di kursi taman, meski berada di luar rumah. Tapi cukup menyenangkan untuk mengobrol, ditemani cahaya temaram sang rembulan serta lampu warna-warni yang sengaja digunakan untuk menghiasi taman.

"Tante itu seneng, kalo Devano ada kamu disisinya, meski dia laki-laki, dia suka kalo berkumpul sama keluarga, masih suka merengek kalo tiba-tiba tante sama om terbang ke luar negeri." Nara mencoba bercerita tentang Devano, Nora pun mengangguk paham.

"Devano itu dingin di luar, sama orang lain enggan mengakrabkan diri tapi sebenarnya penyayang!"

"Em, iyakah tant?" tanya Nora, sebenarnya ia sendiri juga sudah mulai memahami sifat Devano, bukan sebulan dua bulan ia mengenal bocah itu, tapi sudah lama. Hanya saja, selama ini Devano menutup diri dengan senyumannya.

"Kalo Nora sendiri, kuliah atau kerja?"

"Kerja tante, tapi sekarang udah enggak." Nora menghembuskan nafas kasar, kentara dadanya mulai sesak.

"Kenapa, cerita sama tante! Kita bisa jadi teman kalo lagi berdua." Sungguh calon mertua yang sangat baik dan pengertian bukan.

"Nora kabur dari rumah tante, dan Devano satu-satunya perlindungan yang Nora punya saat ini." Aku Nora dengan mata menunduk.

"Kenapa kabur?"

Nora menunduk, memainkan buku-buku jarinya, dilema apa iya harus berkata yang sejujurnya kepada mamanya Devano, itu tak mungkin! Nora teringat akan kerja sama yang Devano buat, bohong? Apakah ia harus bohong?

"Nora sangat mencintai Devano tante, tapi mama sama papa mau jodohin Nora sama anak rekan bisnisnya." Aku Nora akhirnya, memilih berbohong perihal hati.

"Wahhh ternyata, kalian emang benar-benar saling mencintai ya, tante seneng dengernya. Kalo begitu, biar tante dan om yang mengurus semuanya. Kalian tinggal nikah." Nara semakin antusias, terlebih saat mendengar gadis itu sangat mencintai anaknya.

**

Sementara itu, papa dan anak kini sedang berdua di ruang kerja. Hya, Devano ingin meminta bantuan sang papa kali ini.

"Papa tahu Arsa Group?" tanya Devano, langsung pada poin.

"Tahu, itu perusahaan dulu milik Admaja group, tapi sekarang sudah menjadi dua."

"Devano minta tolong sama papa buat menginves dana di Arsa Group, Dev mohon pa!"

"Itu hanya masalah kecil, papa akan melakukannya untuk kamu. Memang kenapa dengan Arsa Group?" kini Bayu bertanya.

Devano menghembuskan nafas kasar, lalu memilih duduk, sang papa hanya mengikutinya.

"Kenapa, jagoan papa ini, hm?"

"Arsa Group milik orang tuanya Nora pa, saat ini mereka membutuhkan bantuan kita. Tapi Dev gak mau menampakkan diri dulu."

Bayu yang paham akan kemauan Devano pun mengiyakan, apapun itu asal untuk Devano!

"Makasih pa," Devano langsung berdiri dan memeluk sang papa.

Bayu mengulas senyum, melihat cara berfikir Devano serta kepeduliannya kepada Nora membuatnya semakin yakin bahwa anaknya kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang bertanggung jawab. Bayu berharap kelak kedepannya, Devano bisa menghandle perusahaan yang ia kembangkan.

"Anak papa sudah dewasa ternyata, kalo begitu papa akan menghubungi sekertaris papa untuk mengatur jadwal pertemuan dengan Arsa group, tapi syaratnya kamu harus ikut di pertemuan nanti."

"Tapi pa, aku nggak mau orang tua Nora tau dulu," ucap Devano.

"Kamu bisa ikut di pertemuan berikutnya." taear sang papa, tanpa penolakan. Devano mengangguk mengiyakan.

Ayah dan anak itu melanjutkan mengobrol tentang pekerjaan, Devano benar-benar harus belajar tentang bisnis kali ini.

**

Nora merasakan kantuk luar biasa menyerangnya, satu jam mengobrol dengan mama Devano tak membuatnya bosan. Bagi Nora, Mamanya Devano adalah obat kerinduannya kepada Kenia.

Meski harus sedikit menahan kantuknya, Nyatanya Nora masih asyik mengobrol dengan Nara di taman.

Dua perempuan itu kini sudah akrab, layaknya menantu dan mertua. Nara memang begitu, bukan orang pemilih dalam hal fisik, selagi anaknya suka, ia akan mendukungnya. Terlebih soal materi, ia dan Bayu tak pernah membeda-bedakan seseorang dari materi. Karena sifat itulah yang membuat dua sahabat Devano menganggap Nara dan Bayu layaknya orang tua angkat.

Malam minggu, Alfin dan Abiyan berusaha menghubungi Devano. Jika biasanya tiga cowok tampan itu sering menghabiskan waktu bersama, berbeda dengan malam minggu ini karena Devano mengabaikan ponselnya.

**

"Ayo masuk, kamu istirahat ya sayang! Kamarnya sudah disiapkan sama Maya tadi." Ajak Nara, lalu menggandeng tangan Nora masuk ke dalam rumah.

Saat melewati dapur, bi Inah menyapa dengan senyum, "Kalo non butuh apa-apa panggil maya atau bibik aja,"

"Makasih bik." jawab Nora dengan senyum.

"Jangan sungkan, apapun itu anggap rumah kamu sendiri sayang." ujar Nara.

Sampai di ruang tengah, Nora pamit untuk naik ke lantai atas lebih dulu.

"Good night, sayang mimpi indah." Nara melambaikan tangan kepada Nora, lalu di balas dengan seulas senyum dan anggukan kepala Nora.

Terpopuler

Comments

inayah machmud

inayah machmud

senang nya punya calon mertua yg baik. ..

2023-05-16

1

༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀

༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀

salut ama ortu Devano.
ah so sweet pkai bingitz

2023-01-10

1

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

Ya ampun mertua idaman itu mahh... Baik tajir pula

2023-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Siapa Devano?
3 Devano Aldeva
4 Keputusan
5 Kita?
6 Kesayangan Devano
7 Gangguan Karin
8 Apartemen
9 Calon istri
10 Kerja sama
11 Si-Alan
12 Anak sultan
13 Mama dan calon menantu
14 Akrab
15 Salah kamar
16 Tanpa restu
17 Hug Me, Please!
18 Jalan-jalan
19 Damage Alan
20 Serasi
21 perasaan ambigu
22 Calon papa mertua
23 Pertemuan
24 Biarkan aku
25 because of you
26 Nothing impossible
27 Rencana Alan
28 Wakil CEO
29 Kasak Kusuk
30 Karin hilang
31 Secret
32 Ya, aku tahu itu kamu
33 Lamaran
34 Cara mencintaimu
35 Cerita Devano
36 Hampir
37 It's you
38 Baku hantam
39 Cerita malam
40 Ya kangen
41 Keluarga Nora
42 Update dan Visual
43 Prepare
44 Weddingday!
45 Suami istri
46 memerah
47 Pilihan yang sulit
48 I do it because I love you
49 Oh my Dev!
50 Damn but cute'
51 over
52 Di hukum
53 Damn it
54 kamu adalah candu
55 This is damage
56 Apa aku terlambat?
57 Satu kosong
58 Serpihan kaca
59 love has no reason
60 Wedding Zain dan Maura
61 Pingsan
62 Hamil?
63 Spesial for my schatzi
64 Wanita bernama Ellena
65 Dibuntuti
66 Bertemu Elle
67 Terungkap
68 Menghadapi masalah
69 There is my son
70 Rencana kuliah
71 Bad day
72 Datang akan pergi
73 honeymoon - yang tertunda
74 Honeymoon - Manis
75 Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76 Honeymoon - Hari terakhir
77 Istri licik
78 Menginap di rumah mama
79 Back
80 Harta, tahta, tante Nora
81 Hamil?
82 Hamil?
83 Positif
84 Anak kita
85 Anak kita kembar
86 Wedding Briyan dan Zara
87 Welcome in the word
88 Boy dan girl
89 Keluarga bahagia
90 Akhir bahagia - End
91 Ektra part - 1
92 Ektra part 2
93 PENGUMUMAN SEASON 2
94 S2- bab 1
95 S2 - bab 2
96 S2 - bab 3
97 S2 - bab 4
98 S2 - bab 5
99 S2 - bab 6
100 S2 - bab 7
101 S2 - bab 8
102 S2 - bab 9
103 S2 - Bertemu Reyhan
104 S2 - Luka lama
105 S2 - pingsan
106 S2 - Restu
107 S2 - Qween hilang
108 S2 - Amarah Darren
109 S2 - Di luar kendali
110 S2 - Darren frustasi
111 S2 - Sah
112 S2 - Abu abu kelabu
113 S2 - Kilas balik
114 S2 - Kepingan memory
115 S2 - Kedua kali
116 S2 - Damage Resha
117 Bab - Last wedding
118 S2 - Lelah
119 S2 - ungkapan
120 S2 - memerah
121 S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122 S2 - adu romantis
123 S2 - End
124 SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Menolak
2
Siapa Devano?
3
Devano Aldeva
4
Keputusan
5
Kita?
6
Kesayangan Devano
7
Gangguan Karin
8
Apartemen
9
Calon istri
10
Kerja sama
11
Si-Alan
12
Anak sultan
13
Mama dan calon menantu
14
Akrab
15
Salah kamar
16
Tanpa restu
17
Hug Me, Please!
18
Jalan-jalan
19
Damage Alan
20
Serasi
21
perasaan ambigu
22
Calon papa mertua
23
Pertemuan
24
Biarkan aku
25
because of you
26
Nothing impossible
27
Rencana Alan
28
Wakil CEO
29
Kasak Kusuk
30
Karin hilang
31
Secret
32
Ya, aku tahu itu kamu
33
Lamaran
34
Cara mencintaimu
35
Cerita Devano
36
Hampir
37
It's you
38
Baku hantam
39
Cerita malam
40
Ya kangen
41
Keluarga Nora
42
Update dan Visual
43
Prepare
44
Weddingday!
45
Suami istri
46
memerah
47
Pilihan yang sulit
48
I do it because I love you
49
Oh my Dev!
50
Damn but cute'
51
over
52
Di hukum
53
Damn it
54
kamu adalah candu
55
This is damage
56
Apa aku terlambat?
57
Satu kosong
58
Serpihan kaca
59
love has no reason
60
Wedding Zain dan Maura
61
Pingsan
62
Hamil?
63
Spesial for my schatzi
64
Wanita bernama Ellena
65
Dibuntuti
66
Bertemu Elle
67
Terungkap
68
Menghadapi masalah
69
There is my son
70
Rencana kuliah
71
Bad day
72
Datang akan pergi
73
honeymoon - yang tertunda
74
Honeymoon - Manis
75
Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76
Honeymoon - Hari terakhir
77
Istri licik
78
Menginap di rumah mama
79
Back
80
Harta, tahta, tante Nora
81
Hamil?
82
Hamil?
83
Positif
84
Anak kita
85
Anak kita kembar
86
Wedding Briyan dan Zara
87
Welcome in the word
88
Boy dan girl
89
Keluarga bahagia
90
Akhir bahagia - End
91
Ektra part - 1
92
Ektra part 2
93
PENGUMUMAN SEASON 2
94
S2- bab 1
95
S2 - bab 2
96
S2 - bab 3
97
S2 - bab 4
98
S2 - bab 5
99
S2 - bab 6
100
S2 - bab 7
101
S2 - bab 8
102
S2 - bab 9
103
S2 - Bertemu Reyhan
104
S2 - Luka lama
105
S2 - pingsan
106
S2 - Restu
107
S2 - Qween hilang
108
S2 - Amarah Darren
109
S2 - Di luar kendali
110
S2 - Darren frustasi
111
S2 - Sah
112
S2 - Abu abu kelabu
113
S2 - Kilas balik
114
S2 - Kepingan memory
115
S2 - Kedua kali
116
S2 - Damage Resha
117
Bab - Last wedding
118
S2 - Lelah
119
S2 - ungkapan
120
S2 - memerah
121
S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122
S2 - adu romantis
123
S2 - End
124
SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!