Si-Alan

"Nora..." Panggil seseorang di belakang sana, seketika Nora mematung.

Jika itu keluarganya, Nora sudah pasti hafal suara mereka. Tapi..

Suara itu seperti ia pernah mendengar, Nora berbalik, namun ia tersentak kala mendapati Alan setengah berlari mendekatinya.

"Akhirnya kita ketemu, kamu kemana aja?" Raut wajahnya terlihat khawatir. Devano menoleh, seketika Alan terkejut.

"Apa dia,-?"

Nora dengan cepat, memotong perkataan Alan, "Iya dia pacarku!" Aku Nora lalu mengalungkan tangannya di lengan Devano.

"Siapa dia?" tanya Devano, mendadak bocah itu berubah menjadi dingin, seperti es balok.

Nora mengulas senyum, mendongkak menatap Devano yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya.

"Bee, aku kan dah pernah cerita kalo dijodohkan sama anak teman papa, dia Alan bee!"

Devano tersenyum smrik, menatap Alan dengan sorot mata tajam.

"Jadi dia bocah itu? Ceh! aku nggak percaya kalo kamu suka sama bocah seperti dia, apa bagusnya!" Alan tersenyum remeh. Raut wajahnya seolah mengejek Devano.

Devano mengepalkan tangannya, tanpa Nora tau, emosinya memuncak.

"Dasar, om-om tua sialan!" umpat Devano.

Alan yang mendengar umpatan Devano itu, tak terima. Alan mencengkram krah Devano hingga membuat Nora memekik.

"Lan, lepas tangan kamu!" pekik Nora. Namun, Devano malah tersenyum dan membiarkan Alan hampir memukulnya.

"Alan hentikan!" Nora berusaha melerai, seolah memberi perlindungan untuk Devano agar Alan menghentikan tindakan konyolnya.

"Udah tant, biar aku yang hadapi." bisik Devano.

"Begini ya Om, cinta itu nggak bisa di paksa. Orang tante maunya sama aku kok, om pake maksa, emang segitu gak lakunya ya sampai harus milih pacar orang! Kalo om punya wibawa, harusnya om nggak jadi Pecabinor."

Seru Devano sinis.

"Pebinor, Dev!" Ralat Nora.

Devano mengusap rambut Nora gemas, "Lah kan masih calon, te! Jadi pecabinor, perebut calon bini orang!" tegas Devano, kini giliran Nora yang terkikik geli.

Dasar Devano memang susah ditebak, kadang konyol, kadang menyebalkan, kadang juga menggemaskan.

"Awas kamu ya, dasar bocah!" Alan berhasil dibuat kesal Devano hingga memilih pergi.

"Dasar om sialan." Umpat Devano, kali ini dengan suara lebih tinggi.

**

Alan melangkah pergi, ia kesal karena Nora lebih memilih bersama bocah dari pada menerima dirinya, harga dirinya serasa dijatuhkan. Ia tak terima. Setelah melihat Devano dan Nora memasuki mall,

Alan diam-diam mengikuti Devano dan Nora, mengambil beberapa potret saat mereka terlihat dengan jarak yang sangat dekat.

Setelah berhasil mengambil beberapa jepretan, Alan tersenyum smrik.

"Hallo om, Alan melihat Nora di Mall XX bersama seorang pria. Dan Alan ingin, Om kesini sekarang." Alan begitu yakin, jika Shaka kesini akan ada kemungkinan papa dan anak itu bertemu dalam keadaan bersitegang.

"Apa??? Nora di Mall XX, baik saya kesana kesana sekarang!" sahut Shaka di seberang sana.

Shaka langsung melesatkan mobilnya menuju mall yang di maksud. Setengah berlari, Shaka mencari keberadaan Alan.

"Gimana Lan, dimana Nora? Anak itu membuatku pusing saja!" Shaka berdecak kesal.

"Kita cari ke seluruh Mall, om! Alan yakin Nora masih berada disini." ucap Alan, kemudian ia memperlihatkan jepretan Nora bersama Devano kepada Shaka.

"Siapa laki-laki ini, yang bersama Nora?" tanya Shaka, ia menggeram kesal.

"Dia Devano, om! Aku sempat dengar Nora memanggilnya Devano, masih kelas tiga SMA." Alan menjeda ucapannya, melihat ekspresi Shaka yang kesal membuat semangatnya semakin membara. Alan sangat yakin dan percaya diri, bahwa melihat ekspresi Shaka saat ini, pastilah laki paruh baya itu tak akan merestui Nora dan pacarnya.

"Gimana ini, Lan? Nora kenapa nggak ketemu-ketemu!" Shaka mengepalkan tangannya, semakin kesal ketika menyusuri hampir seluruh Mall, tapi masih belum menemukan anak perempuannya.

"Sabar om, sekarang kita pulang aja! Alan janji bakal bantu cari Nora." bujuk pemuda itu dengan senyum liciknya.

Kepura-puraannya sungguh luar biasa, ia berhasil mempengaruhi Shaka. Dua orang itu memutuskan pulang setelah mengelilingi seluruh mall, namun keberadaan Nora tak lagi di temukan.

***

Sementara Nora terlihat panik, sesekali melirik arah parkiran Mall. Meski Devano sudah membawa Nora pergi lewat pintu belakang sedari tadi, tetap saja Nora terlihat cemas. Bahkan ia berulang kali menutupi wajahnya dengan buku menu caffe yang kini menjadi tempat persembunyiannya. Caffe yang terletak tepat di samping Mall.

"Kenapa sih tant, bukannya si-Alan udah pergi?" Devano heran, melihat tingkah Nora yang tak nyaman.

Nora menghela nafas kasar, lalu berusaha menetralkan detak jantungnya.

"Nggak Dev, Alan masih di Mall, aku ngelihat ia menunggu papa di parkiran tadi. Dan aku yakin, mereka sedang mencariku ke seluruh Mall sekarang!" Nora semakin gusar, memikirkan jika nanti ia bertemu sang papa, jika nanti Alan bicara yang tidak-tidak, Nora takut akan ada imbas untuk Devano.

"Aku khawatir sama kamu, Dev!" terang Nora, khawatir dalam artian takut kalau papanya akan menghajar Devano atau mencari tau tentang Devano.

Nora tak ingin Devano ikut dalam masalahnya meski Nora yakin tanpa ia minta, Devano pasti membantunya.

"Cie, khawatir sama calon suami!" celetuk Devano, Nora memutar bola matanya malas lalu memukul lengan Devano, "Aku tidak sedang bercanda, Dev!"

Bersama dengan itu, seorang pelayan datang sembari menghidangkan makanan serta minuman yang Devano dan Nora pesan.

"Aku akan bantu tante, besok aku akan datang ke Arsa Group." tegas Devano, "Tante gak usah khawatir, sekarang kita makan dulu." Sambungnya lagi.

Nora mengangguk, perlahan ia mulai menyentuh makanannya, meski tak begitu lahap karena masih memikirkan masalah keluarganya.

Devano diam-diam mengamati Nora, melihat tante kesayangannya makan membuatnya bernapas lega. Tiba-tiba jemarinya tergerak mengusap lembut sudut bibir Nora, hingga berhasil membuat si empu mematung sesaat.

Nora jadi salah tingkah akan sikap Devano, berulang kali ia merapalkan mantra dalam hati.

"Jangan baper sama bocah, dia hanya bocah!" Begitulah batin Nora, berkecamuk.

"Uhukkk," Nora terbatuk, lalu secepat kilat Devano menyodorkan minum, Nora pun langsung meminumnya, saat menyadari minuman itu tak sesuai rasa miliknya, Nora menautkan alisnya.

"Dev, ini kan minumanmu!" seru Nora saat sudah sadar, namun terlambat. Minuman milik Devano hampir habis karenanya.

Bukannya menjawab, Devano malah mengulum senyum.

"Dev, aku pesen minum lagi buat kamu ya?" ucap Nora, lalu hendak melambaikan tangannya kepada pelayan, dengan sigap Devano mencegahnya.

"Gak usah, tant! Kita tukeran aja minumnya."

"Tapi Dev, itu bekasku, mana mungkin!"

Tanpa menunggu persetujuan, Devano mengambil alih minum milik Nora, lalu meminumnya.

"Dev, tapi itu--"

"Sttt, udah gapapa tant!" Devano sama sekali tak keberatan. Namun justru Nora yang merasa kikuk.

"Soal Si-Alan, apa tante enggak punya perasaan sama dia?" Tanya Devano.

Nora langsung menggeleng kuat-kuat, "Aku tau, Alan itu licik. Kalau dia baik, dia tak akan membuat papaku keras kepala. Dulu, papa orang yang baik dan lembut, tak ada sifat egois atau arogan sama sekali, dulu papa orang yang selalu ngertiin aku, tapi sekarang papa berubah."

Devano mengusap pelan pundak Nora, "Sabar ya tant! Aku yakin suatu saat nanti, papa akan sadar!" Dasar Devano, sudah mengklaim Nora sebagai miliknya, ia juga menyebut Shaka sebagai papa.

"Papa?" Nora menautkan kedua alisnya.

"Iya, papa mertuaku." Seketika Nora mencubit tangan Devano kuat-kuat.

Mak, sajen mak! kasih bunga biar rada romantis gitu, gimana? (●__●)

Jangan lupa follow author( ˘ ³˘)♥

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ENTAH BBRPA X AKU BCA NOVEL DEV & NORA,, GK PRNH BOSAN,, KLO KISAH BRONDONG, SUKA BANGET,, KISAH ORTU NORA (SHAKA & KENIA), AKU JUGA SUKA...

2023-02-24

2

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

Romantis yg kau Nora dg Devan..

2023-01-06

3

🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀ᴴᵉⁿⁿʸ 𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀ᴴᵉⁿⁿʸ 𝐀⃝🥀

Alan lom tau j sapa Devano.
tunjukan gigi mu devano

2023-01-06

2

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Siapa Devano?
3 Devano Aldeva
4 Keputusan
5 Kita?
6 Kesayangan Devano
7 Gangguan Karin
8 Apartemen
9 Calon istri
10 Kerja sama
11 Si-Alan
12 Anak sultan
13 Mama dan calon menantu
14 Akrab
15 Salah kamar
16 Tanpa restu
17 Hug Me, Please!
18 Jalan-jalan
19 Damage Alan
20 Serasi
21 perasaan ambigu
22 Calon papa mertua
23 Pertemuan
24 Biarkan aku
25 because of you
26 Nothing impossible
27 Rencana Alan
28 Wakil CEO
29 Kasak Kusuk
30 Karin hilang
31 Secret
32 Ya, aku tahu itu kamu
33 Lamaran
34 Cara mencintaimu
35 Cerita Devano
36 Hampir
37 It's you
38 Baku hantam
39 Cerita malam
40 Ya kangen
41 Keluarga Nora
42 Update dan Visual
43 Prepare
44 Weddingday!
45 Suami istri
46 memerah
47 Pilihan yang sulit
48 I do it because I love you
49 Oh my Dev!
50 Damn but cute'
51 over
52 Di hukum
53 Damn it
54 kamu adalah candu
55 This is damage
56 Apa aku terlambat?
57 Satu kosong
58 Serpihan kaca
59 love has no reason
60 Wedding Zain dan Maura
61 Pingsan
62 Hamil?
63 Spesial for my schatzi
64 Wanita bernama Ellena
65 Dibuntuti
66 Bertemu Elle
67 Terungkap
68 Menghadapi masalah
69 There is my son
70 Rencana kuliah
71 Bad day
72 Datang akan pergi
73 honeymoon - yang tertunda
74 Honeymoon - Manis
75 Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76 Honeymoon - Hari terakhir
77 Istri licik
78 Menginap di rumah mama
79 Back
80 Harta, tahta, tante Nora
81 Hamil?
82 Hamil?
83 Positif
84 Anak kita
85 Anak kita kembar
86 Wedding Briyan dan Zara
87 Welcome in the word
88 Boy dan girl
89 Keluarga bahagia
90 Akhir bahagia - End
91 Ektra part - 1
92 Ektra part 2
93 PENGUMUMAN SEASON 2
94 S2- bab 1
95 S2 - bab 2
96 S2 - bab 3
97 S2 - bab 4
98 S2 - bab 5
99 S2 - bab 6
100 S2 - bab 7
101 S2 - bab 8
102 S2 - bab 9
103 S2 - Bertemu Reyhan
104 S2 - Luka lama
105 S2 - pingsan
106 S2 - Restu
107 S2 - Qween hilang
108 S2 - Amarah Darren
109 S2 - Di luar kendali
110 S2 - Darren frustasi
111 S2 - Sah
112 S2 - Abu abu kelabu
113 S2 - Kilas balik
114 S2 - Kepingan memory
115 S2 - Kedua kali
116 S2 - Damage Resha
117 Bab - Last wedding
118 S2 - Lelah
119 S2 - ungkapan
120 S2 - memerah
121 S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122 S2 - adu romantis
123 S2 - End
124 SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Menolak
2
Siapa Devano?
3
Devano Aldeva
4
Keputusan
5
Kita?
6
Kesayangan Devano
7
Gangguan Karin
8
Apartemen
9
Calon istri
10
Kerja sama
11
Si-Alan
12
Anak sultan
13
Mama dan calon menantu
14
Akrab
15
Salah kamar
16
Tanpa restu
17
Hug Me, Please!
18
Jalan-jalan
19
Damage Alan
20
Serasi
21
perasaan ambigu
22
Calon papa mertua
23
Pertemuan
24
Biarkan aku
25
because of you
26
Nothing impossible
27
Rencana Alan
28
Wakil CEO
29
Kasak Kusuk
30
Karin hilang
31
Secret
32
Ya, aku tahu itu kamu
33
Lamaran
34
Cara mencintaimu
35
Cerita Devano
36
Hampir
37
It's you
38
Baku hantam
39
Cerita malam
40
Ya kangen
41
Keluarga Nora
42
Update dan Visual
43
Prepare
44
Weddingday!
45
Suami istri
46
memerah
47
Pilihan yang sulit
48
I do it because I love you
49
Oh my Dev!
50
Damn but cute'
51
over
52
Di hukum
53
Damn it
54
kamu adalah candu
55
This is damage
56
Apa aku terlambat?
57
Satu kosong
58
Serpihan kaca
59
love has no reason
60
Wedding Zain dan Maura
61
Pingsan
62
Hamil?
63
Spesial for my schatzi
64
Wanita bernama Ellena
65
Dibuntuti
66
Bertemu Elle
67
Terungkap
68
Menghadapi masalah
69
There is my son
70
Rencana kuliah
71
Bad day
72
Datang akan pergi
73
honeymoon - yang tertunda
74
Honeymoon - Manis
75
Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76
Honeymoon - Hari terakhir
77
Istri licik
78
Menginap di rumah mama
79
Back
80
Harta, tahta, tante Nora
81
Hamil?
82
Hamil?
83
Positif
84
Anak kita
85
Anak kita kembar
86
Wedding Briyan dan Zara
87
Welcome in the word
88
Boy dan girl
89
Keluarga bahagia
90
Akhir bahagia - End
91
Ektra part - 1
92
Ektra part 2
93
PENGUMUMAN SEASON 2
94
S2- bab 1
95
S2 - bab 2
96
S2 - bab 3
97
S2 - bab 4
98
S2 - bab 5
99
S2 - bab 6
100
S2 - bab 7
101
S2 - bab 8
102
S2 - bab 9
103
S2 - Bertemu Reyhan
104
S2 - Luka lama
105
S2 - pingsan
106
S2 - Restu
107
S2 - Qween hilang
108
S2 - Amarah Darren
109
S2 - Di luar kendali
110
S2 - Darren frustasi
111
S2 - Sah
112
S2 - Abu abu kelabu
113
S2 - Kilas balik
114
S2 - Kepingan memory
115
S2 - Kedua kali
116
S2 - Damage Resha
117
Bab - Last wedding
118
S2 - Lelah
119
S2 - ungkapan
120
S2 - memerah
121
S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122
S2 - adu romantis
123
S2 - End
124
SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!