Kesayangan Devano

Nora meraih bingkai foto Devano saat masih SMP, ia ingat dengan bocah kecil itu, bibirnya melengkung tipis kala mengingat Devano yang masih polos, sekarang bocah itu telah memperlihatkan sisi dewasanya meski masih duduk di kelas 3 SMA.

Iseng, Nora menyentil foto Devano lalu terkekeh pelan, ia merasa terhibur dengan kehadiran bocah tengil itu.

Devano pulang dengan membawa mobil sport milik Nora, lantas Bayu terheran kenapa anaknya pulang larut dengan membawa mobil orang lain, sedangkan mobilnya telah dibawa pulang sopir satu jam yang lalu.

"Darimana, Dev?" tanya Bayu yang masih terjaga di sofa depan televisi.

Sedangkan Nara berkutat di dapur membuat kopi. Meski banyak pelayan di rumah itu, nyatanya Bayu memang lebih menyukai apapun buatan tangan istrinya.

"Dari taman, pa!" sahut Devano kemudian berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Dev, mandi bentar!" sambung Dev yang paham dengan sorot mata sang papa.

Sesampainya di kamar, Dev langsung memutuskan mandi terlebih dahulu, karena badannya memang sudah lengket.

Devano berulang kali menghela nafas, kemudian memilih berendam air hangat, mungkin sedikit akan bisa merilekskan fikirannya, namun buru-buru ia bangkit dari bathub karena teringat mama dan papa sedang menunggunya di bawah.

Devano kembali lagi menuruni anak tangga, menghampiri mama dan papa yang sedang menunggunya di sofa depan televisi.

"Mama sama papa mau bicara soal apa?" tanya Dev setelah ikut duduk di samping mereka.

"Soal kamu, dan perusahaan, papa tak ingin bertele-tele karena sudah saatnya publik tau siapa kamu sebenarnya, tapi sebelum papa menyerahkan perusahaan atas nama kamu dan memperkenalkan kamu ke publik, papa punya satu syarat!" Ucap Bayu panjang lebar, lalu menghembuskan nafas kasar.

Devano melongo, bukan karena tak mau, ia tak menyangka jika papanya akan akan membicarakan hal sensitif secepat ini.

"Apa syaratnya pa, tapi bukan Devano nggak mau, Dev masih SMA."

"Devano, mama dan papa tau hal itu, tapi selama ini nilai kamu selalu bagus dan mama yakin kamu bisa nak." ucap Nara.

Devano terdiam, lalu berfikir sejenak dalam fikirannya mungkin jika semua orang tau siapa sosoknya ia akan lebih disegani, namun jika sampai itu terjadi mungkin juga akan mempermudah dirinya membantu Nora membatalkan perjodohan itu.

"Baiklah, Dev mau mengurus perusahaan tapi apa syaratnya?" tanya Devano penasaran.

"Syarat dari kami, kamu harus menikah!" sahut sang papa dengan wajah santainya.

Devano terdiam beberapa saat, menikah bukanlah perkara aku dan kamu lalu menjadi kita, menikah adalah penyatuan dua keluarga.

Akan banyak perbedaan juga cobaan dalam meraih itu semua, terlebih Devano merasa ia masih terlalu bocah untuk menikah.

"Kapan Dev harus nikah, ma, pa?"

"Sebulan lagi kamu harus nikah sayang, papa dan mama tau kamu sedang dekat dengan seseorang bahkan mama dan papa akan melamarnya langsung untukmu!" Seru sang mama antusias.

"Iya, kamu tinggal nikah aja, sisanya biar kami yang urus." ucap Bayu.

"Akan Devano pikirkan, ma, pa!" Devano bangkit lalu menatap orang tuanya bergantian, heran!

"Dev, tidur dulu!" pamitnya melangkah naik ke lantai atas, dimana letak kamarnya berada.

Di dalam kamar, Devano termenung sembari merebahkan diri di atas kasur, kedua tangannya ia gunakan sebagai tumpu kepala, matanya menatap langit-langit kamar.

**

Esoknya Devano bangun kala bunyi alarm kamar berdering, segera ia bangkit lalu membersihkan diri. Hari ini Dev akan berangkat lebih awal ke sekolah, karena sebelum itu ia harus lebih dulu ke apartemen untuk mengantar mobil milik Nora.

"Dev, sarapan dulu sayang!" sapa sang mama yang menyiapkan sarapan dibantu dengan para pelayan.

"Enggak ma, Dev buru-buru sekarang." Devano melihat jam di pergelangan tangannya sekilas, lalu ia pamit mencium punggung tangan sang mama, lalu menghampiri sang papa yang baru menuruni anak tangga dan melakukan hal yang sama.

"Hati-hati, Dev!" Seru sang papa, Devano hanya mengangguk.

**

"Papa nggak penasaran, mobil siapa yang dibawa Devano?" tanya Nara.

Bayu menggeleng, "Papa sudah tau, wanita itu ada di apartemen Devano!" santai Bayu hingga membuat Nara terkejut bukan main dan hampir menjatuhkan gelas.

"Papa, kenapa nggak kasih tau mama ,hmm!" Nara berkacak pinggang, ia ingin sekali mengenal wanita mana yang menjadi tambatan hati anaknya.

"Sudahlah ma, nanti kalo waktunya tepat anak kita akan cerita dengan sendirinya." ucap Bayu, Nara pun akhirnya mengerti dan paham arah mana perkataan suaminya.

**

Dev memarkirkan mobil sport milik Nora, kemudian berlari kecil menuju apartemennya.

Berulang kali tak mendapat respon, ia menekan pasword pintu apartemennya.

Ting!

Pintu terbuka, Devano melihat sekeliling tak mendapati Nora.

Nora sedang mandi, pagi-pagi sekali ia masak, untuk sarapan kemudian mandi.

Nora keluar dengan wajah lebih fresh dan cantik, "Devano, kenapa kesini? bukannya masuk sekolah?" tanya Nora yang baru saja keluar kamar, lalu menghampiri Devano yang duduk di ruang tamu dengan seragam sekolahnya.

"Sekolah, aku kesini mau balikin mobil tante!" Sahut bocah itu dengan senyum tersungging di bibirnya.

"Astaga Dev, kenapa nggak dipake dulu kan bisa nanti pulang sekolah kesininya, kamu dah sarapan?" tanya Nora panjang lebar.

Devano menggeleng.

"Sarapan dulu, aku dah masak!" ucap Nora lalu menarik tangan Devano agar ikut ke meja makan.

Devano mengernyit, seingatnya semalam ia lupa jika di apartemennya masih kosong tak ada apa-apa, sekarang justru tante kesayangannya itu sudah menyiapkan sarapan.

"Aku belanja tadi malem, deket ini kok!" tau arti tatapan Devano, Nora pun menjelaskan.

"Aku berangkat dulu tant, nanti aku kesini!" Dev hendak pamit, Namun nora mencegahnya.

"Sarapan dulu bentar, nanti aku anter!" Sepertinya Nora sudah mulai menerima panggilan tante dari Devano, buktinya sedari kemarin ia tak lagi protes.

Dev menurut, ia sarapan bersama dengan Nora meski hanya dengan nasi goreng telur ala Nora, tapi sepertinya Devano sangat menyukainya.

"Masakan tante enak, punya mama aja kalah." puji Devano dengan mengacungkan dua jempolnya.

Nora tersenyum, " Enggak ah, kamu terlalu memuji."

Selesai makan, Nora mengantar Devano menuju SMA Tunas Bangsa, mobil sport itu melesat kencang membelah jalanan.

Saat mobil itu berhenti di depan sekolah Devano, semua siswa siswi tercengang, melihat Devano bersama seorang wanita.

Tak terkecuali kedua sahabatnya Abiyan dan Alfin.

"Gila tuh si Dev, habis nolak Karin sekarang ama cewek cantik!" ucap Abiyan, sontak Alfin menoleh ke arah yang ditunjukan oleh Abiyan.

"Jadi itu tante kesayangannya Devano!" gumam Alfin, namun saat Nora melihat ke arah dua sahabatnya itu, Alfin pun tak berkedip.

"Pantes, cantik gitu meskipun lebih tua tetep aja Karin nggak ada apa-apanya." puji Alfin.

Devano melambaikan tangan ke arah Nora, dengan senyum masih tersungging.

Mobil sport itu kemudian melesat meninggalkan SMA Tunas Bangsa.

Sementara itu, sepasang mata terlihat kesal, lantaran melihat Devano tersenyum namun bukan karenanya.

Terpopuler

Comments

inayah machmud

inayah machmud

pantesan devano bucin sama tante nora orang nya cantik banget. ..

2023-05-16

1

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

Nahh lohhh tingal Lamardev tuh papa mama km udah tahu...🤭

2023-01-06

2

🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀ᴴᵉⁿⁿʸ 𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀ᴴᵉⁿⁿʸ 𝐀⃝🥀

senyum Devano khusus wat tante kesayangan'a

2023-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Siapa Devano?
3 Devano Aldeva
4 Keputusan
5 Kita?
6 Kesayangan Devano
7 Gangguan Karin
8 Apartemen
9 Calon istri
10 Kerja sama
11 Si-Alan
12 Anak sultan
13 Mama dan calon menantu
14 Akrab
15 Salah kamar
16 Tanpa restu
17 Hug Me, Please!
18 Jalan-jalan
19 Damage Alan
20 Serasi
21 perasaan ambigu
22 Calon papa mertua
23 Pertemuan
24 Biarkan aku
25 because of you
26 Nothing impossible
27 Rencana Alan
28 Wakil CEO
29 Kasak Kusuk
30 Karin hilang
31 Secret
32 Ya, aku tahu itu kamu
33 Lamaran
34 Cara mencintaimu
35 Cerita Devano
36 Hampir
37 It's you
38 Baku hantam
39 Cerita malam
40 Ya kangen
41 Keluarga Nora
42 Update dan Visual
43 Prepare
44 Weddingday!
45 Suami istri
46 memerah
47 Pilihan yang sulit
48 I do it because I love you
49 Oh my Dev!
50 Damn but cute'
51 over
52 Di hukum
53 Damn it
54 kamu adalah candu
55 This is damage
56 Apa aku terlambat?
57 Satu kosong
58 Serpihan kaca
59 love has no reason
60 Wedding Zain dan Maura
61 Pingsan
62 Hamil?
63 Spesial for my schatzi
64 Wanita bernama Ellena
65 Dibuntuti
66 Bertemu Elle
67 Terungkap
68 Menghadapi masalah
69 There is my son
70 Rencana kuliah
71 Bad day
72 Datang akan pergi
73 honeymoon - yang tertunda
74 Honeymoon - Manis
75 Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76 Honeymoon - Hari terakhir
77 Istri licik
78 Menginap di rumah mama
79 Back
80 Harta, tahta, tante Nora
81 Hamil?
82 Hamil?
83 Positif
84 Anak kita
85 Anak kita kembar
86 Wedding Briyan dan Zara
87 Welcome in the word
88 Boy dan girl
89 Keluarga bahagia
90 Akhir bahagia - End
91 Ektra part - 1
92 Ektra part 2
93 PENGUMUMAN SEASON 2
94 S2- bab 1
95 S2 - bab 2
96 S2 - bab 3
97 S2 - bab 4
98 S2 - bab 5
99 S2 - bab 6
100 S2 - bab 7
101 S2 - bab 8
102 S2 - bab 9
103 S2 - Bertemu Reyhan
104 S2 - Luka lama
105 S2 - pingsan
106 S2 - Restu
107 S2 - Qween hilang
108 S2 - Amarah Darren
109 S2 - Di luar kendali
110 S2 - Darren frustasi
111 S2 - Sah
112 S2 - Abu abu kelabu
113 S2 - Kilas balik
114 S2 - Kepingan memory
115 S2 - Kedua kali
116 S2 - Damage Resha
117 Bab - Last wedding
118 S2 - Lelah
119 S2 - ungkapan
120 S2 - memerah
121 S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122 S2 - adu romantis
123 S2 - End
124 SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Menolak
2
Siapa Devano?
3
Devano Aldeva
4
Keputusan
5
Kita?
6
Kesayangan Devano
7
Gangguan Karin
8
Apartemen
9
Calon istri
10
Kerja sama
11
Si-Alan
12
Anak sultan
13
Mama dan calon menantu
14
Akrab
15
Salah kamar
16
Tanpa restu
17
Hug Me, Please!
18
Jalan-jalan
19
Damage Alan
20
Serasi
21
perasaan ambigu
22
Calon papa mertua
23
Pertemuan
24
Biarkan aku
25
because of you
26
Nothing impossible
27
Rencana Alan
28
Wakil CEO
29
Kasak Kusuk
30
Karin hilang
31
Secret
32
Ya, aku tahu itu kamu
33
Lamaran
34
Cara mencintaimu
35
Cerita Devano
36
Hampir
37
It's you
38
Baku hantam
39
Cerita malam
40
Ya kangen
41
Keluarga Nora
42
Update dan Visual
43
Prepare
44
Weddingday!
45
Suami istri
46
memerah
47
Pilihan yang sulit
48
I do it because I love you
49
Oh my Dev!
50
Damn but cute'
51
over
52
Di hukum
53
Damn it
54
kamu adalah candu
55
This is damage
56
Apa aku terlambat?
57
Satu kosong
58
Serpihan kaca
59
love has no reason
60
Wedding Zain dan Maura
61
Pingsan
62
Hamil?
63
Spesial for my schatzi
64
Wanita bernama Ellena
65
Dibuntuti
66
Bertemu Elle
67
Terungkap
68
Menghadapi masalah
69
There is my son
70
Rencana kuliah
71
Bad day
72
Datang akan pergi
73
honeymoon - yang tertunda
74
Honeymoon - Manis
75
Haneymoon- Aku mencintaimu lebih
76
Honeymoon - Hari terakhir
77
Istri licik
78
Menginap di rumah mama
79
Back
80
Harta, tahta, tante Nora
81
Hamil?
82
Hamil?
83
Positif
84
Anak kita
85
Anak kita kembar
86
Wedding Briyan dan Zara
87
Welcome in the word
88
Boy dan girl
89
Keluarga bahagia
90
Akhir bahagia - End
91
Ektra part - 1
92
Ektra part 2
93
PENGUMUMAN SEASON 2
94
S2- bab 1
95
S2 - bab 2
96
S2 - bab 3
97
S2 - bab 4
98
S2 - bab 5
99
S2 - bab 6
100
S2 - bab 7
101
S2 - bab 8
102
S2 - bab 9
103
S2 - Bertemu Reyhan
104
S2 - Luka lama
105
S2 - pingsan
106
S2 - Restu
107
S2 - Qween hilang
108
S2 - Amarah Darren
109
S2 - Di luar kendali
110
S2 - Darren frustasi
111
S2 - Sah
112
S2 - Abu abu kelabu
113
S2 - Kilas balik
114
S2 - Kepingan memory
115
S2 - Kedua kali
116
S2 - Damage Resha
117
Bab - Last wedding
118
S2 - Lelah
119
S2 - ungkapan
120
S2 - memerah
121
S2 - Pertunangan Leon dan Qween
122
S2 - adu romantis
123
S2 - End
124
SUGAR HOT DUDA & AYAH SAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!