Villa

"Jadi Harry itu adalah kekasih mu?!" tanya Tuan Edward,

Akupun mengangguk, "Iya Tuan, tapi sebelum aku menikah denganmu. Setelah aku menikah, aku tidak pernah berhubungan lagi dengannya." sahut ku,

"Apa kau mencintainya?" tanya Tuan Edward lagi,

Aku sebenarnya sangat takut ketika menjawabnya. Aku takut Tuan Edward akan semakin marah padaku.

"A-Aku tidak mencintainya lagi, Tuan!"

Sebenarnya aku tidak tahu bagaimana perasaanku kepada Harry sekarang. Yang pasti setelah Tuan Edward menikahi ku, aku sudah berniat akan memberikan seluruh cintaku hanya untuk Tuan Edward karena ia sudah sah menjadi suamiku.

Tuan Edward terdiam sambil menatap wajahku. Kemudian dia menarik tanganku dan membawaku duduk di tepi tempat tidurnya.

Dia mengambil sebuah salep dari dalam kotak obat kemudian mengoleskan salep itu ke sudut bibir ku yang terluka akibat pukulan Nyonya Helen.

"Bersiaplah, aku akan membawa mu jauh dari Helen." ucapnya sambil mengelus pipiku yang masih memerah akibat pukulan istri pertamanya.

Entah mengapa, ada setitik kebahagiaan buatku disaat Tuan Edward memberi ku sebuah perhatian kecil seperti itu. Aku tersenyum, walaupun aku tidak mengerti apa maksud dari perkataannya.

Tidak sampai disitu, Tuan Edward bahkan merapikan rambutku yang acak-acakan. Oh Tuhan, aku sangat bahagia. Jantungku bahkan berdetak tidak karuan.

Mungkinkan aku sudah jatuh cinta kepada lelaki yang sudah sah menjadi suamiku ini? Dan aku tidak peduli walaupun dia lelaki terdingin di dunia ini.

Ku tatap mata indahnya, walaupun wajah itu tanpa dihiasi senyuman sedikitpun namun dia tetap terlihat sempurna.

Disaat Tuan Edward ingin bangkit, tiba-tiba tanganku menangkap tangannya dan membuatnya reflek menoleh kepadaku.

"Terimakasih, Tuan..." ucap ku seraya tersenyum kepadanya.

Tuan Edward tidak membalas senyuman ku. Ia segera meninggalkan aku yang masih duduk di tepi tempat tidur sambil tersenyum-senyum sendiri.

Tidak berselang lama, Tuan Edward kembali masuk kedalam kamarnya. Dan aku masih saja duduk di tepi tempat tidur dengan senyuman konyol ku.

Tuan Edward memperhatikan ku masih dengan tatapan dinginnya. Entah apa yang dipikirkannya, tak ada siapapun yang tahu. Hanya dia dan Tuhan yang tahu isi kepalanya.

"Kenapa belum bersiap?"

Tuan Edward segera menuju ruangan pakaian dan kembali lagi dengan membawa sebuah dress berwarna silver yang begitu cantik.

"Kenakan! Setelah itu kita berangkat!" ucap Tuan Edward lagi.

Tuan Edward menyerahkan dress itu kepadaku kemudian membantu ku melepaskan pakaian yang masih melekat ditubuh ku.

Aku terdiam sambil memperhatikan Tuan Edward melakukan apa yang ingin ia lakukan ditubuh ku dari balik cermin. Setelah berhasil melepaskan pakaian ku, kini yang tersisa hanya pakaian dal*m ku.

Tuan Edward memberikan sebuah kecupan tepat di pundak ku. Aku menikmatinya, bahkan sekarang tubuhku sudah siap mendapatkan yang lebih dari sebuah kecupan hangat.

Namun aku agak sedikit kecewa, Tuan Edward tidak mengajakku melakukan lebih dari itu. Dia kembali membantu ku mengenakan dress yang tadi ia bawa untukku kenakan.

❤❤❤

Tuan Edward menuntun ku menuju mobilnya namun tepat diruang utama, Nyonya Helen kembali menghampiri kami.

"Kau lebih memilihnya, Edward! daripada aku yang menemani mu selama ini!" ucap Nyonya Helen sambil terisak.

Tuan Edward semakin erat menggenggam tanganku. Dia menatap tajam kepada Nyonya Helen,

"Ya, aku memilihnya." sahut Tuan Edward,

Jujur, aku iba melihat Nyonya Helen yang terisak seperti itu. Aku tidak pernah menginginkan menjadi sosok orang ketiga dalam hubungan mereka.

Namun keadaan memaksa ku menjadi sosok orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga Nyonya Helen dan Tuan Edward.

Aku juga seorang wanita, aku mengerti bagaimana sakitnya hati Nyonya Helen saat ini. Namun sayang, hidupku pun masih berada dalam genggaman Tuan Edward dan tidak memungkinkan aku untuk mundur dan menghilang dari kehidupan mereka.

Tuan Edward kembali melanjutkan langkahnya dan akupun kembali mengikuti suamiku dari belakang karena ia masih menggenggam erat tanganku.

Setibanya di halaman depan, Tuan Edward mengajak ku masuk kedalam mobilnya dan membiarkan Assisten pribadinya mengantarkan kami.

Aku tidak tahu kemana Tuan Edward membawaku pergi. Aku cuma diperintahkan untuk selau mengikuti perintahnya dan tidak boleh membatah nya sekalipun.

Penjalanan kami sangat jauh. Aku bahkan sempat tertidur dengan menyandarkan kepalaku ke pundak Tuan Edward.

Hingga akhirnya mobil Tuan Edward memasuki sebuah pedesaan yang begitu damai dan sangat indah.

Disepanjang mata memandang hanya hamparan bukit nan menghijau serta perkebunan teh yang begitu luas.

"Tuan, kita sedang berada dimana?"

Aku memberanikan diri menanyakan hal itu kepada Tuan Edward sambil memperhatikan sekeliling perdesaan dari balik kaca mobil yang berada disamping ku.

"Kita akan tinggal di Villa milik ku. Disana kamu akan aman, jauh dari Helen." sahutnya

Aku berpaling kemudian menghadap ke Tuan Edward. Diapun turut berpaling kepadaku dan sekarang kamipun saling bertatap mata.

"Villa mu?" tanyaku,

Tuan Edward hanya mengangguk pelan masih dengan wajah dinginnya. Aku kembali tersenyum kepadanya dan aku mulai memberanikan diri untuk memeluk lengannya.

"Tuan, mengapa Tuan memilih ku menjadi istri mu dan bukan Eliza? Padahal Eliza jauh lebih cantik dan berpendidikan dibanding aku..."

Aku menyandarkan kepalaku ke pundak Tuan Edward, sambil terus memberikan senyuman manis ku kepadanya. Tuan Edward sempat terkejut ketika aku sudah berani menyentuhnya tanpa perintah darinya. Namun hanya sebentar, setelah itu wajahnya kembali datar seperti biasanya.

"Aku tahu siapa Eliza. Dia hanya seorang jal*ng yang suka gonta-ganti pasangan di club malam, seperti itu kah wanita yang harus aku nikahi?"

Jawaban Tuan Edward membuatku menelan saliva ku. Dia tahu bagaimana kehidupan Eliza yang sebenarnya, sedangkan aku sendiri tidak tahu bagaimana kelakuan Eliza yang sebenarnya di luaran sana.

Akhirnya mobil itu berhenti tepat didepan sebuah Villa yang sangat besar. Aku bahkan membelalakan mataku ketika melihat Villa milik Tuan Edward yang begitu besar dan berada ditengah pedesaan.

Beberapa pelayan menyambut kedatangan Tuan Edward. Mereka membungkuk hormat sebagaimana pelayan di rumahnya dulu.

Tuan Edward kembali meraih tanganku dan membawaku memasuki Villa miliknya.

"Selamat datang kembali, Tuan Edward!"

Tuan Edward menghentikan langkahnya kemudian tersenyum hangat kepada seorang wanita cantik yang tadi menyapanya.

Ya, seorang wanita cantik tengah berdiri dihadapan ku dan Tuan Edward. Dia sangat cantik bahkan mengalahkan cantiknya Nyonya Helen.

Aku terus memperhatikan ekspresi Tuan Edward dan Wanita itu. Untuk beberapa saat mereka saling tatap dan saling melempar senyum yang sangat manis.

"Chelsea, kenalkan... ini Laura, istri baruku." ucap Tuan Edward dan senyuman itu masih menempel sempurna diwajah tampan nya.

"Ehmm... Dia cantik!" sahut Wanita yang bernama Chelsea itu.

Aku kembali terdiam dan berpikir. Mengapa Tuan Edward bisa bersikap begitu hangat kepada Chelsea sedangkan dengan istrinya, Nyonya Helen, dia selalu dingin begitupula denganku.

***

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat kak

2023-08-18

0

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

siapa chelsea ya.. adiknya atau simpanannya yg lain

2023-01-29

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

👍👍👍💜💜💜

2022-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Laura
2 Harry
3 Melarikan Diri
4 Kedatangan Mr. CEO
5 Kenapa Harus Aku?
6 Hari pernikahan
7 Malam ku bersama Mr. CEO
8 Hukuman Nyonya Helen
9 Ancaman Tuan Edward
10 Hukuman Nyonya Helen 2
11 Laura tahu
12 Kedatangan Harry
13 Villa
14 Nasi Goreng
15 Perkebunan
16 Chelsea
17 Pengakuan Tuan Edward
18 Tamu tak diundang
19 Ada apa dengan Laura?
20 Telor Ceplok
21 Memanggil Dokter
22 Positif Hamil
23 Harry
24 Kembali Dingin
25 Foto
26 Kembali
27 Dirumah Ibu
28 Dirumah Ibu Part 2
29 Tuan Edward vs Chelsea
30 Masa Lalu Tuan Edward
31 Masa lalu Tuan Edward part 2
32 Cincin Pernikahan
33 Kedatangan Tuan Edward
34 Baju Couple
35 Baju Couple Part 2
36 Kedatangan Harry 2
37 Menjenguk Nyonya Helen
38 Akhirnya Harry Tahu
39 Penyesalan Harry
40 Makan Bersama
41 Kembali Ke Kota
42 Dinner Romantis
43 Eliza Berkunjung
44 Mengunjungi Mama
45 Menemani Mama
46 Tentang Ayah
47 Pertengkaran kecil
48 Berbaikan
49 Jadi Nyonya Perusahaan
50 Jadi Nyonya Perusahaan 2
51 Di Culik
52 Villa Tuan Arnold
53 Villa Tuan Arnold 2
54 Villa Tuan Arnold 3
55 Masa Lalu Tuan Arnold
56 Menjemput Laura
57 Pengakuan Helen
58 Laura Terjatuh
59 Baby Boy
60 Bertahanlah, Boy!
61 Keajaiban Dekapan Seorang Ibu
62 Baby Edra
63 Welcome Home, Baby Edra!
64 Masih Pesta Baby Edra
65 Penyesalan Eliza
66 Pernikahan Tuan Arnold
67 Menikahlah Denganku
68 Lee Vs Reva
69 Hari Pernikahan
70 Dede Baby
71 Pengumuman
72 Seanson 2 : Bab 1
73 Bab 2
74 Bab 3
75 Bab 4
76 Bab 5
77 Bab 6
78 Bab 7
79 Bab 8
80 Bab 9
81 Bab 10
82 Bab 11
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Laura
2
Harry
3
Melarikan Diri
4
Kedatangan Mr. CEO
5
Kenapa Harus Aku?
6
Hari pernikahan
7
Malam ku bersama Mr. CEO
8
Hukuman Nyonya Helen
9
Ancaman Tuan Edward
10
Hukuman Nyonya Helen 2
11
Laura tahu
12
Kedatangan Harry
13
Villa
14
Nasi Goreng
15
Perkebunan
16
Chelsea
17
Pengakuan Tuan Edward
18
Tamu tak diundang
19
Ada apa dengan Laura?
20
Telor Ceplok
21
Memanggil Dokter
22
Positif Hamil
23
Harry
24
Kembali Dingin
25
Foto
26
Kembali
27
Dirumah Ibu
28
Dirumah Ibu Part 2
29
Tuan Edward vs Chelsea
30
Masa Lalu Tuan Edward
31
Masa lalu Tuan Edward part 2
32
Cincin Pernikahan
33
Kedatangan Tuan Edward
34
Baju Couple
35
Baju Couple Part 2
36
Kedatangan Harry 2
37
Menjenguk Nyonya Helen
38
Akhirnya Harry Tahu
39
Penyesalan Harry
40
Makan Bersama
41
Kembali Ke Kota
42
Dinner Romantis
43
Eliza Berkunjung
44
Mengunjungi Mama
45
Menemani Mama
46
Tentang Ayah
47
Pertengkaran kecil
48
Berbaikan
49
Jadi Nyonya Perusahaan
50
Jadi Nyonya Perusahaan 2
51
Di Culik
52
Villa Tuan Arnold
53
Villa Tuan Arnold 2
54
Villa Tuan Arnold 3
55
Masa Lalu Tuan Arnold
56
Menjemput Laura
57
Pengakuan Helen
58
Laura Terjatuh
59
Baby Boy
60
Bertahanlah, Boy!
61
Keajaiban Dekapan Seorang Ibu
62
Baby Edra
63
Welcome Home, Baby Edra!
64
Masih Pesta Baby Edra
65
Penyesalan Eliza
66
Pernikahan Tuan Arnold
67
Menikahlah Denganku
68
Lee Vs Reva
69
Hari Pernikahan
70
Dede Baby
71
Pengumuman
72
Seanson 2 : Bab 1
73
Bab 2
74
Bab 3
75
Bab 4
76
Bab 5
77
Bab 6
78
Bab 7
79
Bab 8
80
Bab 9
81
Bab 10
82
Bab 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!