POV HARRY
Hari ini aku berniat untuk segera menemui Mami. Aku juga ingin melihat langsung wanita bodoh yang sudah menjadi istri Ayah.
Mami bilang, ia yakin sekali wanita muda itu hanya menginginkan harta Ayah dan tidak benar-benar mencintai Ayah ku yang super dingin itu.
Aku bergegas melajukan mobil ku menuju kediaman Ayah. Tepat di gerbang utama, aku berpapasan dengan mobil Ayah yang dikemudikan oleh Assisten pribadinya.
Ayah sempat menoleh kearah ku dan menatapku sama seperti biasanya, dingin dan tanpa ekspresi apapun. Entah mengapa Tuhan memberi ku sosok Ayah sepertinya.
Lelaki dingin yang sangat sulit ditebak isi kepalanya. Dan yang lebih anehnya lagi, Mami bersedia menikahi lelaki yang seperti itu.
Setelah memarkirkan mobil ku, Para keamanan dan beberapa pelayan yang aku temui, menunduk hormat sambil tersenyum ramah kepadaku.
Aku melangkahkan kakiku menuju ruang utama, ruangan favorit Mami. Namun setibanya disana, aku tidak menemukan sosoknya.
Samar-samar, kudengar suara tangisan seorang wanita disertai permohonan ampun. Tapi ku rasa itu bukan suara Mami. Mungkinkah itu...
Aku bergegas menuju asal suara dan ternyata suara itu berasal dari dalam kamar pribadi Ayah. Inilah salah satu keanehan Ayah. Dia bahkan memiliki kamar pribadi untuk dirinya sendiri.
Dia akan mengunjungi Mami, jika ingin tidur bersamanya. Jika tidak, dia akan menghabiskan waktunya dikamar nyaman nya itu sendirian.
Sesampainya didepan kamar Ayah, suara tangisan itu semakin jelas dan menyayat hati. Ku buka pintu kamar itu dan aku benar-benar terkejut.
Mami dengan beringas nya menjambak rambut seorang wanita muda yang terduduk di lantai sambil menangis lirih. Sejujurnya aku sangat iba, saat melihat Mami memperlakukannya seperti itu.
Aku segera menghampiri Mami dan meraih tangannya yang masih mencengkeram erat rambut Istri kedua Ayah. Ya, aku yakin sekali, wanita ini adalah istri kedua Ayah.
"Mami, hentikan!"
Mami menoleh dan kulihat matanya nampak sembab. Mami memeluk tubuhku sambil terisak di dadaku.
"Lihat dia, Harry! Wanita inilah yang menghancurkan hubungan ku dengan Ayahmu..." ucap Mami disela isak tangisnya.
Aku memperhatikan Wanita itu, dia masih menangis lirih di lantai. Tubuhnya bergetar, aku rasa dia sangat ketakutan. Ia bahkan masih memegang rambutnya, mungkin rambutnya masih sakit akibat cengkeraman Mami.
Aku melepaskan pelukan Mami dan menghampiri Wanita itu. Ku raih tubuhnya dan ku bantu ia berdiri.
Sekarang wanita itu berdiri tepat dihadapan ku. Namun wajahnya masih tidak terlihat. Rambutnya yang acak-acakan menutupi wajahnya, apalagi sekarang ia masih menundukkan kepalanya.
Aku penasaran dengan sosok wanita yang mampu mencuri perhatian Ayahku yang dingin itu. Ku raih wajahnya hingga akhirnya aku dan wanita itu saling tatap.
"Laura!!!"
Aku sangat terkejut. Aku mundur beberapa langkah kebelakang. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Dia, ternyata Wanita itu Laura! gadis manis yang telah merebut hatiku pada pandangan pertama.
Gadis lugu yang sudah menerima cintaku sebelum ia menghilang bagai ditelan bumi. Aku kecewa, bahkan airmata ku pun menetes begitu saja. Bagaimana bisa Laura menjadi istri kedua Ayahku dan itu artinya ia adalah Ibu tiri ku?!
***
POV LAURA
Setelah kepergian Tuan Edward, aku kembali ke kamar Tuan Edward. Namun, Nyonya Helen tiba-tiba saja masuk ke kamar itu dan menyerang ku tanpa ampun.
Dia terus saja meneriakkan kata-kata kasar disamping telingaku sambil mencengkeram rambutku dengan sangat erat. Tidak cukup sampai disitu, ia bahkan kembali memukul wajahku hingga sudut bibir ku berdarah.
Aku sudah memohon ampun kepadanya namun ku rasa semua itu sia-sia saja. Nyonya Helen sudah sangat membenci ku.
Aku terduduk di lantai sambil merasakan sakit dikepala ku karena Nyonya Helen tidak henti-hentinya menjambak rambutku. Rambutku yang tadinya tersisir rapi, sekarang sudah acak-acakan tiada rupa.
Tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamar dan menyelamatkan aku dari cengkeraman Nyonya Helen.
"Mami, Hentikan!"
Deg!!!
Mami? Seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar Tuan Edward menyebutnya dengan sebutan Mami?!
Harry... tidak salah lagi! Dia adalah Harry, Kekasihku. Aku ketakutan, tubuhku bahkan bergetar hebat.
Aku takut Harry melihatku dan mengetahui kalau aku adalah Istri muda Ayahnya. Kedengar Nyonya Helen menangis terisak kepada Harry. Dan tidak berselang lama, Harry mendekatiku.
Tiba-tiba saja dia mengangkat tubuhku dan meraih wajahku. Mau tidak mau, akhirnya aku bertatap mata dengannya.
"Laura!!!"
Harry menjauh dariku, dia sangat shok setelah mengetahui aku adalah istri muda Ayahnya. Bahkan kulihat dia meneteskan air matanya.
"Kenapa kau tega padaku, Laura! Kau itu kekasih ku dan kenapa kau malah memilih menikahi Ayahku?!" ucap Harry sambil berteriak kepadaku.
Aku semakin hancur mendengar ucapannya. Bahkan Nyonya Helen pun tidak kalah terkejutnya ketika ia mengetahui kalau aku adalah kekasih Harry.
"Apa yang barusan kamu katakan, Harry?! Apa benar, wanita sialan ini adalah kekasih mu?!" tanya Nyonya Helen seraya menghampiri Harry yang masih terdiam sambil menatapku.
Harry tidak menjawab pertanyaan Nyonya Helen, dia masih meneteskan butiran kristal di sudut matanya sambil menatap ku tajam. Bahkan akupun sama, aku tidak berani berkata sepatah katapun.
"Ada apa ini!!!"
Tuan Edward tiba-tiba masuk kedalam kamar dan segera menghampiriku. Dia meraih wajahku dan menatapku tajam, kemudian menyembunyikan aku dari balik punggungnya.
"Apa yang kau lakukan padanya, Helen?!!"
Suara Tuan Edward yang dingin itu menggelegar keseluruh ruangan. Wajah Nyonya Helen bahkan memucat kemudian ia bersembunyi dibalik tubuh Harry.
Tuan Edward menghampiri kemudian menarik tangan Nyonya Helen secara kasar. Namun ditahan oleh Harry,
"Jangan pernah sentuh Mami ku!" ucap Harry dengan wajah memerah menahan amarahnya.
Tuan Edward tersenyum sinis kemudian membalas tatapan tajam Harry,
"Jangan pernah ikut campur urusanku, Harry!"
Harry mendengus kesal kemudian ia menatapku dengan wajah marahnya, "Aku akan membuat mu menyesal, Laura!"
"Harry, aku..." Aku menangis lirih. Aku tak sanggup lagi melanjutkan kata-kata ku.
Harry segera pergi dari kamar Tuan Edward bersama Nyonya Helen. Kini tinggal aku dan Tuan Edward yang masih menatapku heran.
"Apa kau mengenal Harry?!"
Tuan Edward menghampiriku sambil meraih wajahku yang masih tertunduk, agar melihat ke matanya.
"Ya, Tuan..." sahut ku lirih, namun airmata ini masih setia mengalir.
"Apa hubungan kalian?!"
Tatapan Tuan Edward semakin menohok tajam ke mataku. Haruskah aku jujur padanya bahwa Harry adalah kekasih ku atau aku harus berbohong, agar Tuan Edward tidak marah padaku.
Melihat aku yang terdiam, tanpa menjawab pertanyaanya. Tuan Edward meradang kemudian mencengkeram tanganku dengan erat hingga aku merasakan kesakitan.
"Harry... Di-dia adalah kekasih ku sebelum aku menikah denganmu, Tuan Edward." sahut ku terbata-bata.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dewi Zahra
penasaran kak
2023-08-18
0
Muhammad Iqbal
ngeri ceritanya Thor udah kebayang aja nasib si Laura semakin menderita...
2023-01-29
0
Siti Aisyah
hubungan yg rumit..cinta segitiga antara anak dan bapak nya...
2022-12-09
0