Hukuman Nyonya Helen 2

Baru saja aku ingin mendekatinya, Tuan Edward menarik tubuhku hingga akhirnya tubuhku pun ikut basah diguyur air shower bersamanya.

"Aku baru saja selesai man... Ehmmm!"

Belum selesai aku mengatakannya, tiba-tiba saja Tuan Edward melabuhkan sebuah kecupan seraya menggigit bibir bawah ku kemudian menatapku tajam.

"Aku tidak suka ditolak!" ucapnya ketus,

Seketika aku menundukkan kepalaku. Aku takut sekali ketika menatap matanya. Jantungku terasa hampir jatuh ketika mendengar suara beratnya.

Tuan Edward memang jarang bicara namun sekali ia bicara, perkataannya terdengar sangat menakutkan.

Dibawah pancuran air, Tuan Edward mencumbu ku. Beberapa kali ia melabuhkan kecupan hangatnya di bibirku. Tangannya terus menyusuri seluruh lekuk tubuhku bahkan beberapa aset pribadi ku pun tak lepas dari sentuhan tangan nakal nya.

Aku hanya bisa pasrah dan membiarkan ia bermain sesuka hatinya ditubuh ku, bahkan lingerie yang baru saja aku kenakan, dilepaskan olehnya dan dilempar ke sembarang tempat. Dan sekarang, bukannya untuk membersihkan diri, tempat ini malah berubah menjadi sebuah tempat untuk permainan panasnya.

Tidak cukup sampai disitu, Tuan Edward membopong tubuhku yang masih basah ketempat tidurnya dan kembali mengulang cerita malam itu. Dimana dia kembali merajai tubuhku hingga ia puas.

❤❤❤

Kubuka mata dan mengucek nya, mencoba memfokuskan pandangan ku. Kudengar suara deru nafas yang menghembus disamping ku. Ternyata Tuan Edward masih terlelap sambil memeluk tubuhku.

Ku tatap wajahnya yang terlihat begitu tenang. Laki-laki yang kini menjadi raja dalam hidupku walaupun ia hanya menganggap ku sebagai selirnya.

Perlahan, kutinggalkan dirinya yang masih terlelap diatas tempat tidur mewahnya. Sekarang saatnya aku melakukan ritual pagiku. Setelah selesai mandi, berpakaian dan memoles wajahku, akupun duduk di tepi tempat tidur untuk membangunkan Tuan Edward.

"Tuan, bangunlah..."

Dengan perlahan, ku goyang-goyangkan tubuhnya. Setelah beberapa saat, akhirnya lelaki itu menggeliat kan tubuhnya.

Dia menatapku, kemudian meraih wajahku dan melabuhkan ciuman hangatnya. Setelah itu iapun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Kini giliran ku untuk membersihkan tempat tidur yang berantakan akibat permainan panas yang diciptakan oleh Tuan Edward tadi malam.

Sekarang aku melangkah menuju ruangan dimana pakaian Tuan Edward tersimpan. Aku sempat bingung melihat banyaknya setelan Tuan Edward yang berjejer.

Aku ambil salah satu diantaranya, walaupun aku tidak yakin pilihan ku sesuai dengan keinginan Tuan Edward.

Ku letakkan setelan itu di tepi tempat tidur dan tepat disaat itu Tuan Edward baru keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut hitamnya dengan handuk.

Aku mencoba memberikan senyuman terbaik ku untuknya namun Tuan Edward sama sekali tidak mempedulikan senyuman ku. Dia tetap dengan wajah dinginnya menatapku.

Tuan Edward melemparkan handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya kepadaku. Akupun kelabakan menangkap handuk itu.

Lelaki itu menghampiri setelan jas yang aku pilihkan untuknya dan menenteng nya. Ku lihat salah satu sudut bibirnya terangkat begitupula alisnya.

Aku menelan saliva ku sambil terus memperhatikan gerak-geriknya. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya, namun aku harap dia tidak akan marah padaku.

"Ehm, Tuan! Jika anda tidak menyukainya, saya bisa menggantinya dan mengambilkan yang lainnya..."

Aku beranikan diri untuk mengatakan hal itu sebelum mulut pedasnya menghardik ku. Tapi ternyata dugaan ku salah.

"Bantu aku mengenakan nya!" titah nya.

Dia menyerahkan kembali setelan itu kepadaku. Dan akupun segera membantunya mengenakan pakaiannya.

Seperti kemarin, Tuan Edward kembali mengajakku ke ruang makan untuk sarapan bersama. Namun jika kemarin Nyonya Helen masih bisa berpura-pura bahagia.

Tapi tidak pagi ini. Wajahnya menekuk dan ia sama sekali tak ingin melihat kehadiran ku maupun Tuan Edward.

Sarapan pagi ini benar-benar sunyi. Tak ada satupun suara yang terdengar dari bibir Tuan Edward yang memang dingin itu, tidak juga dari bibir Nyonya Helen.

"Aku selesai!"

Tuan Edward berdiri dan meraih tanganku. Sedangkan Nyonya Helen segera bangkit dan kembali ke kamarnya.

Aku mengantarkan Tuan Edward hingga ke halaman depan. Bahkan hingga ia pergi meninggalkan aku, bibirnya masih terkunci rapat. Tak ada satupun kata yang ia ucapkan kepadaku.

Kini aku melangkah kan kakiku menuju kamar Tuan Edward. Namun saat aku melewati ruang utama, Nyonya Helen menghampiri ku.

"Apa kamu merasa bangga setelah Edward membela mu?! Baru sehari kamu tinggal disini, Kamu sudah berani bertingkah! Kamu harus aku beri pelajaran, agar kamu sadar siapa dirimu sebenarnya dirumah ini!!" hardik Nyonya Helen.

Aku menggelengkan kepala ku, "Tidak Nyonya, aku tidak melakukan apapun, percayalah!" sahut ku,

Jangankan peduli, ia malah menyeret ku ke suatu tempat. Aku sudah memohon-mohon padanya, berharap ia tidak akan menyakiti ku lagi.

Namun percuma, kemarahan Nyonya Helen sepertinya sudah berada di ubun-ubun. Ia terus membawaku menuju sebuah ruangan yang sepertinya sebuah gudang tempat menyimpan barang-barang tak terpakai.

"Nyonya, maafkanlah aku... Aku bersumpah padamu, aku tidak pernah menceritakan apapun tentang mu kepada Tuan Edward!" ucap ku sambil memelas kepadanya.

Nyonya Helen memerintahkan seorang pelayan membuka gembok ruangan itu. Pelayan itupun bergegas membukakan kunci pintunya. Setelah pintunya terbuka, Nyonya Helen tidak segan-segan mendorong tubuhku dengan sangat kasar hingga aku terjerembab dan membentur sebuah meja yang ada didalam ruangan itu.

"Ku mohon, Nyonya Helen! Jangan kurung aku..."

Aku menyeret kaki ku menuju pintu namun terlambat. Pintu itu sudah dikunci dari luar oleh Nyonya Helen. Kini aku hanya bisa pasrah, menunggu kedatangan Tuan Suamiku yang mungkin akan menyelamatkan aku dari tempat ini.

Nyonya Helen begitu cemburu melihat kebersamaan ku dengan Tuan Edward. Padahal ia sama sekali tidak tahu bagaimana Tuan Edward memperlakukan ku.

Seandainya ia tahu, Tuan Edward hanya menganggap aku sebagai budak nya dan bukan seorang istri, apakah Nyonya Helen masih bersikap seperti ini kepadaku?

Detik demi detik, hingga akhirnya Jam pun berganti jam. Tidak terasa hampir seharian aku berada didalam ruangan pengap dan gelap itu.

Tak hentinya aku menangis di kegelapan sambil memeluk lutut ku. Kerongkongan ku bahkan terasa kering karena ruangan itu sangat pengap, bahkan udara yang ku hirup sudah bercampur dengan debu.

Ya Tuhan seperti inikah nasib yang harus aku terima? Tiba-tiba aku teringat sosok Harry,

"Harry... aku merindukan mu...!"

Karena selama ini hanya Harry yang benar-benar memperlakukan aku sebagai manusia. Bukan Budak apalagi selir...

Hingga akhirnya pintu dibuka oleh seorang pelayan. Pelayan itu sudah paruh baya dan dia tersenyum padaku sambil membantu ku berdiri.

"Nona Laura, Nyonya Helen memerintahkan anda agar segera membersihkan diri dan berhias secantik mungkin." ucap Pelayan itu.

"Baiklah..."

***

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar Laura

2023-08-18

0

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

sepertinya rumah Edward banyak iblisnya

2023-01-29

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

aah aku jd sedih baca nya...seburuk itu kah nasib Laura ..gak beruntung sama sekali..disiksa dan dijual sama kedua orantua nya ..dibeli berharap lbh baik nasib nya..malah dijadikan sebagai pemuas nafsu aja..

2022-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Laura
2 Harry
3 Melarikan Diri
4 Kedatangan Mr. CEO
5 Kenapa Harus Aku?
6 Hari pernikahan
7 Malam ku bersama Mr. CEO
8 Hukuman Nyonya Helen
9 Ancaman Tuan Edward
10 Hukuman Nyonya Helen 2
11 Laura tahu
12 Kedatangan Harry
13 Villa
14 Nasi Goreng
15 Perkebunan
16 Chelsea
17 Pengakuan Tuan Edward
18 Tamu tak diundang
19 Ada apa dengan Laura?
20 Telor Ceplok
21 Memanggil Dokter
22 Positif Hamil
23 Harry
24 Kembali Dingin
25 Foto
26 Kembali
27 Dirumah Ibu
28 Dirumah Ibu Part 2
29 Tuan Edward vs Chelsea
30 Masa Lalu Tuan Edward
31 Masa lalu Tuan Edward part 2
32 Cincin Pernikahan
33 Kedatangan Tuan Edward
34 Baju Couple
35 Baju Couple Part 2
36 Kedatangan Harry 2
37 Menjenguk Nyonya Helen
38 Akhirnya Harry Tahu
39 Penyesalan Harry
40 Makan Bersama
41 Kembali Ke Kota
42 Dinner Romantis
43 Eliza Berkunjung
44 Mengunjungi Mama
45 Menemani Mama
46 Tentang Ayah
47 Pertengkaran kecil
48 Berbaikan
49 Jadi Nyonya Perusahaan
50 Jadi Nyonya Perusahaan 2
51 Di Culik
52 Villa Tuan Arnold
53 Villa Tuan Arnold 2
54 Villa Tuan Arnold 3
55 Masa Lalu Tuan Arnold
56 Menjemput Laura
57 Pengakuan Helen
58 Laura Terjatuh
59 Baby Boy
60 Bertahanlah, Boy!
61 Keajaiban Dekapan Seorang Ibu
62 Baby Edra
63 Welcome Home, Baby Edra!
64 Masih Pesta Baby Edra
65 Penyesalan Eliza
66 Pernikahan Tuan Arnold
67 Menikahlah Denganku
68 Lee Vs Reva
69 Hari Pernikahan
70 Dede Baby
71 Pengumuman
72 Seanson 2 : Bab 1
73 Bab 2
74 Bab 3
75 Bab 4
76 Bab 5
77 Bab 6
78 Bab 7
79 Bab 8
80 Bab 9
81 Bab 10
82 Bab 11
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Laura
2
Harry
3
Melarikan Diri
4
Kedatangan Mr. CEO
5
Kenapa Harus Aku?
6
Hari pernikahan
7
Malam ku bersama Mr. CEO
8
Hukuman Nyonya Helen
9
Ancaman Tuan Edward
10
Hukuman Nyonya Helen 2
11
Laura tahu
12
Kedatangan Harry
13
Villa
14
Nasi Goreng
15
Perkebunan
16
Chelsea
17
Pengakuan Tuan Edward
18
Tamu tak diundang
19
Ada apa dengan Laura?
20
Telor Ceplok
21
Memanggil Dokter
22
Positif Hamil
23
Harry
24
Kembali Dingin
25
Foto
26
Kembali
27
Dirumah Ibu
28
Dirumah Ibu Part 2
29
Tuan Edward vs Chelsea
30
Masa Lalu Tuan Edward
31
Masa lalu Tuan Edward part 2
32
Cincin Pernikahan
33
Kedatangan Tuan Edward
34
Baju Couple
35
Baju Couple Part 2
36
Kedatangan Harry 2
37
Menjenguk Nyonya Helen
38
Akhirnya Harry Tahu
39
Penyesalan Harry
40
Makan Bersama
41
Kembali Ke Kota
42
Dinner Romantis
43
Eliza Berkunjung
44
Mengunjungi Mama
45
Menemani Mama
46
Tentang Ayah
47
Pertengkaran kecil
48
Berbaikan
49
Jadi Nyonya Perusahaan
50
Jadi Nyonya Perusahaan 2
51
Di Culik
52
Villa Tuan Arnold
53
Villa Tuan Arnold 2
54
Villa Tuan Arnold 3
55
Masa Lalu Tuan Arnold
56
Menjemput Laura
57
Pengakuan Helen
58
Laura Terjatuh
59
Baby Boy
60
Bertahanlah, Boy!
61
Keajaiban Dekapan Seorang Ibu
62
Baby Edra
63
Welcome Home, Baby Edra!
64
Masih Pesta Baby Edra
65
Penyesalan Eliza
66
Pernikahan Tuan Arnold
67
Menikahlah Denganku
68
Lee Vs Reva
69
Hari Pernikahan
70
Dede Baby
71
Pengumuman
72
Seanson 2 : Bab 1
73
Bab 2
74
Bab 3
75
Bab 4
76
Bab 5
77
Bab 6
78
Bab 7
79
Bab 8
80
Bab 9
81
Bab 10
82
Bab 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!