MENIKAHI AYAH KEKASIHKU
Namaku Laura, usiaku 20 tahun. Aku bekerja disebuah mini market sebagai karyawan biasa. Aku punya adik yang bernama Eliza, usia terpaut satu tahun dariku. Dia merupakan anak kesayangan Tuan Alberto dan Ibuku.
Kenapa aku bilang begitu, karena aku anak yang disia-siakan oleh mereka. Terutama Ibuku, wanita yang telah melahirkan diriku namun tidak pernah menginginkan kehadiran ku.
Salah seorang kerabat Ibu pernah bercerita kepadaku, Beliau bilang aku hadir karena kebodohan Ibuku sendiri. Dia bersama kekasihnya terjebak cinta satu malam dan menghadirkan diriku.
Disaat Ibuku ingin meminta pertanggung jawaban, kekasihnya malah pergi entah kemana. Sejak saat itu, Ibu membenci diriku. Berbagai cara ia lakukan untuk menyingkirkan ku namun Tuhan tetap mempertahankan ku untuk tumbuh di rahimnya.
Hingga akhirnya sosok Tuan Alberto menyelamatkan Ibuku dari keterpurukan. Dia bersedia menikahi Ibuku dan menerima dirinya apa adanya.
Setelah aku berusia tiga bulan, Ibuku kembali mengandung. Anak dari Tuan Alberto yang diberi nama Eliza. Putri kesayangan Tuan Alberto dan Ibuku.
Jika aku hanya lulusan SMA, Eliza jauh lebih beruntung dari ku. Dia kuliah disalah satu Universitas ternama. Namun sayang, hidupnya ia habiskan hanya untuk bersenang-senang bersama teman-temannya.
Menghabiskan waktu di club malam sampai pagi. Begitulah setiap harinya, dia bahkan sering bolos kuliah. Sedangkan Ibu dan Ayahku tidak mempermasalahkan kelakuan Eliza, karena dia merupakan anak kesayangan mereka.
Hari ini aku memulai pagi ku seperti hari-hari biasanya. Setelah melakukan ritual pagi seperti mandi, berpakaian dan membereskan kamar, akupun bersiap untuk bekerja.
Aku berjalan dari kamar ku yang letaknya jauh diujung ruangan menuju halaman depan. Mau tau seperti apa kamarku? Kamarku adalah sebuah gudang bekas yang sudah tidak digunakan lagi.
Ibu bilang daripada ruangan itu kosong dan menjadi sarang tikus lebih baik aku yang mendiami nya. Kalau bikin kamar baru lagi untuk ku, dia harus keluar uang lagi, dan dia tidak mau itu. Maklumlah nasib anak terabaikan.
Ketika melewati ruang makan, kulihat Ibu dan Adik serta Ayah tiri ku sedang sarapan bersama. Mereka adalah keluarga yang harmonis, sedangkan aku? Aku cuma remahan roti disamping mereka. Ada namun tidak dianggap.
Jangan tanya bagaimana perasaanku, aku sudah terbiasa mendapatkan perlakuan mereka yang seperti itu. Jadi tidak ada pengaruhnya dalam hidupku.
Aku terus melangkah menuju ruangan lain, namun tiba-tiba Eliza menyapa ku,
"Heh! Laura... Motor butut mu itu jangan diparkir didekat mobil ku donk! Merusak pemandangan, tau!" ucapnya ketus,
Langkah ku sempat terhenti, aku tersenyum ketika mendengar perkataannya. Itu sudah biasa untukku. Ketiga manusia yang sedang menikmati sarapan, mereka memang tidak pernah berkata dengan lembut padaku.
Mereka selalu ketus jika berbicara kepadaku. Namun aku tidak terlalu mengambil hati atas perlakuan mereka. Beruntung mereka masih membiarkan aku hidup sampai saat ini.
Jika seandainya Ibuku membunuh ku ketika aku baru lahir, tidak mungkin aku bisa menikmati keindahan dunia hingga saat ini. Jadi aku harus berterimakasih juga sama mereka terutama untuk Ibu.
"Baiklah, nanti akan ku pindah kan!" sahut ku
"Yang jauh, ya! Kalau perlu letakkan disana, dipojokkan!!!" seru Eliza,
Lihatkan! Adakah mereka berniat untuk mengajak ku sarapan bersama atau cuma sebagai pemanis? Tidak kan?!
Aku menghela nafas panjang kemudian kembali melangkahkan kakiku menuju halaman depan. Dimana motor butut ku terparkir rapi disamping mobil mewah milik Eliza.
Aku tersenyum ketika memandangi motor butut ku yang bersanding dengan mobil mewah adikku, sungguh pemandangan yang kontras. Aku meraih motor butut ku yang ku beri nama "Reva".
Karena bagiku dia adalah motor yang paling cantik diantara motor teman-temanku, dalam arti sebaliknya. Reva juga sangat jahil padaku, disaat aku sedang asik menikmati perjalanan ku, tiba-tiba dia suka ngambek tanpa sebab yang jelas.
Dan dengan terpaksa akupun mendorongnya sambil jalan kaki sampai ketempat tujuan. Beruntung di seberang tempat kerja ku, ada bengkel motor. Dan aku sudah menjadi pelanggan nomor wahid di bengkel itu.
Mereka selalu terkekeh jika aku datang ketempat itu sambil menggiring si Reva. "Sudahlah, Laura! Ganti saja si Reva sama si Gotik agar gak nyusahin kamu lagi!" goda mereka. Tau siapa si Gotik itu? Maksud mereka motor matic keluaran terbaru. Sedangkan si Reva ini cuma motor bebek empat tak keluaran jaman Old.
Aku cuma bisa nyengir ketika mereka menggoda ku seperti itu. Begini-begini, si Reva selalu setia berjuang bersamaku. Dan untuk mendapatkan si Reva, aku butuh perjuangan keras mengumpulkan koin demi koin dari sisa gaji ku yang tidak seberapa itu.
Seperti biasanya, aku melaju kencang bersama Reva memecah jalanan. Namun masih separuh jalan, Reva kembali ngambek.
Drutt... drutt... drutt...
Hingga akhirnya Reva pingsan lagi. Aku panik saat itu, perjalanan ku masih jauh. Aku belum sarapan dan harus mendorong si Reva yang sedang bobo cantik. Benar-benar tidak lucu!
"Oh, Come On! Reva... Jangan sekarang!!!"
Aku berteriak sambil menghentak-hentakkan kakiku ke tanah. Karena tidak ada pilihan lain, aku terpaksa mendorong si cantik Reva hingga ke tempat kerja.
Disepanjang jalan aku terus menggerutu, menggerutu'i si Reva yang suka usil padaku. Dengan nafas ngos-ngosan dan keringat yang tiada henti mengucur, akhirnya aku tiba ditempat kerja ku.
Namun aku harus membawa Reva ke bengkel di seberang tempat kerjaku. Kalau tidak, alamat jalan kaki lagi pulang kerja nanti. Aku menggiring si Reva hingga memasuki Bengkel itu.
Para montir di bengkel itu kembali menertawakan aku ketika aku datang bersama Reva.
"Kamu itu bandel, sih! Dibilang juga apa? Sudah ganti aja si Reva sama si Gotik... biar jalannya mulus!" ucap salah satu montir yang sering mengotak-atik Reva.
"Iya, entar aku ganti kalo udah dapat THR 10x lipat!!!" sahut ku dan mereka pun tergelak.
Salah satu montir di bengkel itu mendekati ku. Orangnya tinggi besar dan otot lengannya sangat kekar. Kulitnya eksotik dengan hidung mancung plus alis yang tebal. Dan aku baru kali ini melihatnya, mungkin dia orang baru.
Ku tatap wajahnya yang sudah belepotan dengan oli, begitupula jari jemarinya. Walaupun dia belepotan seperti itu namun hal itu tetap tidak dapat menyembunyikan ketampanan nya.
Apalagi setelah aku melihat matanya yang tidak sengaja melirik kearah ku. Eh, warna matanya sepertinya abu-abu ya?! Ah mungkin gara-gara aku baru habis berjemur dipanas matahari jadi penglihatan ku jadi buta warna dibuatnya.
Tapi setelah dia melirik ku untuk yang kedua kalinya, ternyata memang benar! Matanya berwarna abu-abu. Aih! Tampan betul!
Aku terus memperhatikan dirinya tanpa sadar, sahabat ku menjemput ku karena jam kerja kami sudah dimulai. Akupun lari terbirit-birit menyeberangi jalan bersama sahabat ku itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dewi Zahra
nyimak dulu ya kak
2023-08-18
0
🇮🇩Imelda🇰🇷
baru mampir Thor moga suka ceritanya 💪 Thor
2023-01-28
0
Siti Aisyah
melas banget nasib nya..kehadirannya tdk diinginkan..jadilah begitu..menderita terus..😡😡😳😳
2022-12-09
0