Menabung

Siang itu Mia mulai berfikir keras apa yang bisa ia lakukan. ia tidak memiliki penghasilan dan mencari kerjaan juga ia belum dapatkan setelah menolak lowongan kerja dari mantan atasannya. sementara Sisi mulai aktif dalam masa pertumbuhannya menjelang satu tahun usianya. Mia duduk memainkan ponselnya sambil menemani Sisi yang sedang tertidur lelap. tiba-tiba Mia mendapat ide di tengah pikirannya yang kalut. ia mulai mencari cara untuk menabung sedikit demi sedikit. Mia mulai bersemangat, ia mengambil buku catatan dan sebuah bolpoint kenang-kenangan dari teman-teman kantornya dulu. ia mulai merekap semua keuangan. dari pendapatan Reino setiap bulan sampai pengeluaran setiap bulannya. Mia mulai mencatat dan menyisihkan sehari Rp20.000 dari uang belanjanya. ia juga menyimpan Rp2000 rupiah perhari sebagai cadangan.

Mia mulai bangkit ia memasukan selembar Rp20.000 ke dalam toples kecil dan disimpannya. ia memisahkan dengan yang pecahan Rp2000 an.

Mia ingin mengumpulkan modal dari tabungannya. setidaknya ia bisa berhemat dan memiliki pegangan untuk keuangan keluarga kecilnya. dengan hati yang masih bersemangat Mia pergi ke dapur ia melihat tumpukan piring kotor dan mulai mencucinya. selesai mencuci piring Mia mencuci baju dan menjemurnya. lalu menyapu lantai dan di pel sampai bersih. Sisi belum bangun akhirnya Mia mengeluarkan stock di kulkas dan mulai memasak. Sisi terbangun dan menangis, Mia mengambil gendongan lalu menggendong Sisi sambil masak di dapur. semua ia kerjakan dengan gembira hari itu. tidak ada rasa marah, kecewa apa lagi putus asa.

Setelah semua beres di kerjakan Mia mulai menyuapi Sisi makan bubur tim yang ia buat sendiri. Mia juga menemani Sisi bermain dan mengajarinya kata-kata yang mudah di ikuti.

Malam hari karena kelelahan Mia sudah tertidur terlebih dahulu. Reino masih terjaga dan bermain dengan Sisi yang belum mau tidur juga.

Pagi harinya Mia membuka ponselnya ia mencoba melihat lowongan pekerjaan kembali. ia memasukan lamaran kerja secara online.

Sorehari sewaktu Reino pulang bekerja di meja makan sudah terhidang beberapa masakan yang enak dan ada juga kue tart di atas meja lengkap dengan lilin.

"Sayang memang siapa yang ulang tahun?". Tanya Reino.

"Ini sebagai perayaan".

"Perayaan apa?".

"Aku di terima bekerja sayang". Kata Mia senang. wajahnya terlihat sumringah. Reino juga ikut senang tapi dalam benaknya ia memikirkan siapa yang nanti akan mengasuh Sisi. sementara keduanya belum juga menemukan seorang pengasuh.

Siang itu ibu Reino datang berkunjung. ia kemudian tahu kalau Mia akan bekerja kembali karena Reino sempat bercerita di telpon dengan ibunya. Reino bersedia berhenti bekerja sementara dan mengasuh Sisi. ia ingin memberi kesempatan pada Mia agar merasakan bekerja kembali dan bertemu dengan orang banyak seperti dulu. ibu Reino marah besar. tidak seharusnya Mia melakukan hal itu pada Reino.

"Bisa-bisanya ia melakukan hal itu pada mu Ren?!".

"Tapi bu ini hanya semnetara". Kata Reino mencoba menengahi. untung Mia sedang tidak di rumah ia sedang interview akhir di sebuah perusahaan. ibu Reino marah besar dan mengabarkan pada ibu Mia. ia mengadukan tingkah anak perempuannya yang menghalangi kesuksesan karier Reino.

Sorenya ibu Mia berkunjung ke rumah dan saat itu Mia sedang menangis. ia rerlihat sedih dan bingung harus bagaimana. ibu memeluk Mia dan memberinya kekuatan agar selalu kuat dan tegar.

Hari dan bulan mulai berlalu, Mia membuka toples tabungan hariannya. sudah dapat lumayan. setidaknya sekarang hanya menabung dan berhemat yang bisa ia lakukan untuk membatu Reino dalam keuangan rumah tangganya. Mia mulai mengirim artikel ke sebuah situs online. ia berharap bisa diterima sebagai penulis dan dapat penghasilan dari sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!