Pola Asuh Anak Yang di Kritik

Hari perayaan besar tiba. seluruh keluarga Reino akan berkumpul di rumahnya. Reino membawa Mia dan Sisi pulang ke rumah orang tuanya. di sana Mia kelelahan karena membantu ibu Reino untuk menyiapkan berbagai masakan di dapur. hampir sehari semalam mereka berada di dapur membuat beberapa jenis masakan dengan jumlah besar. Mia melakukan beberapa hal, mulai dari memotong sayuran, meracik bumbu dan mencuci piring-piring kotor yang selalu menunpuk meski habis di bersihkan. Ibu Reino selalu mengkritik pekerjaannya. mulai dari memotong dan mencuci sayuran yang salah dan bumbu yang juga kurang sedap. tidak seperti yang ia lakukan. ibu Reino bercerita di masa mudanya ia sudah pandai melakukan pekerjaan rumah termasuk memasak.

kemudian adik perempuan Reino tiba dari luar kota. ia memiliki anak seusia Sisi. ibu Reino lebih menyayangi cucu dari anak perempuannya. dan seringkali mengkritik dan membandingkan dengan Sisi yaitu anak Mia dan Reino. tak jarang ibu dan adik perempuannya mengkritik soal pola makan Sisi yang susah dan badan Sisi yang gemuk tapi terlihat lebih empuk serta pemberian susu formula pada Sisi. Mia sekuat pikirannya menahan semua baby shaming yang dilakukan keluarga Reino padanya. dan itu semua di lakukan di belakang Reino.

Malamnya Mia memaksa ingin pulang setelah mengigau dan menangis cukup parah. Reino membawanya pulang malam-malam dengan kereta. ia khawatir dengan kondisi Mia. sampai di rumah Mia menangis dan menceritakan perilaku ibu dan adik perempuan Reino yang keterlaluan mengkritiknya.

(Sebagai seorang ibu memberikan susu formula untuk anaknya itu merupakan sesuatu hal yang sedih apa lagi hanya ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. karena harga susu formula tergolong mahal.

Sebagai wanita tidak bisa melahirkan secara normal itu juga menyakitkan maka berhenti mengkritik jika itu tidak membangun.

Hentikan baby shaming di depan seorang ibu karena itu menghancurkan hatinya!.)

"Kenapa ibu dan adik mu selalu menyalahkan ku?". Kata Mia sembari menangis.

"Kau yang terlalu sensitif". Reino marah, ia tidak terima ibu dan adiknya di jelekan oleh Mia. padahal ia tidak tahu kejadian yang sebenarnya. pertengkaran sengit rerjadi, Mia masuk ke kamar Sisi dan memeluk anaknya. ia memandang cermin dan menatap dirinya yang menyedihkan di cermin.

Malamnya ia mengigau parah dan menangis sejadinya. Reino mulai kebingungan. paginya ia memanggil ibu Mia untuk datang dan menjenguk Mia. Reino menceritakan semua yang dialami Mia hingga ibunya tidak percaya.

Ibu Mia menginap semalam di rumah Reino dan Mia. ibunya tidur bersama Mia dan Sisi. malam itu Mia mengigau dan seperti biasa ia menangis histeris. ibu Mia yang kaget ikut sedih melihat kondisi anak perempuannya. ia ikut menangis sesenggukan dan memeluk Mia.

"Maafkan ibu tidak bisa membantu mu Mia. ibu sudah berusaha membagi waktu untuk keluarga dan dirimu". Kata ibunya di sela tangisnya.

Sepulang dari rumah Mia, ibunya mengurung diri di kamar dan diam tidak bicara sepatah kata pun pada adik Mia. Ayah Mia pulang dan membawa hadiah untuk kedua anak lelakinya. berupa jam tangan dan seragam bola kesukaan adiknya.

Ibu Mia keluar dari kamar dan melempar semua barang-barang itu. ia menangis histeris dan terduduk di lantai. dari dulu ayah nya hanya menyayangi kedua anak lelakinya tanpa peduli pada Mia. ibunya marah besar, semua hanya terdiam tidak ada yang berani membantah karena semua yang di biacarakan ibunya adalah kenyataan.

Mia semakin terpuruk dan ia menjalani hari-harinya tanpa bersemangat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!