Sebagai Ibu Rumah Tangga

Mia mulai menjalani hari-harinya sebagai ibu. ia di rumah merawat dan menjaga anaknya yang baru berusia dua bulan. ia mulai mengerjakan pekerjaan rumah dari mencuci baju, cuci piring hingga memasak. semua ia lakukan di kala anaknya tertidur. kelelahan mulai menderanya, ia merindukan pekerjaannya yang dahulu. pagi hari sudah tampil cantik dan berangkat bekerja, bertemu teman-teman dan membahas pekerjaan. membicarakan dunia yang luas. sekarang Mia di rumah dan menjadi ibu rumah tangga yang membutuhkan mental dan fisik yang kuat.

Terkadang Sisi rewel seharian menangis. Mia menggendongnya dan menghibur Sisi, memberinya susu formula dan mencoba menenangkan anaknya. ia tidak pernah melakukannya sebelumnya. Mia tergolong tidak dekat dengan anak kecil dulunya.

Sore hari saat Reino pulang bekerja ia merasa lega. karena di rumah ada Reino yang bisa di andalkan jika terjadi sesuatu pada Sisi. Reino ayah yang baik dan sangat menyayangi Sisi.

Siang itu teman sekantor Mia dulu menelponnya, temannya ingin berkunjung ke rumahnya. Mia meminta izin pada Reino dan Reino memperbolehkannya berkunjung.

Teman Mia bernama Ririn, ia bercerita pada Mia kalau dirinya baru saja mendapat promosi jabatan. Mia ikut senang sekaligus merasa sedikit iri dengan Ririn.

"Aku baru saja di promosikan naik jabatan!". Kata Ririn bangga sembari tertawa bersama Mia.

"Benarkah?, aku iri dengan mu". Kata Mia sembari ikut tertawa. ia tetap senang melihat temannya maju.

"Miss Indy ia keluar dari perusahaan dan ku dengar membentuk perusahaannya sendiri". Miss Indy adalah mantan atasan Mia dulu.

"Coba kau menghubunginya apakah ada lowongan kerja untuk mu". Kata Ririn memberi solusi. Mia memang sangat ingin bekerja waktu itu. ia ingin membantu Reino menopang ekonomi rumah tangga bersama.

Malam harinya ketika Sisi sedang tertidur pulas, Mia berbicara pada Reino dan meminta izin untuk bekerja kembali. ia akan menghubungi mantan atasannya dulu jika Reino mengizinkannya.

"Sayang bolehkah aku bekerja kembali?". Kata Mia pelan.

"Boleh saja, asal Sisi ada yang menjaga".

"Aku akan mencari pengasuh untuk Sisi, tapi izin kan aku bskerja kembali".

"Baiklah nanti kita cari sama-sama pengasuh untuk Sisi selama kau bekerja.

Reino tahu istrinya sangat ingin bekerja kembali. makanya ia memperbolehkannya. Mia mulai mencari pengasuh untuk Sisi anaknya. ia memasang iklan di surat kabar hingga mencari secara online. ia juga sudah bertanya pada teman-temannya. tapi nihil tidak ada hasil. mencari pengasuh tidaklah mudah.

"Biar ibu yang menjaga anak mu jika kau mau bekerja kembali". Ibu Mia menawarkan diri menjaga Sisi. Mia menolaknya karena ia tahu ibunya masih harus mengasuh kedua adik lelakinya yang duduk di bangku sekolah menengah. ibunya harus membantu ayahnya berjualan.

Akhirnya ia menunda dulu keinginannya untuk bekerja. sampai suatu hari mantan atasannya Miss. Indy menemuinya dan menawarkan pekerjaan padanya.

"Apa aku masih pantas menempati posisi itu Miss?". Mia menyadari dirinya sudah lama menganggur dan tidak bekerja. ia takut jika melakukan banyak kesalahan nantinya. tapi atasannya tidak keberatan, ia akan menunggu Mia untuk memberitahu keputusannya.

"Tidak ada masalah, aku tunggu keputusan mu. kabari secepatnya ya".

Mia kebingungan karena belum juga dapat pengasuh untuk Sisi. karena terlalu lelah secara fisik dan emosional akhirnya di setiap tidurnya Mia mengigau dan menangis. Reino selalu terbangun dan menenangkan Mia. hal itu terus berulang beberapa kali hingga Reino mulai khawatir dengan kondisi psikis Mia.

Hari itu Reino hanya masuk kerja setengah hari. ia pergi menemui psikiater untuk Mia. ia berkonsultasi tentang kondisi istrinya. psikiater itu bilang ia harus bertemu langsung dengan Mia baru bisa menganalisa apa yang terjadi dengan Mia sebenarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***