Akhirnya Mia hamil setelah menunggu satu tahun. ia bahagia sekali tapi juga bingung karena Mia ingin bekerja. kalau ia hamil pasti ia tidak bisa bekerja. Reino tidak akan memperbolehkannya. kabar bahagia itu di sampaikan juga pada keluarga. Reino ia terlihat bahagia dan terharu. ia menelpon orangtuanya dan menyampaikan kehamilan Mia.
Keluarga Reino sering datang dan menengok Reino serta Mia. acara kumpul keluarga tak terhindarkan. Mia sebenarnya butuh tenang di kehamilannya tapi ia mulai legowo. lagi pula Mia tidak bisa mengritik keluarga Reino karena itu akan membuat masalah dan jadi pertengkaran.
Dikehamilan tua, kesulitan keuangam mulai di alami Mia dan Reino. Reino juga tulang punggung keluarga yang harus membantu kedua orangtuanya. Mia sadar hal itu, ia ingin sekali bekerja selesai melahirkan anaknya. di kehamilan tua Mia pertengkaran dengan Reino mulai terjadi. hal sepele bisa menjadi pemicunya.
"Maaf". Kata Reino lirih. ia sangat menyayangi Mia dan calon anaknya itu. ia sadar sudah membuat Mia bersedih. padahal ia sudah melalui proses mengandung yang berat. Mia bahakan tidak pernah protes pada Reino. ia selalu menuruti perkataan Reino.
Di usia kehamilan ke tujuh bulan, Mia mengalami permasalahan. kandungan protein cukup tinggi dalam urine nya. tangan dan kakinya bengkak. Reino membawa Mia ke rumah sakit bersalin karena Mia akan melahirkan.
Mia melahirkan di temani semua anggota keluarga termasuk keluarga Raino. Mia melahirkan melalui jalan operasi karena ada masalah dengan beberapa hal yang mempengaruhi kondisi tubuhnya.
"Sakit". Rintih Mia di dekat Reino yang menggenggam tangannya. ketuban sudah pecah dan darah sudah kekuar. Reino panik dan memanggil dokter.
Akhirnya tengah malam Mia melahirkan secara caesar. ia melahirkan putri kecil nan cantik di panggil Sisi. setelah melahirkan Mia harus memulihkan kondisi fisik dan mentalnya yang kelelahan karena berjuang menahan sakit yang luar biasa saat pembukaan. Ibu mertuanya tidak henti bicara. ia menyindir Mia tidak kuat karena melahirkan secara operasi. tidak seperti anak perempuannya yang kuat dan tegar bisa melahirkan secara normal.
"Fisik mu besar dan terlihat kokoh tapi ternyata lemah". Kata sang ibu mertua. Mia menangis menahan semua omelan dan cacian itu. sementara ibunya sendiri sibuk mengurus adik mia dan ayahnya hingga tidak bisa terlalu lama menunghui Mia. Mia kecewa tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. saking stressnya air susu Mia tidak keluar. padahal ia harus menyusui bayinya. ibu mertuanya kembali mencibirnya. bahkan kali ini lebih parah, sang ibu membicarakannya dengan tetangga kamar sebelah. menjelaskan kalau Mia lemah dan teriak-teriak kesakitan saat akan lahiran.
Mia mencoba mengambil minum air putih tapi ia tidak bisa bergerak karena jahitan di perutnya masih sakit. ia mencoba meminta tolong pada ibu Reino karena yang ada di sana hanya ibu Reino. tapi ibunya itu sibuk berbicara dengan kamar sebelah. sekali lagi kejadian itu menghantam mental Mia yang baru lahiran. belum lagi sikap sinis ibu Reino pada Mia yang di anggapnya lemah dan menyusahkan. Mia bertahan dengan sikap ibu mertuanya. di rumah ia semakin tertekan karena tidak bisa menyusui anaknya. Ibu Reino tidak pernah bersikap baik semenjak Mia melahirkan Sisi putrinya. hanya sinis yang selalu di perlihatkan. Mia tidak tahu Reino benar-benar mengetahui perilaku ibunya atau ia pura-pura tidak tahu. Mia menderita baby blues syndrome yang parah. di mulai dari tidak peduli pada bayinya dan ia sering menangis tanpa sebab. terkadang ibunya datang menghiburnya dan menginap. tapi ibu Reino tidak menyukai jika ibu Mia menginap karen ia merasa Mia terlalu di manjakan oleh ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments