TM~20

Keyra terus saja berjalan menyusuri jalan di bawah guyuran air hujan. Entah kemana langkah kakinya akan membawanya. Hati Keyra sangat hancur karena terus di anggap pembantu oleh Pasha di depan Adelya. "Kenapa sakit banget rasanya. Apakah aku mulai menyukainya," batin Keyra. Tubuh Keyra sudah menggigil saking dinginnya.

"Itu seperti Keyra." Arka melihat Keyra yang berjalan di pinggiran jalan. "Iya itu Keyra," seru Arka. Mobil Arka berhenti tepat di sebelah Keyra. Arka keluar dari dalam mobilnya. Arka juga sama membiarkan tubuhnya basah terkena air hujan. Malam ini hujan semakin deras.

"Kerya!" panggil Arka.

Keyra menghentikan langkah kakinya. Keyra memutar tubuhnya ke arah Arka. "Kak Arka," seru Keyra dengan seuntas senyum.

Kini Arka dan Keyra sudah bertatap muka. Keyra yang lagi membutuhkan bahu untuk bersandar langsung saja memeluk tubuh Arka tanpa ragu-ragu lagi, karena Keyra sudah menganggap kalau Arka adalah kakanya.

"Kak Arka," lirih Keyra memanggil nama Arka di dalam dekapan Arka.

"Kamu kenapa Key hah? Malam-malam begini terus hujan-hujanan. Kalau kamu sakit gimana Key?" Arka begitu sangat menghawatirkan keadaan Keyra. Dekapan Arka terasa hangat yang Keyra rasakan saat ini. Namun, Keyra tidak menyahut. Keyra memilih diam dan menangis dalam dekapan Arka.

Mobil Pasha ada di sekitaran di mana ada Arka dan Keyra. Pasha melihat ada mobil yang lampunya menyala. Semakin mobil Pasha semakin mendekat semakin jelas yang Pasha lihat kalau itu Keyra dan Arka yang sedang berpelukan di bawah guyuran air hujan. Pasha menghentikan laju mobilnya. Pasha mengepal kedua tangannya. Pasha sangat tidak suka melihat Keyra di peluk-peluk oleh Arka.

Dengan kasarnya Pasha keluar dari dalam mobilnua. Pasha berjalan gontai menuju Keyra dan Arka yang masih berpelukan. Pasha sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Ketika Pasha sudah dekat, Pasha langsung saja menarik tangan Keyra. Lalu mendorong tubuh Arka dengan kasarnya.

"Jangan sentuh istri saya," sentak Pasha kepada Arka.

Pasha menggenggam tangan kanan Keyra dengan sangat erat.

"Apaan sih." Dengan sekuat tenaga Keyra melepaskan genggaman tangan Pasha yang memegang tangannya. Kemudian Keyra mendorong bidang dada Pasha.

"Eh Tuan. Tuan lupa hah? Bukankah aku ini sudah di pecat. Jadi aku bukan pembantu Tuan lagi. Sana pulang," ketus Keyra. Sikap Keyra terlihat angkuh.

"Anda sudah dengar sendiri kan Tuan Pasha." Dengan bangganya Arka menggandeng tangan Keyra terlihat mesra di mata Pasha.

Aaahhh...

Pasha kembali menarik tangan Keyra yang satunya sehingga kini Keyra dalam dekapan Pasha.

"Keyra ini masih istriku," sentak Pasha.

"Apaan sih!" sentak Keyra seraya mendorong kembali tubuh Pasha.

"Istri apa pembantu hah?" sentak Keyra kepada Pasha. "Kak Arka ayo antar Keyra pulang," pinta Keyra kepada Arka.

"Siap Key!" Dengan bangganya Arka kembali menggenggam tangan kiri Keyra. Lalu Pasha menarik tangan kanan Keyra.

"Ikut aku!" sentak Pasha seraya menarik-narik tangan kanan Keyra.

"Eh, Keyra itu mau pulang!" sentak Arka kepada Pasha. Arka juga sama menarik-narik tangan kiri Keyra.

Hingga terjadilah tarik menarik. Dan Keyra berada di tengah-tengah. Kedua tangannya di tarik-tarik oleh 2 cowok ganteng.

"Stop!" teriak Keyra.

Pasha dan Arka berhenti tarik menariknya.

"Aaahhhh... " Keyra menepis kedua tangan Arka dan Pasha.

"Emang Keyra ini beca apa? Di tarik-tarik. Sakit tau," gerutu Keyra kesal yang langsung mengkerucutkan bibirnya.

"Ayo Key kamu harus ikut aku," ajak Pasha lembut seraya menarik kembali tangan Keyra.

"No!" teriak Keyra.

"Keyra mau pulang ke rumah Bunda dan Ayah!" tegas Keyra.

"Ayo kak Arka," ajak Keyra meraih tangan Arka. "Antar Keyra pulang."

Dengan rasa bangganya, Arka menggandeng mersra tangan Keyra membawa masuk Keyra kedalam mobilnya. Pasha semakin kesal, marah, dan cemburu karena Keyra tidak mau ikut pulang dengannya.

~

~

~

Di dalam mobil Keyra memilih untuk diam. Arka juga tidak memaksa Keyra untuk cerita masalahnya dengan Pasha.

"Kenapa Tuan Pasha mengejarku dan mencariku ya?" batin Keyra bertanya-tanya.

Ternyata Adel belum pulang juga dari rumah Pasha. Adel masih rebahan di kamar Pasha. Nyonya Pina dan Tuan Smith belum pulang karena terjebak hujan yang cukup deras. Tubuh Pasha basah kuyup. Tubuhnya sudah menggigil. Pasha masih kesal, marah karena Keyra tidak mau ikut pulang dengannya.

Pasha sudah berada di dalam kamarnya. "Kamu masih di sini?" tanya Pasha ketika dirinya mendapati Adel yang masih berada di dalam kamarnya.

Adel tersenyum tipis. Kesempatan emas buat Adel malam ini. Posisi Pasha sedang kedinginan dan tubuhnya basah kuyup. Di luaran hujan masih deras.

"Sayang kamu kedinginan?" tanya Adel seraya menyentuh wajahnya Pasha.

"Sayang aku akan memberikan kamu kehangatan," kata Adel dengan lembutnya.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Adel mural banget di eler2

2023-04-20

0

Djie Marwati Laissa

Djie Marwati Laissa

mn bisa adel bs mmberi kehanagtan sedangkan pasha lg patah hati sm boneka mainanx..tanda bucin dah..cmn ms malu tuk mengakuix hahahah

2021-08-15

0

♕༄RaraQueen◉❖

♕༄RaraQueen◉❖

selalu mampir Thor😊
semangat,ceritanya makin seru💪👍

2021-08-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!