16. Hari patah hati

Bukan hanya Suri yang bersedih hati malam itu, Putra Perdana Menteri Hang Nadim juga turut bersedih, ternyata diam diam Hang Nadim mencintai Suri, sahabatnya sejak kecil.

Nadim tak pernah berani mengungkapkannya, malam itu Nadim jadi pemain musik pengiring tarian, Nadim termenung, hingga suara pemandu acara memecahkan lamunannya.

"Acara selanjutnya adalah tari-tarian, di persilahkan para pangeran dan putri putri untuk menari zapin bersama, yang berbahagia Putra Mahkota dan Putri Dayang Suri, dipersilahkan untuk memulai tarian zapin berpasangan.

Nadim langsung memulai intro musik, tetapi bukan musik rancak pengiring tari zapin yang dimainkannya, melainkan intro lagu patah hati, Hang Kesuma Sepupu Hang Nadim langsung menegurnya, "Nadim, kita mengiringi tari zapin, bukan mengiring jenazah".

Hang Kesuma sengaja menggoda Hang Nadim untuk mencairkan suasana, dia tahu bahwa Hang Nadim sepupunya sedang patah hati. Hang Nadim segera mengulang intro musik tari zapin dengan accordeonnya.

Pangeran langsung berdiri menuju panggung utama, membungkuk pada Suri memintanya menari bersama, Suri Menerima uluran tangan putra mahkota dan mereka bergandeng tangan menuju panggung tarian.

Semua yang hadir bertepuk tangan, dan tarian pun dimulai, terdengar lagu Zapin usik mengusik yang riang gembira dinyanyikan sepasang penyanyi istana

Penyanyi lelaki :

🎶Adik pandang pandang,

pandang pada siapa,

kalau pada abang,

hay gembira rasanya🎼

🎶Adik senyum senyum

senyuman yang menggoda,

adek jangan bingung,

abang belum berpunya🎼

penyanyi wanita :

🎶Abang lirik lirik,

lirik pada siapa

kalau pada adik,

hay bolayanlah jawabnya🎵

🎼Abang kenyit kenyit,

kenyit mata buaya,

abang baik sikit,

nanti kupulas telinga🎶

🎶bersahut sahutan

Hai cik adik

ya cik abang

manis jelita

biasa saja🎵

🎶siapa nama

itu rahsia

tinggal dimana

rumah bunda🎼

🎶bolehkah kami

boleh apanya abang

jalan bersama

oh itu bahaya🎼

🎶jangan bimbang

kami bujang

trang tang tang🎼

Penyanyi lelaki :

🎵Hai cik adik sayang,

jalan melenggang lenggang,

tak ubah seperti,

hay putri gunung ledang🎤

Penyanyi wanita

🎵Hai cik abang sayang

jangan cuba menggoda

muka cik abang semua

tak boleh dipercaya🎶

Bersahut sahutan :

🎶 Hai cik abang

cik adik sayang

adik bertanya

nak tanya apa

kenapa abang

kenapa saya

suka buang masa

memang hobby kita🎵

🎶Nampak bergaya

itu eksyen saja

apapun tak ada

tapi lembu ada

memang abang semua tak berguna🎶

Hai cik adik

ya cik abang

pilihlah saya

muka tak lawa

ambillah saya

misai tak ada

kalau saya pula

kurus pula

dah tentu saya

botak kepala

nak macam mana

hensem bergaya

kamipun hensem juga ya ya ya

usik mengusik tiada salahnya

asalkan baik niat dihatinya

lebih baik bermaafan sahaja

agar hidup kan lebih bahagia

bersama

marilah kita bersalam salaman

tanda bermulakan persahabatan

Jikalau ada terkasar bahasa

bermaaf maafanlah antara kita

lagu : Zapin usik mengusik

penyanyi : Senario

Tarian Putri Dayang Suri dan Putra Mahkota pangeran Mulyawarman di dampingi para pangeran dan putri kerajaan Swarnabumi sangat indah, semua berdecak kagum, mereka berteriak "lagi! lagi!

Putri Dayang Suri menggeleng menghatur sembah dan turun dari panggung, Pangeran menghentikan langkah Suri menggandeng tangannya untuk turun bersama ke meja utama.

Hang Nadim hanya bisa menatap pujaan hatinya dengan hati yang luka. "Malang nian nasib diri" Nadim meratap dalam hati.

Di kejauhan Angin Bayu memperhatikan Hang Nadim, Angin Bayu tersenyum, ternyata hari ini hari patah hati.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

15. Putra mahkota datang merisik 2

Episode berikutnya

17. Berita mengejutkan.

