Masa lalu Roby 3

Setelah mendengar kabar bahwa terjadi penyerangan di rumahnya dan juga hilangnya istri dan anaknya. Willard langsung memutuskan untuk kembali dari tugas dinasnya.

Dia sangat murka saat melihat kondisi rumahnya yang tidak berbentuk, diapun membuka rekaman CCTV tapi disana tidak ada rekaman saat kejadian berlangsung.

"Sial, siapa yang sudah menyerang keluargaku." geram Willard menendang meja kerjanya.

Setelah itu dia memanggil seluruh penghuni rumah yang masih hidup tanpa terkecuali.

"Cepat katakan apa yang terjadi?"

tanyanya menatap satu persatu para pelayannya.

"Maaf tuan kami tidak tau, yang kami tau kami sudah tergeletak dan beberapa diantara kami sudah tewas."

"Apa kalian tidak ada yang melihat wajah pelakunya?"

"Tidak tuan." jawab mereka jujur, karena memang seingat mereka, mereka pingsan tak sadarkan diri.

"Dasar kalian tidak berguna." maki Willard sambil menampar satu persatu pelayan, dia tidak peduli mau itu pria ataupun wanita.

Willard pun memanggil anak buah kebanggaannya untuk mencari tau, siapa yang sudah berani mengganggu keluarganya.

Sedangkan di tempat lain

Roby kini tengah berada di salah satu gudang penyimpanan senjata yang sudah lama tidak dipakai oleh kelompok itu, Roby kini menggunakan gudang itu untuk menyekap anak dan istri dari Willard.

Roby hanya sendiri di dalam ruang CCTV melihat pergerakan korbannya, sedangkan yang lainnya menunggu diluar.

Sebenarnya Roby tidak tega melihat anak kecil yang tak tau apa-apa itu, maka dari itu dia lebih memilih memantau lewat CCTV.

Roby masih serius mengamati layar televisi yang menampilkan gambar di ruangan penyekapan sambil mengepulkan asap tinggi-tinggi dari mulut dan hidungnya, kemudian terdengar suara langkah kaki yang sangat indah beralun.

"Apa kau tidak bosan terus memandangi layar itu?" tanya Gaby sambil mendudukan dirinya di meja layar televisi yang ada dihadapan Roby.

"Itu menjadi pemandangan menarik bagiku." jawab Roby masih sambil mengarahkan kepalanya ke langit-langit.

"Kau bisa melihat pemandangan yang lebih menarik lagi." Gaby bicara dengan manja dan terdengar sensual lalu menaikkan kaki kanannya ke atas paha kiri Roby yang menampilkan paha putih dan mulus milik Gaby.

Roby hanya menatapnya sekilas dan kembali ke posisi semula, dia sedang sangat malas untuk bercinta hari ini. Namun Gaby tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia mau.

Entah kenapa setiap melihat Roby hasratnya selalu naik, dia merasa candu dengan aroma tubuh dan gaya permainan Roby saat pertama kali mereka menyatu.

Gaby turun dari meja kemudian dia duduk dipangkuan Roby, dia mengusap wajah Roby dengan sensual sambil berbisik, dan meniup telinga Roby seraya membangunkan hasrat Roby.

"Kau bisa melihat sekaligus menyentuhnya, bahkan kau bisa menikmatinya baby." Gaby berbisik manja dan mengarahkan tangan Roby pada pahanya.

Roby hanya diam sambil memperhatikan tangan Gaby yang sibuk mengusap semua bagian tubuh Roby, dia membiarkan Gaby berbuat semaunya dan hanya menikmati tanpa membalasnya.

Gaby berpindah posisi, kini kakinya sudah melingkar di pinggang Roby dan tangannya sudah mulai membuka kancing kemeja yang digunakan Roby sambil menciumi seluruh wajah Roby, dan Roby hanya diam sambil memejamkan matanya seraya menikmatinya.

"Apa kau menikmatinya baby?"

Gaby menjilati daun telinga Roby.

Kini dia sudah berhasil membuka kemeja Roby dan tangannya pindah mencari mangsa baru yang berada di dalam celana Roby, dia membuka celana Roby secara perlahan.

Saat berhasil membuka celana itu, dia langsung menguasai rudal balistik milik Roby yang sudah siap meluncur ke lubang target.

Roby membuka matanya yang sedari tadi terpejam saat Gaby memulai aksi karaoke tanpa musicnya itu.

"Kau yang memulai Gaby, jadi jangan pernah minta berhenti sebelum aku yang menyelesaikannya." Roby membangunkan tubuh Gaby dan mendekap pinggang rampingnya seraya memberikan ultimatum pada wanita itu.

Gaby tersenyum senang, akhirnya sang macan terbangun dan siap menerkam mangsanya yang sudah seperti cacing kremi meliuk-liuk di atas tubuh Roby.

"Never, baby. So lets start the game."

Roby langsung merobek paksa gaun sexy yang digunakan Gaby.

"Bajuku."

"Kau tidak butuh itu sekarang." sambil melepaskan celananya dengan tangan satu, sedangkan yang satunya menahan tubuh Gaby agar tetap berada di pangkuannya.

Gaby pun tidak tinggal diam, dia membuang pakaian yang sudah dirobek Roby itu ke sembarang arah. Lalu dia menarik tali simpul segitiga penutup lubang markas penempatan rudal milik Roby.

Roby mencium bibir Gaby dengan kasar, sesekali dia mengigit bibir bawah Gaby. Dia tidak peduli dengan darah yang keluar dari bibir itu, dia juga mengabaikan Gaby yang meringis menahan perih di bibirnya.

Karena memang dia juga menyukai gaya permainan Roby yang kasar dan terkesan brutal bagi sebagian orang, tapi tidak untuk Gaby. Dia malah menyukai dan menjadi candu akan hal itu.

Roby meremas keras bukit terjal nan curam yang sejak tadi menantang seakan meminta untuk di tanjaki.

"Awww, kau benar-benar kasar sayang."

"Apa kau menyesal sekarang dan ingin berhenti. Sayang sekali tidak akan aku kabulkan hal itu." ucap Roby sambil tangannya terus meremas bukit itu dengan membabi buta.

"Tidak akan baby, justru aku sangat menyukai ini. Itu kenapa aku kecanduan oleh permainanmu."

"Jangan banyak omong." Roby langsung menembakan rudalnya tanpa aba-aba terlebih dahulu dan itu membuat Gaby memekik kesakitan.

"Uuugghhhh." ringis Gaby sambil mencengkeram lengan Roby.

"Bagaimana!, kau suka bukan?"

"Of course babe, lanjutkan okey."

Roby mulai menggerakkan pinggang Gaby dengan mengangkatnya naik turun, itu sebagai tanda bahwa Roby ingin Gaby yang bergerak terlebih dulu.

Roby menepuk-nepuk buntalan padat yang berada di belakang, dia juga meremas-remas bukit curam itu. Terdengar erangan yang keluar dari mulut Gaby.

Mereka tidak peduli yang lain mendengar erangan mereka, karena mereka sudah sering melakukannya saat ada pertemuan-pertemuan antar anggota. Setelah selesai berkumpul biasanya Gaby pasti mengajak Roby untuk bermain gempa bumi lokal.

Setelah dirasa hasratnya sudah di ubun-ubun, Roby mengambil alih kemudi permainan. Dia mulai menggerakkan pinggulnya dengan ritme cepat hingga terdengar suara decitan pertemuan skin to skin antara keduanya.

Roby mengangkat tubuh Gaby dan dipindahkan ke atas sofa yang terdapat disana, dia membalik tubuh Gaby menghadap ke arah headboard sofa dan dia berdiri tegak bak tentara siap perang.

Tanpa komando lagi, Roby langsung menyerang pertahanan Gaby dengan menggebu-gebu. Keringat keduanya sudah luruh menjadi satu karena penyerangan yang dilakukan oleh Roby.

Roby semakin menambah kecepatannya saat dirasa dia sudah hampir mencapai garis finish, mereka sama-sama mencengkeram saat sudah mendekati finish.

Gaby mencengkeram sofa dengan erat, sedangkan Roby mencengkeram pinggul Gaby dengan kuat. Sampai akhirnya Roby mencabut rudalnya dan mengeluarkan bubuk mesiunya di atas pinggul Gaby. Bersamaan dengan lenguhan panjang dari keduanya tanda peperangan berakhir.

Games its over.

Kini tinggal sisa nafas yang masih terputus-putus dan sedang dicoba untuk disambung kembali.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Maaf ya othor pagi-pagi ngasih yang panas-panas. soalnya disini dingin lagi hujan, jadi lagi butuh kehangatan.

Kabuuurrrr

Next

👏👏👏✌✌

Terpopuler

Comments

Rangrizal28

Rangrizal28

bikin panas dingin merinding dan sesak napas

2023-05-22

0

Tara

Tara

Gaby a slut or masih perawan Kak Thor.. Kok seperti jalang kurang belaian.. 😤🤔

2021-06-28

1

Nining Nani

Nining Nani

tau aja author klw lg ujan butuh kehangatan..😂🤣😂🤣

2021-05-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Perkenalan
2 Masa lalu Roby
3 Visual Cast
4 Masa lalu Roby 2
5 Masa lalu Roby 3
6 Masa lalu Roby 4
7 Masa Kini
8 Kepergian
9 Keputusan
10 Menghilang
11 Panic
12 Kritis
13 Bertemu
14 Perasaan apa ini?
15 I always for you
16 Pencarian
17 Perhatian
18 Salah persepsi
19 Titik terang
20 KAMU!!!
21 Anak ini?
22 Kasih sayang
23 Kesempatan
24 DIA!!!
25 Siapakah yang berhak!!
26 ?????
27 Rasa yang sesungguhnya
28 Saat yang di nanti
29 Mengalah
30 Melanjutkan Hidup
31 Ternyata ya.
32 Hukuman
33 Dasar licik
34 Suasana pagi
35 Efek Samping
36 Kejujuran
37 Kangen
38 Cemburu
39 Pulang meminta restu
40 Pernikahan
41 Malam panas
42 Kehidupan Baru
43 Kenyataan yang menyakitkan
44 Kejujuran yang membawa sengsara
45 Kekecewaan Boy
46 Rahasia
47 Salah Paham
48 Rencana
49 Gadis Baik
50 Kipas Mana Kipas
51 Mulai
52 Penyelematan
53 Kedatangan tamu
54 Gaby dan .....??
55 Hama datang lagi
56 Dia pikir, dia siapa?
57 Jebakan
58 Tertangkap
59 Pembalasan
60 Virus jenis baru
61 Penyerangan
62 Penyergapan
63 Penyergapan 2
64 Rumah sakit
65 Akhir dari Gaby
66 Rencana Liburan
67 Mengunjungi ibu
68 Orang asing
69 Sama saja
70 Om Tampan
71 Penjelasan
72 Hari yang aneh!!
73 Nasib - Nasib!!!
74 Serangan mendadak
75 Kesialan membawa kebahagiaan
76 Kenyataan sebenarnya
77 Dasar plan plin
78 Menyusul
79 Tamu tak diundang
80 I Will always for you
81 Si cowok nekat
82 Pengakuan
83 Kedatangan keluarga
84 Keputusan
85 Pengantin Kadaluarsa
86 Cuma Bisa Pasrah
87 Bertemu Calon
88 Harus Bagaimana lagi
89 Hari Pernikahan
90 Pesta Masal
91 Numpang lewat
92 Exchap
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Prolog dan Perkenalan
2
Masa lalu Roby
3
Visual Cast
4
Masa lalu Roby 2
5
Masa lalu Roby 3
6
Masa lalu Roby 4
7
Masa Kini
8
Kepergian
9
Keputusan
10
Menghilang
11
Panic
12
Kritis
13
Bertemu
14
Perasaan apa ini?
15
I always for you
16
Pencarian
17
Perhatian
18
Salah persepsi
19
Titik terang
20
KAMU!!!
21
Anak ini?
22
Kasih sayang
23
Kesempatan
24
DIA!!!
25
Siapakah yang berhak!!
26
?????
27
Rasa yang sesungguhnya
28
Saat yang di nanti
29
Mengalah
30
Melanjutkan Hidup
31
Ternyata ya.
32
Hukuman
33
Dasar licik
34
Suasana pagi
35
Efek Samping
36
Kejujuran
37
Kangen
38
Cemburu
39
Pulang meminta restu
40
Pernikahan
41
Malam panas
42
Kehidupan Baru
43
Kenyataan yang menyakitkan
44
Kejujuran yang membawa sengsara
45
Kekecewaan Boy
46
Rahasia
47
Salah Paham
48
Rencana
49
Gadis Baik
50
Kipas Mana Kipas
51
Mulai
52
Penyelematan
53
Kedatangan tamu
54
Gaby dan .....??
55
Hama datang lagi
56
Dia pikir, dia siapa?
57
Jebakan
58
Tertangkap
59
Pembalasan
60
Virus jenis baru
61
Penyerangan
62
Penyergapan
63
Penyergapan 2
64
Rumah sakit
65
Akhir dari Gaby
66
Rencana Liburan
67
Mengunjungi ibu
68
Orang asing
69
Sama saja
70
Om Tampan
71
Penjelasan
72
Hari yang aneh!!
73
Nasib - Nasib!!!
74
Serangan mendadak
75
Kesialan membawa kebahagiaan
76
Kenyataan sebenarnya
77
Dasar plan plin
78
Menyusul
79
Tamu tak diundang
80
I Will always for you
81
Si cowok nekat
82
Pengakuan
83
Kedatangan keluarga
84
Keputusan
85
Pengantin Kadaluarsa
86
Cuma Bisa Pasrah
87
Bertemu Calon
88
Harus Bagaimana lagi
89
Hari Pernikahan
90
Pesta Masal
91
Numpang lewat
92
Exchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!