1 jam kemudian Roby baru mendapatkan lokasi terakhir dimana keluarganya berada.
Roby langsung menuju ke sebuah rumah sakit dimana mereka membawa keluarganya saat ini. 30 menit kemudian Roby tiba disana, karena dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi mengingat jarak rumah sakit yang lumayan jauh.
Begitu tiba disana, dia melihat Gerald yang tak lain adalah partner dari Deinard di kepolisian sedang berbicara dengan seorang dokter di depan ruang ICU.
Roby berlari menghampiri Gerald disana. "Uncle Gery." panggil Roby.
"Roby, kau baru tiba."
"Iya, bagaimana keadaan mereka?" tanya Roby tidak sabar.
Gerald menarik nafas panjang
"Duduk dulu, aku akan memberitahukan sesuatu padamu."
"Ada apa uncle?, apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka?" dada Roby naik turun karena merasa tidak sabar menunggu penjelasan dari Gerald.
"Tenanglah, ini rumah sakit. Sebelumnya aku minta kau harus tenang mendengar apa yang akan aku katakan ini."
"Cepat uncle katakan ada apa!, jangan bertele-tele." sarkas Roby.
"Begini Roby." Gerald menjeda ucapannya seraya menarik nafas dalam-dalam. "Deinard dan Rocky tidak bisa diselamatkan, karena luka bakar serius sekitar 84%. Sedangkan ibumu, dia masih belum sadarkan diri. Memang dia berhasil keluar dari dalam mobil sesaat sebelum mobil yang mereka tumpangi meledak dan ledakan itu menyebabkan tubuh ibumu terpental hingga jarak 10 meter dan kepalanya mengenai beton pembatas jalan, itu sebabnya ibumu sekarang mengalami koma."
Roby hanya terdiam sambil mengepalkan tangannya, dia mencoba menahan gejolak amarah, sedih dan bercampur kecewa.
Dia marah atas apa yang sudah terjadi pada keluarganya, dia sedih karena dia tidak bisa menolong mereka saat itu dan dia juga kecewa kepada ibunya karena sang ibu menolak memberi tahu keberadaan mereka saat itu. Dari situlah awal kerenggangan hubungan Roby dan Jennifer sang ibu.
Jika saat itu ibunya mau memberi tahu posisinya, mungkin Roby masih bisa menolong dan menyelematkan mereka. Mungkin juga ayah dan adiknya masih hidup sekarang.
Roby terduduk lemas di kursi tunggu ruang ICU, saat ini dia hanya bisa menunggu jenazah ayah dan adiknya di perbolehkan pulang untuk dimakamkan.
Setelah proses pemakaman selesai, Roby kembali ke rumah sakit untuk melihat kondisi ibunya yang masih belum sadarkan diri. Sambil menunggu dokter datang untuk pemeriksaan lebih lanjut, Roby mulai bertanya lebih detail kronologi kejadiannya pada uncle Gerald.
Awalnya Gerald menolak untuk memberi tau Roby, namun Roby bersikeras dan bahkan Roby juga mengancam akan membuat keributan di rumah sakit itu jika Gerald tidak mau bercerita padanya.
Dengan sangat terpaksa akhirnya Gerald menceritakan semuanya, diam-diam Roby mulai merencanakan sesuatu untuk mencari tau siapa itu Willard Jonassen dan akan balas dendam nantinya.
Tapi untuk sementara Ini, Roby harus bersabar terlebih dahulu sampai sang ibu diperbolehkan untuk pulang.
2 minggu kemudian Jennifer sudah diperbolehkan untuk pulang, setelah keluar dari rumah sakit Jennifer hanya diurus oleh seorang perawat yang dipekerjakan oleh Roby. Sedangkan Roby, dia sudah tidak melanjutkan pendidikannya di Oxford university.
Roby hanya pulang seminggu sekali dan itupun bila Jenni sudah memintanya untuk pulang. Sebenarnya Roby tidak membenci Jenni, hanya saja dia masih merasa kecewa atas keegoisan Jenni hingga mengakibatkan ayah dan adiknya tewas.
Ya walaupun alasan Jenni diam kala itu adalah karena dia ingin melindungi Roby, tapi tetap saja Roby merasa kecewa. Namun apalah daya, semua sudah terjadi.
Kini Roby fokus mencari informasi tentang Willard dibantu oleh sahabatnya Asgar Mehmed. Dia hanya mengawasi ibunya dari kejauhan dan memantau perkembangan kesehatan sang ibu dengan menghubungi langsung perawat yang merawat ibunya.
Setelah bersusah payah, akhirnya Roby mendapat informasi tentang Willard dan dimana keberadaanya. Namun Roby tidak boleh gegabah untuk dapat melawan Willard, karena dia tau Willard bukan orang sembarangan.
Walaupun Willard hanya dikenal sebagai juru bicara di parlemen, tapi dibelakang itu Willard memiliki banyak rahasia.
Untuk memperlancar aksinya , Roby memutuskan untuk bergabung kedalam salah satu kelompok mafia disana yang bernama The Dead Owner.
Namun untuk bisa masuk menjadi anggota mafia tersebut, itu tidaklah mudah. Jadi dia mencoba mendekati salah satu anggota yang cukup disegani disitu, dia adalah seorang wanita cantik dan sexy namun dia sangat berbahaya, wanita itu bernama Gaby Manuela.
Sebulan lamanya Roby mendekati Gaby agar bisa masuk kedalam kelompok tersebut. Namun lagi dan lagi, Roby menemukan kendala. Dia harus menuruti keinginan Gaby untuk menjadi kekasihnya dan harus menjadi partner ranjang untuknya.
Awalnya Roby merasa keberatan bila harus bercinta dengan Gaby, namun lama kelamaan Roby menjadi terbawa dan itu jadi sebuah keharusan saat Roby tengah kalut.
Akhirnya Gaby menepati janjinya dan menjadikan Roby anggota The Dead Owner, bahkan tidak tanggung-tanggung, Gaby menjadikan Roby sebagai tangan kanan ketua.
Roby tidak mengulur waktu lagi, dalam waktu 2 minggu Roby sudah merencanakan untuk menyerang Willard dan target awalnya adalah istri dan anaknya.
Setelah mendapat informasi, bahwa saat ini Willard sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Kesempatan itu dimanfaatkan Roby untuk menculik istri dan anaknya.
Tepat pada pukul 12 malam, terdengar suara ledakan besar di dalam rumah yang ditempati keluarga Jonassen. Setelah sebelumnya saat sore hari sebuah paket datang ke rumah itu.
Tentu saja paket itu memang asli kiriman dari Willard, hanya saja sebelum sampai di tujuan, seseorang mencegat petugas yang akan mengantarkan paket itu dan digantikan oleh salah satu anak buah Roby.
Pria itu membuka paket itu, dan dilihatnya di dalam adalah sebuah kalung yang sangat cantik yang akan diberikan pada istri Willard. Pria itu menempelkan sebuah logam yang berukuran seperti liontin dan diletakan di bagian tengah kalung menggantikan liontin aslinya.
Logam itu adalah sebuah bom yang sengaja di buat dengan ukuran kecil agar tidak mudah dideteksi. Tapi biarpun kecil, namun bom itu mampu menerbangkan sebuah mobil karena efek dari ledakannya.
Setelah selesai, pria itu langsung pergi sebagai kurir untuk mengantarkan paket tersebut langsung ke rumah keluarga Jonassen.
Setelah terdengar ledakan, keadaan rumah menjadi ricuh dan saat itulah mereka menculik Istri dan anak Willard dari sana.
Tidak sampai disitu, setelah mereka berhasil membawa target keluar dari rumah. Mereka kembali meledakkan rumah itu hingga tidak ada satu orangpun tersisa, kemudian mereka menghapus rekaman CCTV yang ada disana. Bahkan mereka menyuntikkan cairan yang dapat membuat seseorang kehilangan daya ingatnya sebanyak 90% pada seluruh penghuni rumah yang mereka biarkan hidup.
Roby sengaja menghilangkan semua jejak, karena dia ingin bermain-main terlebih dahulu dengan Willard. Dia ingin lihat apa yang dirasakan Willard saat kehilangan keluarga yang sangat dia sayangi.
...****************...
...****************...
Maaf baru sempat up.
Makasih buat yang udah favorit cerita ini.
Jangan lupa suntikan semangka eh semangat buat aku.
Next
👏👏👏👏👏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rangrizal28
keren.....
2023-05-22
0
Mom Dee🥰🥰
baru mampir dilapakmu thor, dan ceritanya keren lah...
2022-12-20
0
Nining Nani
lanjut thor..
2021-05-17
1