Chelsea yang menunjukkan dapurnya kepada Elvana.
"Mbak Elvana. Ini dapurnya. Satu jam lagi sudah waktunya kita semua makan malam. Oh iya, penghuni rumah ini ada empat orang. Sisanya para pekerja di rumah ini. Jadi, mbak bikin untuk lima orang saja ya." Chelsea menjelaskan.
"Oh iya, bahan-bahan masakan di rumah ini selalu lengkap. Tanya saja dengan chef atau pelayan yang ada di dapur. Kalau mbak Elvana bingung cari bahannya." Lanjut Chelsea lagi panjang lebar.
"Jadi, saya siapkan untuk lima orang ya mbak? Tapi, kata mbak Chelsea penghuni rumah ada empat. Kok saya buatnya lima?" Elvana bingung.
"Iya, untuk mbak Elvana juga. Kita makan malam bersama." Chelsea mengedipkan sebelah matanya. Tidak tahu apa artinya bagi Elvana.
Chelsea langsung pergi dari dapur. Sedangkan, Elvana bingung ingin berbuat apa di dapur.
"Ini dapur atau labirin. Mejanya panjang memutar begini." Gumam Elvana sambil menggelengkan kepalanya. Meminta bantuan dengan pelayan yang ada disana satu-satunya cara agar cepat selesai.
Tanpa Chelsea dan Elvana sadari kalau ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan yang tidak sengaja lewat dan melihat mereka.
Zayden sudah selesai membersihkan dirinya. Sekarang sudah wangi kembali dengan aroma sabun yang dia pakai. Setelah sudah rapi dengan pakaian biasa untuk dirumah. Zayden keluar dari kamar untuk pergi makan malam. Karena memang sudah saatnya.
Zayden duduk di sebelah Chelsea. Yang sudah ada di ruang makan lebih dulu bersama Rendra dan Amelia.
"Zay, Elsie. Hari ini kita makan malam bareng teman lama daddy ya. Teman lama daddy akan datang sebentar lagi." Ucap Rendra.
Zayden menjawabnya dengan anggukan. Amelia sudah tahu lebih dulu karena istrinya. Sedangkan Chelsea dia kaget. Pasalnya dia meminta Elvana untuk membuatkan mie ayam untuk makan malam hanya lima porsi. Mati aku. Begitu perasaannya sekarang.
"Hemm…, dad, mom. Aku ke dapur sebentar ya." Chelsea yang ingin pergi ke dapur di hentikan oleh Rendra.
"Tidak perlu, Elsie. Apa kamu mau bilang menambah porsi untuk makan malam kepada penjual mie ayam langganan mommy mu sekarang?" Tanya Rendra yang seakan tahu apa yang akan dilakukan Chelsea ke dapur.
Langganan? Segitu enaknya sampai dijadikan langganan. Padahal rasanya biasa saja. Ya, sedikit enak. Sedikit. Zayden.
"I, iya." Jawab Chelsea terbata karena ayahnya tahu.
"Tidak perlu, daddy sudah beritahu dia saat dia sedang masak."
"Oh, baiklah dad." Chelsea duduk lagi.
Huh.
Tidak lama ada pelayan yang datang ke ruang makan. Pelayan itu bilang kalau ada tamu yang sudah datang dan sedang menunggu di ruang tamu.
"Ya, baik. Saya kesana." Jawab Rendra tegas kepada pelayan itu. Pelayan itu mengangguk mengerti.
"Sepertinya teman daddy sudah sampai. Tunggu ya."
Rendra pun berdiri dari duduknya. Berjalan ke arah ruang tamu meninggalkan yang ada di ruang makan.
Beberapa menit kemudian. Rendra sudah kembali bersama dua orang di belakangnya. Ya, ya dua orang itu adalah teman lamanya Rendra.
"Kalian duduklah. Terserah ingin dimana saja." Rendra yang mempersilahkan teman lamanya duduk. Rendra juga ikut duduk kembali.
"Oke, terima kasih." Dua orang itu adalah sepasang suami istri.
Mereka duduk bersebelahan disamping Chelsea. Beruntungnya meja makan yang dimiliki adalah panjang dan besar. Jadi, tidak pusing-pusing mikirin tempat.
"Apa kamu masih ingat dengan mereka sayang?" Tanya Rendra kepada Amelia. Amelia tampak berpikir. Sepertinya dia lupa.
Cih, sayang. Zayden.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
❣️My Boo💕
apakah tamu tuan Rendra adalah orang tua Elvana🧐 kalau iya wahh semakin seruuuu😘😘😘
2022-01-08
1
Cherry
jng2 zayden mau dijodohkan
2021-07-08
1