Setibanya di kantor. Zayden langsung meminta beberapa pekerja bagian pantry kantor untuk membagikan mie ayamnya. Kalau tidak cukup. Zayden memerintahkannya untuk membeli mie ayamnya lagi tapi di tempat lain. Terserah dimana saja. Katanya.
Saat Zayden memerintahkan hal itu kepada pekerja pantry perusahaannya. Sang sopir hanya bisa menelan salivanya.
Baru saja ingin masuk ke ruangannya. Chelsea sudah keluar dari ruangannya sendiri sambil membawa beberapa map.
"Mau kemana?" Tanya Zayden melihat map yang Chelsea pegang.
"Saya akan pergi ke tempat janji temu dengan pimpinan perusahaan Arzecta tuan." Jawabnya karena berada di luar ruangan.
Tempat janji temu?
Setelah Chelsea lulus kuliah dia memang langsung diperintahkan oleh ayahnya bekerja sebagai sekretaris kakaknya di perusahaan.
Chelsea mematuhi keinginan ayahnya hanya saja dia memiliki syarat. Kalau dia tidak ingin dikenal sebagai anak dari pemilik perusahaan ataupun adik dari presdir perusahaan.
Walaupun sudah ada beberapa mata yang curiga. Tapi, tetap saja profesional karena mereka tahu Chelsea maupun Zayden berada di jabatan yang tidaklah main-main.
Apalagi Zayden jabatan paling tinggi diantara yang lainnya. Selama satu tahun ini masih aman untuk Chelsea karena tidak ada yang berani mengetahui ataupun menanyakan apapun.
Karena, Zayden melarang kepada seluruh karyawannya dan juga stafnya membawa masalah pribadi ataupun hal penting selain urusan pekerjaan dibawa ke perusahaan.
Peraturan yang dibuat juga bukan semena-mena dibuat untuk kepentingan pribadi. Peraturan yang dibuat pasti ada keuntungan tersendiri baik untuk perusahaan itu sendiri maupun diri sendiri.
"Tunggu dibawah." Perintah Zayden langsung mendapatkan anggukan dari Chelsea.
Chelsea menunggu Zayden didalam mobil kakaknya. Sepuluh menit kemudian Zayden pun turun dari lantai ruangannya berada. Langsung masuk ke dalam mobil. Duduk disebelah Chelsea.
"Kamu bilang tempat janji temu tadi. Dimana? Apakah janji temu ini bukan di perusahaannya?" Zayden bertanya setelah mobil sudah berjalan keluar dari area kantor.
"Iya tempatnya di restoran kelas atas yang ada di hotel milik mereka." Jawab Chelsea jelas kepada kakaknya.
"Beruntung kamu, aku sudah kembali. Kalau belum selesai tadi aku memesan mie ayamnya. Mungkin kamu berangkat sendiri kesana. Siapa yang tahu kalau dia berniat jahat denganmu. Memilih bertemu di hotel." Zayden kesal dengan pemikirannya sendiri.
"Hemm…, sudahlah kak. Yang penting sudah ada kakak kan disini."
Zayden tidak menjawab. Dia memilih mengalihkan pandangannya ke arah jendela kaca mobilnya. Melihat mobil dan motor yang berlalu lalang di jalan raya.
Mana ada janji temu, penandatanganan kontrak, pertemuan penting, temu klien di hotel. Selama ini saja baru kali ini ada yang meminta untuk bertemu di restoran hotel apalagi hotel miliknya sendiri. Saat ada kejadian skandal mereka bisa saja memutar balikkan fakta karena itu hotel milik mereka. Semua perintah dan kuasa ada di tangan mereka. Berpikir negatif sedikitlah Elsie. untuk menjaga dirimu sendiri. Kamu terlalu baik bahkan menuruti semua keinginan daddy. Walaupun hati kamu berat menerimanya. Malaikat macam apa kamu kalau seperti ini. Coba bersikap menyebalkan sedikit seperti si penjual mie ayam itu.
Zayden membenturkan kepalanya sendiri ke jendela kaca mobilnya. Tidak salah apa-apa kaca mobilnya harus di benturkan. Yang salah itu adalah di pikirannya sendiri. Kenapa bisa-bisanya berpikir tentang wanita penjual mie ayam itu. Zayden tidak habis pikir dengan pikirannya saat ini.
Siapa namanya? Waktu itu dia bilang siapa namanya. Ah, siapapun itu. Pergilah yang jauh dari otakku.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
❣️My Boo💕
itu tandanya si penjual mie ayam sudah mulai masuk dan memenuhi pikiran mu wahai pak Presdir Zayden 🤣😂😍
2022-01-08
1
angie_13
kasihan Pak Sopir ga kebagian mie ayam☹
2021-08-10
5
Agustina Titiahy
mulanya biasa saja, lama2 jd luar biasa ya zay
2021-08-03
2