Zayden sudah berada di waktu luangnya. Dia menghubungi orang yang kemarin malam. Memintanya datang ke ruangannya sekarang juga. Tidak pake lama. Kalau tidak begitu berpengaruh nanti pada gajinya.
Tok!, Tok!, Tok!.
Seseorang mengetuk pintu ruangan Zayden.
"Masuk!" Sahut dari dalam.
Orang itu pun masuk sambil membawa map. Zayden menyuruhnya untuk duduk di depannya. Orang itu duduk. Memberikan map itu ke hadapan Zayden. Zayden menerimanya. Dan membuka map itu.
"Dari sekian banyaknya konsep bangunan. Yang mana kiranya akan selesai dalam satu bulan?" Zayden bertanya serius sambil terus Membolak-balikkan kertas dalam map itu.
Orang yang berada di hadapan Zayden tercengang mendengarnya. Satu bulan. Apa tidak salah.
Zayden memberikan map itu kembali supaya orang suruhannya itu bisa menunjukkan kepadanya. Konsep yang mana yang bisa selesai dalam satu bulan.
Orang itu gelagapan menerimanya. Mencari sesuatu yang pekerjaannya bisa selesai dalam satu bulan. Akhirnya, menemukan satu konsep yang menurutnya sesuai dengan yang diinginkan oleh tuannya ini. Memberikan mapnya lagi kepada Zayden sambil memperlihatkan konsep yang dipilihnya.
"Apa? Ini terlalu biasa. Aku kan bilang butik yang besar dan nuansanya mewah." Zayden tidak suka dengan pilihannya.
"Ma, maaf tuan. Tapi, untuk konsep seperti yang anda inginkan butuh waktu…" Ucapannya terpotong.
"Aku tidak ingin lama-lama. Cari orang desain interior yang handal dalam merancang bangunan. Pilih kontraktor yang terbaik. Pakai pekerja bangunan yang banyak. Pekerjaan untuk pembangun pun bisa cepat selesai." Zayden menegaskan permintaannya lagi.
"Baik tuan. Jadi, tuan pilih konsep yang mana?" Tanya orang itu terbata.
Zayden tidak menjawab. Tapi, menunjukkan konsep yang diinginkannya dengan membalikkan kertas yang ada di dalam map itu. Sampai menemukan yang menarik di matanya tadi. Diketuk pilihannya menggunakan telunjuknya.
"Baik tuan, segera saya laksanakan." Ucap Orang itu menuruti keinginan Zayden. Ikuti saja keinginan tuannya daripada mendapat masalah. Begitu pikirnya.
Orang itu pun keluar dari ruangan Zaidan. Beberapa menit kemudian Zaidan Juga ikut keluar. Meminta beberapa staf sekretaris nya untuk memesan mie ayam yang ada di dekat kantor. Jaraknya yang kurang lebih delapan ratus meter dari kantor. Belok ke kanan saat di perempatan jalan. Letaknya ada di sebelah kiri. Ya, itu mie ayam yang dijual Elvana.
"Pesan untuk berapa orang tuan?" Tanya staf sekretaris itu.
"Belikan untuk satu kantor." Jawab Zayden dengan suara tidak main-main. Staf sekretaris itu kaget sekaligus kebingungan.
"Maaf tuan, apa itu tidak terlalu banyak?" Staf Sekretaris itu memastikan.
"Tidak. Kalau kalian keberatan hubungi saja penjualnya. Minta nomornya pada Sekretaris Chelsea." Perintah Zayden serius. Tanpa menunggu jawaban staf sekretaris itu. Dia langsung berjalan balik ke ruangannya. Duduk di kursinya. Senyum sendiri tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.
Lihat apa dia bisa membuat mie ayam sebanyak itu. Haha..., bukan salahku. Dia kan yang minta dipromosikan mie ayamnya.
"Kakak." Chelsea masuk ke ruangan kakaknya. Dengan wajah sedikit kesal. Zayden bingung melihat adiknya yang kesal kepadanya.
"Kakak suruh staf sekretaris yang lain apa? Meminta nomor telepon penjual mie ayam itu kepadaku. Aku tidak punya nomornya kak." Chelsea protes.
"Tidak mungkin kamu tidak punya. Lalu, malam itu kamu meminta penjual itu datang kerumah kita besok paginya, bagaimana caranya?" Zayden mengangkat satu alisnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Shasha Ye
Widihhh satu kantor gak tuh
2022-06-01
0
Neti Jalia
mampir again
2021-09-21
1
Mbah Edhok
promosi ya promosi ... tp jangan diisengin bang ..
2021-08-29
0