Zayden menatap ke arah adiknya. Adiknya tentu tahu apa maksud kakaknya. Karena sudah satu tahun ini dia menjadi sekretaris pasti tahu apa kebiasaan kakaknya.
"Maaf ya mbak, kita harus segera pergi. Permisi." Pamit Chelsea sopan menundukkan kepalanya.
"Eh, tunggu. Mau dibuatin mie ayam yang baru dulu tidak? Yang tadi kan sudah hancur tuh." Tunjuk pelayan itu ke mie ayam yang sudah berceceran di jalanan.
"Tidak usah mbak, terima kasih."
Mobil yang mengalami kecelakaan itu sudah dikerubungi warga. Jadi, menurutnya tidak perlu membantu. Lagi pula dirinya juga hampir termasuk korban tabrak lari. Pikir cepat Zayden.
Zayden dan Chelsea pun kembali masuk ke mobil. Mobil tersebut melintas di depan gerobaknya.
"Pengawal begitu saja belagu." Gumam penjual mie ayam wanita itu.
...----------------...
Zayden sudah sampai di perusahaan yang mengirim undangan kepadanya. Undangan pengangkatan pimpinan baru di perusahaannya.
Chelsea merasa risih saat berada didalam ruangan mendampingi kakaknya. Pimpinan baru perusahaan itu selalu saja memperhatikannya.
Zayden yang melihat kegelisahan Chelsea. Paham apa yang membuat adiknya gelisah dan merasa risih. Zayden menggenggam tangan adiknya dibawah meja. Chelsea menoleh ke kakaknya meminta penjelasan. Zayden menjawabnya dengan membalas tatapan Chelsea. Lakukan saja dan biarkan dia. Begitu yang bisa diartikan dari tatapan Zayden ke Chelsea. Chelsea mengangguk saja.
Tentu tak luput dari tatapan sang pimpinan baru yang sedang berdiri di depan. Sang ayah memperkenalkan anaknya di depan semua koleganya.
"Hari ini saya mengumpulkan kalian semua. Untuk memperkenalkan anak saya Mike Arzecta akan menggantikan saya sebagai presiden direktur perusahaan ini." Ayah dari penerus baru perusahaan pun menepuk bahu Mike yang sekarang menjadi penggantinya. Mike menundukkan kepalanya hormat kepada yang lainnya. Semua pada bersorak bertepuk tangan kepada Mike. Mike menatap Chelsea berganti menatap Zayden yang sedang menatapnya tajam.
Zayden dan Chelsea sama sekali diam tidak mengikuti yang lainnya. Pada akhirnya acara perkenalan pimpinan baru selesai. Zayden dan Chelsea turun ke lobby perusahaan itu untuk masuk ke mobil yang tengah menunggunya di depan gedung.
Zayden berjalan ke arah pintu perusahaan sambil menatap layar ponselnya. Chelsea mengarahkan jalan kakaknya. Chelsea sempat melengos ke arah lain untuk mencari keberadaan mobil.
Brukk!!!
Seseorang telah menabrak Zayden. Ponsel Zayden terpelanting jatuh dari genggaman tangannya. Zayden melihat ponselnya yang terjatuh. Tangannya yang masih menggantung kosong dikepalkan. Kesal. Sangat sangat kesal rasanya. Zayden menatap orang yang baru saja menabraknya dengan tatapan tajam, marah, tidak suka.
Chelsea mendengar suara benda terjatuh langsung menoleh kembali ke arah kakaknya. Melihat ponsel kakaknya yang terjatuh. Langsung diambilnya dan menyimpannya dalam tas.
Wah, ketemu pria tampan yang tadi lagi.
"Lho, mbak dan pengawal yang tadi ya." Orang yang menabrak Zayden merasa terkejut setelah melihat siapa yang dia tabrak.
Apa dia bilang! Kurang ajar.
"Eh, mbak yang jual mie ayam tadi ya. Kenapa bisa ada disini juga?" Chelsea bertanya sambil membantu memunguti sumpit mie ayam yang berjatuhan. Beruntungnya mie ayamnya tidak berantakan.
"Iya ada pesanan karyawan sini. Mbak nya sendiri disini lagi apa?" Penjual mie ayam itu yang merasa Chelsea mudah diajak untuk akrab bersama.
"Aku dan kakak ku lagi ada urusan pekerjaan. Oh, iya. Kami pergi dulu ya. Sampai jumpa." Chelsea pamit dan berjalan berlalu sampai keluar pintu sambil menggandeng tangan kakaknya yang hampir saja emosi karena penjual mie ayam itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Shasha Ye
Ahhh mie ayam lagi... jodoh udah tu zay
2022-06-01
0
Mien Mey
gusti jdo kang mie ayambkn kleng"
2022-04-10
1
we'i
kebanyakan prolog
2021-12-23
0