Zayden sudah berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh sopir pribadinya. Zayden duduk di kursi penumpang sambil mengecek beberapa laporan yang dikirim melalui email di tabletnya.
"Kamu sudah makan siang?" Zayden menoleh ke arah Chelsea disebelahnya.
"Belum. Kakak sudah?" Chelsea dengan polosnya menjawab belum.
"Sudah, kenapa bisa belum?" Zayden mulai meninggikan suaranya.
"Maaf kak." Chelsea menjawab lirih sambil mengalihkan pandangannya ke arah jendela kaca mobilnya.
Zayden menghela nafas. Zayden meminta sopirnya untuk berhenti di tempat makan terlebih dahulu. Zayden menaruh tabletnya di kantung yang ada di belakang kursi.
Zayden turun dan masuk ke tempat makan itu. Ternyata di tempat makan itu semuanya makanan yang berminyak. Zayden pun tidak jadi membeli makanan disana. Kembali masuk ke dalam mobil.
"Tidak ada makanan sehat didalam." Zayden mengusap kepala adiknya penuh sayang. Meminta sopirnya untuk melaju kembali.
"Tunggu kak, itu ada penjual mie ayam." Chelsea menunjuk gerobak mie ayam yang ada di pinggir jalan. Zayden mengikuti arah tunjukkan Chelsea.
"Mau itu?" Zayden melihat gerobak itu yang sepertinya makanan tidak pantas untuk adiknya. Chelsea mengangguk.
"Tidak, kamu harus menjaga pola makan mu juga. Makanan sehat yang harus kamu makan."
"Aku sudah pernah makan mie ayam, kak. Aku juga tidak kenapa-kenapa setelah memakannya. Aku ingin itu saja. Tidak apa kak." Chelsea meyakinkan Zayden. Zayden menggelengkan kepalanya melihat cara adiknya meyakinkan dirinya. Zayden pasrah menuruti adiknya. Turun dari mobil. Berjalan ke depan mobil menuju penjual mie ayam itu.
"Pesan satu." Pesan Zayden kepada penjual mie ayam itu.
Penjual mie ayam itu kaget dengan kedatangan seorang pria tampan memakai balutan jas hitam rapi dan juga dasi. Menyusuri seorang makhluk tampan di hadapannya dari bawah sampai atas.
Tampan sekali makhluk indah tuhan di hadapanku ini.
"Cepat buatkan, pesan satu." Zayden yang menyebutkan pesanannya kembali. Merasa kesal dengan penjual mie ayam yang seorang wanita di depannya ini. Melihatnya tanpa berkedip.
"Oh iya, baik. Maaf." Penjual itu menundukkan kepalanya. Memulai membuat pesanan satu mie ayam Zayden.
Zayden memasukkan kedua tangannya ke saku celana. Membawa matanya melihat keadaan jalan raya di depannya.
Sudah selesai dibuat dan dibayar. Zayden langsung kembali ke mobil. Namun, tidak sengaja ada mobil yang hampir menabrak Zayden dari belakang.
"Awas!" Teriak penjual itu sambil menarik Zayden ke arahnya. Sehingga, Zayden terhuyung ke arahnya dan terjatuh menimpa tubuh wanita itu.
"Kakak!" Teriak Chelsea dari dalam mobil. Langsung Chelsea turun dari mobil. Menutup mulutnya saat melihat mobil yang hampir saja menabrak kakaknya itu sudah menabrak tempat makan yang baru saja dikunjungi oleh kakaknya.
Menghampiri kakaknya yang berada di dekat gerobak mie ayam itu.
"Oh tuhan." Suara pelan Chelsea tidak percaya dengan apa yang baru saja melihatnya. Ia hanya menaruh tangannya di pinggang. Berkacak pinggang melihat kakaknya yang sedang berada di atas tubuh wanita penjual mie ayam itu. Menimpa wanita itu dengan tubuh proporsionalnya itu.
"Ehem, ehem." Chelsea berdehem keras. Sontak membuat lamunan Zayden dengan wanita penjual mie ayam itu yang sedang saling pandang terbuyarkan.
"Kurang ajar kau! Cari kesempatan denganku." Kesal Zayden saat dirinya merasa malu karena menyadari sedang menindih seorang wanita.
"Hei, kau yang mencari kesempatan. Aku kan menolongmu." Penjual mie ayam itu membela dirinya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Iis Sulis
😂😂😂😂
2022-10-05
0
Shasha Ye
Ehhh mie ayam
2022-06-01
1
Anonymous
💪✊
2022-04-29
1