tunduknya liza part2

Liza yg melihat mereka berdua lansung menyerang azel dan zou menggunkan pedangnya, lebih tepatnya si zen, karena dia yg ada di depan

"Wind blade "ucap liza memgeluarkan skillnya karena dia tidak tau itu siapa,

pedang itu mengarah secara vertikal kearah zen.

Swuuush"

Ting"

Boom"

Tapi pedang itu ditahan hanya dengan telunjuk zen dan liza yg terkejut lansung melompat kebelakang. Dia kaget karena serangan nya itu bisa ditahan Padahal itu adalah skill tahap 3 dari skill wind slash. Skill itu bahkan bisa membuat raja demihuman patah tulang jika tidak menhindarinya.

Beda halnya dengan zen yg hanya tenang seperti hanya terkena angin lewat padahal serangan liza itu bisa membunuh orang berlevel 300 sekali serang.

"we hehe,selow ini kita "ucap zen

"lama amat lo,ngapain aja tadi"ucap zou yg agak kesal karena zen dan azel sangat lama. Karena dia sudah menunggu dari tadi.

[sorry ]ucap azel kemudian menatap liza yg masih kaget bagaimana skillnya bisa ditahan oleh zen yg berlevel 300.

[kalau begitu kita mulai saja ]ucap azel kemudian melihat zen yg masih berdiri seperti orang ngak ada kerjaan

Sedangkan zou hanya melihat mereka, dia tahu kalau zen tidak akan berbuat apa apa pada istrinya walaupun si zen itu jomloh.

"kenapa kau terkejut, bagaimana aku menahan serangan lemahmu itu hah"ucap zen dengan nada agak meninggi karena sebenarnya dia sudah jengkel dengan sikap liza padahal mereka baru bertemu.

"ba-gaimana bisa"ucap liza yg masih syok tapi dia masih mempertahankan kuda kudanya.

"karena aku hanya menyembunyikan kekuatan ku, seharusnya kau tidak mencari masalah dengan ku, hahaahah"ucap zen melepaskan cincin yg ada di tanganya kemudian tertawa seperti orang gila

Sedangkan azel yg sudah duduk di dekat zou melihat semua itu berkata

[astaga zou, si zen itu gila atau sedeng sih, padahal cuman mau nunjukin kekuatan dia aja, pakek ketawa ketawa ngak jelas kek gitu]ucap azel heran dengan tingkah laku zen.

"eh bukanya gila ama sedeng itu hampir sama yak "ucap zou menanggapi perkataan azel

[eh iya juga yak]

[ah pokoknya kenapa si zen ampe kek gitu]ucap azel

"ngak tau"ucap zou sambil mengangkat kedua bahunya.

[Strees kali ama istri lo zou,parah banget]ucap azel.

"ah, masak sih "ucap zou tidak percaya.

mereka pun melanjutkan nonton drama bioskopnya

Kembali ke zen dan liza.. ...

Liza yg melihat zen melepaskan cincinya bingung tapi saat zen melepaskan aura level 800 yg setahu zen setara dengan zou dahulu setelah diceritakan si zou. Yah sebenarnya aura zen dan zou ditahan oleh azel yg mengaitkan penghubung jiwa dengan mereka bertiga agar saat salah satu dari mereka hilang dapat ditemukan dengan cepat kerena itu pula zou bisa menggunakan ruang jiwa. Dan itu juga membuat mereka memiliki 3 nyawa tapi zen memiliki skill immortality jadi bisa dibilang mereka tidak bisa mati.

"ini, ba-gaimana mungkin ini seperti aura milik zou dulu "ucap zara ketika merasa tertekan dengan aura zen

"heh, ini belum seberapa, EX-CALIBER"teriak zen sambil menaikkan tanganya keatas.

Liza yg mendengar nama excalibur di ucapakan kaget

'bagaimana bisa!! bukankah pedang itu telah hilang bersama author gabut 900 tahun yg lalu! 'ucap liza menurut buku yg dia baca di perpustakaan kerajaan.

Tapi setelah menunggu beberapa saat excalibur belum juga muncul

[bwahahaa, namanya itu excalibur bukan excaliber dasar udah gila, pikun lagi]ucap azel tertawa terbahak bahak iya bersama zou

"ahhahaaha,malu maluin aja lo zen ahahaha"ucap zou yg memegang perutnya yg keram karena tertawa.

Sedangkan zen yg mendengarkan itu lansung berbalik dan berkata.

"diam aja kalian, hadeh"ucap zen dengan nada seperti orang kesal tapi sebenarnya dia agak malu sedangkan liza sendiri masih terdiam.

"kalo gitu, EXCALIBUR"teriak zen lagi kemudian muncul portal diatas kepala zen dan jatuh sebuah sarung pedang berwarana emas denga corak salib di tengahnya dan kemudian muncul pedang yg bilahnya berwarna putih bersih dan pegangan yg berwarna emas.

Zen yg melihat itu berkata

"uwwwwaw" ucapnya kagum dengan kedatanga excalibur yg sudah lama tidak dia gunakan. Yah setelah zen menembus level 500 azel berkata bagaimana jika excalibur dibiarkan saja berkeliaran dulu untuk mencari sumber kekuatan cahaya dan angin yg lebih kuat lagipula tidak ada orang yg bisa menggunakan dia selain zen. Dan zen bisa memanggilnya dimana saja selama zen masih memiliki nafas.dan zen setuju setuju saja dengan saran itu.

"hai brek lama ngak ketemu apa kabar, masih jomloh yak"ucap excalibur yg memang sudah memiliki jiwa dan bisa berbicara dengan zen saat di di level 700.

"iyanih brek, muka pas pasan gini, gimana nyari cewek "ucap zen berjalan menuju excalibur dan mencabutnya dari tanah. Sedangkan liza yg melihatnya sangat terkejut tanganya lemas, kerngatnya bercucuran, lututnya lemas dan pedangnya lansung jatuh ketanah.

"sekarang kalau begitu mau bertarung atau tunduk"ucap zen dengan nada yg seperti orang sudah menang.

[Woi gaya amat sih lo zen, mau kepala lo sleding ama si author supaya putus tuh]ucap azel

sedangkan liza sangat heran dengan sikap suaminya kenapa dia tidak mau menolongnya, Yah dia juga tau dia sudah membuat masalah dengan orang yg sangat tidak boleh dan sangat sangat tidak boleh digangu. liza melihat ke arah suami nya dengan muka pucat sedangkan zou hanya ketawa ketiwi dengan azel.

zou yg sadar dengan tatapan liza kemudian menghampirinya dan memeluknya dan berkata.

"makanya kalo ama orang lain itu jangan cerewet liat kan akibatnya"ucap zou sambil mengelus elus punggung liza.

"hiks, hiks, iya Ngak akan lagi, huaaa"

"jangan ulangi lagi ya,cuuup"ucap zou kemudian melepas pelukanya dan mencium liza.

zen, azel dan excalibur yg melihatnya langsung menutup mata.

"Woi, lihat lihat situasi dong kita para jomloh menderita nih"ucap zen menutup matanya menggunakan excalibur.

"Woi brek gue juga jomloh kenapa gue di jadian penutup mata seh"ucap excalibur tidak terima.

[lah kan kau lagi pdkt ama pedang di kerajaan elf]ucap azel.

"hehehe baru pdkt brek, pdkt"ucap excalibur.

Dan selanjutnya zen mengatakan kepada liza jika si liza macam macam lagi maka zen tidak akan segan segan bahkan zou mendukung zen.

Yah begitilah ceritanya.........

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***