Sebuah Penawaran

🍂🍂🍂

"Ada apa lagi Joe? Aku sudah bukan bagian lagi dari keluarga Anderson yang terhormat itu!" kesal Albert saat tahu keluarganya masih saja mencampuri urusannya.

"Saya hanya menyampaikan jika nanti malam Tuan Muda diundang makan malam oleh tuan besar," ucap Joe dengan hormat.

"Tapi Tuan Muda, anda tidak boleh membawa nona Nana," tambah Joe dengan tertunduk.

Albert menghela nafasnya panjang. "Aku juga tidak mau istriku dihina lagi! Bilang pada Daddy aku mau datang tapi bicara berdua saja dengannya!" ucap Albert tegas.

"Akan saya sampaikan, Tuan Muda!"

Setelah kepergian Joe, Albert ingin melanjutkan pekerjaannya tapi langkahnya dihentikan Tejo sejenak.

"Kau itu sebenarnya pejabat negara yang menyamar ya?" tanya Tejo penuh selidik setelah melihat Albert didatangi oleh sekelompok pria berjas rapi dengan menggunakan mobil mewah.

Albert menggeleng. "Mereka itu para aktor yang sedang berakting pura-pura jadi orang kaya!"

Disisi lain, Nana yang melamar pekerjaan di sebuah restaurant akhirnya diterima sebagai pelayan disana. Dia begitu bahagia akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan walaupun hanya menjadi pelayan setidaknya dia akan punya gaji. Dia juga akan membantu Albert mencari pekerjaan juga setelah ini.

"Hai, perkenalkan nama saya Nana. Mohon kerjasamanya," ucap Nana memperkenalkan diri.

Para pelayan senior menyambut Nana dengan suka cita.

"Nana, antar pesanan di ruang VIP!"

"Baik, Kak," jawab Nana pada seniornya.

Nana mendorong troli makanan dimana salah satu ruang VIP di restaurant itu berada.

Biasanya ruangan itu khusus dipesan untuk acara keluarga atau digunakan untuk pertemuan penting.

Saat Nana akan membuka pintu ruangan itu, Tiba-tiba tangannya dicekal oleh seorang pria.

"Lepaskan saya, Tuan!" protes Nana.

Tapi pria itu justru menarik Nana ke sudut ruangan yang sepi. Dan mata pria itu terus mengamati Nana dari ujung rambut sampai ke ujung kaki yang mana membuat Nana risih karenanya.

"Katakan jumlah uang yang ingin kau punya!" ucap pria misterius itu.

"Maksud Tuan apa? Saya harus bekerja!" Nana berkata dengan menarik tangannya agar terlepas dari cekalan pria itu tapi justru pria itu menguatkan cekalannya supaya Nana tidak bisa kabur.

"Cepat katakan jumlah uang yang ingin kau punya!" ucap pria itu lagi dengan gusar.

"5 miliyar!" jawab Nana asal karena dia ingin cepat terbebas dari pria aneh itu.

"Deal!"

Lalu pria itu membawa Nana ke toilet dan memberikan Nana sebuah paperbag berisi dress cantik lalu menyuruh Nana memakainya.

"Tuan, ini maksudnya apa?" tanya Nana lagi yang semakin kebingungan.

Pria itu mendekati Nana sampai tubuh Nana membentur dinding.

"Panggil aku Kevin! Kau harus pura-pura jadi kekasihku di depan keluargaku yang di ruangan VIP yang akan kau antar makanan tadi," ucap Kevin memberi pengertian.

"Pura-pura jadi kekasih? Saya tidak mau! Saya sudah menikah!" tolak Nana.

"Ini hanya pura-pura saja setelah itu aku akan memberimu 5 miliyar seperti yang kau mau," ucap Kevin lagi.

"Tapi Tuan, eh Kevin! Aku tidak bisa melakukannya, aku baru saja diterima kerja disini. Aku akan dipecat! Aku sangat membutuhkan pekerjaan ini, jadi cari orang lain saja yang mau jadi kekasih pura-puramu!" tolak Nana untuk kedua kalinya.

"Apa kau bodoh! Kau akan mendapat 5 miliyar jadi kau tidak membutuhkan pekerjaan ini lagi! Dan pemilik restaurant ini adalah temanku jadi kau tidak perlu khawatir dipecat!"

Kevin semakin mendekati Nana dan menatap wajah cantik itu hingga mereka tidak berjarak, Kevin meraih dagu Nana dan mendekatkan bibirnya.

"Jika kau menolak, aku akan menciummu sekarang juga!"

"Iya atau tidak?" tanya Kevin lagi.

🍂🍂🍂

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***