🍂🍂🍂
Keesokan harinya
Nana terus mengulum senyumnya sambil memasak sarapan mengingat percintaan panasnya semalam.
"Ternyata begitu rasanya," gumam Nana.
Dua piring nasi goreng sudah tersaji di meja makan dan dua teh hangat. Nana memanggil suaminya supaya cepat sarapan karena mereka hari ini akan mulai mencari pekerjaan.
"Abang, sarapannya sudah siap!"
"Iya Dhe, sebentar!" sahut Albert yang memakai bajunya di kamar.
Setelah selesai, Albert bergabung di meja makan kecil itu.
"Aku mau melamar pekerjaan di kafe, Bang," ucap Nana disela makannya.
Albert terdiam sejenak memikirkan pekerjaan apa yang cocok untuknya sementara berkas dan seluruh ijazahnya disita oleh keluarganya.
Menyadari itu Nana memegang tangan suaminya. "Aku bantu cari ya, Bang. Jadi security mau?"
"Apa aja deh yang penting bisa nafkahi keluarga kita," sahut Albert sambil menyuapkan nasi goreng di mulutnya.
Setelah selesai sarapan mereka keluar dari rumah kontrakan mereka sambil bergandengan tangan. Saat ada angkot lewat Nana berpamitan dengan suaminya yang mana Albert mencium kening istrinya penuh kasih sayang.
"Aku pamit ya, Bang," ucap Nana.
Albert melambaikan tangannya saat angkot itu menjauh sampai sebuah tepukan mengagetkan lamunannya.
"Tetangga baru ya?" tanya pria sekitar berumur 40 tahunan.
"Iya saya tinggal dirumah kontrakan di ujung sana," jawab Albert.
"Kenalin namaku Tejo," ucap pria itu lagi sambil mengamati penampilan Albert.
"Wajah bule tampang kaya masak tinggal di kontrakan gini," tambah Tejo penuh selidik.
Albert menghela nafasnya panjang. "Aku bule miskin yang terdampar lalu dipungut oleh istriku yang cantik jelita!"
Tejo terkekeh mendengarnya lalu menepuk pundak Albert lagi. "Salam kenal, aku mau kerja lagi. Nanti malam ngumpul di pos ronda biar kenal sama warga disini!"
"Tunggu! Aku juga butuh pekerjaan. Apa aku bisa ikut?" tanya Albert.
"Aku hanya seorang kuli di pasar, apa kau bisa kerja berat?" tanya Tejo balik.
"Aku bisa!" sahut Albert mantap.
Akhirnya Tejo membawa Albert ke pasar tradisional dan Albert yang untuk pertama kalinya kesana menatap takjub dengan pasar itu.
"Ayo!" ajak Tejo ke sebuah gerai sembako.
Disana mereka membantu menurunkan karung-karung beras yang ada dalam mobil truk.
Albert membuka bajunya yang mana melihatkan perut sixpacknya membuat para emak-emak di pasar itu menjerit melihat pemandangan seksi disana.
"Awas keselek!" tegur Tejo pada emak-emak itu yang terus berteriak histeris.
Saat karung-karung beras sudah diturunkan semua. Pemilik gerai sembako memberi upah pada pekerja lepas seperti Tejo dan Albert. Satu karung dihargai seribu rupiah. Sementara Albert sudah berhasil mengangkat karung sebanyak 10 karung. Otomatis dia mendapat uang sepuluh ribu. Tapi saat menerima uang itu, Albert mengernyit sambil membolak balik uang itu.
"Kenapa?" tegur Tejo.
"Ini uang apa?" tanya Albert yang tidak pernah memegang uang seperti itu.
"Itu sepuluh ribu!" jawab Tejo singkat.
Albert masih bingung baginya uang itu ya cuma seratus ribuan. Selama ini dia selalu memakai uang menggunakan kartu dan jarang memegang uang cash jika pegang uang cash pun ya cuma lembaran seratus ribuan.
Bersamaan dengan itu, asisten pribadi suruhan keluarga Albert yang bernama Joe mendekati tuannya itu. Sebelumnya memang Joe disuruh untuk mengawasi pergerakan Albert.
"Tuan," panggil Joe.
Albert menoleh kearah Joe. "Lihat Joe! Aku pegang uang sepuluh ribu sekarang! Bukankah ini keren!"
Joe tersenyum kikuk. "Tuan, satu jam hidup anda bahkan bisa menghasilkan milyaran rupiah!"
Albert justru menggeleng kuat. "Tapi tidak dengan mengangkat karung beras!"
🍂🍂🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
ira
murah banget ya cmn 1 rbu dlm 1 krng😅kocak sih dpt 10 rb d bilang keren angka lain ya🤣🤣🤣🤣
2024-04-10
0
shu_zan
Albert mending sini temenin aku di toko🤭🤭🤣
2024-03-05
1
H A R U K A ~C H A N
yaaaa.. ampun bet.. bet... uang sepuluh ribu di bilang keren🤣🤣🤣🤣
wkwkwkwkwkwkkkk
2023-05-23
0