"Nad, aku bawa sesuatu buat kamu tuh, ditaro diatas Nakas." ucap Ando tanpa melihat kearah Nada, matanya terfokus pada benda pipih dengan tangan yang sibuk mengotak-ngatik benda tersebut.
Nada menggerenyit dengan kening berkerut, menatap Ando penuh tanya.
"Apaan?" tanya nya kemudian.
"Buka Aja!" ucapnya tanpa mengalihkan tatapannya.
Nada menggeser tubuhnya dari tempat tidur yang sedang ia duduki, tangannya terulur meraih keresek putih yang berada diatas Nakas, lalu membukanya secara perlahan.
Matanya berbinar menatap isi keresek tersebut.
Martabak keju kismis,? dari mana Ando tahu makanan kesukaannya. batin nada
"Kamu kok tahu makanan kesukaan aku?"tanyanya penasaran.
"Oh, itu makanan kesukaan kamu?" tangannya berhenti bergerak. "tadi sepulang dari bengkel aku bingung mau beliin kamu apa, karena emang nggak tau kamu sukanya apa,?
lihat tukang martabak di gang depan, aku putusin buat beli aja, syukur deh kalau kamu suka." ucapnya tersenyum simpul.
.....
Setelah menghabiskan martabak, keduanya berbaring diatas tempat tidur, terdiam dengan pikirannya masing-masing.
"Ando.?" Nada memutuskan untuk menyudahi berdiam-diamannya.
"Hmmm."
"Kamu nggak malu punya istri yang usianya lebih tua dari kamu.?" ucap Nada ragu-ragu, tapi sungguh ia penasaran atas jawaban Ando.
Ando melirik kearah Nada dengan kening berkerut.
"Kenapa malu? Nabi muhammad Aja menikahi siti khadijah yang umurnya jauh diatasnya, lalu apa masalahnya? apalagi kamu yang cuma beda dua tahun sama aku."
"Lagian ni ya, nggak bakalan ada yang nyangka kalau aku lebih muda dari kamu, lihat tuh muka kamu imut gitu kaya bayi." lanjutnya dengan sedikit terkekeh.
"Ando aku serius!" mencebik kesal.
"Yang bilang bercanda siapa, aku juga dari tadi serius."
"Ando?"
"Udah, jangan di fikirin, sana tidur!" menepuk bantal disampingnya sembari mengacak rambut istrinya gemas.
"jangan macam-macam!"
"Iya nggak, kecuali kalau hilap." ucapnya sembari tergelak, yang langsung mendapat bonus cubitan di pinggangnya.
Hening,
Baik Ando maupun Nada sama-sama terdiam kembali. hingga beberapa saat kemudian Ando memutuskan untuk bersuara.
"Nad,"
"Hmmm."
"Bulan depan jalan yuk!"
"kemana?" menyibak selimut menghadap kearah Ando.
"Sukabumi.!"
"S-sukabumi?"
Nada memutar bola mata, mengingat sebuah kata yang pernah di dengarnya sebelumnya.
"Iya, sukabumi itu nama tempat, letaknya emang agak jauh dari jakarta!"
"Nanti kita nginep disana, sekalian jalan-jalan ke pantai." lanjut Ando.
"Kamu punya sodara disana?"
"Ada, mamang!"
"Emang ada pantai?" tanya Nada polos.
"Ada, Ntar kamu juga tahu sendiri!"
menyentil pelan kening Nada.
"Ish!" mengusap-usap keningnya yang tidak sakit.
"Ando?"
"Hmmm.."
"Kamu punya pacar nggak?" Nada menggigit bibir bawahnya, ia merasa gugup dan malu karena sebuah pertanyaan yang tidak seharusnya ia tanyakan pada Ando.
"Punya, aku kan ganteng!" menaik turunkan Alisnya.
Ck!
"Dasar narsis!" memukul suaminya dengan bantal dipangkuannya.
"Aku serius Ando!" melayangkan kembali pukulannya.
"Eh eh, KDRT nih!" berusaha meraih kedua tangan Nada yang sedang memukulinya dengan bantal.
"Iya iya, aku nggak punya pacar Nad, punya nya Istri." ucap Ando tersenyum, sembari meremas jemari Nada.
Blush! wajah Nada memerah seketika, hal-hal kecil yang dikatakan Ando selalu membuatnya tersipu.
"Emm..itu, kamu bisa nggak ngomong baik-baik sama mama, dia kangen sama kamu,!"
Nada mencoba mengalihkan pembicaraan untuk menghilangkan kegugupannya. Namun, sepertinya ia salah dalam mengambil topik pembicaraan.
Ia melihat raut wajah Ando yang berubah masam, saat Nada mulai membahas tentang mama Indri. mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk menyampaikannya fikir Nada.
"Nggak usah dibahas.!" Ando menyibak selimutnya dan beranjak pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Falina Adhianthi
khilaf
2022-09-12
0
Ney Maniez
🤔
2022-06-18
0
Tono Ikbar
kecewa
2022-06-03
0