"Ando kemana Nad?"
Nada yang saat itu sedang membaca koran pagi bersama papa jordy seketika menghentikan aktifitasnya, melipat koran lalu meletakkannya diatas meja.
"Ando keluar sebentar ma, katanya sih ada urusan, Nada juga nggak tahu kemana. Ando nggak ada bilang apa-apa tadi!"
"Yaudah kalau gitu Nada ikut mama yuk."
Nada melirik papa jordy yang duduk disebelahnya, ia menganggukan kepala tanda menyetujui.
Ia pun beranjak dari duduknya bergegas mengikuti langkah mama Indri yang sudah berjalan terlebih dahulu.
"Sini Nad," mama Indri memanggil Nada yang bergeming diambang pintu.
"I-iya ma!" Nada menghampiri mama Indri yang sedang membuka kaleng berbentuk kotak yang sudah berkarat di semua sisinya.
"Itu apa ma?" Tanya Nada saat sudah berada disamping mama Indri.
"Ini semua barang-barang milik Ando sewaktu kecil." Tangan mama indri terulur meraih salah satu benda yang berada dalam kotak tersebut.
"Nada pasti tahu kan, bahwa Ando sangat membenci mama." Sebulir air mata jatuh dipipinya.
"Ma,!" Nada mengusap bahu mama mencoba memberi kekuatan untuk mama mertuanya yang terlihat rapuh.
"Mama memang bukan ibu yang baik, mama terlalu egois selama ini,jadi wajar kalau ando membenci mama, semua ini pantas mama terima." Tangannya memegang erat benda yang digenggamnya.
"Sebentar lagi Nada ulang tahun ya?" Ucap mama Indri sembari melirik Nada yang berdiri disebelahnya.
"Iya ma, yang ke 21." jawab Nada sembari tersenyum.
"Sebentar lagi Nada juga sarjana ya?"
"Padahal usia kalian cuma beda 2 tahun, tapi si Ando masih SMA aja, dulu dia itu keukeuh banget Nad nggak mau sekolah Dasar, maunya di Tk terus, katanya nggak mau pindah sekolah." mama Indri mulai terisak sembari terkekeh.
"Dulu Ando nggak pernah mau jauh dari mama barang seharipun, hingga dimana sampai disuatu hari dia benar-benar membenci mama."
"Nada nggak yakin bisa lulus tahun ini ma!" ucapnya sendu.
"Mama, percaya sama Nada Ando tidak pernah membenci mama, dia hanya butuh waktu ma." Ucap Nada menenangkan.
"Mama do'akan yang terbaik buat menantu kesayangan mama satu-satunya, mama juga mau minta Tolong, bantu mama Nad, agar Ando mau memaafkan mama, mama sangat merindukannya, bahkan mama lupa kapan terakhir kali mama memeluknya." Tangisnya kian pecah.
"Ma!" Nada tak sanggup lagi menahan airmata yag sejak tadi dibendungnya.
Ia memeluk erat tubuh mama mertuanya dari samping.
"Nada akan coba ngomong pelan-pelan sama Ando, mama sabar dulu ya ma!"
...................
Pukul 11:12 Ando pulang, ia langsung bergegas menuju kamar miliknya dan Nada. menenteng sebuah keresek putih, lalu meletakkannya di atas Nakas.
Ia menengok kiri dan kanan maupun setiap sudut kamar, mencari keberadaan sosok yang beberapa hari ini selalu memenuhi pikirannya.
Cklekkk...
"Udah pulang?" tanya Nada, saat kepalanya menyembul dibalik pintu.
Nada meraih tangan Ando lalu mencium punggung tangannya, membuat tubuh Ando membeku seketika.
"Mau makan? Ayo, aku temenin!"
Nada melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar, namun baru beberapa saat berjalan ia pun berhenti dan membalikan tubuhnya, menyadari bahwa Ando tak kunjung mengikutinya.
"Ayooo",
Ck!
"Malah ngelamun sih?" tak Ada respon dari Ando akhirnya Nada menariknya dengan paksa menuju meja makan.
Selama menuju ke dapur, tak henti-hentinya Ando tersenyum sembari memandangi sang istri secara diam-diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
мєσωzα
owalaaah.. jadi ceritanya si ando telat masuk sd toh.. pantesan mereka beda cuma 2tahun😅
2023-03-07
0
Ney maniez
😁
2022-06-18
0
Tono Ikbar
romantis
2022-06-03
0