Aku melebarkan mataku, aku sedikit tidak percaya dengan semua yang kubaca.
Aku tidak hanya membaca tentang catatan pensiunnya ayahku, tetapi juga membaca tentang bergabungnya ayahku ke dunia Hunter. Aku mendapatkan informasi itu dari buku yang bertuliskan tahun 2296.
Ayahku lahir empat puluh tahun lalu, tahun 2281, di kota Malang. Ayahnya yang kini adalah kakekku bernama Bintang Langit, sementara ibunya... Ayahku tidak tahu nama ibunya.
Ia menjalani hidupnya hingga ia berusia lima tahun, dimana ayahnya saat itu pergi ke Jakarta, memenuhi panggilan dari markas organisasi Hunter terbesar di Indonesia, yaitu RedWhite, untuk mengikuti penyerangan ke sebuah negara. Ayahku tidak ingat dengan detail hal itu.
Kemudian, kota Malang diserang oleh sekumpulan Monster raksasa yang memiliki kekuatan besar dan ayahku saat itu selamat setelah ia meringkuk di bawah tempat tidurnya.
Karena ayahku saat itu adalah anak yang pintar, ia bisa memakai ponsel dan menghubungi markas RedWhite dengan ponsel cadangan ayahnya dan bantuan dari RedWhite datang.
Ayahku dibawa ke markas RedWhite dan menerima berbagai pelatihan keras di usia lima tahun, hingga ayahnya datang dan menyatakan akan melatih ayahku langsung.
Sebenarnya, aku tidak menyangka kalau informasi sepenting ini bisa ada disini, di kota yang terasa rentan diserang, tetapi makin jauh aku membacanya, aku paham kenapa informasi ini bisa ada disini.
Ayahku menjalani latihannya di bawah bimbingan ayahnya hingga ia berusia lima belas tahun.
Di tahun 2296, ayahku bergabung dengan organisasi Hunter SuraBaya, yang mana itu adalah organisasi pertama ayahnya dan membawa semua informasi tentangnya ke kota ini. Aku paham sekarang...
Setelah bergabung menjadi Hunter, ayahku mulai menerima berbagai misi yang terlalu berbahaya di mata remaja lima belas tahun sepertinya.
Bertahun-tahun setelah dia bergabung dengan SuraBaya, ada tawaran dari RedWhite untuk menjadikan ayahku Hunter rank S dan diberikan senjata api yang lebih kuat.
Itu wajar saja, karena sepanjang misinya berlangsung, ayahku terus memakai senjata api versi sederhana sehingga berkali-kali ia hampir mati, dan berkali-kali pula ia berganti senjata.
Mulai dari pedang, tombak, dan yang lainnya, ia coba hingga akhirnya ia memiliki sarung tangan besi saja. Ia pun mencoba bertarung dengan sarung tangan besinya itu.
Nyatanya, fisiknya lebih dari orang biasa dan ia bisa menghabisi Monster hanya dengan pukulannya saja.
Karena itulah, ayahku memodifikasi sarung tangannya, menjadi lebih rumit, dilengkapi oleh fungsi menyemburkan api serta bagian runcing di ujung-ujung jarinya.
Dengan sarung tangan besi barunya itulah, ia dikenal sebagai Si Cakar Merah Joko Taru di usia delapan belas tahun, saat ia menjadi Hunter rank B.
Ia ditawarkan menjadi Hunter rank S di usia dua puluh tahun dan ia menerimanya, tetapi ia meminta dua hal saja pada Vigo, Hunter rank S terkuat di Indonesia sekaligus ketua organisasi RedWhite.
Dua hal itu, pertama adalah ia ingin diberikan sarung tangan besi yang mirip dengan yang dimilikinya tetapi lebih kuat lagi dan ujung-ujung jarinya dipertajam dan diperkuat dengan logam Flaming, dan kedua adalah ia ingin ditempatkan di organisasi SuraBaya saja.
Sebenarnya, jika aku melihat kisah ayahku, organisasi RedWhite hanya menawarkan sebuah posisi Hunter rank S pada Hunter rank A yang berbakat dan kuat, jika disetujui, maka organisasi RedWhite menjadikan orang itu menjadi Hunter rank S dan sisanya ditentukan oleh orang itu, apakah bergabung dengan organisasi RedWhite atau bergabung dengan organisasi lain.
Jika dengan organisasi lain di kota selain kota Jakarta, maka orang itu yang telah menjadi Hunter rank S dan bergabung dengan organisasi kota lain, maka orang itu bertanggung jawab pada keamanan kota itu. Kasusnya sama saja dengan ayahku yang seharusnya bertanggung jawab dengan keamanan kota Surabaya.
Setelah ayahku menjadi Hunter rank S di usia dua puluh tahun, ia menetap di Surabaya dan bekerja disini, hingga ia bertemu dengan ibuku.
Ayahku menikah dengan ibuku di usia dua puluh lima tahun, dan di tahun yang sama ibuku melahirkan kakakku, dan saat itulah, ayahku menyatakan pensiun dari dunia Hunter.
Dengan begitu, jajaran lima belas Hunter rank S di Indonesia kehilangan satu anggotanya.
Dan begitulah, itu saja yang kupahami dari dua buku tebal yang kubaca itu. Aku menyimpulkannya dengan bantuan pikiran anehku ini...
Aku menghembuskan napasku, selain mendapatkan informasi tadi, aku juga berhasil menemukan lokasi sarung tangan yang disebut Cakar Ayam Api itu disimpan. Masih di Ruang penyimpanan ini, tetapi di lokasi yang lebih sulit dijangkau lagi. Yaitu di ruang kerja ayahku dulu, di ruangan di dalam Ruang penyimpanan. Aneh bukan?
Ayahku meminta agar membuatkan ruang kerjanya di bawah tanah, di dalam Ruang penyimpanan dan disana juga dia menyimpan senjatanya dengan pesan, "Aku meninggalkan Cakar Ayam Api disini, mungkin akan ada yang bisa memakainya selain aku. Aku juga meninggalkan semua informasi tentangku, salah gunakan saja, lagipula aku hanya akan hidup sebagai manusia biasa untuk selanjutnya..."
Pesan yang aneh menurutku, karena mungkin saja ayahku menyembunyikan identitas aslinya di tempat kerjanya yang baru, di sebuah kantor biasa.
Biar begitu, wajahnya sudah cukup sering muncul di televisi di masa lalu, jadi banyak orang yang tahu identitasnya hanya dengan melihat wajahnya.
Aku berdiri kemudian menyimpan buku itu di tempat yang bisa kucapai sambil bergumam, "Itu saja sudah cukup..."
Tidak ada kejadian unik, hanya informasi unik tentang kebenaran kakekku saja...
Tanpa diduga, kakekku yang terlihat senang bercanda, konyol, senang mengerjai satu-satunya cucunya, adalah seorang Hunter juga! Hunter rank S yang disebut-sebut setara dengan delapan Hunter rank SS pula?! Tidak bisa kupercaya! Aku perlu buktinya!
Aku menggaruk kepalaku, aku masih tidak paham dengan semua hal di dunia, kenapa kakakku tidak bertanya hal yang sama pada kakekku saja?
Informasi tentang kakekku cukup banyak kutemukan di Ruang penyimpanan, tepatnya di buku yang menyimpan beberapa berita menarik dari koran.
Kakekku bernama Bintang Langit, seorang Hunter rank S dengan julukan Pendekar Jubah Hitam. Usianya saat pensiun adalah lima puluh sembilan tahun, dengan kata lain dia adalah Hunter tertua yang pensiun di usia itu.
Beliau telah mengikuti berbagai penyerang ke berbagai negara, melindungi beberapa negara dari serangan Monster, hingga wajahnya terkenal di masa lalu.
Bahkan, gerakannya menarik pedangnya amatlah khas, hingga manusia biasa yang bukan Hunter sekalipun bisa tahu identitas kakekku jika ia muncul di hadapan orang banyak.
Saking terkenalnya kekuatannya, kakekku disebut-sebut setara dengan salah satu dari delapan Hunter rank SS. Tetapi sayangnya kakekku tidak ingin mengakuinya.
Kehebatannya memakai pedang lengkung khas Jepang, yaitu Katana memang membuatnya terkenal, tetapi ada hal lain yang membuatnya terkenal.
Ia pernah melawan Hunter rank SS dari China, yaitu Yao Zhong si Liu Tiao (China: Tongkat Sakti, source: Google Translate:v) dan menang darinya. Itu adalah hal yang amat unik karena Hunter rank SS rata-rata telah melewati pertarungan hidup dan mati yang amat banyak, hingga mereka telah mengetahui semua gerakan musuh, baik yang manusia ataupun yang bukan manusia sekalipun.
Dan masih banyak lagi, aku tidak bisa menyebutkannya satu per satu saking banyaknya prestasi yang ditorehkan kakekku.
Aku sedikit bergetar, tidak percaya dengan hal itu, tetapi aku mengendalikan diriku dan melihat jam.
"Ah, sudah jam 2 siang, bagaimana kalau kita beristirahat dulu?" Tanyaku pada Senja yang sudah tertidur di sebelahku. Aku terdiam melihatnya
Biarlah, lagipula tidur di ruang bawah tanah seperti ini sedikit menenangkan...
Itu dia kejutannya, hehehe...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Putrakelana
hitungan mas ehi...hitung mundur
2023-09-24
0
miko
2221 ayahnya pensiun, trs 2281 ayahnya lahir. hitungan tahunnya gmna sih?
2022-07-12
0
John Singgih
ternyata ayah dan kakeknya langit bukan orang sembarangan
2022-02-28
0