Chapter 3 : Latihan Pertama

Laki-laki tersebut membawa kami berdua ketempat pelatihannya, di sana dia memberitahukan kepada kami seperti apa pelatihan yang akan kami jalankan

"Jadi begini, kalian akan berlatih di tempat daerah kerajaan dan ini berada di masa lalu."

"Bagaimana kami cara kami pergi ke sana master? selain itu juga, apakah kami akan mengubah sejarah?" Tanya Mizuzu.

Laki-laki itu mengucapkan rapalannya dan setelah itu terbukalah sebuah portal. Portal itu terlihat seperti menghubungkan kami dengan dunia yang berbeda.

"Kalian ke sana dengan cara seperti ini" sambil menunjukkan portal tersebut, "dan jangan takut tentang perubahan sejarah, karena dunia ini tidak akan berubah walaupun kalian menghancurkannya." Jawab laki-laki itu sembari mendorong kami berdua kearah portal tersebut.

"Tu-tunggu dulu, bagaimana cara kami melatih kekuatan ka-" aku ingin bertanya hal itu kepadanya, tapi dia langsung mendorong kami dengan sangat kuat sehingga kami terhisap oleh portal tersebut dan seketika portal itu langsung menghilang.

"Bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan Ai?"

"Waahh, aku terkejut ternyata kamu juga memanggil namaku seperti itu juga." Ejek Mizuzu.

Aku tau dia hanya bercanda saja, jadi aku langsung meninggalkannya dan berjalan menuju kearah desa yang ada di depan kami. Kehidupan di desa itu kelihatannya sangat damai dan tenteram, tapi tiba-tiba...

"Heii!, apa yang kalian lakukan? Cepat tunjukkan jalannya!!" Kata seseorang yang berada di depan kami. Tampangnya seperti prajurit kerajaan tapi kelakuannya sangat kasar kepada beberapa penduduk di daerah tersebut.

Kami berdua yang baru saja tiba dan juga tidak tau berada di daerah mana mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada seseorang yang mirip seperti prajurit kerajaan tersebut, tetapi sebelum tiba disana, terdengar ada suara seseorang yang memanggil kami dari belakang.

"hei!!, heii... " suaranya terdengar sangat kecil, kemungkinan ada yang ditakutinya. "Kalian berdua ke sini dulu!" Ucapnya.

kami menoleh ke belakang dan mencari asal suara tersebut, tapi tidak terlihat seorangpun di belakang. Lalu tiba tiba ....

whussh!! ada seseorang yang jatuh didekat kami, tapi suaranya sama seperti suara angin yang berhembus.

"ma-maaf, aku kepleset," kata laki-laki yang jatuh tadi.

"kamu kepleset tapi suara jatuhmu sama seperti suara angin." Sahut Mizuzu.

Sebelum laki-laki itu mengatakan sesuatu, aku melihat di belakangnya ada kekuatan jiwa. Bentuknya tidak beraturan dan berwarna putih.

"ahh, maaf kamu bisa melihat kekuatanku ya?" Tanya laki-laki itu sambil menoleh kearahku.

Mizuzu bertanya kepadaku, "Yang dia maksud kekuatan apa? Kalau yang dimaksud kekuatan jiwa. Aku sama sekali tidak melihat apapun di belakangnya."

"Iya, yang dia maksud adalah kekuatan jiwa, aku memang bisa melihatnya tapi bentuknya tidak beraturan." Jawabku.

"Ini memang bentuk dari kekuatanku, tapi anehnya kamu bisa melihatnya." Kata laki-laki itu menyela pembicaraan kami berdua.

Aku bertanya tanya dalam hati kenapa dia bisa mendengarkan pembicaraan kami berdua padahal kami saling berbisik, tapi sepertinya dia mengetahui apa yang sedang aku pikirkan.

"kamu sepertinya bertanya-tanya kenapa aku bisa mendengarkan pembicaraan kalian berdua, ya kan!" Tanyanya, "biar aku jelaskan. pembicaraan kalian berdua bisa aku dengar karena bantuan dari kekuatanku. kalian ingatkan? kenapa aku jatuh tadi tidak terdengar suara sama sekali? itu karena kekuatan jiwaku adalah angin. Bentuk sempurna dari kekuatan jiwaku, dan juga aku bis-".

Pada saat dia menjelaskan hal itu, tiba-tiba ada yang berteriak.

"Tembak mereka!!! tembak!!!"

Suara tersebut sepertinya berasal dari desa tadi. Pada saat kami melihat ke belakang, banyak sekali prajurit kerajaan yang ingin menembak kami dengan anak panah. Karena merasa dalam bahaya, Mizuzu menggunakan kekuatannya untuk berpindah tempat, dia membawa kami ketempat yang tidak kami ketahui.

"Loh, ini dimana? Padahal aku ingin membawa kita bertiga ke tempat yang aku ingat." Kata Mizuzu.

"ke tempat yang kamu ingat?, apakah ini bukan tujuanmu?" Tanya laki-laki itu.

"Bukan!" Jawab Mizuzu dengan tegas.

Kemudian aku menjelaskan kepada Mizuzu kenapa kami tidak bisa berpindah ketempat yang dia inginkan itu karena kami berada dalam dunia yang berbeda dan sudah pasti, Dunianya juga berbeda. Mendengar hal itu, laki-laki tersebut bertanya kepadaku dari mana kami berasal, dan aku memberitahukannya.

"Kami berasal dari dunia yang sama, tapi kami berasal dari masa depan. Kami bisa berada di sini karena disuruh oleh masternya untuk berlatih di dunia ini dan orang yang menyuruh kami juga bisa mengendalikan kekuatan jiwa."

"Hm ... Begitu ya." Dia mengatakannya sambil berjalan kearah sungai yang ada di depan kami.

"Kalau maksudmu berlatih, saya bisa melatih kalian berdua, tapi kalian berdua harus membunuh panglima kerajaan di wilayah ini terlebih dahulu."

"Bagaimana mungkin kami bisa membunuhnya, apalagi keamanan kerajaan pasti sangat ketat." Jawab Mizuzu

"Kamu bisa menggunakan kekuatan berpindah tempat itu, kan? dan laki-laki ini bisa membakar orang itu secara langsung." Jawabnya.

"Kalau begitu cepat lakukan dan jika kalian berdua tidak bisa membunuhnya, maka kalian tidak akan saya keluarkan dari dunia ini."

Dia langsung menyerang kami dan kekuatannya sangatlah kuat. Dia mendatangkan badai yang besar yang disertai dengan Sambaran petir yang hebat lalu di tambah lagi dia mengarahkan semuanya kepada kami berdua. Melihat kekuatan yang hebat itu aku memaksa Mizuzu untuk berpindah tempat secepatnya.

"tapi kemana? aku tidak tau dimana tempat panglima itu berada!" Kata Mizuzu.

"cepat katakan saja untuk pergi ke tempat panglima kerajaan ini." Jawabku.

Mizuzu pun mengikuti apa yang aku katakan.

Lalu cahaya putih milik Mizuzu itu membawa kami berpindah tempat ke sebuah rumah kecil yang dekat dengan pinggir danau. Pada pinggir danau itu terdapat seorang yang sedang duduk tenang sambil melihat air danau tersebut.

Kami berdua menghampiri orang itu dan menanyakan beberapa hal.

"Apa yang anda lakukan disini?" Tanyaku.

"Ohh, ada anak-anak yang manis ya .... Aku disini hanya melihat hal-hal baik yang pernah aku lakukan," jawabnya.

"Anda siapa?" Tanya Mizuzu.

"Saya hanya seorang manusia yang sama seperti kalian," jawabnya sambil berdiri dan mendekati kami berdua, tetapi tiba-tiba ada suara seseorang yang berteriak,

"larii!!, jangan kalian dekati orang itu, dia adalah pembunuh!!!" Mendengar suara tersebut kami langsung menjauhi orang itu.

"Dasar anak sialan!" laki-laki tersebut mengeluarkan pisau yang ada di sakunya dan berjalan kearah rumah kecil yang ada disitu kemudian dia masuk kedalamnya dan tiba-tiba terdengar suara,

"ja-jangan..., tolong jangan!!!" suara teriakan tersebut sama seperti suara teriakan yang kami dengar tadi.

Setelah itu suara tersebut terdengar sangat aneh,

"troorong akkru bruubb ...."

"hei, suaranya seperti lehernya digorok," kata Mizuzu sambil berlari ke rumah tersebut.

Aku pun langsung mengikutinya dan melihat apa yang terjadi di situ, dan ternyata...

"Ohh hei kalian berdua, ayo kesini dulu kalau kalian tidak ingin mengalami hal yang sama," ujar laki-laki itu kepada kami.

"Api kemurkaan melenyapkan semuanya datanglah Suzaku musnahkanlah jiwa yang berdosa ini." Mizuzu terlihat sangat marah.

Tiba-tiba suara itu mengucapkan rapalannya lagi,

"api abadi pemusnah kejahatan amarah dan kebencian hilangkan kekuatan yang merajalela."

Seketika itu juga, api biru tersebut keluar lagi dari dalam tubuhku dan menyerang Mizuzu beserta Suzakunya

"Aaaa!! apa yang kamu lakukan!!" Mizuzu terlihat kesal karena aku membatalkan semua serangannya.

"Aku tidak tau, tapi dia langsung melakukan hal tersebut, suara itu yang melakukannya!"

Lalu laki-laki itu berlari kearah luar karena dia terkejut melihat apa yang kami berdua lakukan.

...*****...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!