Beberapa Bulan Rumah itu kosong, belum ada yang mau menempatinya.
Di depan Rumah, telah di pasangin plang pengumuman. Bahwa..
*Rumah ini akan
Di
Kontrakan*
Dan...
Dua minggu kemudian, ada yang nyari-nyari Rumah Kontrakan.
Dan...
Ternyata Keluarga itu merasa cocok dengan Rumah itu.
"Murah juga ya Mah, Bagaimana kalau Kita Ambil saja. Rumahnya masih bagus ya Mah." Mas Hamid yang sepertinya merasa cocok, dengan rumahnya Bu Hindun yang mau di Kontrakan itu.
"Iya Mas ... Saya juga cocok. Lagipula, lumayan dekat dengan tempat Kerja Kita." Ujar Mba Rina, Istrinya Mas Hamid.
Keduanya sepakat untuk menempati rumah itu.
Keesokkan harinya, rumah Bu Hindun jadi di Kontrak oleh Keluarga Mas Hamid.
"Semoga kerasan tinggal di sini ya" Ucap Bu Heni, sambil memberikan Kunci rumahnya.
Mas Hamid dan Mba Rina adalah sepasang Suami Istri yang belum punya keturunan.
Keduanya, bekerja di salah satu Perusahaan yang tidak jauh dari rumah itu.
Malam pertama menempati rumah itu, keadaan aman-aman saja. Tidak ada apapun yang terjadi di sana.
Keesokkan harinya, Mereka bangun dengan perasaan yang nyaman.
"Bagaimana tadi malam Tidurnya?..." Tanya Mas Hamid kepada Istrinya.
"Aku baik-baik saja!" Sahut Istrinya, Dia nampak sangat berbahagia.
"Berarti... Perkataan Tetangga sebelah itu bohong. Buktinya... Tidak ada apapun di sini." Ujar Mbak Rina.
"Emangnya, ada yang mengatakan apa kepadamu?" Tanya Suaminya.
"Katanya... Di rumah ini suka ada suara-suara yang aneh. " Sahut Istrinya lagi.
"Sudahlah... Yang penting Kita tidak mendengar suara-suara aneh itu." Ujar Suaminya lagi.
*****
Seminggu, setelah Mereka menempati rumah itu. Sesuatu yang tidak di bayangkan sebelumnya terjadi.
Apa yang di katakan oleh Tetangga sebelah itu, ternyata benar adanya.
Sa-at itu...
Malam itu hujan rintik-rintik membasahi Bumi.
Udara sangat dingin. Karena, hujan rintik-rintik sejak sore tadi. Apalagi... Di tambah dengan kencangnya angin, yang bertiup menerpa dedaunan di luar sana.
Mas Hamid dan Mba Rina, baru saja keluar dari Tempat Kerjanya. Karena, keduanya Kerja Siang. Masuk jam Tiga siang, keluar jam Sebelas Malam.
"Bagaimana ini?... Hujannya belum reda." Tanya Mba Rina kepada Suaminya.
"Kita jalan Sekarang, atau nunggu sampai hujannya reda." Suaminya balik bertanya.
"Sudah hampir jam dua belas Mas. Teman-teman Kita sudah pada pulang semua. Karena, Mereka naik Mobil jemputan. Pulang sekarang saja yu! Sepertinya, hujan gerimis begini tidak akan segera reda." Ujar Mba Rina, Dia mulai Khawatir.
"Kalau begitu, Ayo! Kita pulang sekarang!" Sahut Suaminya.
Keduanya naik motor sambil hujan-hujanan. Karena, tidak membawa Jas hujan.
Kurang dari sepuluh menit, Mereka telah sampai di depan rumah Kontrakannya.
Tepat! Jam Dua belas malam.
Mas Hamid memberhentikan
Motornya.
Mba Rina pun turun dari Motor itu. Lalu, Dia duduk di ujung teras, sambil membuka sepatunya.
Tanpa sengaja, matanya melirik ke ujung teras yang satunya lagi.
Di sana, nampak ada bayangan hitam besar, namun, tidak tahu persis Makhluk atau Benda apa itu.
Mba Rina mengamati dengan seksama bayangan hitam itu.
Tiba-tiba...
Bayangan itu bergerak dan...
Melesat terbang ke arah pohon rambutan yang tak jauh dari Tempat itu.
DEG... DEG... DEG...
Jantungnya berdetak sangat kencang!
"Aaaw... Ya Allah... Apa itu?..." Mba Rina menjerit ketakutan.
Suaminya sangat terkejut! mendengar jeritan Istrinya yang seperti itu.
Dia segera menyetandarkan Motornya. Dan, segera menghampiri Istrinya. Yang menjerit ketakutan.
"Ada apa?... Kamu melihat apa?..."
"Itu... Bayangan hitam tinggi besar, tadi di sana! Di ujung teras itu! Lalu, terbang melesat ke atas pohon rambutan itu."
Mas Hamid mengarahkan pandangannya, ke arah pohon rambutan yang di tunjuk Oleh Istrinya itu.
Di atas dahan pohon rambutan itu, Dia melihat bayangan hitam itu.
"Ya Allah... Makhluk apa itu?..." Mas Hamid, sangat terkejut! Melihat bayangan hitam yang besar di atas sana.
Namun tak lama, bayangan hitam itu menghilang entah kemana.
Mba Rina, memegang erat-erat tangan Suaminya.
Dia begitu ketakutan nampaknya.
"Pah... Aku takut!" Gumamnya, persis di telinga Suaminya.
"Sebaiknya Kita segera masuk. Ayo!" Ajak Mas Hamid kepada Istrinya.
Tanpa banyak komentar, Mbak Rina segera beranjak, bergegas masuk ke dalam rumah.
Segera di tutupnya pintu rumahnya itu rapat-rapat.
"Pah... Yang tadi itu, bayangan apa ya?..."
"Enggak tahu Saya juga. Semoga, bayangan itu tidak datang lagi."
Keduanya, mencoba untuk menenangkan diri.
Tapi... Tidak lama kemudian,
"Wuuuus..."
Ada angin yang bertiup kencang menerpa wajah Mereka.
"Astaghfirulahaladziiim..."
Pasangan Suami-istri itu terperanjat kaget.
Keduanya saling pandang, diselimuti perasaan kaget dan Khawatir.
Wajah keduanya tegang...
Matanya menatap ke arah angin yang bertiup kencang tadi. Di amatinya keadaan sekitar, namun tak ada apapun di sana.
Deg...
Dada mereka berdebar sangat kencang!
Belum hilang rasa kaget dan ketakutan Suami Istri itu.
Tiba-tiba...
Tercium aroma bunga Melati yang sangat menyengat, memenuhi seluruh ruangan.
"Mah... Kau pakai Parfum Melati?..." Mas Hamid bertanya kepada Istrinya.
"Aku tidak pernah punya Parfum Melati, Mas!" Sahut Istrinya menyangkal.
"Lalu... Ini... Siapa yang pake Parfum?... Sampai wanginya membuat nafas sesak."
"Jangan-jangan... Maaas!"
Mbak Rina memeluk erat-erat Suaminya.
"Sebaiknya... Kita Berdo'a Kepada Allah SWT. Kita mohon Perlindungan dariNya." Suaminya menenangkan. Dia tidak mau Istrinya merasa ketakutan yang amat sangat.
Merekapun tidak menyia-nyiakan waktu, Kedua Suami Istri itu segera mengambil Wudhu.
Untuk Berdo'a memohon pertolongan dan Perlindungan dariNya.
Hingga waktu Subuh tiba, Adzan Subuh pun terdengar
Berkumandang. Menggema ke seluruh penjuru Kampung itu.
Seiring Berkumandangnya Gema Adzan Subuh, semua gangguan yang membuat bulu kuduk merinding pun, hilang entah kemana.
Membuat Keduanya merasa terlepas dari teror yang membuat bulu kuduknya merinding.
Pasangan Suami Istri itu, tak sekejap pun memejamkan kelopak matanya.
Semalaman...
Diganggu oleh Makhluk yang tak kasat mata.
Setelah sarapan pagi, keduanya nampak memperbincangkan tentang kejadian Semalam.
"Benar kata Tetangga Kita ya Pah." Mba Rina membuka pembicaraan.
"Iya... Lalu Kita harus bagaimana?..." Mas Hamid balik bertanya.
"Aku enggak betah kalau terus di ganggu seperti itu. Bagaimana kalau Kita Pindah saja. Siapa tahu di Tempat lain ada yang membuat Kita nyaman Pah."
Ujar Istrinya.
"Masa... Baru seminggu Kita di sini, sudah mau pindah lagi? Kita coba saja dulu hingga satu bulan. Semoga saja besok lusa tidak terjadi apa-apa lagi." Mas Hamid mencoba untuk membujuk Istrinya.
"Kita coba bertahan dulu disini ya. InsyaAllah tidak akan terjadi apa-apa." Lanjutnya lagi.
"Tapi Aku Takut Pah! Apalagi waktu tiba-tiba, ada angin yang bertiup kencang di dalam Rumah ini. Aneh kan!" Sahut Istrinya.
Tengah asyik berbincang tiba-tiba...
"Praaang... " Suara Sesuatu barang yang jatuh ke lantai.
"DEG... DEG... "
Untuk kesekian kalinya, Dada Mereka berdebar lagi dengan sangat kencang.
Jantung Merekapun berdegup kencang.
Suara-suara itu telah membuat jantung Mereka berpacu tak karuan.
"Saya lihat dulu sebentar!" Ujar Mas Hamid. Dia segera beranjak ke dapur, untuk melihat barang yang jatuh.
Setelah tiba di Dapur,
Ternyata...
Tidak ada barang yang jatuh di sana!
Semua Perabotan di Dapur...
Masih tetap di Tempatnya semula!
"Tidak ada Perabotan yang jatuh..." Gumamnya, sambil memandangi semua Perabotan yang masih tertata rapi di Tempatnya.
"Yang jatuh tadi itu apa ya?..." Pikirnya penuh tanda tanya.
Tentu saja, itu semua membuat Hati Hamid makin
Bertanya-tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Putri Handayani
aku mampir di sini ya kak, semangat upnya 💪💪💪
2022-01-18
0
pxtrq_
thorr, ini ceritanya serem bangattt... tapi tetap pengen baca, kalau punya ga tentang makhluk gaib sih tentang pembunuhan gituu
2021-10-04
0
Xianlun Ghifa
keren banget
2021-10-03
0