Akhir Cinta Sang Penakluk
Selena Rose wanita yang masih berusia 20 tahun itu tersungkur di hadapan makam suaminya Harry Alexander yang masih basah. sudah 3 hari suaminya Harry meninggal....
Terlalu sakit Tuhan..kebahagiaan yang masih baru dan hangat masih segar di ingatan jika pernikahan 6 bulan lalu masih begitu terekam jelas di ingatan. yah...6 bulan lalu dia sah menjadi seorang nyonya Harry Alexander seorang pewaris group W dari keluarga yang kaya raya, pernikahan itu megah dan begitu mewah seperti pernikahan impian. Selena Rose merasa tak akan ada lagi yang ia inginkan, suami yang sepadan dengannya dalam hal kekayaan dan ketampanan, Selena adalah putri keluarga besar Alan Rose, perusahaannya bergerak di bidang otomotif dan sebagai satu-satunya perusahaan yang sukses mengeluarkan mobil-mobil mewah. namun orangtuanya meninggal dalam kecelakaan saat ia berusia 17 tahun, meninggalkannya bersama sang kakak Radit.
Selena masih sangat muda ketika menerima pinangan seorang Harry yang begitu ia cintai...namun di dunia ini tak ada yang sempurna kebahagiaan penuh cinta harus berakhir di bulan ketiga, dan ia harus kehilangan suaminya namun ia juga kehilangan bayi dalam kandungannya yang berusia 1 bulan. Selena kehilangan hidupnya, seperti dijatuhkan dari tempat yang paling tinggi ke dasar jurang yang dalam. Selena seakan hidup menunggu kematian....
"Selena...iklaskan suamimu Harry, dia sudah tenang disana." bujuk Radit sang kakak lelakinya berusia 25 tahun berpfrofesi sebagai seorang dokter.
"Aku tidak bisa kakak." tangis Selena semakin menggema di sekitar pemakaman itu yah...Selena benar-benar hancur.
"Kau masih sangat muda sayang, kakak tidak mau kau terus berlarut-larut dalam kesedihan..katakan apa yang kau mau, pergi ke luar negri bersama sahabatmu, atau kau mau kuliah lagi.? Selena lakukan apa yang kau inginkan asal jangan seperti ini, jika kau terus begini akupun akan hancur." ucap Radit dengan suara yang bergetar sedih.
"Aku tidak ingin semua itu kakak."tangis Elena dengan isakan sedih.
"Jika kau terus seperti ini bagaimana aku bisa tenang, kau adikku satu-satunya..aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu." ucap Radit cemas...
Selena menatap wajah kakaknya yang begitu perhatian dan selalu mencemaskannya, yah..setidaknya Selena akan hidup demi kakaknya. ia menggenggam jemari kakaknya dengan sedikit kuat.
"Kakak...aku berjanji kepadamu setelah hari ini aku tidak akan menangis lagi." ucap Selena dengan mata yang rapuh.
Radit mengangguk dan memeluk Selena sekali lagi...
Radit memegang kedua bahu adikknya yang rapuh, ia juga merasa sakit jika Selena sakit, dan ia tak akan membiarkan Selena menanggung semua ini sendirian.
Selena menggeleng ia masih enggan pergi, ini pertama kalinya ia datang ke makam suaminya, bahkan ia tak sempat melihat proses pemakaman Harry karna jatuh pingsan selama 3 hari. Selena menyesal sungguh-sungguh menyesal....mengapa dia tidak setuju untuk hamil ketika Harry meminta, mengapa dia masih belum ingin hamil sementara suaminya hidup tak bisa lama karna penyakit mematikan yang ia derita.. Selena menundukan kepalanya dengan ekspresi hancur sehancur-hancurnya.
"Jangan mengingkari janjimu Selena." ucap Radit dengan helaan nafas yang berat.
Selena menganggukan kepala..wanita yang sudah menjadi janda di usia yang sangat muda itu begitu terpukul. ia tak habis pikir mengapa Harry menyembunyikan penyakitnya, mengapa suaminya memilih memendam semua rasa sakitnya sendiri.
"Kak...Radit, bagaimana kehidupanku sekarang..bagaimana aku harus menghadapi hidupku, kau tau jika para sepupu yang jahat itu akan mengambil kesempatan untuk merebut semua peninggalan suamiku."
"Selena...kakak tak akan meninggalkanmu sayang tenanglah..kakak janji, dan mengenai para sepupu Harry kita akan membahasnya setelah pengacara mengatakan isi surat wasian milik Harry, tapi kakak ingin kau kembali di rumah kita Selena." Radit menghela nafasnya lalu menenangkan Selena.
💔💔
Selena Rose wanita 19 tahun mempunyai kulit putih pucat, iris mata berwarna biru yang teduh bibir merah bagai kelopak mawar, rambutnya hitam dan panjang dan bergelombang. Selena begitu di puja oleh para pria, setelah tamat sekolah ia menjalin hubungan dengan Harry Alexander selama 2 tahun dan mereka menikah muda, sementara Radit sangat tampan berusia 25 tahun dan meneruskan bisnis otomotif dan sambil bekerja di sebuah rumah sakit terkenal milik pamannya, ia sangat menyukai dunia kedokteran karna itu Radit bekerja sambil mengurus perusahaan peninggalan orangtuanya.
Satu minggu kemudian...
Selena membuka pintu kamarnya, masih memakai gaun hitam tanda berkabung Selena masuk ke ruang keluarga, rumah besar ini adalah peninggalan nenek Harry, namun masih milik bersama dengan para sepupu Harry karna mereka adalah para cucu kandung dan juga berhak ada dirumah itu. dengan hati yang berdebar hari ini akan di bacakan surat wasiat peninggalan Harry Alexsander dengan di hadiri oleh seluruh sepupu Harry yang berjumlah 2 orang perempuan dan satu lelaki yang Selena bahkan tak pernah mengenalnya. Selena tak pernah tau wajah dan rupa sepupu Harry yang paling tua itu karna selain Harry tak pernah menceritakannya, ia juga tak hadir di pernikahan mereka. Selena hanya tau mereka tak akur, gaya hidup kakak sepupunya bebas dan tidak dekat dengan keluarga. sedangkan saudara sepupu perempuan yang lain hanya hidup berfoya-foya tanpa mau bekerja. semasa Harry masih hidup suaminya yang menanggung semua biaya foya-foya keduanya.
"Nyonya Selena, bersikaplah sedikit angkuh karna yang nyonya hadapi adalah para ular betina yang sangat berbisa, mereka akan menghancurkanmu dengan hanya melalui tatapan mata." ucap Jorge sang pengacara Harry memberi peringatan
"Aku sudah menyiapkan diriku seminggu ini Jorge." ucap Selena tersenyum dingin.
Selena melonggarkan tenggorokannya, mereka hanya sekali bertemu, mereka sama sekali tidak dekat karna hanya datang di saat pernikahan, mengucapkan selamat dengan tatapan kebencian yang di sembunyikan..
Pintu terbuka dan Selena masuk kedalam ruangan, disambut oleh para wanita bermata tajam berambut merah terang dengan warna bibir yang menyala-nyala.
"Ehm.." Selena segera mengambil tempat duduk di sebuah sofa single miliknya ia sengaja menjauh dari wanita menakutkan itu.
"Kakak iparku sayang..apa kabarnya."? seru Lora wanita berambut merah berusia 25 tahun, gemar pesta dan judi. ia mendekati Selena....
"Duduklah disana Lora, kita tidak sedekat itu untuk saling menyapa." ucap Selena dengan dingin.
Lora mengumpat dengan kesal, namun ia segera duduk di samping si bungsu Risa duduk diam.
Jorge berdehem meminta perhatian...
"Saat ini kita berkumpul disini untuk mendengarkan pembacaan isi dari suarat wasian tuan Harry Alexsander...
"Bacakan Jorge." ucap Selena setuju di ikuti semua adik sepupu Harry....
Jorge menatap sebuah map yang berisi surat wasiat yang di tulis oleh tuan Harry..
"Jadi disini tertulis bahwa seluruh harta peninggalan almarhum tuan Harry akan di berikan kepada....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ning Tyaz Arum
mampir kak..
smangat ea
2021-08-07
1
Mel Rezki
mampir kak
2021-07-24
1
ms huang
nice story!!
2021-07-22
1