Karna Kau Istimewa

"Eh Yan, untung kamu datang cepet hari ini."

"La emang ada apaan?."

"Pergantian Bos baru diajukan jadi hari ini, dan laporan keuangan semua di minta sebagai bahan evaluasi pekerja."

"Oh..." Jawabku santai.

"Lah ni bocah kesambet kali ya."Suci meraba keningku sambil sok berfikir.

"Apaan si Ci, kamu kira q kumat." Kutepis tangannya pura -pura manyun

"Eh waras ternyata." Ledeknya sambil tertawa.

"Asem kau." Kami berjalan menuju kantin untuk membeli camilan pengganjal perut.

"Emang laporan loe dah beres Yan?." Tanyanya setelah kami duduk.

"Udah kelar." Ucapku sambil memasukan lemper ayam kedalam mulut.

"Paling tinggal cek doang bentaran buat mastiin bener-bener beres dan valid ."

Lanjutku setelah menelan setengah potong lemper.

"Tumben Raga belum datang jam segini?." Kulurik jam 10 menit lagi.

"Eh iya bener tumben dia belum nongol, biasanya paling awal."

"hahahhh. Astaga lue mau sarapan apa makan sih Ci?ahahhh."

"Sekalian lapar juga." Kelakuan, bener-bener aneh teman-temanku ini.

"Sorry, Gue telat genk's." Raga datang sembari nyengir tanpa dosa.

"Gak jadi rapatnya ya, kok sepi masih'an." Lanjutnya sambil celingukan

Kulirik Suci yang hanya pura-pura sibuk padahal yakin dia denger. Akhirny aku hanya menggedikkan bahu cuek.

Dua puluh menit yang lalu Mbak Mei datang memberitahu kami kalau rapat ditunda sehabis makan siang. Karna katanya boos baru ada kendala buat datang di pagi ini.

"Siang sayang." Udah terbiasa aku mendapat sms mesra seperti itu.

Sudah satu minggu, aku memerankan peran sebagai pacar Dia, anggap aja Dia kekasih bayangan yang ada di benakku.

Bahagia? tentu saja aku bahagia walau aku belum tau dia siapa?!

Perasaan disayangi dan diperhatikan, sungguh membuat aku terbuai.

Aku sadar ini hanya mimpi semu karna pacarku hanya pacar bayangan tanpa wujud nyata yang bisa aku sentuh dan aku lihat.

Tapi rasa ini nyata, rasa sayang yang tercipta karna perhatian dan kasih sayang yang selalu tercurah sungguh terlalu nyata buat di tepis .

"Siang, lagi apa?."

"Mikirin kamu." Aku tersenyum sendiri membaca balasannya

Pernah aku bertanya, benarkah aku orang yang dia maksud? orang yang kata dia menyakiti hatinya. Sampai sejauh ini aku kadang berfikir dia salah orang.

Tapi jawaban dia selalu saja mematahkan keraguan ku, hingga harapan datang menyusup dalam relung hati ini. Mengalahkan rasa yang pernah tumbuh untuk kak Andra.

Oh ya bicara soal kak Andra 3 hari lalu, dia menghubungi ku sekalian berpamitan kalau Dia akan pergi pindah tugas ke Jogja. Sempat berfikir kalau ini adalah jawaban Tuhan atas segala doaku untuk menjauh dari dia.

"Yank, nanti sore aku brangkat ke solo. Ada kerjaan mendadak. Tadiny aku mau suruh siVin tapi ternyata dia ada tugas di kota lain, jadi terpaksa aku yang harus pergi."

"Gak papa kan sayang aku tinggal bentar? hanya seminggu yank aku janji gak lebih."

"Iya gak papa kok, pergi aja kan tugas!." Aku harus jawab apa coba? dia ada disini pun aku gak tau yang mana .

"Jawabny kok jutek sih yank? atau kamu gak ijinin aku pergi ya?."

"Gini aja, emmhh. Bentar ya aku pikirkan solusi terbaik, nanti aku kasih kabar lagi ya yank. Jangan lupa makan siang. Aku sayang kamu."

"Eh, apaan sih.Gak papa kok, kamu pergi aja selesaiin tugas kamu." Astaga dia itu kenapa sih? ada chat ku yang salah kah ?

"Yan siapkan laporan ya, 5 menit lagi rapat dimulai ya." Mbak Mei datang menghampiriku, dia tersenyum karna melihat ku bicara sendiri dengan benda pipih ditanganku .

"Ok mbk, sudah siap kok semua, tapi biar saya cek lagi mbak biar lebih afdol hahahh." Mbak Mei tersenyum sambil melangkah menuju ruangan rapat.

"Ga, Ci. Gimana laporan kalian sudah beres belum?." Aku menengok kesebelah tempat Raga dan Suci duduk.

"Udin aman dong." Jawab Raga sambil mengacungkan jempol

"Oh ya udin kalau gitu kita semua siap ya, semangat."

"Udin siapa sih? perasaan di kantor ini gak ada yang namanya Udin?." Aku dan Raga kompak menoleh ke arah Suci yang bertanya tanpa dosa dimukanya

Bahahahhhh

Sontak Aku dan Raga tertawa terbahak, astaga ini Suci beneran gak tau istilah itu atau pura-pura gak tau sih.

"Ish, Ci. Itu bukan nama orang kali. Maksudny Udin itu Udah atau sudah ahahhahh." Kembali aku tertawa, dih beneran konyol dia itu.

"Oh kirain kita ada tambahan tim, cuma kalian gak kasih tau Aku." astaga jauh amat pemikiran dia.

"Udah ayo nanti aja kita bahas, masuk yuk." Ajakku pada mereka setelah berhenti tawaku.

Ruangan rapat ada di sebelah kanan ruangan kami. Ruangan itu bersebelahan dengan ruang boss. Ruangan yang baru sekali aku masuk dulu, waktu pertama mulai kerja. Itu pun gak sengaja masuk karna mengejar Raga yang waktu itu tanpa sengaja kami tertukar map.

"Silakan kalian masuk aja, bentar lagi pak Rio datang . Masih di lantai satu katanya." Mbak Mei tersenyum, ya dia adalah orang kepercayaan boss lama .

Rio, apakah itu nama boss baru yang akan menggantikan bos lama kami.

"Siang." Suara itu, aku menoleh ragu.

Astaga apa lagi ini, aku menunduk. Menatap lantai menyembunyikan keterkejutanku." Dia, Rio?." Pikiranku berkecamuk. Ingin mendongak menatap wajahnya tapi sungguh aku masih terkejut. Bahkan untuk menjawab salamnya pun rasanya kelu, iya kelu lidahku ini

Ada apa denganku? kenapa aku jadi orang lemah seperti ini sekarang?.

Aku bermonolog dengan diriku sendiri, mencari benang merah akan perasaan rumit yang aku rasakan.

"Laporan yang saya minta sudah siap kan?." Suara Rio memecahkan lamunanku.

"Sudah, semua sudah saya rekap disini pak." Tunjukku pada map yang aku bawa.

"Apakah butuh tiga orang untuk menyelesaikan laporan ini?."

"Maaf pak, kami satu tim. masing-masing dari kami memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Jadi untuk itulah kami semua disini." Jawabku

"Apakah tidak cukup hanya kamu yang berdiri disini dan menjelaskan pada saya?."

"Dalam hal ini saya takut ada kesalahan dalam pengerjaannya, dan disitu saya tidak dalam metode yang salah itu. Peran kami berbeda, dan saya yakin dalam hal ini bapak juga setuju. Tidak mungkin saya bisa menjawab pertanyaan yang mungkin tidak saya faham." Kembali aku menjawab lugas

"Kamu memang istimewa." Ish, Rio tersenyum

"Ok, saya faham ini dan akan saya cek lagi."

"Anda tidak mengecek laporannya sekarang pak?." Tanya Suci takut-takut.

"Sebelum kalian bawa kehadapan saya, dia sudah cek laporan ini kan?." Aku mendongak mencari tau siapa yang dia maksud.

Penasaran sama pemilik nomer asing? dan siapa lagi Rio. next ya genk.

like,komen dan rate.thanks all love you

Terpopuler

Comments

banyubiru

banyubiru

siapa lagi Rio....ka yana nih bikin penasaran🤭🤭

2021-08-01

0

Hiat

Hiat

done ya thor😁😁😁

nyicil segini aja dulu,,,

ntar sambung lagi,,oke...???

2021-07-14

0

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

done

2021-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!