Mawar 03

"Seperti anjing kelaparan yang meneteskan air liurnya. Aku tidak suka cara dia menatapku dan aku tidak suka cara dia berbicara, Pokoknya aku tidak suka semuanya!" Jawab Mawar tegas.

"Wah buruk sekali ya.." Bambang berfikir apa yang membuat Mawar begitu tidak sukanya.

"Apakah semua pria seburuk itu?"

"Tidak semua. Aku menyanyangi om. Bagiku om seperti ayahku sendiri, om dan Yuyun adalah keluarga ku." Jawab Mawar.

"Kalau begitu mau kah kamu mempertimbangkan lagi untuk membuka diri terharap seorang pria?

demi aku dan yuyun?" Sahut Bambang kemudian.

"Ya, Ya, Ya... Akan ku pikirkan nanti." Jawabnya malas.

Hati nya sedikit tidak enak saat om nya itu berulang kali menanyakan hal seperti itu terus. Mawar mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Bagaimana keadaan perkebunan om?" Seperti nya kita harus menambah orang untuk masa panen. Mawar liat tahun ini semua berbuah sangat lebat.

Padahal sebelumnya tidak pernah seperti ini om." Mawar mengarahkan mata nya melihat pohon-pohon buah nya melalui jendela.

"Itu berkat Putra, Dia sarjana pertanian.

Tapi memutuskan untuk bekerja diperkebunan sebagai bawahanku. Tapi aku sangat bersyukur, keberadaannya benar-benar membawa banyak perbaikan disini. Padahal baru setahun dia kerja disini.

"Apa Putra yang itu?" gumam kecil Mawar tapi masi bisa didengar om Bambang.

"Apakah kau perna melihatnya? " Tanyanya ragu.

°°°°

Mawar mengenal Putra dari Yuyun, senyumnya langsung mengembang. Membayangkan ekspresi Yuyun saat melihat Putra.

"Yampun anak itu, lebih pantas jadi model." pekik Yuyun saat itu.

"Berlebihan!" Mawar menekuk bibirnya tanda tak setuju. Itu kan menurut Yuyun, aku tak perduli.

"Mungkin tidak ada salahnya kau berkenalan dengannya. Kelihatannya dia seorang pria baik.

"Tidak. Terimakasih." Jawab Mawar cepat

"Ya baiklah, tapi bila kau mulai menyukainya, bicaralah dengan om. Om akan dengan senang hati memperkenalkan nya denganmu, atau kau mau dijodohkan?" Tanyanya lagi

"Iiihhh Big No! Seribu tahun lagi!" Sembur mawar frustasi

Belakangan ini Bambang dan Yuyun memang sering mengungkit-ungkit masalah pasangan. Tapi kalau sampe dijodohkan kan segala, aih Mawar rasa dia belum setua itu untuk dijodohkan.

Akhirnya Mawar memutuskan untuk mengelilingi perkebunan nya, Sambil menikmati udara seger sore itu. Cukup lama Mawar berjalan sendirian sampai dia berhenti dibawah pohon teduh.

Pikirannya melayang jauh sampe dia mengingat desakan om Bambang dan Yuyun untuk segera menikah. Ah seandainya saja ada toko yang menjual pria, pasti dia dengan senang hati membelinya.

"Pagi, bu Mawar." terdengar suara berat menyapa.

Mawar yang kaget langsung membalikkan badan nya. Seorang pria berjalan dengan sedikt membungkuk sambil memikul karung, otot-otot nya yang kokoh semakin terlihat.Wajahnya pun sama sekali tidak bisa di bilang jelek.

Dengan alis tebal yang melengkung tegas diatas mata yang terlihat teduh ditambah hidung mancung ean bibir tipis, Putra tampak menarik. pantas saja Yuyun sering berdecak kagum.

"Pagi juga Putra." Mawar menjawab enggan.

Yang membuat Mawar semakin kaget adalah ekspresi Putra yang lebih terlihat enggan dan acuh tak acuh. Bahkan Putra sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Putra begitu berbeda dari kebnyakan pria. Dengan cepat Mawar memutuskan bertanya pada Putra, Setidaknya dia menilai kalau Putra tidak berbahaya, minimal untuk sementara ini.

"Tunggu Putra, apa yang kau bawa?" tanya Mawar akhirnya.

Putra menghentikan langkahnya dan berbalik badan ke arah Mawar.

"Hanya sekarung pupuk bu, saya akan menyimpan nya di gudang." Jawab Putra

lagi-lagi tanpa melihat mata Mawar.

Saat karung pupuknya diturunkan, tubuhnya tampak menjulang tinggi, keringat yang membasahi kausnya membuat tonjolan otot-otot nya tercetak jelas. Sejenak Mawar ragu atas keputusannya. Putra terlihat maskulin dan tampan dengan tubuh tegapnya. Mawar merasa sedikit terintimidasi dengan postur tubuh Putra. Tapi melihat Putra yang enggan melakukan kontak mata dengannya menjadikan semacam pendorong keberanian bagi Mawar.

"Apakah Putra begitu pemalu?" batinnya.

Mawar masih menatap Putra intens.

Tiba tiba sebuah ide terlintas dibenak mawar. Ide yang sedikit gila, Tapi patut dicoba..

Apakah Putra orgnya? Setidak nya itu yang saat ini ada dipikiran Mawar.

Menurut Mawar Putra juga takut pada lawan jenis, Mawar berdiri dan memutuskan untuk mengorek sedikit informasi Putra.

"Sudah berapa lama bekerja di sini?"

"Baru setahun, Bu." jawab Putra singkat.

"Apakah kau keberatan kalau saya bertanya sedikit prihal dirimu, Putra?"

"Oh, silahkan saja bu, Apa yang ingin ibu tau?"

Putra melepaskan karungnya dan menangkup tangan di depan badannya sementara kepalanya masih setia tertunduk.

"Sudah pernah bekerja sebelumnya? kudengar kau pernah kuliah, Maaf, bukannya aku lancang tapi masa sarjana mau melakukan pekerjaan kotor seperti ini." Tanya Mawar lagi.

"Perkebunan bukan tempat yang kotor, Bu. Saya menyukai nya, Sebelumnya saya bekerja sebagai karyawan swasta. Tapi takdir saya tak ber jalan dengan baik disana. Lalu kakek saya menyarankan untuk kesini dan mencoba bekerja di perkebunan ini." ucap Putra.

"Apa kau merasa nyaman dengan pekerjaan ini?"

"Ya, Saya nyaman dan saya sangat menyukai suasana perkebunan. Mulanya saya melakukannya karena ingin mencoba kehidupan yang benar-benar baru, Lama kelamaan saya semakin menyukai nya. Dan lagi saya sama sekali tidak menyesal bekerja di sini, Pak Bambang sangat baik. Beliau mempercayaiku melakukan inovasi di perkebunan ini".

Jadi Putra juga menyukai suasana perkebunan. Hm, kabar baik, Pikir Mawar. Putra pun dilihat semakin malu karna dia berbicara tanpa menatap Mawar.

"Kau punya keluarga, Putra ?" Tanya mrawar lagi

"Hanya seorang kakek, dan itupun sudah meninggal enam bulan yang lalu. Saya tidak punya keluarga lagi." Jawab Putra pilu.

Tak disangka Putra juga sebatang kara, Sama seperti dirinya. Ternyata ada banyak kesamaan di antara merekaa.

Dan kalau Putra tidak tertarik pada seorang wanita, Berarti tambah lagi satu kesamaan mereka. Mawar pun mulai melihat sebuah kemungkinan itu.

"Baiklah, bisakah kau datang nanti sore ke rumah ku? Aku ingin Membicarakan sesuatu denganmu, kau bisa?" Tanya Mawar lagi.

"Saya akan datang sekitar jam 4 sore. "

"Oke Putra, Aku akan menunggu mu. "

Putra pun kembali mengangkat karung nya itu kepunggungnya dan berjalan meninggalkan mawar. Benar-benar pria yang tidak banyak bicara, pikir Mawar. Mungkin saja rencananya bisa berhasil.

°°°°

Mawar tidak butuh orang yang akan membawa nya kedalam sebuah masalah. Dia tidak ingin terlibat dalam sebuah hubungan pernikahan. Misalnya.

Selama setahun ini Mawar sudah berusaha menghilangkan traumanya dan mulai mengejar ketinggalan nya selama sepuluh tahun kemarin. Tapi tetap saja belum cukup.

Jam baru menunjukkan pukul empat kurang tiga puluh menit. Mawar sudah siap menunggu tamu nya di ruang keluarga. Dengan memakai dress sutra selutut dan rambut ikal nya yang dibiarkan tergerai, Sungguh menambah kesan elegan pada dirinya.

Baru saja Mawar menjatuhkan dirinya pada sofa besar yang ada di sana, sekilas dia mendengar suara langkah kaki yang mendekati nya.

"Seperti yang sudah kuduga, Kau selalu tampak cantik. Tak peduli jenis baju yang kau pakai". Ternyata yang datang Roy

"Kau tak bilang jika ingin datang, Silahkan duduk Roy, tapi aku tidak bisa berbicara denganmu lama-lama, karena saya menunggu seorang tamu." Jawab Mawar santai.

"oh, tidak apa-apa. Mungkin lain kali kita akan berbincang bincang." Roy tiba-tiba duduk disebelah Mawar dan secara spontan Mawar langsung berdiri.

"Aku akan meminta Yuyun membuatkan mu minuman, kau ingin minum apa?" pertanyaan Mawar disambut Roy dengan senyuman.

Jelas senyuman yang sangat Mawar tidak

sukai. Walaupun begitu Mawar tetap berusaha bersikap tenang. Sepertinya Roy tau gadis itu sangat gugup.

"Tadi aku sudah bertemu dengannya.

Duduklah aku hanya ingin ngobrol sebentar, kenapa denganmu? Apa kau gugup?" Tebak Roy melihat wajah panik Mawar.

Sekarang Mawar tidak hanya gugup tapi juga takut. Bagaimana mungkin Roy bisa menebak dengan sangat tepat apa yang dia rasakan.

"Tidak apa-apa, aku hanya terkejut dengan kedatanganmu yang tiba-tiba." Jawab Mawar setenang mungkin.

Mawar duduk berpindah kesofa yang single, jadi Roy tidak akan bisa mendekat.

"Kau jelas-jelas menghindariku, apa kau takut dengan diriku? Kau jangan takut Mawar, aku tidak akan menyakiti mu, justru aku akan membuatmu nyaman." ujar Roy dengan senyum penuh arti.

"Saat aku menyentuh mu, kau akan sangat menyukai nya". Jawab roy penuh gairah.

Mawar merasa jijik mendengar ucapan Roy. Dan ada guratan kecemasan dan ketakutan.

"Dengar Roy, jika kau ingin mengumbar kata kotor mu itu, Silahkan keluar dari rumahku. Karena aku sama sekali tidak tertarik denganmu". Mawar berdiri meninggalkan Roy.

Setengah melompat Roy berhasil menyambar lengan Mawar.

"Jangan marah, aku hanya mengatakan dengan jujur. Kau jangan jual mahal".

Dengan berani Roy merangkul pinggang Mawar dan menarik gadis itu semakin dekat dengannya sampai jarak mereka hanya beberapa inci.

"Lepaskan aku Roy!! Kurang ajar kamu".

Mawar terus meronta.

sebelah tangan Roy naik ke tengkuk Mawar.

"Kau pernah ciuman?" Wajah Roy semakin dekat.

Air mata Mawar sudah tidak bisa ditahan lagi dan lagi tubuh nya mulai bergetar. Ya Mawar kembali mengingat peristiwa itu.

Tidaaaaakkkk....

jangan lagi!

Kumohon......

Siapapun itu,

Tolong aku......

jeritan hati mawar

°°°°

----Mohon dukungan nya ----

°Jangan lupa

Rate

Like

dan jejak komentar

°Terimakasih

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

astaga! bisa terulang lagi ini traumanya Mawar.. Putra cepat dtng tlg Mawar..

2022-08-21

0

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

waah aku juga mau Mawar mau tukar tambah malah 🥶

2022-08-21

0

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

waah aku juga mau Mawar mau tukar tambah malah 🤧

2022-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!