Bidadari Surga Yang Dirindukan

Bidadari Surga Yang Dirindukan

Bab 1

BIDADARI SURGA YANG DIRINDUKAN

Bab 1

Jika rasa cinta terhadap seorang hamba mendatangkan rasa sakit dan membuat luka, maka akan ku cabut rasa cinta itu hingga sakit yang ada akan pergi, dan luka yang tersisa akan ku obati dengan segala cara. Tolonglah daku yang lemah ini, ya Allah….

Hani mengusap butiran airmata yang terus mengalir membasahi pipinya yang semakin tirus. Ia tak menyangka harus mengalami proses menuju perceraian dalam rumah tangganya yang baru berumur 4 tahun, dengan 3 putra dan putri yang masih berusia balita.

Sudah kedua kalinya ia memenuhi panggilan pengadilan agama dalam proses mediasi. Tetapi Aditama suaminya tidak pernah sekalipun menghadiri panggilan dari pihak pengadilan karena kesibukannya, sehingga proses yang dilalui hanya diwakili pengacara Aditama saja yaitu Benhart Sujiwo.

“Mbak baik-baik saja…?” Hanif menggoyang-goyang tangan Hani kakaknya yang terus melamun.

Hani menoleh ke samping memandang wajah Hanif kembarannya yang selalu setia mendampinginya selama proses sidang perceraian. Ia menghela nafas dengan berat.

“Aku tidak baik-baik saja, Nif…” Pandangan Hani kosong menatap keluar jendela pengadilan agama.

“Mbak tidak bisa terus seperti ini. Pikirkan  Ariq dan Ali, serta Hasya. Mereka memerlukan mbak.” Hanif menggenggam tangannya dengan erat untuk memberikan kekuatan kepada saudara perempuan satu-satunya.

“Kenapa  mas Adi tega mengkhianatiku hingga menceraikanku…” Hani menghapus airmata yang kini tak terbendung. “Kalau memang dia tidak mencintaiku, harusnya dia tak menerima perjodohan ini, dan menikah denganku…”

“Persetan dengan cinta.” rutuk Hanif dengan kasar. “Kalau tidak ada cinta tidak mungkin ada si kembar dan Hasya. Aku tidak terima Aditama melakukan hal ini. Jangan mentang-mentang mereka kaya, bisa melakukan hal sekehendak mereka.” Hanif menggeram kesal.

Sementara di dalam bangunan yang sama, seorang laki-laki muda sedang membolak-balik berkas perceraian  sambil membaca dan mempelajari dengan seksama. Dialah Faiq Al Fareza, hakim muda yang akan memutus perkara perceraian yang kini dijalani Hanifah Az Zahra dengan Aditama Prayoga.

“Aku merasa kasihan dengan perempuan muda itu…” ujar Hendro rekan Faiq yang akan mendampinginya dalam proses persidangan, “Umurnya baru 26 tahun, tetapi sudah menyandang predikat janda dengan 3 anak.”

“Apa kau tertarik dengannya…” sela Hesti yang juga merupakan rekan seprofesi mereka, sambil meletakkan teh hangat di meja Faiq.

Hendro memandang Hesti sambil tersenyum, “Bilang aja mbak Hesti cemburu, karena mas Faiq akan berhadapan dengan janda ayu itu.”

“Apa sih mas Hendro…” Ia merasa malu, karena yang dikatakan Hendro banyak benarnya. Sudah setahunan ini kedekatannya dengan Faiq membuat debaran tersendiri di dalam dadanya. Hakim muda yang umurnya memasuki  kepala 3 tersebut telah membuat benih-benih di hatinya tumbuh tak terkendali. Mereka sudah bekerja satu atap hampir 3 tahun, tetapi semenjak Faiq mulai menggantikan seorang senior yang telah memasuki purna bakti membuat hubungan mereka semakin dekat walaupun masih berjarak.

Dr. Faiq Al Fareza, LC, MH., alumnus Al-Azhar Mesir. Siapa sih yang tidak terpesona padanya. Dengan postur tinggi menjulang, wajah ganteng serta keturunan sultan, tak heran para gadis  yang bekerja di Pengadilan Agama Jakarta Selatan berusaha menarik perhatiannya. Hanya  Hesti Handayani yang berhasil dekat dengannya walaupun tanpa status karena hubungan pekerjaan yang membuat mereka terus bersama.

“Kalau aku masih lajang, sudah pasti.” Hendro menjawab dengan lugas.

“Kalau perawan masih banyak, kenapa milih janda?” Hesti mengerling Faiq dengan raut tak senang.

“Janda semakin di depan, bro.” tukas Hendro cepat.

Faiq tersenyum tipis, “Kalian ini seperti nggak ada kerjaan saja.” Ia terus membaca gugatan permohonan cerai pihak Aditama Prayoga terhadap Hanifah Az Zahra yang menerangkan bahwa pihak suami menggugat cerai istri karena isteri mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri, ditambah point istri berbuat zina, sehingga terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

“Mas Faiq, komen dong.” pinta Hesti manja, membuat Faiq menoleh padanya.

“Apa yang harus ku katakan…?” Faiq mengerutkan keningnya tak paham dengan ucapan Hesti seraya memandang Hendro.

Hendro memanyunkan bibirnya  ke arah Hesti. “Tuh, anak perawan pengen dilamar.” Ia tertawa kecil membuat Hesti memukul bahunya dengan keras.

“Mas Hendro jangan kelewatan …” sela Hesti sambil menatap Faiq dengan malu-malu tapi mau banget.

Faiq menggeleng-gelengkan kepala atas kelakuan kedua rekannya. Ia  bangkit dari duduknya tak lupa membawa dokumen yang sempat ia baca sekilas melangkah meninggalkan ruang pertemuan menuju ruang kerjanya. Tapi sebelum melangkahkan kaki menuju ruangannya, Faiq melewati ruang tunggu. Tatapan matanya teralihkan pada sesosok perempuan muda yang berdiri dekat jendela, sehingga menutupi sebagian kaca membuat cahaya hanya masuk sebagian ke dalam ruangan.

Dengan pelan Faiq berjalan menghampiri perempuan tersebut, “Maaf mbak, apa nggak merasa silau menantang cahaya matahari seperti itu?”

Hani menoleh mencari suara yang menegurnya. Ia memandang lelaki itu dengan wajah sendu tak bercahaya.

“Deg…” Faiq terpana melihat sosok perempuan yang memandangnya tanpa bersuara. Tatapan teduh dengan mata sayu bulat membuat jantungnya berhenti berdetak sesaat.

Tanpa menjawab Hani beranjak dari tempatnya berdiri, melangkah pelan memasuki ruang sidang tak mempedulikan tatapan Faiq yang tak lepas darinya.

Faiq segera memasuki ruang kerjanya dan duduk di kursi yang meja kerjanya dipenuhi berkas dengan laptop yang masih menyala. Tatapan teduh bermata sayu itu terus mengganggu pikirannya.

“Astagfirullahadjim, ya Allah… apa yang terjadi padaku …” Ia menghela nafas berat. Sorot mata teduh dengan bulu mata lentik sayu itu tak lepas dari ingatannya.

“Apa ia sedang menemani saudaranya yang menghadiri persidangan hari ini…” guman Faiq berbicara sendiri. Tak dapat ia pungkiri, pertemuan pertama dengan si mata teduh telah mengacaukan kosentrasinya saat ini.

“Ah, sudahlah. Fokus.” Faiq menyemangati diri sendiri. Ia melirik jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8.45 menit. Hari ini ia mulai menggantikan pak Husen yang akan memasuki masa purna bakti untuk memimpin sidang perceraian. “Ini adalah kasus perceraian pertama yang ku tangani. Semoga Allah melancarkan urusanku…”

Ketukan di pintu ruangannya membuat Faiq meletakkan berkas perceraian di meja. “10 menit lagi persidangan akan dimulai.” Hendro memajukan kepalanya melongok ke dalam ruangan Faiq memberitahunya.

“Ya, aku akan segera bersiap.” Faiq segera mengenakan pakaian kebesarannya mengikuti langkah kaki Hendro yang sudah bergabung dengan  Hesti serta beberapa rekan mereka yang akan mengiringi persidangan kedua kasus perceraian Aditama Prayoga dan Hanifah Az Zahra.

Langkah  Faiq yang berjalan di depannya membuat  Hesti menelan ludah. Ia begitu mengagumi sosok  tegap kokoh nan tampan  itu, yang seolah-olah tak bisa disentuh, hanya dapat dilihat dan dikagumi tapi susah untuk dijangkau. Tapi Hesti tak peduli, selama ia masih berada di samping Faiq, ia akan melakukan apapun untuk menarik perhatian hakim ganteng tersebut.

Faiq segera duduk di kursi kebesarannya sambil merapikan berkas yang ada di hadapannya. Hesti, Hendro beserta 3 orang rekannya, Rudi, Anggi dan Darwin sedang mengisi buku besar beserta administrasi lainnya.

Mata Faiq terpaku menatap sosok yang sempat menghentikan dunianya sesaat, duduk didampingi seorang laki-laki muda dengan wajah tegang. Ia mengedarkan pandangan ke samping, dilihatnya seorang lelaki muda lainnya dengan didampingi pengacara beserta seorang perempuan yang memegang berkas dan memberikan kepada sang pengacara.

“Persidangan akan segera dimulai.” Hendro mengeluarkan suaranya membuat ruangan seketika hening. “Silakan pihak penggugat untuk membacakan surat gugatan.”

Bernhart Sujiwo segera berdiri hendak membacakan surat gugatan yang telah dikuasakan oleh Aditama kepadanya.

Ruangan hening mendengarkan isi gugatan Aditama sebagai pihak penggugat kepada istrinya sendiri yaitu Hanifah Az Zahra yang dibacakan oleh pengacaranya yang disaksikan  oleh asisten Aditama yakni Johan Pangestu, yang sudah dikenal Hani dengan baik.

Johan memandang Hani dengan perasaan iba. Ia tahu bahwa apa yang dibacakan Bernhart tidaklah benar, tetapi nyonya Linda yang merupakan mama Adi beserta Helen sekretaris Adi yang kini menjadi istri mudanya telah merencanakan dan mengatur semuanya.

 

 

Terpopuler

Comments

dewi

dewi

baru baca... 👍👍👍👍

2023-08-11

0

Regina locadia 🦄🦋

Regina locadia 🦄🦋

Pertama baca tapi udah suka 🫰🏻

2023-07-04

0

tari

tari

seruuuu

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 6
9 Bab 7
10 Bab 8
11 Bab 9
12 Bab 10
13 Bab 11
14 Bab 12
15 Bab 13
16 Bab 14
17 Bab 15
18 Bab 16
19 Bab 17
20 Bab 18
21 Bab 19
22 Bab 20
23 Bab 21
24 Bab 22
25 Bab 23
26 Bab 24
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 63
66 Bab 25
67 Bab 64
68 Bab 65
69 Bab 66
70 Bab 67
71 Bab 68
72 Bab 69
73 Bab 70
74 Bab 71
75 Bab 72
76 Bab 73
77 Bab 74
78 Bab 75
79 Bab 76
80 Bab 77
81 Bab 78
82 Bab 79
83 Bab 80
84 Bab 81
85 Bab 82
86 Bab 83
87 Bab 84
88 Bab 85
89 Bab 86
90 Bab 87
91 Bab 88
92 Bab 89
93 Bab 90
94 Bab 91
95 Bab 92
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Bab 97
101 Bab 98
102 Bab 99
103 Bab 100
104 Bab 101
105 Bab 102
106 Bab 103
107 Bab 104
108 Bab 105
109 Bab 106
110 Bab 107
111 Bab 108
112 Bab 109
113 Bab 110
114 Bab 111
115 Bab 112
116 Bab 113
117 Bab 114
118 Bab 115
119 Bab 116
120 Bab 117
121 Bab 118
122 Bab 119
123 Bab 120
124 Pengumuman
125 Bab 121 S2 (Tentang Abbas Setyawan)
126 Bab 122 S2 (Alexander Ivandra)
127 Bab 123 S2 (Rencana Perjodohan)
128 Bab 124 S2 (Makan Malam Keluarga)
129 Bab 125 S2 (Lamaran)
130 Bab 126 S2 (Menjelang Pernikahan)
131 Bab 127 S2 (Kassandra Wiguna)
132 Bab 128 S2 (Kecelakaan)
133 Bab 129 S2 (Awal Pertemuan)
134 Bab 130 S2 (Ijab Qabul)
135 Bab 131 S2 (Merelakan)
136 Bab 132 S2 (Kenangan Tentang Abbas)
137 Bab 133 S2 (Setelah Kepergian Abbas)
138 Bab 134 S2 (Mencoba Bangkit)
139 Bab 135 S2 (Siapa Dia?)
140 Bab 136 S2 (Penasaran)
141 Bab 137 S2 (Dari Mata)
142 Bab 138 S2 (Turun Ke Hati)
143 Bab 139 S2 (Rasa Apa Ini?)
144 Bab 140 S2 (Perasaan Yang Tertinggal)
145 Bab 141 S2 (Biarkan Aku Jatuh Cinta)
146 Bab 142 S2 (Mencoba Melupakan)
147 Bab 143 S2 (Penguntit)
148 Bab 144 S2 (Kau Begitu Sempurna)
149 Bab 145 S2 (Permata Di antara Butiran Debu)
150 Bab 146 (Menuju Malam)
151 Bab 147 S2 (Malam Istimewa)
152 Bab 148 S2 (Kecantikan Sempurna)
153 Bab 149 S2 (Permainan Menghanyutkan)
154 Bab 150 S2 (Terjebak Permainan Terlarang)
155 Bab 151 S2 (Kau Telah Ku Tandai)
156 Bab 152 S2 (Bukan Yang Terbaik)
157 Bab 153 S2 (Berusaha Mencari)
158 Bab 154 S2 (Jauh Di Mata Dekat Di Hati)
159 Bab 155 S2 (Pemilik Hati)
160 Bab 156 S2 (Dia Milikku Karena Telah Ku Tandai)
161 Bab 157 S2 (Dapat Menantu Bonus Cucu)
162 Bab 158 S2 (Rencana Pergi)
163 Bab 159 S2 (Menjelang Keberangkatan)
164 Bab 160 S2 (Kecolongan)
165 Bab 161 S2 (Penghakiman)
166 Bab 162 S2 (Mengurai Benang Kusut)
167 Bab 163 S2 (Semua Akan Baik-baik Saja)
168 Bab 164 S2 (Pengakuan Khaira)
169 Bab 165 S2 (Pengakuan Ivan)
170 Bab 166 S2 (Sudahi Kesedihanmu)
171 Bab 167 S2 (Ngidam Anak Sultan)
172 Bab 168 S2 (Tuhan Tolong Hapuskan Air Mataku)
173 Bab 169 S2 (Menerima Taqdir)
174 Bab 170 S2 (Pertemuan Dua Keluarga)
175 Bab 171 S2 (Malam Lamaran)
176 Bab 172 S2 (Perempuan Teristimewa)
177 Bab 173 S2 (Menjelang Hari H)
178 Bab 174 S2 (Menuju Halal)
179 Bab 175 S2 (Sah)
180 Bab 176 S2 (Pesta Pernikahan)
181 Bab 177 S2 (Malam Pertama)
182 Bab 178 S2 (Ujian Pertama Setelah Menikah)
183 Bab 179 S2 (Mulai Kerasa Ada Manisnya)
184 Bab 180 S2 (Kembali Ke Rumah)
185 Bab 181 S2 (Nasehat Perkawinan)
186 Bab 182 S2 (Pesan Berharga Oma)
187 Bab 183 S2 (Sarapan Pagi Bersama)
188 Bab 184 S2 (Berasa Lebih Dekat)
189 Bab 185 S2 (Rumah Baru)
190 Bab 186 S2 (Mulai Ada Rasa)
191 Bab 187 S2 (Tetangga Pemecah Konsentrasi Bangsa)
192 Bab 188 S2 (Syukuran Rumah Baru)
193 Bab 189 S2 (Hama Pengganggu)
194 Bab 190 S2 (Kehilangan)
195 Bab 191 S2 (Kembali ke Rumah)
196 Bab 192 S2 (Masih Mencoba)
197 Bab 193 S2 (Mulai Membiasakan Diri)
198 Bab 194 S2 (Kunjungan Mendadak di Kafe)
199 Bab 195 S2 (Makan Siang Bersama)
200 Bab 196 S2 (Mulai Merajut Asa)
201 Bab 197 S2 (Makan Malam Bersama Klien)
202 Bab 198 S2 (Cemburu To …. )
203 Bab 199 S2 (Kencan Dadakan)
204 Bab 200 S2 (Berkunjung Ke Rumah Mertua)
205 Bab 201 S2 (Sendiri Tanpamu)
206 Bab 202 S2 (Godaan Disaat Berjauhan)
207 Bab 203 S2 (Pergi Ke Lombok)
208 Bab 204 S2 (Kunjungan Ke Bali)
209 Bab 205 S2 (Persiapan Menjelang Pameran)
210 Bab 206 S2 (Ulat Keket Beraksi)
211 Bab 207 S2 (Tiada Ruang Buat Pengacau)
212 Bab 208 S2 (Malam Pertama Kali Kedua)
213 Bab 209 S2 (Bulan Madu Yang Sempurna)
214 Bab 210 S2 (Mendampingi Tugas Suami)
215 Bab 211 S2 (Cemburu Buta)
216 Bab 212 S2 (Saling Terbuka)
217 Bab 213 S2 (Penantian Tak Kunjung Tiba)
218 Bab 214 S2 (Bersama Saling Menguatkan)
219 Bab 215 S2 (Terjebak Masa Lalu)
220 Bab 216 S2 (Makan Malam Bersama)
221 Bab 217 S2 (Terasa Ada Yang Berbeda)
222 Bab 218 S2 (Akankah Terulang?)
223 Bab 219 S2 (Fakta Yang Menyakitkan)
224 Bab 220 S2 (Sidang Keluarga)
225 Bab 221 S2 (Kepergian Oma)
226 Bab 222 S2 (Jangan Pernah Menyangsikanku)
227 Bab 223 S2 (Mencoba Bertahan)
228 Bab 224 S2 (Berusaha Menjadi Orangtua Yang Baik)
229 Bab 225 S2 (Ujian Kesabaran)
230 Bab 226 S2 (Tamu Tak Beradab)
231 Bab 227 S2 (Permainan Claudia)
232 Bab 228 S2 (Pilih Aku atau Dia)
233 Bab 229 S2 (Cemburu Tak Berdasar)
234 Bab 230 S2 (Aku Akan Melepasmu)
235 Bab 231 S2 (Luka Tapi Tak Berdarah)
236 Bab 232 S2 (Awal Baru)
237 Bab 233 S2 (Identitas Baru)
238 Bab 234 S2 (Bangkit Kembali)
239 Bab 235 S2 (Kenyataan Yang Sesungguhnya)
240 Bab 236 S2 (Perubahan Rencana)
241 Bab 237 S2 (Saat Terberat)
242 Bab 238 S2 (Sudah Terlambat)
243 Bab 239 S2 (Kemana Gerangan?)
244 Bab 240 S2 (Jangan Pernah Berubah)
245 Bab 241 S2 (Tiada Titik Terang)
246 Bab 242 S2 (Dua Malaikat Kecil Yang Menggemaskan)
247 Bab 243 S2 (Kenapa Ada Rasa Yang Berbeda?)
248 Bab 244 S2 (Rindu Setengah Mati)
249 Bab 245 S2 (Teka-teki si Kembar)
250 Bab 246 S2 (Bertemu Teman Lama)
251 Bab 247 S2 (Hampa Tanpamu)
252 Bab 248 S2 (Pertemuan Tak Terduga)
253 Bab 249 S2 (Pertemuan Kedua)
254 Bab 250 S2 (Sebuah Tamparan Hebat)
255 Bab 251 S2 (Semua Akan Kembali)
256 Bab 252 S2 (Reunian Para Mantan)
257 Bab 253 S2 (Fakta Baru Terungkap)
258 Bab 254 S2 (Entah Apa Yang Tersimpan Di Hatimu.... )
259 Bab 255 S2 (Perlawanan Khaira)
260 Bab 256 S2 (Hidupku Bukan Milikku Lagi)
261 Bab 257 S2 (Memulai Rencana)
262 Bab 258 S2 (Sulit Bukan Berarti Tidak Mungkin)
263 Bab 259 S2 (Takkan Terganti)
264 Bab 260 S2 (Sehari Bersama Si Kembar)
265 Bab 261 S2 (Curhat Ivan)
266 Bab 262 S2 (Rahasia Ustadzah Aisya)
267 Bab 263 S2 (Pendekatan Dengan si Kembar)
268 Bab 264 S2 (Ulat Bulu Tak Tau Malu)
269 Bab 265 S2 (Rencana Liburan)
270 Bab 266 S2 (Penolakan Khaira)
271 Bab 267 S2 (Si Kembar Sakit)
272 Bab 268 S2 (Biar Semua Berjalan Apa Adanya )
273 Bab 269 S2 (Tak Bisa Menjauh)
274 Bab 270 S2 (Rasa Itu Telah Sirna)
275 Bab 271 S2 (Tampang Sangar Hati Hello Kitty)
276 Bab 272 S2 (Kejutan Buat Laras)
277 Bab 273 S2 (Kado Terindah)
278 Bab 274 S2 (Tidak Ada Ruang Untuk Pengganggu)
279 Bab 275 S2 (Bicara Dari Hati ke Hati)
280 Bab 276 S2 (Kecelakaan Maut)
281 Bab 277 S2 (Masihkah Ada Harapan?)
282 Bab 278 S2 (Kali Kedua)
283 Bab 279 S2 (Kepergian Laras)
284 Bab 280 S2 (Ulat Bulu Gigit Jari)
285 Bab 281 S2 (Arti Kehidupan)
286 Bab 282 S2 (Tak Pernah Berubah)
287 Bab 283 S2 (Perhatian Kecil Yang Sangat Berarti)
288 Bab 284 S2 (Kunjungan Teman Lama)
289 Bab 285 S2 (Sempurna)
290 Bab 286 S2 (Menghadiri Undangan Roni)
291 Bab 287 S2 (Pertemuan Dengan Sandra)
292 Bab 288 S2 (Sandra Yang Tak Tau Malu)
293 Bab 289 S2 ( Skin to Skin …)
294 Bab 290 S2 ( Akibat Skin to Skin …)
295 Bab 291 S2 (Peringatan Keras Buat Sandra)
296 Bab 292 S2 (Sandiwara Ivan)
297 Bab 293 S2 (Dedenya Mana?)
298 Bab 294 S2 (Ulang Tahun A2)
299 Bab 295 S2 (Resepsi Fahri)
300 Bab 296 S2 (Kunjungan Ke Proyek)
301 Bab 297 S2 (Kamulah Superioritasku)
302 Bab 298 S2 (Bucin Hakiki)
303 Bab 299 S2 (Mampir Ke Kantor)
304 Bab 300 S2 (Wasiat Laras )
305 Bab 301 S2 (Ghibah Asmara si Boss dan Nyonya Muda)
306 Bab 302 S2 (Quality Time Bersama si Kembar)
307 Bab 303 S2 (Embun si Bad Girl?)
308 Bab 304 S2 (Jangan Terlalu Berlebihan)
309 Bab 305 S2 (Reunian Teman Lama)
310 Bab 306 S2 (Teman Tuk Menghangatkan)
311 Bab 307 S2 (Umroh Bersama)
312 Bab 308 S2 (Liburan Plus)
313 Bab 309 S2 (Merayakan Cinta di Cappadocia)
314 Bab 310 S2 (Kabar Mengejutkan)
315 Bab 311 S2 (Rencana Syukuran Pernikahan)
316 Bab 312 S2 (Menikmati Kebersamaan di Rumah Khaira)
317 Bab 313 S2 (Syukuran Pernikahan)
318 Bab 314 S2 (Bertemu Teman Lama)
319 Bab 315 S2 (Berita Bahagia)
320 Bab 316 S2 (Cerita Ustadzah Ainur)
321 Bab 317 S2 (Suami Sangat Siaga)
322 Bab 318 S2 (Drama Pagi Di Kediaman Hasya)
323 Bab 319 S2 (Abbas Putra Alexander)
324 Bab 320 S2 (Sehidup Sesurga)
Episodes

Updated 324 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 6
9
Bab 7
10
Bab 8
11
Bab 9
12
Bab 10
13
Bab 11
14
Bab 12
15
Bab 13
16
Bab 14
17
Bab 15
18
Bab 16
19
Bab 17
20
Bab 18
21
Bab 19
22
Bab 20
23
Bab 21
24
Bab 22
25
Bab 23
26
Bab 24
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 63
66
Bab 25
67
Bab 64
68
Bab 65
69
Bab 66
70
Bab 67
71
Bab 68
72
Bab 69
73
Bab 70
74
Bab 71
75
Bab 72
76
Bab 73
77
Bab 74
78
Bab 75
79
Bab 76
80
Bab 77
81
Bab 78
82
Bab 79
83
Bab 80
84
Bab 81
85
Bab 82
86
Bab 83
87
Bab 84
88
Bab 85
89
Bab 86
90
Bab 87
91
Bab 88
92
Bab 89
93
Bab 90
94
Bab 91
95
Bab 92
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Bab 97
101
Bab 98
102
Bab 99
103
Bab 100
104
Bab 101
105
Bab 102
106
Bab 103
107
Bab 104
108
Bab 105
109
Bab 106
110
Bab 107
111
Bab 108
112
Bab 109
113
Bab 110
114
Bab 111
115
Bab 112
116
Bab 113
117
Bab 114
118
Bab 115
119
Bab 116
120
Bab 117
121
Bab 118
122
Bab 119
123
Bab 120
124
Pengumuman
125
Bab 121 S2 (Tentang Abbas Setyawan)
126
Bab 122 S2 (Alexander Ivandra)
127
Bab 123 S2 (Rencana Perjodohan)
128
Bab 124 S2 (Makan Malam Keluarga)
129
Bab 125 S2 (Lamaran)
130
Bab 126 S2 (Menjelang Pernikahan)
131
Bab 127 S2 (Kassandra Wiguna)
132
Bab 128 S2 (Kecelakaan)
133
Bab 129 S2 (Awal Pertemuan)
134
Bab 130 S2 (Ijab Qabul)
135
Bab 131 S2 (Merelakan)
136
Bab 132 S2 (Kenangan Tentang Abbas)
137
Bab 133 S2 (Setelah Kepergian Abbas)
138
Bab 134 S2 (Mencoba Bangkit)
139
Bab 135 S2 (Siapa Dia?)
140
Bab 136 S2 (Penasaran)
141
Bab 137 S2 (Dari Mata)
142
Bab 138 S2 (Turun Ke Hati)
143
Bab 139 S2 (Rasa Apa Ini?)
144
Bab 140 S2 (Perasaan Yang Tertinggal)
145
Bab 141 S2 (Biarkan Aku Jatuh Cinta)
146
Bab 142 S2 (Mencoba Melupakan)
147
Bab 143 S2 (Penguntit)
148
Bab 144 S2 (Kau Begitu Sempurna)
149
Bab 145 S2 (Permata Di antara Butiran Debu)
150
Bab 146 (Menuju Malam)
151
Bab 147 S2 (Malam Istimewa)
152
Bab 148 S2 (Kecantikan Sempurna)
153
Bab 149 S2 (Permainan Menghanyutkan)
154
Bab 150 S2 (Terjebak Permainan Terlarang)
155
Bab 151 S2 (Kau Telah Ku Tandai)
156
Bab 152 S2 (Bukan Yang Terbaik)
157
Bab 153 S2 (Berusaha Mencari)
158
Bab 154 S2 (Jauh Di Mata Dekat Di Hati)
159
Bab 155 S2 (Pemilik Hati)
160
Bab 156 S2 (Dia Milikku Karena Telah Ku Tandai)
161
Bab 157 S2 (Dapat Menantu Bonus Cucu)
162
Bab 158 S2 (Rencana Pergi)
163
Bab 159 S2 (Menjelang Keberangkatan)
164
Bab 160 S2 (Kecolongan)
165
Bab 161 S2 (Penghakiman)
166
Bab 162 S2 (Mengurai Benang Kusut)
167
Bab 163 S2 (Semua Akan Baik-baik Saja)
168
Bab 164 S2 (Pengakuan Khaira)
169
Bab 165 S2 (Pengakuan Ivan)
170
Bab 166 S2 (Sudahi Kesedihanmu)
171
Bab 167 S2 (Ngidam Anak Sultan)
172
Bab 168 S2 (Tuhan Tolong Hapuskan Air Mataku)
173
Bab 169 S2 (Menerima Taqdir)
174
Bab 170 S2 (Pertemuan Dua Keluarga)
175
Bab 171 S2 (Malam Lamaran)
176
Bab 172 S2 (Perempuan Teristimewa)
177
Bab 173 S2 (Menjelang Hari H)
178
Bab 174 S2 (Menuju Halal)
179
Bab 175 S2 (Sah)
180
Bab 176 S2 (Pesta Pernikahan)
181
Bab 177 S2 (Malam Pertama)
182
Bab 178 S2 (Ujian Pertama Setelah Menikah)
183
Bab 179 S2 (Mulai Kerasa Ada Manisnya)
184
Bab 180 S2 (Kembali Ke Rumah)
185
Bab 181 S2 (Nasehat Perkawinan)
186
Bab 182 S2 (Pesan Berharga Oma)
187
Bab 183 S2 (Sarapan Pagi Bersama)
188
Bab 184 S2 (Berasa Lebih Dekat)
189
Bab 185 S2 (Rumah Baru)
190
Bab 186 S2 (Mulai Ada Rasa)
191
Bab 187 S2 (Tetangga Pemecah Konsentrasi Bangsa)
192
Bab 188 S2 (Syukuran Rumah Baru)
193
Bab 189 S2 (Hama Pengganggu)
194
Bab 190 S2 (Kehilangan)
195
Bab 191 S2 (Kembali ke Rumah)
196
Bab 192 S2 (Masih Mencoba)
197
Bab 193 S2 (Mulai Membiasakan Diri)
198
Bab 194 S2 (Kunjungan Mendadak di Kafe)
199
Bab 195 S2 (Makan Siang Bersama)
200
Bab 196 S2 (Mulai Merajut Asa)
201
Bab 197 S2 (Makan Malam Bersama Klien)
202
Bab 198 S2 (Cemburu To …. )
203
Bab 199 S2 (Kencan Dadakan)
204
Bab 200 S2 (Berkunjung Ke Rumah Mertua)
205
Bab 201 S2 (Sendiri Tanpamu)
206
Bab 202 S2 (Godaan Disaat Berjauhan)
207
Bab 203 S2 (Pergi Ke Lombok)
208
Bab 204 S2 (Kunjungan Ke Bali)
209
Bab 205 S2 (Persiapan Menjelang Pameran)
210
Bab 206 S2 (Ulat Keket Beraksi)
211
Bab 207 S2 (Tiada Ruang Buat Pengacau)
212
Bab 208 S2 (Malam Pertama Kali Kedua)
213
Bab 209 S2 (Bulan Madu Yang Sempurna)
214
Bab 210 S2 (Mendampingi Tugas Suami)
215
Bab 211 S2 (Cemburu Buta)
216
Bab 212 S2 (Saling Terbuka)
217
Bab 213 S2 (Penantian Tak Kunjung Tiba)
218
Bab 214 S2 (Bersama Saling Menguatkan)
219
Bab 215 S2 (Terjebak Masa Lalu)
220
Bab 216 S2 (Makan Malam Bersama)
221
Bab 217 S2 (Terasa Ada Yang Berbeda)
222
Bab 218 S2 (Akankah Terulang?)
223
Bab 219 S2 (Fakta Yang Menyakitkan)
224
Bab 220 S2 (Sidang Keluarga)
225
Bab 221 S2 (Kepergian Oma)
226
Bab 222 S2 (Jangan Pernah Menyangsikanku)
227
Bab 223 S2 (Mencoba Bertahan)
228
Bab 224 S2 (Berusaha Menjadi Orangtua Yang Baik)
229
Bab 225 S2 (Ujian Kesabaran)
230
Bab 226 S2 (Tamu Tak Beradab)
231
Bab 227 S2 (Permainan Claudia)
232
Bab 228 S2 (Pilih Aku atau Dia)
233
Bab 229 S2 (Cemburu Tak Berdasar)
234
Bab 230 S2 (Aku Akan Melepasmu)
235
Bab 231 S2 (Luka Tapi Tak Berdarah)
236
Bab 232 S2 (Awal Baru)
237
Bab 233 S2 (Identitas Baru)
238
Bab 234 S2 (Bangkit Kembali)
239
Bab 235 S2 (Kenyataan Yang Sesungguhnya)
240
Bab 236 S2 (Perubahan Rencana)
241
Bab 237 S2 (Saat Terberat)
242
Bab 238 S2 (Sudah Terlambat)
243
Bab 239 S2 (Kemana Gerangan?)
244
Bab 240 S2 (Jangan Pernah Berubah)
245
Bab 241 S2 (Tiada Titik Terang)
246
Bab 242 S2 (Dua Malaikat Kecil Yang Menggemaskan)
247
Bab 243 S2 (Kenapa Ada Rasa Yang Berbeda?)
248
Bab 244 S2 (Rindu Setengah Mati)
249
Bab 245 S2 (Teka-teki si Kembar)
250
Bab 246 S2 (Bertemu Teman Lama)
251
Bab 247 S2 (Hampa Tanpamu)
252
Bab 248 S2 (Pertemuan Tak Terduga)
253
Bab 249 S2 (Pertemuan Kedua)
254
Bab 250 S2 (Sebuah Tamparan Hebat)
255
Bab 251 S2 (Semua Akan Kembali)
256
Bab 252 S2 (Reunian Para Mantan)
257
Bab 253 S2 (Fakta Baru Terungkap)
258
Bab 254 S2 (Entah Apa Yang Tersimpan Di Hatimu.... )
259
Bab 255 S2 (Perlawanan Khaira)
260
Bab 256 S2 (Hidupku Bukan Milikku Lagi)
261
Bab 257 S2 (Memulai Rencana)
262
Bab 258 S2 (Sulit Bukan Berarti Tidak Mungkin)
263
Bab 259 S2 (Takkan Terganti)
264
Bab 260 S2 (Sehari Bersama Si Kembar)
265
Bab 261 S2 (Curhat Ivan)
266
Bab 262 S2 (Rahasia Ustadzah Aisya)
267
Bab 263 S2 (Pendekatan Dengan si Kembar)
268
Bab 264 S2 (Ulat Bulu Tak Tau Malu)
269
Bab 265 S2 (Rencana Liburan)
270
Bab 266 S2 (Penolakan Khaira)
271
Bab 267 S2 (Si Kembar Sakit)
272
Bab 268 S2 (Biar Semua Berjalan Apa Adanya )
273
Bab 269 S2 (Tak Bisa Menjauh)
274
Bab 270 S2 (Rasa Itu Telah Sirna)
275
Bab 271 S2 (Tampang Sangar Hati Hello Kitty)
276
Bab 272 S2 (Kejutan Buat Laras)
277
Bab 273 S2 (Kado Terindah)
278
Bab 274 S2 (Tidak Ada Ruang Untuk Pengganggu)
279
Bab 275 S2 (Bicara Dari Hati ke Hati)
280
Bab 276 S2 (Kecelakaan Maut)
281
Bab 277 S2 (Masihkah Ada Harapan?)
282
Bab 278 S2 (Kali Kedua)
283
Bab 279 S2 (Kepergian Laras)
284
Bab 280 S2 (Ulat Bulu Gigit Jari)
285
Bab 281 S2 (Arti Kehidupan)
286
Bab 282 S2 (Tak Pernah Berubah)
287
Bab 283 S2 (Perhatian Kecil Yang Sangat Berarti)
288
Bab 284 S2 (Kunjungan Teman Lama)
289
Bab 285 S2 (Sempurna)
290
Bab 286 S2 (Menghadiri Undangan Roni)
291
Bab 287 S2 (Pertemuan Dengan Sandra)
292
Bab 288 S2 (Sandra Yang Tak Tau Malu)
293
Bab 289 S2 ( Skin to Skin …)
294
Bab 290 S2 ( Akibat Skin to Skin …)
295
Bab 291 S2 (Peringatan Keras Buat Sandra)
296
Bab 292 S2 (Sandiwara Ivan)
297
Bab 293 S2 (Dedenya Mana?)
298
Bab 294 S2 (Ulang Tahun A2)
299
Bab 295 S2 (Resepsi Fahri)
300
Bab 296 S2 (Kunjungan Ke Proyek)
301
Bab 297 S2 (Kamulah Superioritasku)
302
Bab 298 S2 (Bucin Hakiki)
303
Bab 299 S2 (Mampir Ke Kantor)
304
Bab 300 S2 (Wasiat Laras )
305
Bab 301 S2 (Ghibah Asmara si Boss dan Nyonya Muda)
306
Bab 302 S2 (Quality Time Bersama si Kembar)
307
Bab 303 S2 (Embun si Bad Girl?)
308
Bab 304 S2 (Jangan Terlalu Berlebihan)
309
Bab 305 S2 (Reunian Teman Lama)
310
Bab 306 S2 (Teman Tuk Menghangatkan)
311
Bab 307 S2 (Umroh Bersama)
312
Bab 308 S2 (Liburan Plus)
313
Bab 309 S2 (Merayakan Cinta di Cappadocia)
314
Bab 310 S2 (Kabar Mengejutkan)
315
Bab 311 S2 (Rencana Syukuran Pernikahan)
316
Bab 312 S2 (Menikmati Kebersamaan di Rumah Khaira)
317
Bab 313 S2 (Syukuran Pernikahan)
318
Bab 314 S2 (Bertemu Teman Lama)
319
Bab 315 S2 (Berita Bahagia)
320
Bab 316 S2 (Cerita Ustadzah Ainur)
321
Bab 317 S2 (Suami Sangat Siaga)
322
Bab 318 S2 (Drama Pagi Di Kediaman Hasya)
323
Bab 319 S2 (Abbas Putra Alexander)
324
Bab 320 S2 (Sehidup Sesurga)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!