*Bulan POV*
Hari ini aku tidak ada jadwal bertugas di RS dan sekarang aku sedang berada di dalam mobil sahabat ku Bellamy untuk pergi ke bandara menjemput kakak laki-laki nya yang baru pulang dari Amerika.
Aku sebenarnya tidak ingin ikut tapi Bunda Meriam memaksaku untuk menemani Bellamy, padahal dia sudah di temani oleh supir pribadi keluarganya.
Aku yakin setelah dia bertemu dengan kakaknya pasti aku hanya akan menjadi obat nyamuk, Bellamy pasti akan sibuk berbincang dengan kakaknya. Wajar saja sudah 2tahun mereka tidak bertemu karena kakaknya terikat kontrak dengan perusahaan Amerika dan tidak di perbolehkan pulang sebelum kontrak selesai.
Namun apa boleh buat, aku tidak bisa menolak permintaan Bunda Meriam karena aku sudah menganggapnya seperti ibuku sendiri. Maklum saja semenjak orangtuaku meninggal aku hanya mendapatkan kasih sayang dari Om ku, jadi aku haus akan kasih sayang dari sosok seorang ibu dan aku mendapatkannya dari Bunda sahabatku.
Aku sangat senang ketika Bunda Meriam menganggap ku seperti anak kandung nya sendiri, dia tidak pernah membeda-bedakan antara aku dan anaknya. Dia selalu membagi kasih sayangnya sama rata itu sebabnya aku sangat menyayangi orangtua dari sahabatku ini.
"Lo kenapa diem aja? Kangen sama alat RS ya? Atau jangan-jangan Lo gugup ya mau ketemu kakak gue yang handsome?" goda Bebel sambil menaik turunkan alisnya
Aku hanya mendelik tajam pada sahabatku itu. Sebenarnya aku diam karena sedang memikirkan apa mungkin ini rencana Bunda Meriam untuk mendekatkan aku dengan anak pertamanya? Padahal dia tau aku sudah memiliki kekasih tapi Bunda Meriam selalu berharap bahwa aku akan meninggalkan Bagas demi anaknya.
Semenjak aku bersahabat dengan Bellamy dan dekat dengan Bunda Meriam, dia selalu gencar menjodohkan ku dengan putra nya yang bahkan aku belum tahu jelas wajah asli nya selain dari foto keluarga yang ada di tengah rumah di kediaman keluarga Xavier.
Pertama kali aku melihat fotonya yaitu ketika aku meminjam laptop Bellamy dan tidak sengaja melihat foto sahabatku dengan kakaknya. Dia lelaki yang tampan, manis, berkumis tipis, berkulit putih dan memiliki bibir yang ku pikir itu *sexy.
Stop it*!
Kenapa aku harus mengingat wajahnya? Ingat Bulan kamu sudah punya pacar, ingat Bagas!
"Udah jangan di pikirin terus itu RS, bentar lagi juga Lo bakal dapet gelar dokter spesialis. Atau jangan-jangan bener ya Lo lagi ngelamunin kakak gue? Ayo ngaku Lo?" goda Bebel lagi karena aku tak kunjung bicara
"Berisik tau Bell. Gue bukan lagi mikirin RS sama gelar gue yang udah di depan mata, gue juga gak lagi ngelamunin kakak Lo yang ganteng itu. Gue lagi mikir cowok gue lagi apa? Dimana? Sama siapa?" jawabku
"Ngaku juga Lo kalo kakak gue ganteng" kata Bebel sambil tersenyum penuh kemenangan.
Astaga Bulan Lo ngomong apa sih tadi? Kenapa Lo ngaku kalo kakak Bellamy itu cakep. batinku
"Lagian ngapain sih Lo mikirin cowok Lo yang udah kayak kadal buntung itu? Udah disakitin masih juga dipertahanin, udah banyak yang bilang dia tuh sering godain modelnya!" kata Bebel memojokkan pacar ku Bagas
"Selama gue belom liat pake mata kepala gue sendiri, buat apa gue percaya" jawabku percaya diri padahal dalam hati aku sedikit khawatir jika gosip itu benar adanya
*Bulan POV end*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rhania lesta
makin menarik ini critanya
2021-09-17
0