Fany pun tersipu dengan ucapan Papa Aksa yang membuatnya terbawa suasana hingga Fany membalas tepukan lembut di lengannya.
"Apa Om mau bersahabat dengan ku?" tanya Fany tersipu.
"Jelas Kamu sangat menyenangkan," jawabnya.
"Om gak malu punya Sahabat seperti Fany?" tanyanya.
"Kenapa harus malu? harusnya Fany yang malu punya Sahabat seorang Duda," lirihnya.
"Gak Om, justru Fany bersyukur punya Sahabat seperti Om dan Status tidak menjadi masalah buat Fany," jawabnya singkat.
"Serius?" tanya Papa Aksa.
"Serius Om," jawabnya tegas.
"Sebagai hari persahabatan Kita, Om traktir makan," ucapnya.
"Gak usah dirayakan Om jadi ngerepotin," jawabnya.
"Gak apa-apa sekalian makan malam," sahutnya.
"Iya Om," jawab Fany gugup.
"Kamu cantik dan dewasa," ucap Papa Aksa sambil melirik Fany.
"Terimakasih Om," jawabnya dengan gugup.
"Om suka Wanita dewasa dan polos,"ucapnya singkat.
"Mungkin keadaan yang membuatku dewasa Om, karena dari kecil Fany sudah ditinggalkan oleh kedua orangtuaku karena kecelakaan," tuturnya sedih.
"Iya, Om suka," ucapnya.
"Suka apanya Om," tanya Fany dengan sifatnya yang masih polos.
"Segalanya," jawabnya singkat.
Fany bingung dengan ucapan Papa Aksa yang membuatnya salah tingkah.
"Mungkin ini hanya perasaanku saja mustahil dia menyukai wanita seperti Aku yang tidak memiliki kelebihan apa-apa lagian dia pantas jadi Ayahku dan ayah dari sahabatku," gumamnya dalam hati.
Sementara Papa Aksa masih dengan mata bersinar sambil senyum-senyum sendiri membuat Fany bingung.
"Ada apa Om?" tanya Fany.
"Gak apa-apa Om cuma berpikir sebentar," jawabnya.
"Berpikir?" gumamnya.
"Iya berpikir!" jawab Papa Aksa.
"Tentang apa Om?" tanya Fany.
"Banyak hal dan suatu hari nanti Kamu akan tahu," jawabnya dengan tenang.
"Kapan Om?" tanya Fany.
"Akan ada hari yang tepat," jawabnya singkat.
Papa Aksa senang dengan sifatnya yang polos dan lucu membuatnya gemes dan ingin mencubit Pipinya yang tembem tapi itu tidak mungkin dilakukannya karena takut Fany marah dan tidak mau bersahabat lagi dengannya.
"Om, Fany sama Keysa ya!" ucap Fany.
"Ya, bujuk Keysa biar kita pulang," jawabnya singkat.
"Ya Om," sahutnya.
Fany pun beranjak dari duduknya lalu menghampiri Keysa yang masih dalam kesendiriannya.
"Hai Kesya! pulang yok," ucapnya dengan hati-hati.
"Malas," jawabnya cuek.
"Kesya, kasihan Papa Kamu," pintanya.
"Papa kan baik-baik saja," tanya Keysa.
"Iya, tapi kalau keadaanmu begini Papa mu kuatir," jawab Fany.
"Memang ada yang aneh dengan sifat ku?" tanya Kesya.
"Gak ada, cuma Papa mu mau istirahat," sahut Fany sambil membelai rambutnya dengan lembut.
"Terimakasih ya buat segalanya," ucapnya.
"Maksudnya?" tanya Fany.
"Kamu ada disaat Aku butuh," jawabnya.
"Kamu adalah Sahabatku susah senang Aku akan selalu ada untukmu," sahut Fany dengan senyum manisnya.
"Sekali lagi terimakasih ya," ucap Keysa dengan mata berkaca-kaca.
"Menangis lah, biar hatimu tenang jangan siksa dirimu seperti ini. Mamamu pasti sedih melihat keadaanmu seperti ini," tutur Fany mengingatkan Keysa.
"Keysa tak sanggup kehilangan Mama," isak nya.
"Fany ngerti, tapi Keysa masih memiliki seorang Papa yang baik dan perhatian," ucap Fany.
"Keysa tahu tapi mengapa Mama pergi secepat ini!" lirihnya.
"Hidup mati Kita sudah diatur oleh Tuhan, begitu juga dengan orang tuaku harus meninggalkan ku diusia yang masih kecil dan harus dibesarkan oleh Kakek dan Nenek ku. jawabnya dengan suara terbata-bata.
"Maaf ya, Keysa membuatmu sedih," ucapnya.
"Gak apa-apa, Fany harap kedepannya Kamu harus lebih menerima kenyataan dengan lapang dada," pintanya.
Keysa pun memeluknya dengan erat sambil menangis tersedu-sedu.
______________________________________________
jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
LYTIE
semangat ya kak ^~^
2021-09-10
0
Yeni Eka
Hadir ka
2021-08-19
0
Neyna 🎭🖌️
semangka (semangat kaka 💪😅)
2021-08-17
0