Semua sudut sudah mereka jalani tapi Keysa tidak ada, Papa Aksa nampak kesal melihat tingkah Keysa yang membuatnya kuatir.
"Om maafkan Keysa ya," lirihnya.
"Om takut terjadi sesuatu padanya," ucapnya kesal.
"Gak Om, Keysa pasti baik-baik saja," jawabnya.
"Terus Keysa dimana?" tanyanya.
"Om disini saja biar Fany yang cari," sahutnya.
"Gak usah nanti Fany kenapa-kenapa lagi," gumamnya.
Fany pun tidak bisa berbuat apa-apa saat Papa Aksa sangat panik dengan Keysa, keringatnya mengucur deras membasahi wajahnya yang tampan membuat Fany iba.
"Keysa kamu dimana sih" gumamnya kesal.
Saat semua panik tiba-tiba ponsel Papa Aksa berdering.
"Papa dimana sih kok lama bangat," ucapnya.
"Keysa dimana?" tanya Papa Aksa.
"Keysa diluar Pa," jawabnya.
Papa Aksa dan Fany langsung keluar dengan rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dari jauh Keysa nampak santai menenteng kantong belanjaannya.
"Om itu Keysa," ucapnya.
Papa Aksa menautkan kedua alisnya dengan pandangan mata sinis.
"Dasar anak nakal," lirihnya.
"Om jangan marahi Keysa ya," pintanya.
"Kesya harus dikasih pelajaran biar jangan kebiasaan," ujarnya.
"Jangan Om, nanti Keysa tersinggung," cekal Fany.
Sejenak Papa Aksa menghentikan langkahnya sambil memandang kearah Keysa dan amarahnya mulai reda, ada rasa iba saat melihat wajahnya yang polos dan cantik yang mirip dengan wajah Mamanya.
"Terimakasih ya, Kamu sudah membuatku sadar,"ucapnya tegas.
"Sama-sama Om," jawab Fany.
Keysa nampak mondar-mandir sambil melirik jam tangan yang melingkar ditangannya.
"Keysa!" jerit Fany sambil melambaikan tangannya.
Keysa membalikkan tubuhnya sambil membalas lambaian tangan Fany. Papa Aksa hanya tersenyum melihat tingkah Keysa yang membuatnya tersulut emosi.
"Keysa darimana?" tanya Fany.
"Keysa asik nonton badut," jawabnya sambil menunjuk kearah Badut.
"Keysa membuat Papa panik," ucapnya kesal.
"Maafkan Keysa ya Pa," lirihnya sambil menundukkan kepalanya.
"Lain kali jangan begitu ya," ucapnya.
"Ya Pa," jawabnya.
"Ini sudah sore Pa, gimana kalau kita nonton Badut saja," ucap Keysa.
"Boleh," jawabnya.
Papa Aksa pun menuruti kemauannya asal Keysa bahagia, karena Keysa adalah harta satu-satunya buah cinta dari Istri tercintanya.
"Yok Kita berangkat," ucap Keysa sembari berteriak.
"Belanjaannya Tarok di Mobil," ucap Papa Aksa.
Keysa menyodorkan kantong belanjanya dan berlari kencang menuju pertunjukan Badut.
"Maafkan Keysa ya," ucap Papa Aksa.
"Gak apa-apa Om," lirihnya sambil membawa kantong belanjaan Keysa ke Mobil.
"Fany suka Badut?" tanya Papa Aksa.
"Suka Om soalnya lucu" jawabnya.
Dengan langkah cepat mereka menghampiri Keysa, pertunjukan Badut membuat Keysa senang sampai lompat-lompat sambil tepuk tangan.
"Pa, lihat lucu bangat," ucapnya senang.
Papa Aksa hanya tersenyum melihat tingkah Keysa seperti Anak kecil, menjerit, melompat dengan tawanya yang lepas.
Tanpa sengaja Papa Aksa menggenggam jemari Fany dengan pandangan lurus ke depan, Fany kaget sambil melirik tangannya yang sudah menggenggamnya dengan erat.
"Om, maaf tangannya," ujar Fany.
"Maaf, Om terbawa perasaan," ucapnya.
Fany bingung dengan ucapan Papa Aksa" terbawa perasaan".
"Maksudnya Om?" tanya Fany.
"Om terbiasa selalu menggenggam jemari Istriku rasanya canggung tanpa menyentuh jemarinya," ucapnya.
"Fany kan bukan Istri Om," ujar Fany.
"Sudahlah, Om minta maaf," ucapnya singkat.
Fany serba salah saat membuat Papa Aksa sedih dan merasa berdosa telah menyakiti hatinya yang tulus. Dengan leluasa Fany pun memandang wajahnya dan baru menyadari ternyata Papa Aksa sangat tampan dan berwibawa.
__________________________________________________
jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Farsecret
Like sudah mendarat buatmu Thor 🤩
2021-09-10
0
Lovallena (Lena Maria)
ku tinggalkan jejak 🤩 jaiyou! 💪
2021-09-08
0
Eiynn08
semngat😊
2021-08-22
0