Malam semakin larut mereka kembali ke peraduan masing-masing, Papa Aksa termenung dalam kesendiriannya sambil memandang seisi ruangan sambil membayangkan Istrinya dengan uraian air mata. Lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur sambil memeluk boneka beruang kesukaan Istrinya.
"Kenapa begitu cepat Kamu pergi meninggalkan Aku, apa dosaku padamu?" isaknya.
Lalu Papa Aksa membenturkan kepalanya ke kasur sambil menjerit memanggil Istrinya.
"Kamu jahat! tega meninggalkan Aku dan Keysa!" ucapnya kesal.
Saat hatinya berontak tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah foto yang terletak disudut ruangan, Istrinya sangat cantik mengenakan kebaya biru membalut tubuh indahnya hingga lekuk tubuh indahnya nampak jelas. Papa Aksa beranjak lalu mengambil foto sambil memeluknya dengan erat.
"Sayang kamu sangat Cantik, andaikan Kamu masih ada, Akulah Suami yang paling beruntung di dunia ini. Tidak hanya cantik Kamu juga baik dan lembut membuat Aku jatuh cinta setiap hari kepadamu," ucapnya sembari berteriak.
Kesunyian malam membuat Papa Aksa larut dalam kesedihan hingga matanya enggan untuk terpejam, dan hanya ingin memandang dan memeluk bingkai foto Istrinya. Mulutnya komat-kamit dengan kata-kata yang tidak jelas sebagai pelampiasan kesedihannya disaat kehilangan Istri yang sangat dikasihinya.
Setelah menunggu beberapa jam Papa Aksa pun terlelap dalam tidurnya dengan harapan bisa bertemu dengan Istrinya walau dalam mimpi setidaknya bisa mengobati rasa rindunya. Malam pun Semakin dingin saat rintik hujan membasahi bumi seakan tau apa yang dirasakannya saat ini. Hingga tanpa sadar Papa Aksa menarik selimutnya karena malam itu begitu dingin tanpa pelukan Istrinya yang kini telah tiada.
Tanpa disadarinya hari pun sudah pagi, matahari mulai menampakkan sinarnya menembus kaca jendela kamarnya tapi Papa Aksa masih terlelap sambil memeluk foto Istrinya. Sementara Keysa dan Fany sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan sebelum Papa Aksa bangun. Keysa menggantikan tugas Mamanya untuk menyiapkan sarapan pagi buat Papa Aksa, walaupun memiliki asisten rumah tangga tapi Bu Retno selalu menyiapkan sarapan Papa Aksa sebelum berangkat kerja, Bu Retno melayani Suaminya sendiri tanpa bantuan Bu Zana asisten rumah tangganya. Karena itu Papa Aksa sangat mencintai Istrinya dengan segenap hatinya.
Bu Retno tau apa yang menjadi kewajibannya sebagai seorang Istri melayaninya dengan baik sebagai tanda cinta kasihnya terhadap suaminya.
Makanan pun sudah tersedia dimeja makan tapi Papa Aksa belum juga bangun, Keysa pun segera menuju kamar Papa Aksa.
Tok..tok..
"Bangun Pa! sarapan sudah siap!" ucap Keysa.
Papa Aksa pun kaget dan langsung beranjak dari tempat tidurnya.
"Iya, Papa mandi dulu," jawabnya singkat.
Lalu Papa Aksa segera mandi dan langsung menuju meja makan untuk sarapan bersama Keysa dan Fany.
"Maaf ya Papa telat bangun," ucapnya.
"Gak apa-apa Pa, Keysa dan Fany juga telat bangun kok," lirihnya sambil menyendok nasi goreng ke piring.
Fany nampak canggung saat duduk berhadapan dengan Papa Aksa dan minder bisa duduk dimeja makan yang mewah bersama Keluarga Keysa.
"Fany ,anggap saja Rumah sendiri gak usah sungkan," ucap Papa Aksa.
"Ya Om," lirihnya tersipu.
Fany yang nampak grogi membuat suasana hatinya tidak tenang dan ingin meninggalkan meja makan. Tapi Fany takut sikapnya justru membuat Keysa tersinggung apalagi masih dalam suasana duka. Fany pun menarik nafas dalam-dalam agar hatinya lebih tenang sampai sarapan selesai.
__________________________________________________
jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
ANAA K
Semangat ya
2021-10-08
0
Dewi Kijang
lanjut
2021-09-16
0
Rini Sarmilah
Hadir lagi thor...❤🥰
2021-09-09
0