Sepanjang perjalanan menuju Rumah Sakit, perasaan Keysa tidak enak dan tiba-tiba matanya berkaca-kaca tanpa sebab hingga Supir Taksi sesekali meliriknya dari kaca spionnya.
"Ada apa Dek?" tanyanya.
"Gak apa-apa Pak!," jawab Keysa.
"Kok menangis?" tanyanya lagi.
Keysa panik dan langsung mengusap air matanya, bayangan wajah Mamanya tiba-tiba membuat tangisnya pecah, Supir Taksi pun ketakutan dan memarkirkan Mobilnya.
"Dek Kamu kenapa?" tanya Supir Taksi gugup.
"Ayok jalan Pak! Mama," ucapnya panik.
"Kenapa Mamamu?" tanyanya.
"Sakit Pak," ucapnya.
Supir Taksi pun langsung melaju menuju Rumah Sakit tempat Mamanya dirawat. Setelah beberapa menit Keysa pun tiba di Rumah Sakit dan langsung membayar ongkosnya lalu berlari menuju kamar Mamanya dirawat. Setiba didepan pintu Keysa kaget saat Mamanya tidak ada di dalam kamar. Keysa pun menjerit dan mengacak-acak rambutnya.
"Mama...! jangan tinggalkan Keysa," ucap Keysa sembari berteriak didalam kamar.
Tiba-tiba Seorang Perawat menghampirinya sambil mengusap kepalanya.
"Keysa, yang sabar ya Mama Kamu sedang diruang ICU," ucap Perawat.
"Tidak...!" sahut Keysa.
Perawat lalu membawa Keysa menuju ruangan ICU sambil menggandeng tangannya. Dari jauh Papa Aksa melihat Keysa dan langsung berlari dan memeluknya dengan Isak tangisnya.
"Mama kenapa Pa!" tanya Keysa.
"Papa juga gak tau setelah kamu pergi Mamamu langsung drop Keysa," sahutnya.
"Mama... ini surat kelulusanku baca dong Ma!" ucap Keysa sambil memegang Amplopnya.
Papa Aksa terharu mendengar ucapannya dan berusaha menghibur Keysa, walau hatinya juga hancur berkeping-keping. Keysa melepaskan pelukannya dan berusaha masuk kedalam tapi Perawat menghalanginya karena Dokter sedang memeriksa keadaan Mamanya. Tangis Keysa menyayat pilu hati Papa Aksa hingga membenturkan kepalanya Kedinding tanpa merasakan sakit sedikitpun.
"Pak, tolong jangan menyakiti diri sendiri kasihan anak Bapak Keysa," ucap Perawat iba.
Papa Aksa tidak menghiraukan ucapan Perawat tapi tetap saja menangis histeris, Perawat pun tidak bisa melakukan apa-apa karena Perawat mengerti dengan keadaan Papa Aksa. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan Perawat memanggil Papa Aksa.
"Bapak Aksa silakan masuk," perintah Perawat.
Papa Aksa langsung beranjak dan mengikuti Perawat masuk keruangan, Keysa dengan langkah cepat mendahului Perawat dan langsung memeluk Mamanya dengan kencang.
"Keysa! tolong jangan menangis karena Mamamu kritis," perintah Dokter.'
"Tidak Dokter, Mamaku pasti nungguin Kesya! Mama janji akan membuka Amplop ini," ujar Kesya tersedu.
Dokter bingung dengan ucapan Kesya dan menatapnya dengan tanda tanya. Papa Aksa langsung menemui Dokter dan menjelaskan ucapan Kesya. Dokter pun terharu dan memeluknya dengan iba.
" Kesya harus sabar ya! apapun keadaan Mamamu sekarang harus ikhlas dan berlapang dada," ucap Dokter.
"Tidak Dokter, Kesya tidak mau kehilangan Mama," jawab Kesya.
"Iya Kami pasti berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Mamamu," sahut Dokter.
Tiba-tiba detak jantung Mamanya naik lagi, Dokter pun kaget dan melepaskan pelukannya dan kembali mengeceknya.
"Ke...Kesya," ucap Mamanya.
"Iya Ma, ini amplopnya Ma tolong baca," jeritnya.
"Buka Keysa biar Mama baca," perintah Mamanya.
Dengan tangan gemetar Keysa membuka Amplop dan mengarahkan ke wajah Mamanya.
"Kesya lu...lulus," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Tiba-tiba detak jantungnya menurun dan kembali kritis membuat Papa Aksa dan Kesya panik.
Dokter pun berusaha keras mencari solusi untuk kesembuhan Bu Retno tapi semua nihil.
"Mama jahat tega meninggalkan Kesya," gumamnya.
Setelah ucapan Kesya detak jantungnya kembali naik, tapi pandangan matanya kosong sambil melirik Kesya dengan tetesan air mata. Papa Aksa terus berdoa dan memohon mujijat buat kesembuhan Istrinya.
__________________________________________________
jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Norma Yunita
nyicil jejak lagi kak😍
2021-11-11
0
Sellyn
nangis bacanya ka😭😭😭😭 sedih,.
2021-09-19
0
Hyleemachaa
Aku mampiir kaak
2021-09-11
0