Setelah beberapa menit Papa Aksa beranjak dari duduknya, pikirannya mulai tenang saat mengintip Keysa dan Istrinya sedang bercerita dihiasi dengan tawa kecil menggugah kesadarannya.
"Keysa! sudah jam dua belas," bisik Papa Aksa.
"Iya Pa," jawabnya singkat.
Papa Aksa kembali duduk disamping Istrinya sambil memandangi wajah perempuan paruh baya yang sangat dicintainya. Mereka saling memandang dengan sorot mata yang menyimpan segudang rindu hingga membuat matanya berkaca-kaca.
"Ma.. jangan tinggalkan Aku ya!" ucapnya singkat.
"Aku akan selalu ada untukmu selamanya." jawabnya sambil mengusap air matanya.
"Janji?" sahut Papa Aksa dengan suara terbata-bata.
"Iya Pa!" balasnya.
Papa Aksa merasa terluka setiap kata yang terlontar dari bibir Istrinya. Lalu menggenggam tangannya dengan sekuat tenaga sambil menciuminya dengan penuh cinta.
Keysa hanya duduk terdiam sambil terharu melihat kekuatan cinta orangtuanya yang begitu kuat, itu terbukti dengan cara Papa Aksa merawat Mamanya dengan tulus tanpa rasa lelah.
"Pa, biar Keysa naik taksi saja ya?" ucap Keysa.
"Gak apa-apa Keysa naik Taksi?" tanya Papa Aksa.
"Gak Pa, kasihan Mama," jawab Keysa.
Keysa pun mencium kening Mamanya dengan lembut dan segera meninggalkan ruangan.
"Hati-hati Keysa." lirih Mamanya.
Keysa menoleh kebelakang sambil tersenyum tersenyum.
"Iya Ma," sahut Keysa.
Keysa pun dengan cepat menuju Taksi yang sudah menunggu di depan Rumah Sakit, lalu menyuruh Supir Taksi lebih cepat karena waktu sudah menunjukkan pukul satu.
"Pak tolong lebih cepat ya," perintah Keysa dengan wajah panik.
"Iya Non," jawab Supir Taksi.
Hanya membutuhkan beberapa menit perjalanan Keysa sudah sampai disekolah. Keysa menyodorkan selembar uang seratus kepada Supir Taksi.
"Ini Pak," ucapnya.
"Maaf Non uangnya besar sekali, Bapak baru keluar," jawab Supir Taksi.
Keysa tersenyum memandang Supir Taksi yang wajahnya sudah tua itu.
"Ambil saja buat Bapak," ucap Keysa.
"Terimakasih Non," jawab Supir Taksi gugup.
"Itu rejeki buat Bapak," sahut Keysa.
Keysa pun berlari menuju halaman Sekolah yang mulai sepi, Keysa pun panik dan langsung menuju Satpam Sekolah.
"Selamat siang Pak," ucap Keysa singkat.
"Eh Keysa, cepat buruan ke Aula," jawab Satpam.
Tanpa banyak tanya Keysa bergegas menuju Aula yang sudah dihadiri oleh para orang tua siswa. Keysa duduk dibelakang sambil mengusap keningnya yang berkeringat. Wajahnya tiba-tiba sedih karena orang tua teman-temannya semua hadir untuk mengambil surat kelulusan mereka. Sementara Keysa harus mengambilnya sendiri karena keadaan Mamanya yang lagi sakit, dan Papanya harus menjaganya.
Keysa gerah karena Kepala Sekolah memberikan pengarahan yang cukup panjang membuatnya semakin gelisah karena Keysa ingin cepat-cepat pulang untuk menemui Mamanya.
"Nak Kamu kenapa?" ucap salah satu orang tua murid.
"Mama Saya lagi sakit Bu," ucapnya singkat.
"Sakit apa Nak," tanyanya.
"Kista Bu," jawab Keysa.
"Lebih baik dioperasi Nak, Ibu dulu sakit kista tapi setelah diangkat Ibu kembali sehat," tuturnya.
Mata Kesya mulai berkaca-kaca mendengar penuturan Ibu itu, dan membayangkan wajah Mamanya yang tidak berdaya lagi.
"Sudah Bu, tapi setelah Operasi keadaan Mama Saya semakin memburuk hingga untuk berbicara pun sulit," jawab Keysa.
"Ya Tuhan! mudah-mudahan Mamamu cepat sembuh ya!" ujarnya.
"Amin! Terimakasih Bu," jawab Keysa.
"Sama-sama Nak," ucapnya dengan haru.
Beberapa saat Kepala Sekolah menutup ceramahnya dan langsung menyerahkan kepada wali kelas untuk memanggil nama muridnya satu persatu. Setelah namanya dipanggil Keysa langsung berdiri menuju Wali Kelasnya.
"Keysa! dimana orang tuamu?" tanya Wali kelasnya.
"Maaf Bu, Mama sakit," ucapnya dengan nada tersendat.
"Papamu dimana?" tanyanya.
"Mama dirawat di Rumah Sakit Bu! jadi Papa harus menjaganya," jawabnya singkat.
Wali kelasnya terdiam dan memandang Keysa dengan iba seakan merasakan apa yang dirasakan Keysa saat ini.
"Maaf ya! Ibu tidak tahu kalau Mamamu sedang sakit, semoga Mamamu cepat sembuh," ucapnya.
"Terimakasih Bu," jawab Keysa.
Lalu Keysa pamit dan segera meninggalkan Aula menuju Rumah Sakit dimana Mamanya dirawat. Keysa segera berlari menuju Taksi online yang sudah menunggunya diluar pekarangan Sekolah. Keysa ingin segera sampai dan menyerahkan Amplop kelulusannya kepada Mamanya, Amplop masih tertutup rapi karena Keysa tidak ingin membuat Mamanya kecewa.
_________________________________________________
Jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Vkay06
sedih bgt thor😭
2021-10-16
0
Dewi Masitoh
boom like dari beautiful crazy woman kk jgn lupa mampir untuk saling mendukung
2021-10-13
0
ANAA K
Semangat kak
2021-10-08
0