Keysa menangis dalam hening dan rasanya hidup tiada arti tanpa senyum dan tawa Mamanya yang menghiasi hari-harinya, kini hampa dan tidak berarti.
"Pa," panggil Keysa memecahkan lamunan Papa Aksa.
"Ya Keysa," ucapnya sambil memandang kearah Keysa.
"Papa gak kerja?" tanya Keysa.
"Gak Keysa, Papa sudah ijin untuk hari ini." jawab Papa Aksa.
Keysa terdiam tanpa banyak tanya karena takut membuat Papanya terganggu. Keysa memilih duduk disamping Mamanya sambil membelai rambut indahnya.
"Keysa, jam berapa ke Sekolah?" tanya Papa Aksa.
"Jam satu Pa." sahut Keysa.
Papa Aksa melirik jam tangannya yang melingkar ditangannya, lalu memandang keluar dengan seribu duka. Wajahnya yang tampan kelihatan kusam dengan matanya yang sembab.
"Keysa, Papa bingung dengan keadaan Mamamu yang mulai mengkuatirkan karena semakin hari tidak ada perubahan." ucap Papa Aksa dengan frustasi.
"Keysa juga begitu Pa, tapi hari ini pasti ada mujijat buat Mama karena hari ini hari yang ditunggu-tunggunya, Mama adalah orang yang pertama kali membuka Amplop yang menunjukkan Keysa Lulus atau tidak." lirihnya.
Papa Aksa terpukul dengan ucapan Keysa karena menurut diagnosa Dokter keadaan Mamanya semakin memburuk, tapi sengaja tidak memberitahukan kepada Keysa karena hanya memperburuk keadaan.
"Oh begitu." jawabnya singkat.
"Iya Pa, Mama tidak mungkin membohongiku." sahut Keysa.
"Pulanglah untuk mengambil semua keperluan mu." ucap Papa Aksa.
"Semua sudah siap Pa, Keysa sudah menyiapkannya." jawab Keysa.
Papanya tersenyum sambil memujinya dengan mengacungkan jempolnya kearah Keysa.
"Pintar anak Papa." ucapnya.
"Siapa dulu dong Mamanya!" ejek Keysa.
Mereka tersenyum sambil melirik Mamanya dengan bangga.
"Ayok buruan biar Papa antar." ucapnya.
"Terus Mama siapa yang jaga Pa?" tanya Keysa.
"Biar Mama sebentar dijaga Perawat." jawabnya singkat.
Keysa tidak rela meninggalkan Mamanya walau hanya sedetik tapi karena urusan sekolah Keysa terpaksa melakukannya.
Sebelum Keysa meninggalkan ruangan Keysa pamit sambil mencium kening Mamanya.
"Keysa pergi sebentar ya Ma, doakan Keysa lulus." ucap Keysa dengan haru.
Tiba-tiba tangan Mamanya bergerak dan membuka kedua matanya hingga membuat Keysa kegirangan. Papa Aksa juga tak kalah senang bahkan melompat -lompat kegirangan membuat Perawat tersenyum melihat tingkahnya.
"Mama gak bohong kan Pa! Mama pasti sembuh." ucap Keysa.
"Iya Kesya, Papa bahagia." jawabnya sambil mengusap kepala Keysa.
Mamanya tersenyum manis melihat tingkah Suami dan Anaknya yang membuat matanya berkaca-kaca.
"Mama Jangan menangis." lirih Keysa.
"Mama bahagia melihat Keysa tumbuh menjadi anak yang sangat cantik dan baik hati." ucap Mamanya.
Keysa tersipu sambil memeluk Mamanya dengan manja.
"Mama tau gak Keysa mau kemana?" tanya Keysa.
"Iya, Keysa pasti lulus Mama sudah membacanya." sahut Mamanya.
Keysa tertawa sambil mencubit pipi Mamanya dengan gemes.
"Mama bisa saja ini Keysa baru mau ambil hasilnya." gumamnya.
Papa Aksa menautkan kedua alisnya sambil memandang Istrinya dengan tajam. Pikiran Papa Aksa tiba-tiba tidak karuan memikirkan ucapan Istrinya. Lalu Papa Aksa berlari keluar dengan mata berkaca-kaca dengan hati yang hancur.
"Tuhan jangan ambil Istriku dia adalah hartaku yang paling berharga." gumamnya sambil mengacak rambutnya.
Papa Aksa sengaja keluar karena tidak sanggup melihat Keysa yang sangat yakin dengan kesembuhan Mamanya. Papa Aksa seakan ingin menjerit untuk melepaskan gundah hatinya.
"Aku tidak butuh hartaku Tuhan, Aku hanya ingin Istriku sembuh." ucapnya dengan kesal.
__________________________________________________
Jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Sopi_sopiah
lanjut kakak👍
2021-09-25
0
🐾Ocheng🐾
Kocheng datang bawa Like👍
2021-09-24
0
ANAA K
Semangat up nya thor🥰 aku dah mampir, jangan lupa mampir kembali yah tho👍🏾👍🏾👍🏾
2021-09-15
0