Cantik Tapi Berbahaya
Pagi itu burung -burung berkicau, menyapa sinar matahari yang mulai menampakkan sinarnya, menembus kaca jendela kamar. Keysa hanya duduk termenung membayangkan wajah Ibunya yang hanya menghabiskan waktunya dengan menahan rasa sakit dengan penyakit Kista yang di deritanya.
Keysa pun tersentak saat mendengar suara lirih Bu Zana, memanggilnya.
"Kesya, ayo bangun," sambil mengetuk pintu kamarnya.
"Iya Bu!" jawabnya ketus sambil masuk ke kamar mandi.
Kesya pun segera bersiap-siap untuk berangkat ke Rumah Sakit untuk menggantikan Papanya. Setelah Keysa selesai ujian akhir Papanya merasa terbantu karena Kesya bisa menjaga Mamanya saat Papanya berkerja.
Hanya membutuhkan beberapa menit perjalanan menuju Rumah Sakit, Keysa sudah tiba dan langsung menuju kamar Ibunya di rawat.
Tok...Tok...
"Selamat pagi Ma," ujar Keysa sambil mencium kening Ibunya dengan lembut.
"Pagi juga Kesya,! jawabnya dengan senyum.
Papanya hanya duduk diam di sudut ruangan, sambil memandang keluar dengan pandangan kosong. Keysa pun memandang Papanya dengan rasa iba dan merasakan apa yang dirasakan saat ini. Kesya sangat bersyukur sekali, karena Tuhan memberikan orang tua yang sangat pengertian dan lembut seperti Papa Aksa, yang menguatkan dirinya menerima ujian yang diberikan Tuhan kepada Mamanya.
Keysa pun menghampirinya sambil membawa sebungkus nasi kotak untuk Papanya.
"Ada apa Pah? kenapa wajah Papa pucat?" tanya Keysa.
"Papa sedih melihat kondisi Mamak mu, yang semakin hari semakin lemah." ucap Papa Aksa dengan lembut, agar Putri kesayangannya itu tidak panik dan sedih. " Ya Tuhan sembuhkan Mama ku," lirih Keysa sambil menangis.
Papa Aksa pun ikut menangis sambil melirik Istrinya yang terbaring lemas di tempat tidur. Keysa pun memeluk Papanya sambil menggigit kedua bibirnya menahan rasa sedihnya. Mereka pun hanyut dalam kesedihan hingga tidak mampu mengucapkan sepatah kata, hanya airmata yang terus mengalir membasahi wajahnya.
Tiba-tiba Kesya melepaskan pelukannya, sambil mengusap air matanya.
"Setelah lulus nanti, Kesya akan fokus jaga Mama, dan tidak melanjutkan sekolah." lirihnya dengan ketus.
"Tidak Kesya! Kamu harus melanjutkan Sekolahmu, Papa kan masih ada." jawabnya sambil memandang Kesya dengan tajam.
"Tidak Pa! itu sudah keputusanku," jawabnya sambil memandang Mamanya.
Papa Aksa sangat menyayangkan jika Kesya harus berhenti sekolah, karena Kesya Sangat pintar dan selalu mendapat beasiswa. Tidak hanya pintar Kesya juga memiliki Wajah yang cantik dan ramah membuat Teman-temannya senang berteman dengannya. Tidak sombong dan tetap rendah hati walau memiliki kemampuan yang lebih dari teman-temannya. Hingga Kesya memiliki banyak Teman yang menyayanginya.
"Kesya, Kamu harus sekolah bila perlu Papa akan menyewa Perawat untuk merawat Mamamu. Jadi kamu tak perlu kuatir Mamamu pasti baik-baik saja." ucapnya dengan tegas.
"Tidak! keputusanku sudah bulat, dan akan selalu bersama Mama." jawabnya dengan uraian air mata.
Tenggorokan Papa Aksa terasa mencengkram, hatinya pilu seakan tidak rela Putri kesayangannya harus berhenti Sekolah demi Mamanya. Jauh di lubuk hatinya sangat bangga memiliki Anak yang baik yang rela berkorban demi Mamanya. Papa Aksa pun memeluk Kesya dengan haru sambil mengusap kepalanya dengan lembut.
"Terimakasih ya Nak, Papa bangga memiliki Anak seperti kamu, yang rela melakukan apa saja demi orang tuanya." ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
"Sama-sama Pa, Kesya juga bangga memiliki seorang Papa yang luar biasa, yang tulus merawat Mama tanpa ada rasa lelah." ucapnya tegas sambil mengacungkan jempolnya.
Mereka pun tersenyum dengan harapan ada mujijat untuk kesembuhan Mamanya.
__________________________________________________
Jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Win
hadir kak😁
like dan fav uda mendarat.
salam dari "Pernikahan impian."
makasih😁😁
2022-03-19
0
Jo Doang
hadir kak membawa dukungannya..
2021-10-08
0
Esa Aurelia
Like thor 😊
2021-10-08
1