"Minum obatmu nduk.." ibu Rima mengambil 3 butir obat yang harus di minum Rima setelah sarapan,
Rima patuh dan meminumnya,
namun dari mulutnya tak terucap kata apapun selama 3 hari ini, ibunya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas dan menahan pedih melihat kondisi putrinya.
"Jangan khawatir.. ayah dan ibu tidak akan memaksamu nak.. " ucap ibu rima lirih membelai rambut anaknya.
" Ayah dan Om Prasetya akan membatalkan semua pesanan hari ini.. yg tenang tenang ya ndukk pikirannya.."
ibu rima meyakinkan putrinya agar tdk berfikir yang tidak tidak lagi,
" ibu keluar sebentar ya, antar ayah ke depan.." kata ibunya sembari bangkit dari posisi duduknya, namun tiba tiba Rima menarik lengan ibunya,
ia menatap ibunya lama,sampai ibunya heran,
"Rima mau bicara sama ayah bu.."
terdengar suara lirih dari mulut Rima,
setengah kaget setengah bahagia ibu Rima mengelus lagi kepala putrinya,
"biar ibu panggil dulu ayah dulu ya.."
jawab ibunya berjalan keluar ruangan.
Tak lama Adam masuk,
ia duduk disamping putrinya,setelah 3 hari diam,baru sekarang Rima mau bicara,
karna itu Adam akan pelan pelan mendengarkan.
"Kenapa ndukk? mau makan apa.. biar ayah carikan di luar..?" tanya ayahnya kalem menjaga perasaan anaknya sebisa mungkin.
Rima menatap ayah dan ibunya bergantian.. seperti berfikir akan sesuatu,
"aku mau menikah.. " ucap Rima lirih kemudian,
"gimana nduk...??" tanya ayahnya tidak percaya dengan pendengarannya,
"Rima mau menikah yah, jadi ayah tidak perlu membatalkan gedung dan lainnya.."
kalimat kalimat yang terlontar dari mulut Rima seakan membuat kedua orang tuanya tidak percaya.
"Kamu sungguh sungguh nduk???"
tanya ayahnya lagi tidak percaya,
"tapi saya mau membuat perjanjian pra nikah.. apa calon suami saya bisa memenuhi persyaratan saya yah..?"
entah harus senang atau sedih, Adam dan istrinya benar seperti naik roller coaster,
"ya Allah.. ini sungguhan nduk? kamu mau menikah dengan Rendra??"
tanya ibunya meyakinkan diri, Rima tidak menjawab lagi,namun ia mengangguk pasti menegaskan bahwa yang ia katakan benar.
Dua hari kemudian Rima keluar dari rumah sakit karena kondisinya sudah membaik, dan karena persetujuan Rima maka acara persiapan pernikahan siap untuk di lanjutkan sembari Rendra mengurus segala berkas berkas pengajuan nikah.
Ia pun terpaksa memboyong Rima kesana kemari untuk menghadap, karena itu suatu keharusan.
Meskipun segalanya di laksanakan dengan terburu buru dan memakan banyak waktu, tetapi Rendra bersyukur karena semua berjalan lancar.
Komandannya pun banyak membantu urusan Rendra sehingga
semua urusannya seperti di permudah.
Darendra menghisap rokok untuk mengurangi ketegangannya,
meskipun sebenarnya ia jarang merokok,
sepertinya rokok adalah satu satunya penenang nya,
ia menatap kosong kearah luar jendela,
entah apa yang ia pikirkan bahkan ayah dan ibunya tidak pernah ada yang tau apa yang sebenarnya Rendra pikirkan,
sesekali ia menghela nafas dalam..
" Kamu sudah siap Le..?" ibunya memasuki ruang ganti,
" nggeh bu.." jawab Rendra buru buru mematikan rokoknya, ia menatap ibunya lalu tersenyum.
" ibu cantik.. " Rendra memuji ibunya yang terlihat cantik dan muda memakai setelah kebaya berwarna krem dan gold,
" lhoo.. klo ibumu ini ndak cantik mana mau ayahmu itu.."
jawab ibunya ringan sambil membenarkan kancing baju Rendra dan merapikan sana sini.
Entah kenapa tiba tiba saja air mata mengalir perlahan dari sudut mata ibu Rendra, melihat itu Rendra terhenyak sejenak lalu tersenyum mengerti.
" Buat apa saya menikah kalau ibu masih menangis..? apa ibu tidak bahagia saya menikah bu..?" tanya Rendra menatap ibunya dalam.
" Justru ibu bahagia.. ibu bahagia akhirnya melihatmu menikah.. meski dengan cara seperti ini.." jawab ibunya sambil menyeka air mata dari sudut sudut matanya.
" Apa ibu menyesal karna yang berdiri disini buka Rafa bu..?" tanya Rendra dengan mata sayu, kata katanya terdengar sedih, ia merasa selama ini mengalah pada Rafa adalah kewajibannya,selain karna ia adalah anak pertama,ia juga bukan kakak kandung Rafa, sebenarnya ayah dan ibu tidak pernah menyuruhnya mengalah,tapi Rendra yang dewasa mewajibkan dirinya mengalah demi apapun yang membuat adiknya Rafa bahagia.
"Ngomong apa km le..? kamu ya kamu, Rafa ya Rafa..adikmu berbeda denganmu,
kamu selalu mendahulukan adikmu.. tapi bukan berarti ibu selalu membela adikmu, ayah sama ibu benar benar bersyukur kamu mendampingi Rima le..
selama kamu bahagia, ayah dan ibu akan selalu mendukung, baik sekarang atau ke depannya.. " jelas ibunya kalem dan penuh kasih sayang.
" Enggeh bu.." jwb Renda tertunduk,
" penghulu sudah datang.. ayo keluar.."
ajak ibu mengandeng lengan Rendra.
Rendra yang mengenakan baju pengantin berwarna putih itu sedikit gugup, ia terlihat tampan meski kulitnya tidak seputih Rafa, sedikit sawo matang dengan garis hidung yang tegas, tinggi badannya 185 cm, membuatnya tampak sedikit menonjol, badannya yang tegap dan bahunya yang bidang membuat baju apapun yang di kenakan nya terlihat bagus.
Dari kejauhan juga terlihat Rima baru saja keluar dari ruang ganti, ia di bantu berjalan oleh dua orang di samping kanan dan kiri,
selain itu kebaya pengantinnya juga panjang menjuntai ke belakang, bernuansa sama sama putih di penuhi payet, Rendra diam diam mencuri pandang, ia ingin tau ekspresi wajah mempelainya, ternyata si mempelai perempuan Selalu tertunduk dan itu membuat Rendra sedikit gelisah.
"Apakah langkahku ini benar dengan menikahi perempuan yang tidak mencintaiku.." keluh Rendra dalam hati,
tapi di teguhkan hatinya kembali ketika melihat wajah kedua orang tua yang membesarkan nya,
" setidaknya aku mempunyai pengantin yang manis dan cantik... bismillahh.." ucap Rendra dalam hati menyemangati diri sendiri.
Dan keduanya sampai, lalu duduk berdampingan, ibu rima menutupi kepala kedua pengantin dengan kerudung putih, dan penghulu menyuruh semua orang di ruangan tenang,
pertanda Ijab Qobul akan segera di mulai.
Penghulu memulai Ijab Qobulnya, suasana orang hening seketika.
"Saya terima nikahnya, Diandra Syahrima Prameshwari dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin berlian senilai.... di bayar tunai" suara Rendra cepat dan lantang,
"bagaimana?? sah??" suara penghulu,
"sah!"
"sah!"
"sah!"
jawab semua yang hadir menyaksikan,
"alhamdulillah.. sekarang Mas Rendra dan Dik Rima resmi menjadi suami istri.. "
mendengar itu detak jantung Rendra yang seperti berlarian itu perlahan tenang,
keduanya menandatangani surat nikah,
"silahkan.. saling di pakaikan cincinnya.."
persilahkan bapak Penghulu tersenyum,
keduanya saling memakaikan cincin nikah,
namun Rendra bisa merasakan jari jemari Rima yang gemetar,
tanpa sadar Rendra langsung mengangkat kepalanya dan memandang perempuan yang sudah menjadi istrinya itu,
perasaan Rendra campur aduk melihat air mata Rima yang menetes pelan melewati kedua pipinya.
Tak ada suara sedikitpun namun air matanya terus mengalir,
Rendra menenangkan hatinya,
ia harus bersikap bijaksana dan melindungi Rima mulai sekarang,
tanpa bertanya Rendra menyeka air mata Rima dengan hati hati, lalu mencium kening Rima lembut setelahnya.
Apa yang di lakukan Rendra itu membuat Rima terhenyak tak percaya, bagaimana pria ini bisa menyeka air matanya setenang ini,
padahal dia tau kalau perempuan di hadapannya ini sangat mencintai adiknya.
pikir Rima.. ia benar benar heran.
Rima menatap Rendra,
keduanya bertatapan sejenak, Rendra kembali menyeka air mata Rima sembari melempar senyuman seakan menenangkan Rima.
Semua orang yang menyaksikan itu tak bisa menahan air mata,
karna semua keluarga tau Rendra hanyalah seorang pengantin pengganti,
dan Rima tidak mencintainya..
sikap Rendra pada istrinya itu membuat ibunya semakin nelongso dan merasa bersalah.
Sejak kecil Rendra selalu menggantikan hukuman adiknya,
bahkan ketika adiknya berbuat salah pun Rendra akan menjadi orang pertama yang membelanya, dan sekarang Rendra melakukan ini lagi untuk adiknya.. mengorbankan masa depannya untuk ketenangan keluarga..
ibu Rendra memegang dadanya menahan tangisnya namun ia tidak sanggup dan mulai terisak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
dyul
melow😭😭😭
2023-10-18
3
Erni Syah
setlh mnikah jgn ngalah lagi sama rafa..bodoh rafa dan pengecut seenaknya lari dri pernikhan...
2022-11-23
1
Erni Syah
nama satu kpnjangan rima dan suaminya hampir sama ..wah kbtln emang jodoh
2022-11-23
1